Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rahmah Shovi Utami

NIM : 16334052
Matakuliah : Undang-Undang dan Etika Farmasi
Dosen : Drs. Fakhren Kasim, MHKes., Apt.
Kelas : M – P2K Farmasi

Resume Perkuliahan Rabu, 23 Oktober 2019 Materi 7 : Perlindungan Konsumen.

 Dasar Hukum Perlindungan Konsumen adalah sebagai berikut :


o UUD 1945 Pasal 27
o UU No. 8 Tahun 1999 : Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan farmasi dan
pangan yang rusak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa memberikan
informasi secara lengkap dan benar.
o UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
o PP 72 Tahun 1998
o PP 51 Tahun 2009 : Pelaku usaha dilarang mendagangkan barang dan jasa yang diduga
tidak memenuhi unsur keamanan, kesehatan, kenyamanan dan keselamatan konsumen.
o Perka BPOM RI No. 8 Tahun 2017 : Iklan tidak boleh mencantumkan nama sarana
yang tidak memiliki izin apotik, izin toko obat, atau sarana lainnya yang tidak memiliki
penanggung jawab tenaga kefarmasian.

 UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dimana pasal 1 menjelaskan


mengenai istilah dibawah ini :
o Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
o Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
o Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk
badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri
maupun bersama-sama
o melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
o Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak
maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dihabiskan, yang dapat untuk
diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen.
o Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi
masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen.
o Promosi adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi suatu barang
dan/atau jasa untuk menarik minat beli konsumen terhadap barang dan/atau jasa yang
akan dan sedang diperdagangkan.

 Tujuan diaturnya hukum Perlindungan Konsumen adalah sebagai berikut :


o Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi
diri. (UU No. 8 Tahun 1999).
o Menyebarkan informasi dalam rangka meningkatkan kesadaran atas hak dan kewajiban
serta kehati-hatian konsumen, dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa. (PP 51
Tahun 2009).
o Melindungi konsumen dari informasi yang tidak obyektif dan menyesatkan dalam iklan
obat. (Perka BPOM No. 8 Tahun 2017).

 Pengawasan terhadap sediaan farmasi telah diatur dalam UUK No. 36 Tahun 2009
dilakukan oleh tenaga pengawas (menteri atau kepala dinas) dengan fungsi (pasal 184
UUK No. 36 tahun 2009) :
a) memasuki setiap tempat yang diduga digunakan dalam kegiatan yang berhubungan
dengan penyelenggaraan upaya kesehatan;
b) memeriksa perizinan yang dimiliki oleh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan.

 Terdapat sanksi administratif (UU No. 8 Tahun 1999 Pasal 61 & 62) dan sanksi pidana
(UU No. 8 Tahun 1999 Pasal 63; UUK No 36 Tahun 2009 Pasal 196 & 199).

Anda mungkin juga menyukai