Anda di halaman 1dari 29

INTERVENSI GIZI-2

SANTIKA HOTEL CIKARANG BEKASI


19 – 21 September 2018
DOMAIN EDUKASI
2. DOMAIN : EDUKASI GIZI

Definisi
Proses formal memberi instruksi atau melatih pasien
dengan ketrampilan atau mengajar pengetahuan, untuk
membantu pasien mengatur atau memodifikasi makanan,
memilih makanan, atau aktifitas fisik dan berperilaku
dalam upaya memelihara atau memperbaiki kesehatannya

 E-1 : Konten
 E-2 : Aplikasi
E-1 : Konten
Definisi
Instruksi atau latihan bertujuan untuk meningkatkan (to lead)
pengetahuan berkaitan dengan gizi.

Etiologi yang terkait


 Kurang pengetahuan kondisi terkait diagnosa medis yang baru
 Prosedur medis atau bedah yang membutuhkan modifikasi diet
 Terdahulu / sebelumnya terpapar informasi yang salah
E-1 : Konten
Detail
 Tujuan edukasi gizi
(mis: pencegahan, pengelolaan penyakit)
 Modifikasi prioritas
(terkait isu yang menjadi perhatian utama kesehatan pasien)
 Informasi dasar/Survival information (mis: modifikasi minimalis
yang dapat dilakukan sampai pasien berkunjung ulang untuk
mendapat edukasi lanjut)
E-1 : Konten

 Hubungan Gizi dan aktifitas fisik dengan kesehatan


 Rekomendasi yang dianjurkan
(mis: menjelaskan rekomendasi preskripsi diet lebih dari
satu (multiple)
 Topik-topik lainnya (mis : asupan asam lemak jenuh dan
trans versus asupan total lemak, perencanan menu, penga-
daan makanan, aktifitas fisik yang dianjurkan)
 Lain lain
E-1 : Konten
Hal yang harus diperhatikan
 Bertemu dengan beberapa tenaga kesehatan pada hari yang sama dan
tidak dapat atau tidak ingin menerima edukasi gizi pada saat ini
 Gambaran profil yang kompleks sehingga membutuhkan penambahan
edukasi/ instruksi
 Sudah keluar dari RS
 Pengasuh tidak ada pada saat edukasi gizi
 Pengetahuan dasar
 Gaya belajar
 Kebutuhan edukasi dan pembelajaran (mis: obat baru dan pengobatan
lain )
 Keterbatasan membaca, termasuk kemampuan membaca, menulis,
pemahaman informasi, hambatan bahasa
E-2 : Aplikasi
Definisi
Instruksi atau latihan bertujuan untuk meningkatkan (to lead)
interpretasi hasil dan atau ketrampilan terkait gizi
Detail

 Interpretasi hasil (ikut pelatihan yang menjelaskan preskripsi gizi spt.


distribusi KH sepanjang hari berdasarkan hasil monitoring gula darah,
nadi selama aktifitas fisik)
 Pengembangan ketrampilan mis: menggunakan glukometer, home tube
feeding and feeding pump training, ketrampilan masak/ persiapan,
peralatan kegiatan fisik
E-2 : Aplikasi
Etiologi terkait

 Kurangnya pemahaman terkait interpretasi hasil-


hasil pemeriksaan terkait gizi
 Terpapar informasi yang salah mengenai aplikasi
makanan dan gizi
 Ketrampilan manajemen diri kurang
E-2 : Aplikasi
Hal yang harus diperhatikan
 Gambaran profil yang kompleks sehingga membutuhkan penambahan
edukasi/ instruksi
 Penurunan atau peningkatan kapasitas dan keinginan untuk
mempelajari informasi
 Kualitas hidup dapat ditingkatkan melalui edukasi gizi dan pemahanan
yang mendalam
 Pengetahuan dasar
 Faktor gaya hidup
 Pendekatan edukasi dapat mendorong transfer ketrampilan
 Keterbatasan membaca, termasuk kemampuan membaca, menulis,
pemahaman informasi, hambatan bahasa
DOMAIN
KONSELING GIZI
3. DOMAIN : KONSELING GIZI
Definisi
Proses dukungan ditandai dengan kolaborasi konselor-
pasien untuk menetapkan prioritas gizi dan aktifitas fisik,
tujuan/target, dan rencana tindakan individual dengan
meningkatkan pengetahuan dan mendorong tanggung
jawab untuk mengasuh diri sendiri dalam menangani
kondisi yang ada dan meningkatkan kesehatan

■ Theoretical Basis / Approach


■ Strategies
C-1 : Basis Teori
 Teori atau model yang digunakan untuk merancang dan menerapkan
intervensi
 Model teori meliputi prinsip, konsep, dan macam (variable) yang
memberikan gambaran yang sistematik mengenai proses perubahan
perilaku manusia
 Kerangka teoritikal memberikan arah untuk mengetahui :
 Informasi apa yang dibutuhkan pasien/klien pada setiap titik/tahap
(yang berbeda) dalam proses perubahan perilaku?
 Alat dan strategi apa yang paling sesuai diterapkan untuk
memfasilitasi perubahan perilaku?
 Ukuran outcomes apa untuk mengkaji efektifitas dari intervensi atau
komponen intervensi?
C-1 : Basis Teori
Detail 1. Cognitive-behavioral theory
2. Health belief model
3. Social learning theory
4. Transtheoretical model/stages of change
Etiologi yang berkaitan

 Diagnosis medis yang terbaru


 Perilaku/ kepercayaan yang salah terkait dengan makanan atau
gizi
 Nilai-nilai terhadap perubahan perilaku dan kompetisi kurang
 Pengaruh budaya dan agama terhadap penerapan preskripsi gizi
C-1 : Basis Teori
Etiologi terkait
 Kurang upaya untuk melakukan perubahan, atau kurang mampu
mengatasi hambatan untuk berubah
 Kurang fokus/perhatian pada detil, kesulitan dalam mengelola dan
membagi waktu
 Persepsi bahwa waktu, interpersonal, atau keuangan membatasi
proses perubahan
 Terpapar informasi yang salah atau tidak sesuai
 Belum siap melakukan diet/merubah gaya hidup
 Kurang dukungan dari pengasuh atau lingkungan untuk menerapkan
perubahan
 Kondisi Fatigue (kelelahan) yang amat tinggi atau efek samping obat
C-1 : Basis Teori

Hal yang harus dipertimbangkan

 Gaya hidup
 Keterbatasan bahasa
 Tingkat pendidikan
 Budaya
 Status sosial ekonomi
C-2 : Strategi
Definisi

 Suatu metode berbasis fakta atau rencana kegiatan yang didisain


untuk mencapai suatu tujuan khusus/ tertentu.
 Penerapan dari teori perubahan perilaku pada praktik kegizian
dengan strategi berbasis fakta untuk mempromosikan perubahan
perilaku.
 Beberapa strategi bertujuan merubah motivasi, dan target
perubahan perilaku lainnya.
 Praktisi Gizi dan Dietetik secara selektif menerapkan strategi
berbasis tujuan dan target pasien/klien, dan ketrampilan dan filosofi
konseling personal yang dimilikinya.
C-2 : Strategi
Detail
Motivational interviewing
Goal setting
Self-monitoring
Problem solving
Social support
Stress management
Stimulus control
Cognitive restructuring
Relapse prevention
Rewards/contingency management
C-2 : Strategi
Etiologi
 Diagnosis medis yang terbaru
 Perilaku/ kepercayaan yang salah terkait dengan makanan atau gizi
 Belum siap melakukan diet/ merubah gaya hidup
 Nilai-nilai terhadap perubahan perilaku dan kompetisi kurang
 Pengaruh budaya dan agama terhadap penerapan preskripsi gizi
 Kurang upaya untuk melakukan perubahan, atau kurang mampu
mengatasi hambatan untuk berubah
 Kurang fokus/ perhatian pada detil, kesulitan dalam mengelola dan
membagi waktu
C-2 : Strategi
Etiologi
 Persepsi bahwa waktu, interpersonal, atau keuangan membatasi
proses perubahan
 Terpapar informasi yang salah atau tidak sesuai
 Kurang dukungan dari pengasuh atau lingkungan untuk menerapkan
perubahan
 Kondisi Fatigue (kelelahan) yang amat tinggi atau efek samping obat

Hal yang harus  Faktor gaya hidup


diperhatikan :  Hambatan Bahasa
 Tingkat Pendidikan
 Budaya
 Status Sosio ekonomi
DOMAIN
KOORDINASI ASUHAN
4. DOMAIN : KOORDINASI ASUHAN
Definisi
Berkonsultasi, merujuk, atau koordinasi asuhan gizi
dengan profesi lain yang dapat membantu
menangani problem gizi
RC-1 : Kolaborasi dan merujuk Asuhan Gizi
Definisi
Memfasilitasi pelayanan atau intervensi dengan profesi, institusi,
atau agensi lain sebelum pasien/klien keluar RS

Detail
 Pertemuan tim (untuk mengembangkan asuhan secara
komprehensif)
 Merujuk ke praktisi nutrisionis dietisien dengan keahlian yang
berbeda
 Kolaborasi dengan praktisi nutrisionis dietisien lain
RC-1 : Kolaborasi dan merujuk Asuhan Gizi
Detail
 Kolaborasi dengan nakes lain
(mis dokter, drg, terapis fisik, okupasi, wicara, pekerja
sosial, farmasi)
 Merujuk ke provider lain
 Merujuk ke badan/ lembaga/ institusi masyarakat
RC-1 : Kolaborasi dan merujuk Asuhan Gizi
Etiologi
 Disabilitas fisik dengan gangguan kemampuan makan atau
gangguan lain yang berkaitan dengan aktifitas sehari hari
 Mental disabilitas
 Isu/masalah pertumbuhan dan perkembangan
 Interaksi gizi dan obat
 Isu transportasi
 Isu penerimaan makanan
 Isu pengembangan
 Pertimbangan ekonomi yang berdampak pada asupan makanan/
zat gizi
RC-1 : Kolaborasi dan merujuk Asuhan Gizi
Hal yang perlu dipertimbangkan

 Ketersediaan pelayanan terkait dengan kebutuhan pasien (mis:


specialty dietitians, clinical pharmacists, speech pathologists,
nurse practitioners, etc.)
 Antisipasi lamanya asuhan atau long-term care discharge
 Sumber daya yang tersedia untuk asuhan
 Ketersediaan akses ke program kesehatan pemerintah, pedoman
asuransi, restriksi
 Ketersediaan akses untuk program bantuan makan, pedoman dan
regulasi
RC-2 : Kolaborasi dan merujuk Asuhan Gizi

Definisi
Rencana kepulangan dan transfer asuhan gizi
dari satu level atau lokasi ke level /lokasi
lainnya
Detail
• Discharge dan transfer ke provider lain
• Discharge dan transfer ke progam/ badan masyarakat
• Discharge dan transfer ke praktisi nutrisionis dietisien
lain
RC-2 : Kolaborasi dan merujuk Asuhan Gizi

Etiologi

 Asupan makanan enteral atau parenteral di


rumah tidak cukup dalam jangka waktu lama
 Pertimbangan kebutuhan intervensi untuk
pertumbuhan dan perkembangan di tempat
baru
RC-2 : Kolaborasi dan merujuk Asuhan Gizi

Hal yang perlu dipertimbangkan


 Ketersediaan pelayanan rencana kepulangan, pilihan asuhan
 Kesukaan untuk level dan lokasi asuhan
 Sumber daya yang tersedia untuk asuhan
 Ketersediaan akses ke program kesehatan pemerintah, pedoman
asuransi, restriksi
 Health literacy
 Kemampuan untuk implementasi di rumah
 Ketersediaan akses untuk program bantuan makan, pedoman dan
regulasi

Anda mungkin juga menyukai