Anda di halaman 1dari 4

AKSIS III

Kondisi Medik Umum

Bab I A00-B99 Penyakit infeksi dan parasite tertentu

Bab II C00-D48 Neoplasma

Bab IV E00-G90 Penyakit endokrin, nutrisi, dan metabolic

Bab VI G00-G99 Penyakit susunan saraf

Bab VII H00-H59 Penyakit mata dan adneksa

Bab VIII H60-H95 Penyakit telinga dan proses mastoid

Bab IX K00-K93 Penyakit system pencernaan

Bab XII L00-L99 Penyakit kulit dan jaringan subkutan

Bab XIII M00-M99 Penyakit system musculoskeletal dan jaringan ikat

Bab IV N00-N99 Penyakit system genitourinaria

Bab XV O00-O99 Kehamilan, kelahiran anak, dan masa nifas

Bab XVII Q00-Q99 Malformasi kongenital, deformasi, kel. Kr

Bab XVIII R00-R99 Gejala, tanda, dan temuan klinis lab. Abn

Bab XIX S00-T98 Cedera, keracunan, dan akibat kausa ekst.

Bab XX V01-Y98 Kausa eksternal dari morb. dan mortalitas

Bab XXI Z00-Z99 Faktor  status kesehatan dan pelayanan kesehatan

(Maslim, 2001)

Aksis III mencatat adanya gangguan fisik dan kondisi medis umum lain yang muncul
selain gangguan mental. Kondisi fisik tersebut dapat bersifat kausatif (contohnya gangguan
ginjal menyebabkan derilium), akibat dari suatu gangguan medis (misalnya gastritis alcohol
sekunder terhadap ketergantungan alcohol), atau tidak berhubungan dengan gangguan mental.
(Kaplan, 2010)

Dalam sekenario kasus ini tidak terdapat gangguan pada kondisi medik umum pasien,
sehingga aksis III tidak ada (none).
AKSIS IV

Masalah Psikososial dan Lingkungan

 Masalah dengan “primary support group” (keluarga)


 Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
 Masalah Pendidikan
 Masalah pekerjaan
 Masalah perumahan
 Masalah ekonomi
 Masalah akses ke pelayanan kesehatan
 Masalah berkaitan interaksi dengan hukum atau criminal
 Masalah psikososial dan lingkungan lain (Maslim, 2001)

Aksis IV digunakan untuk megkode masalah psikososial dan lingkungan yang secara
signifikan berperan dalam timbulnya atau eksaserbasi gangguan saat ini. Evaluasi didasarkan
pada pengkajian dokter terhadap stress akibat masalah psikososial yang akam dialami oleh
orang pada umumnya dapat norma sosiokultural dan situasi yang sama. Penilaian ini
didasarkan pada besarnya perubahan yang ditimbulkan oleh stressor dalam kehidupan orang
tersebut, derajat sampai sejauh mana kejadian tersebut masih diinginkan dan berada di bawah
kendali orang tersebut, serta jumlah stressor. Informasi mengenai stressor mungkin berperan
penting dalam memformulasi rencana terapi yang mencakup upaya menghilangkan stressor
psikososial atau membantu pasien mengatasinya. (Kaplan, 2010)

Dalam scenario kasus ini pasien mengalami masaalah pendidikan karena pasien
ketahuan mencontek oleh teman-temannya dan tidak lulus ujian nasional, sehingga aksis IV
masalah pendidikan.

AKSIS V

Penilaian Fungsi Secara Global

Tabel 1. Global Assessment of Functioning (GAF) Scale (Maslim, 2001)

100— Gejala (-), berfungsi maksimal, tidak ada masalah yg tak


91 tertanggulangi
90—81 Gejala minimal, fungsi baik,cukup puas, tidak > masalah harian
biasa

80—71 Gejala sementara & dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial,
pekerjaan, sekolah

70—61 Gejala ringan & menetap, gejala ringan dalam fungsi, secara
umum baik

60—51 Gejala sedang, disabilitas sedang

50—41 Gejala berat, disabilitas berat

40—31 Beberapa disabilitas dalam hubungan dg realita & komunikasi,


disabilitas berat dalam beberapa fungsi

30—21 Disabilitas berat dalam komunikasi & daya nilai, tidak mampu
berfungsi hampir semua bidang

20—11 Bahaya mencederai diri / orang lain, disabilitas sangat berat


dalam komunikasi dan mengurus diri

10—1 Persisten & lebih serius

0 Informasi tidak adekuat

Aksis V berupa skala pengkajian fungsi secara umum (Global Assessment of


Functioning, GAF) yang digunakan dokter untuk menilai tingkat kemampuan pasien untuk
berfungsi secara keseluruhan selama waktu tertentu. Kemampuan untuk berfungsi dianggap
merupakan gabungan tiga area mayor: berfungsi secara sosial, okupasional, dan psikologis.
Skala GAF berdasarkan kesinambungan antara kesehatan mental dengan penyakit mental,
merupakan skala dengan nilai dari 0 sampai 100, 100 menggambarkan tingkat tertinggi
kemampuan berfungsi dalam semua area. (Kaplan, 2010)
Dalam scenario kasus ini saat pemeriksaan pasien mengalami beberapa disabilitas
dalam hubungan dg realita & komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi, sehingga
aksis V :

GAF = 40 (saat pemeriksan)

GAF = 100 (taraf tertinggi satu tahun terakhir)  karena gejala baru saja muncul 3 bulan
terakhir.

Daftar Pustaka

Kaplan, HI, Saddock, BJ & Grabb, JA. 2010. Kaplan-Saddock Sinopsis Psikiatri Ilmu
Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Tangerang: Bina Rupa Aksara.

Maslim, Rusdi. 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta:
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya.

Anda mungkin juga menyukai