Anda di halaman 1dari 5

Reza Latumahina

Critical Appraisal

What is best?

Pada makalah ilmiah berjudul Post-discharge formula feeding in preterm infants: A systematic
review mapping evidence abot the role of macronutrient enrichment, didapatkan secara jelas
tujuan dari studi untuk mengolah data dari 31 jurnal yang terpublikasi. Tujuan studi untuk
melihat dampak dari pemberian susu fortifikasi sebagai pembanding dari penelitian terdahulu
yang memaparkan bahwa tidak ada efek positif dari pemberian susu formula fortifikasi, nutrisi,
dan energi tambahan terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur. Kurangnya
homogenitas sampel studi membuat penelitian metaanalisis sebelumnya masih perlu dikaji
ulang.

Where do I Find the information?

Berdasarkan judul, pembaca dapat mengetahui pola pemetaan bukti ilmiah dari peran
makronutrien terhadap kebutuhan bayi prematur. Berdasarkan abstrak, latar belakang
dijelaskan secara tepat mengenai penelitian terdahulu mengenai kurangnya peran susu formula
fortifikasi dan pemberian makronutrien terhadap perkembangan bayi prematur. Melalui
pengolahan data 31 jurnal, didapatkan data yang mengindikasikan bahwa penambahan
kebutuhan energi sampai ke titik adekuat bayi premature mampu meningkatkan pertumbuhan
dan meningkatkan massa otot murni serta pemanjangan lingkar kepala. Tetapi untuk
pertumbuhan saraf masih minim bukti.

Relevant study? Methods?

Menggunakan metode PICO yang menilai pemetaan populasi dengan mengidentifikasi dari
variasi populasi-intervensi-comparasi-dan hasil keluaran intervensi. Studi ini mengambil
berbagai macam studi sebagai topik, akan tetapi mengakses relevansi dengan mengilustrasikan
keberagaman hasil keluaran sesuai dengan variasi intervensi nutrisi pada pertumbuhan,
komposisi tubuh dan pertumbuhan jaringan saraf.
Menggunakan metode PRISMA, didapatkan jurnal dari PubMED/MEDLINE, web of science
dan dialog database dari tahun 1980- tahun saat ini. Dari penggunaan rumus search didapatkan
jurnal tahun 2010 -2014.

Studi diprioritaskan pada seluruh studi yang memiliki intervensi yang sampel diikuti hingga
setelah keluar rumah sakit. Sampel adalah bayi premature (<37 minggu) yang memang
diperbolehkan untuk pulang dari perawatan rumah sakit.

Pembanding yang digunakan adalah formula pada bayi aterm, atau formula dengan energi yang
berbeda. Tidak ada restriksi pada komposisi formula. Studi terfokus pada perbandingan
pemberian formula pada parenteral dan enteral pada bayi prematur dan bayi aterm

Studi dikelompokkan berdasarkan uji densitas energi dan formula komparator. Formula infant
untuk memenuhi kebutuhan bayi aterm mengandung energi 60-70 kcal/100ml. Susu standar
term formula digunakan sebagai pembanding, sedangkan susu formula dengan energi yang
sama dengan pembanding tetapi memiliki kandungan mikro dan makronutrien lebih tinggi
dilabelkan dengan enriched standar formula (STF-e). Formula dengan densitas tertinggi
digunakan label preterm formula (PTF) yang mengandung >80 kcal/100 ml. PDF digunakan
pada kategori menengan dengan energi 70-70 kcal/100 ml.

Data inklusi dipaparkan dengan jelas dimana monovariat yang digunakan adalah rerata berat
badan, rerata usia kehamilan, data antopometri dan data yang tidak komplit disempurnakan
menggunakan Cochrane 2012.

Observasi dari jumlah volume asupan, jenis kelamin, auxological parameter, komposisi tubuh
dan neurodevelopmental diambil dari table figure. Intensi hasil keluaran dari publikasi
pertumbuhan dikategorikan menjadi favorit dan tidak favorit. Untuk pemetaan yang lebih luas
per kategori diseleksi lagi yakni penggunaan z score, kenaikan berat badan dan pertumbuhan
dari yang signifikan dan non-signifikan. Karena banyak kekurangan sehingga seluruh penulis
setuju agar LM accretion menjadi tujuan utama pada bayi premature.

What were the results?

Berdasarkan search engine didapatkan 31 studi dengan eligibilitas tinggi. Studi diekstraksi dari
berabgai macam penulis dan dikelompokkan menjadi golongan berdasarkan jenis formula
fortifikasinya. Memadukan berbagai macam studi dengan mengilustrasikan intervensi asupan,
desain studi dan karakteristik populasinya. Berat antara 2500-1600 g, dan beberapa studi
dibawah 1500 g dan 1100 g. Rerata usia gestasional 26-34,4 minggu dan rerata berat lahir 870-
1990 g.

Sebanyak 11 penelitian memberikan PTF sebelum intervensi, sedangkan sisanya tidak terlapor
dan sisanya lagi menggunakan air susu ibu. Secara keseluruhan intervensi memiliki variasi
antara 4 minggu hingga 12 bulan. Bayi premature diperiksa setiap 2 minggu sekali secara
bertahap hingga 3 bulan sekali. Bayi prematur dipantau hingga 5-8 tahun.

Result?

Kilasan dari hasil yang favorit dan tidak favorit ditunjukkan pada gambar dua. Hasil
menunjukkan bahwa penambahan diet nutrisi menunjukkan hasil yang favorit. Hanya dua studi
yang menunjukkan bahwa sampel pembanding memiliki hasil yang lebih baik. Pada suatu studi
menunjukkan pertumbuhan lebih baik pada 6 bulan disbanding 12 bulan. Hal ii menunjukkan
profil metabolik yang baik.

Kebanyakan perbedaaan terjadi pada 6 bulan pertama. Perbedaan pada ukuran LK terutama
pada kategori pdf dan ptf. Satu studi menunjukkan SGA dengan ukuran lingkar kepala yang
kecil berkembang lebih besar pada 12 bulan setelah diberikan PTF. Hal ini menunjukkan
pertumbuhan yang baik.

Pada 18 studi pengukuran kualitas pertumbuhan menggunakan pengukuran yang berbeda. Ada
yang menggunakan lila, BIA, SFT, tidak menunjukkan perbedaan. Akan tetapi, penggunaan
DXA dan pletismograf menunjukkan perbedaaan LM dan lemak. Amesz 2010 menunjukkan
peningkatan LM dan penurunan lemak setelah pemberian STF-e.

Pada pertumbuhan neurodevelopmental, setelah 24 bulan tampak hasil pada 10 studi.


Menggunakan NBAS, GMDS, dan BSID, dan Fagan test of infant intelligence menunjukkan
peningkatan kecerdasan kognitif. Sayangnya, hasil ini tidak tampak pada populasi total dan
hanya pada subgroup tertentu.

Sebanyak 21 studi, 8 diantaranya menemukan peningkatan P:E ratio pada 12 bulan


menunjukkan peningkatan ukuran tinggi tubuh, berat dan lingkar kepala. Untuk jenis kelamin
tidak ada perbedaan yang signifikan.
Pada populasi SGA dan AGA keduanya menunjukkan peningkatan LM terutama pada 3-6
bulan pertama.

DISCUSSION?

Review sistematis pada studi ini menggambarkan variasi yang terjadi pada heterogenitas
sampel. Kurangnya kesamaan populasi, sampel, dan karakteristik menunjukkan kurang
cocoknya usaha metaanalisis yang terfokus pada satu gagasan saja.

Data yang diambil berdasarkan bayi yang umurnya sudah 10-20 tahun lalu kelahirannya
membuat kondisi paska keluar rumah sakit berbeda karena penangan steroid pada masa itu jauh
berbeda dengan protocol era saat ini. Pengeluaran paska rumah sakit pasien juga berbeda
tergantung kebijakan setiap lokasi dan keparahan penyakitnya.

Kemudian tidak semua praktis pemberian asupan dilakukan dirumah sakit terlatih membuat
data bervariasi. Variasi komposisi nutrisi pada susu fortifikasi juga menyulitkan untuk dapat
diseragamkan. Akan tetapi ada keuntungan dari pemberian makronutrien ini terutama terlihat
pada 6 bulan pertama. Pertumbuhan linear juga meningkat berbanding lurus dengan P:E ratio.

Pada beberapa studi menunjukkan peningkatan LM dan penurunan lemak adiposa. Hal ini
menunjukkan bahwa profil metabolik bayi prematur membaik dan menurunkan angka kejadian
resistensi insulin.

Pertumbuhan lingkar kepala menjadi indicator perkembangan kognitif dan pertumbuhan


neurodevelopmental. Akan tetapi hanya satu studi yang berkualitas dalam menunjukkan hal ini
terutama pada 24 bulan pertama. BSID kurang sensitive untuk pemeriksaan ini dan MRI
merupakan pilihan terbaik.

Penentuan efek dari satuan nutrisi sulit dinilai. Nutrisi ini sudah dibentuk dalam bentuk paket.
Pemetaan identifikasi yang memberikan kesenjangan adalah definisi dari pertumbuhan paska
keluar RS, ketidakseragaman intervensi, dan masalah asupan dan penyakit yang diderita bayi
prematur tersebut.

Secara keseluruhan, pemberian formula paska keluar rumah sakit pada bayi prematur dapat
meningkatakan volume asupan dan pertumbuhan serta perkembangan yang proposional.

Anda mungkin juga menyukai