Anda di halaman 1dari 3

Nama : Qorry ‘Aina Damayanti

Nim : 182410102010

Judul Jurnal : “Localized Knowledge based System for Human Disease Diagnosis”
Penulis : Adane Nega Tarekegn (Faculty of Computing, Bahir Dar
University,Ethiopia)

A. Domain Permasalahan
Pengembangan sistem berbasis pengetahuan yang diterapkan pada diagnosis
penyakit TB
Dalam pengembangannya, data diperoleh dari para ahli menggunakan teknik
wawancara dan pengetahuan eksplisit didapatkan dari sumber yang
didokumentasikan menggunakan metode analisi dokumen yang relevan.
Kemudian hasil yang diperoleh tersebut dimodelkan menggunakan struktur
pohon keputusan.
B. Cara representasi pengetahuan
1. menggunakan teknik logika representasi fuzzy untuk menemukan
diagnosis pasien yang terkena tuberkolosis.
2. Representasi grafis untuk analisis jaringan syaraf
3. Representasi pengetahuan yang digunakan dalam jurnal ini adalah “IF-
ELSE”
Jika pasien memiliki gejala TB Kemudian pasien TB tersangka DAN harus
memeriksa dahak uji mikroskopis untuk AFB Jika hasil tes dahak
mikroskopik untuk AFB = 2 positif atau 3 positif dari tiga sampel.
Kemudian pasien memiliki TB paru BTA positif dan memperlakukan
untuk TB paru BTA positif Jika hasil tes dahak mikroskop untuk AFB = 1
positif dari tiga sampel Kemudian pemeriksaan untuk tes dahak
mikroskopis tambahan untuk AFB DAN hasil sputum = 1 positif atau 2
positif Kemudian = pasien BTA TB paru positif OR dahak hasil tes
mikroskopis = 2 negatif DAN antibiotik selama 7-10 hari dan Peningkatan
setelah 2-4 minggu? Ya = Tidak TB. Jika, ada = cek sputum.
Jika hasil dahak = 1 atau 2 atau 3 positif kemudian = pasien BTA TB paru
positif Jika dahak hasil = 3 negatif kemudian pemeriksaan X-ray dari
pasien
Jika hasil X-ray = sugestif TB Lalu = pasien BTA TB paru negatif OR Jika
X-ray = biasa
C. Metode yang digunakan:
1. Studi literature
Menerapkan teknik logika fuzzy untuk menentukan diagnosis pasien yang
terkena TB.
2. Metode pengumpulan data
Sumber data untuk penelitian ini adalah Rumah Sakit Referal
FelegeHiwot, Bahir Dar, Ethiopia dan berfokus pada penyakit Tuberkolisis
yang merupakan penyakit yang sangat kompleks dan mematikan. Selama
proses pengumpulan data, pengetahuan tacit dan eksplisit didapatkan dari
hasil wawancara dan buku-buku yang relevan.
3. Teknik sampling
Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random
sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara
menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga
diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian.
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan kasus pasien TB yang didapat
dari arsip Rumah Sakit FelegeHiwot. Kriteria data yang diperoleh
didasarkan pada potensi/keahlian, tingkat kualifkasi pendidikan, tahun
pengalaman, dan jabatan mereka dalam diagnosis penyakit TB tersebut.

Anda mungkin juga menyukai