Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 7

Undang-undang nomor 8 tahun 1999


adalah setiap orang yang memakai
barang dan atau jasa yang tersedia
KONSUMEN dalam masyarakat, baik bagi kepentingan
diri sendiri, keluarga, orang lain maupun
makhluk hidup lainnya dan tidak untuk di
perdagangkan.
DASAR HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN
 Undang Undang No. 8 Tahun  Undang-undang Nomor 15
1999 Tentang Perlindungan Tahun 1985 tentang
Konsumen Ketenagalistrikan;
 Undang-undang Nomor 2 Tahun  Undang-undang Nomor 1 Tahun
1966 tentang Hygiene
 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang
1981 tentang Metrologi Legal; dan Industri
 Undang-undang Nomor 3 Tahun  Undang-undang Nomor 23
1982 tentang Wajib Daftar Tahun 1992 tentang Kesehatan;
Perusahaan;  Undang-undang Nomor 1 Tahun
 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1995 tentang Perseroan
1984 tentang Perindustrian; Terbatas;
 Undang-undang Nomor 9 Tahun  Undang-undang Nomor 7 Tahun
1995 tentang Usaha Kecil; 1996 tentang Pangan;
 Undang-undang Nomor 24 Tahun
1997 tentang Penyiaran;  Undang-undang Nomor 24
Tahun 1997 tentang Penyiaran;
ASAS PERLINDUNGAN KONSUMEN

ASAS ASAS
MANFAAT KEADILAN

ASAS
KESEIMBANGAN

ASAS
KEAMANAN ASAS
DAN KEPASTIAN
KESELAMATAN HUKUM
KONSUMEN
 Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian
konsumen untuk melindungi diri.
 mengangkat harkat dan martabat konsumen
 Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih,
 Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung
unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses
untuk mendapatkan informasi.
 Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya
perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan
bertanggung jawab dalam berusaha.
 Meningkatkan kualitas barang/jasa
1. Hak Memperoleh Keamanan (The Right To
Safety)

2. Hak Memilih (The Right To Choose)

3. Hak Mendapat Informasi (The Right To Be


Informed)

4. Hak Untuk Didengar (The Right Be Heard)


Kewajiban Konsumen adalah :
 Membaca atau mengikuti petunjuk
informasi dan prosedur pemakaian
atau pemanfaatan barang dan/atau
jasa, demi keamanan dan keselamatan.
 Beritikad baik dalam melakukan
transaksi pembelian barang dan/atau
jasa.
 Membayar sesuai dengan nilai tukar
yang disepakati.
 BPKN mempunyai fungsi memberikan saran dan
pertimbangan kepada pemerintah dalam upaya
mengembangkan perlindungan konsumen di Indonesia.

 BPKN dibentuk sebagai pengembangan upaya


perlindungan konsumen dalam hal :
(1) Pengaturan hak dan kewajiban konsumen dan
pelaku usaha; (2) Pengaturan larangan-larangan bagi
pelaku usaha; (3) Pengaturan tanggung jawab pelaku
usaha, dan (4) Pengaturan penyelesaian sengketa
konsumen.
 LPKSM bertujuan untuk menjamin ketertiban, kepastian,
dan keterbukaan LPKSM dalam penyelenggaraan
perlindungan konsumen.

 LKPSM juga dibebani kewajiban untuk melaporkan


pelaksanaan tugasnya kepada pemerintah kabupaten /
kota setiap tahun.

 LPKSM dapat bekerja sama dengan organisasi atau


lembaga lainnya, baik yang bersifat nasional maupun
internasional.
 Menyebarkan informasi  Membantu konsumen dalam
dalam rangka meningkatkan memperjuangkan haknya,
kesadaran atas hak dan termasuk menerima keluhan
kewajiban dan kehati-hatian atau pengaduan konsumen.
konsumen dalam
mengonsumsi barang  Melakukan pengawasan
dan/atau jasa. bersama pemerintah dan
 Memberikan nasihat kepada masyarakat terhadap
konsumen yang pelaksanaan perlindungan
memerlukannya. konsumen.
 Bekerja sama dengan
instansi terkait dalam upaya
mewujudkan perlindungan
konsumen.

Anda mungkin juga menyukai