Anda di halaman 1dari 20

Mata Kuliah Pilihan Behaviour Change Communication (BCC) 6 12 Juli 2012

Adina NoraNilasari 0910730001 Angkatan 2009

Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 2012

BAB I

Resume Materi Perkuliahan Behavior Change Communication (BCC) Hari/Tanggal : Jumat, 6 Juli 2012 1. Konsep Umum Perubahan Perilaku Bentuk perubahan perilaku : alamiah, terencana, kesiapan berubah Strategi perubahan perilaku : menggunakan paksaan, memberi imbalan, membina hubungan baik, menunjukkan contoh, memberi kemudahan,

menanamkan kesadaran dan motivasi Model perubahan perilaku: Health belief model : berkaitan dengan kesehatan , menitikberatkan pada 4 area kritis yaitu , keganasan penyakit; kerentanan seseorang; keuntungan yang dirasakan, dan hambatan yang di temui Kelman : model ini diimplementasikan dengan beberapa cara yaitu : dipaksa (karena ancaman), terpaksa (ada motif mndapat sesuatu dan ada keterpaksaan), ingin meniru (identification), dan karena sadar akan manfaat (internalization) Tahapan perubahan perilaku Pengetahuan (knowledge) : pengetahuan tentang penyakit meliputi manfaat, gejala, cara pencegahan, cara penularan, dll. Selain itu juga ada pengetahuan mengenai cara hidup sehat meliputi jenis makanan yang baik, manfaat gizi, olahraga , penyakit akibat gaya hidup, dll. Pengetahuan tentang lingkungan meliputi air bersih, limbah, pencahayaan dan ventilasi Sikap (attitude) : sikap terhadap sakit dan penyakit, cara hidup sehat, kesehatan lingkungan Praktik/tindakan (practice) : tindakan yang berhubungan dgn penyakit, berhubungan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan,

berhubungan dengan kesehatan lingkungan

2. Human Behavior Definisi perilaku Corry : merupakan aktivitas yang bisa diamati dan diukur . Contoh : peruilaku makan banyak atau sedikit Skiner : respon terhadap stimulus (Stimulus organisme respon). Contoh : iklan fastfood membuat orang merubah perilaku makannya

Sri kusmiyati : interaksi individu dengan lingkungannya sebagai manifestasi bahwa dia adalah makhluk hidup. Contoh : kebiasaan sebelum merantau adalah sarapan pagi, namun karena merantau ke btempat lain kebiasaan itu hilang

Proses terciptanya perilaku Stimulus : sesuatu yang diberikan yang nantinya dapat diterima atau ditolak Organisme : orang yang mendapat stimulus yang nantinya akan mengerti arti dari stimulus yang diberikan Respon: stimulus yang telah diolah oleh organisme sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak sesuai stimulus (bersikap)

Domain perilaku : knowledge, attitude, practice Yang mendorong manusia untuk berperilaku Behavioristik : berperilaku karena stimulasi dari lingkungan. Contoh : ada teman yang maju proposal membuat teman yang lain ingin maju proposal juga Humanistik/realisme: berperilaku karena ada niat dari individu . Contoh : dari dalam diri sudah ada niat untuk menyelesaikan dan maju proposal Konvergensi : berperilaku karena tuntutan, kebutuhan datang dari diri sendiri maupun dari lingkungan . Contoh : saat teman-teman yang lain maju proposal dan dalam diri memang sudah ada niat untuk maju proposal

Pembagian perilaku Perilaku tertutup : bentuk terselubung Perilaku terbuka : bentuk nyata , ada tindakan

Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku Motivasi Nilai Kepribadian Interaksi lingkungan

Konsep sakit Disease (penyakit) : gangguan fungsi fisiologis akibat terjadi infeksi atau tekanan dari lingkungan Illness (Sakit) : Penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit.

Tanda sakit

Perubahan tampilan tubuh seperti kurus, perubahan warna kulit, rambut rontok.

Tanda fisik seperti rasa sakit, sakit kepala,sakit perut, demam, menggigil Pengeluaran sesuatu dari tubuh yang tidak biasa seperti darah dlm urine, dahak, buang air besar.

Perubahan fungsi anggota tubuh (kaku) kesehatan adalah pengalaman menyangkut dan interaksi individu sikap dengan tentang

Perilaku

lingkungannya

khususnya

pengetahuan

dan

kesehatan serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. Model perilaku kesehatan Sengaja dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan dan menyembuhkan diri dari penyakit Perilaku yang merugikan kesehatan namun tetap dilakukan secara sadar Kegiatan yang sengaja dan tidak sengaja dilakukan yang kegiatan tersebut adalah merugikan bagi kesehatan Kegiatan yang sengaja dan tidak sengaja dilakukan yang kegiatan tersebut adalah meningkatkan kesehatan Perilaku sakit adalah cara seseorang bereaksi terhadap gejala-gejala penyakit yang dipengaruhi oleh keyakinan-keyakinannya terhadap apa yang harus diperbuat untuk menghadapinya Model Suchman dalam memahami perilaku sakit meliputi 4 unsur : mencari pertolongan medis, fragmentasi perawatan medis, menunda mencari

pertolongan, melakukan pengobatan sendiri, berhenti melakukan pengobatan Hari/Tanggal : Senin, 9 Juli 2012 1. Konsep BCC Ada beberapa istilah untuk BCC yaitu behavior change communication dan communication for behavior change Konsep social marketing : pendekatan yang berdasarkan konsumen dimana pesan harus dipromosikan dan berguna bagi target sehingga dapat dikerjakan oleh target dan aksesnya menjadi mudah Dalam konteks kesehatan BCC adalah : metode untuk memahami sikap, kultur atau alasan mengapa melakukan sesuatu dalam konteks masalah gizi atau kesehatan dan untuk mendesain, mengimplementasikan, memonitor dan

mengevaluasi strategi yang digunakan untuk mempengaruhi orang lain yang bertujuan untuk merubah perilaku kesehatan dan gizi Saat bencana : sebaiknya tidak melakukan edukasi gizi tentang pentingnya gizi, utamakan membantu supplai makanan sambil melakukan konseling yang bertahap, karena makanan bukan satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah gizi Perencanaan BCC yang baik akan dapat mengukur perubahan perilaku

2. Konsep BCC The Focus Is On The Behavior The focus is on behavior: Memahami sikap, opini dan praktek pada konteks sosial dimana hal tersebut terjadi Memahami penghalang yang akan terjadi baik dari segi sosial, kultural, sumber daya, ketersediaan, dan asumsi bahwa manfaat yang dihasilkan kurang Karakteristik BCC BCC dilakukan dengan dasar pemikiran yang baru, jasa atau barang yang diperkenalkan dan ditunjukkan manfaatnya. Pesan yang disampaikan seharunya merepresentasikan kondisi target dan mudah dimengerti. Dalam BCC penting sekali untuk melakukan identifikasi target agar dapat ditentukan targer yang benar-benar sesuai dengan program BCC yang akan dicanangkan Proses pengembangkan pesan harus benar-benar memastikan bahwa pesan tersebut berisi ajakan , motivasi, dan mempengaruhi orang lain untuk melakukan perubahan perilaku. Pesan harus mudah di ingat, berguna dan menunjukkan otoritas. Kerja sama dengan periklanan komersial mungkin akan mendukung proses pengembangan pesan. Strategi media ditentukan berdasarkan penelitian pendahulu atau melalui pre testing dan benar-benar harus diyakinkan bahwa pesan yang disampaikan dapat diterima target serta frekuensi penyaluran media cukup untuk mencapai tujuan BCC kita. Channel komunikasi dipilih berdasarkan kondisi lokal. Perlu menemukan orang-orang lokal yang bisa menjadi personel dalam program BCC kita dan menentukan apakah peran dari orang-orang tersebut. Hal ini diperlukan karena orang-orang lokal tersebut adalah dapat menjadi motivator yang sebenarnya dalam program BCC

Program akan berjalan efektif apabila ada keseimbangan antara pengawas pusat dengan orang-orang lokal yang dijadikan target audience

Teori perubahan perilaku Health belief dengan sifat manusia yang mana orang akan menimbangnimbang manfaat yang didapat dengan melakukan suatu perubahan Theory of Reasured Action terdapat niat pada individu yang bersangkutan, dan niat tersebut yang dapat kita manfaatkan untuk mengubah perilaku audience kita. Sebenarnya sulit untuk mengukur perubahan behaviour dengan niat. Transtheoritical model perubahan tersebut berdasarkan konteks-konteks tertentu. Dilakukan secara bertahap, kita memberi tahu dulu atau meningkatkan pengetahuan dulu. Social learning theory manusia berperilaku akibat pengaruh sosial, karena itu sosial dapat menjadi target audience kita.

3. Peran BCC Dalam Upaya Perbaikan Gizi Feeding and eating practices : mengadvokasi donor dan pendukung, meningkatkan kesadaran tentang kebutuhan gizi, mengajak keluarga dan lingkungan dalam komunitas dalam perkembangan promosi , memotivasi untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang baru, mengidentifikasi ketakutan dan pertanyaan Fortifikasi makanan : mengadvokasi legislasi atau donor, motivasi tujuan dan kegunaan, mengemas makanan fortifikasi sesuai dengan kebutuhan dan daya beli target Promosi tentang pertumbuhan anak-anak: mengadakan pelatihan terhadap petugas kesehatan dan volunteer pada program, menginformasikan kepada target bagaimana dan dimana dapat mengikuti program BCC tersebut, negosisasi dengan ibu-ibu untuk melakukan praktik yang spesifik, dll Rehabilitasi untuk anak-anak yang kurang gizi : mengajak ibu untuk berpartisipasi, diskusikan tentang bagaimana terjadinya malnutrisi dan

bagaimana cara untuk mencegah, memberi informasi yang cukup tentang praktik mengenai diet, follow up dukungan di rumah dan di komunitas Feeding poor or malnourished children, disaster victim, refugees: mengadvokasi dukungan untuk program, memberi logistik yang sangat diperlukan ,

mengajarkan bagaimana menggunakan makanan yang tersedia, memberi edukasi tentang gizi dasar yang digunakan dalam kondi pasca bencana Food stamps or price support Treatment of parasites among children Birth spacing to benefit women ofchildbearing age and their children

Hari/Tanggal : Selasa, 10 Juli 2012 1. Perencanaan BCC : Overview Why : Mengapa isu nutrisi tersebut menjadi masalah Analisa isu yang terjadi : apa penyebab terjadi nya problem tersebut, apa penyebab tidak langsung nya , apakah bisa problem tersebut di selesaikan dengan edukasi gizi Who : bergantung kepada target Menentukan karakteristik target : apa kebutuhan dan harapannya, apa yang berharga, bagaimana sikap dan kepercayaan, bagaimana target

mendapatkan informasi gizi (lebih senang mendapatkan informasi dari media apa), bagaiman pengetahuan dan skill yang dimiliki, dan berada di level apa tingkat perilakunya What: apa yang diharapkan akan terjadi perubahan? Set tujuan dan harapan Apa yang diharapkan akan berunah di akhir program BCC

How : bagaimana mengimplementasikan program agar efektif Bagaimana cara penyampaian program : formal/non formal, menggunakan media massa Apa saja yang akan dilakukan saat program Apa pesan dan isi materi yang disampaikan Apakah akan melakukan pretest untuk instrumen dan metode yang dilakukan dalam BCC Siapa yang akan dilibatkan dalam pelaksanan program BCC Sumber daya apa saja yang dibutuhkan (dana, manusia , dll)

Effective : Bagaimana mengukur keberhasilan suatu program ? Rencanakan evaluasi Bagaimana mengevaluasi tujuan Apa saja indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan Apa saja program yang berhasil Bagaimana diseminasi hasil evaluasi

Prinsip dari program BCC yang efektif Direncanakan dengan baik dan berbasis kebutuhan/needs Sensitif terhadap budaya, menjunjung konteks sosial yang berlaku Mengedepankan dampak pada sikap, perilaku, dan kapasitas untuk hidup dengan pilihan yang lebih sehat Tidak menggurui menghargai nilai-nilai luhur target sasaran Memahami adanya perbedaan keadaan awal pengetahuan dari tiap target sasaran Pesan-pesan utama dibuat dalam bahasa yang mudah dimengerti, penggunaan gambar visual untuk memberikan contoh Mampu meningkatkn ketrampilan target sasaran dalam memilih pilihan sehat

2. Perencanaan BCC : Analisis Situasi Tahapan analisis situasi Persiapan Untuk memahami karakteristik dari target sasaran. Bisa dari data statistik, survey ketempat (pre-survey) untuk melihat laporan-laporan yang ada didaerah tersebut dan program-program yang telah dicanangkan/dikerjakan didaerah tersebut, dan secondary literature, dengan melihat dokumen yang terkait puisi, lagu-lagu lama, resep tentang makanan tradisional yang ada di tempat tersebut untuk mengetahui bagaimana informasi gizi di daerah tersebut serta menanyakan tentang pemuka adat. Datang ke lapangan transect walk kedatangan ke desa bisa menyebarkan informasi pada orang-orang setempat Participative observation dilakukan pengamatan terhadap orang-orang di desa, misalnya : jauh tidaknya tempat tinggal dengan pelayanan kesehatan Key informan penentuan key informan bisa dilakukan dengan metode FGD atau IDI Rapid assessment quantitative melihat sekilas kegiatan yang bisa digunakan sebagai acuan tambahan Positive deviation ada hal yang menyimpang tapi postif, misalnya : ada anak gizi normal diantara anak-anak dengan gizi buruk (adanya perilaku khusus yang dilakukan oleh keluarga anak dengan gizi normal)

Apa yang dilakukan saat participant observation? Pasar melihat bagaimana jual beli di pasar setempat dan mengetahui apa yang dibeli dan yang di jual Pekarangan/kebun mengetahui bagaimana keadaan pekarangan, serta bahan makanan apa yang biasa di tanam oleh masyarakat setempat untuk sumber makanan nya Rumah dan dapur untuk mengetahui kondisi rumah dan dapur serta mengetahui bagaimana cara menyimpan dan mengolah makanan Cermonies and events mengetahui social food , dimana makanan yang diberikan kepada orang tertentu dapat menunjukkan seberapa tinggi status sosialnya Season during the field visit contoh : ada bantuan pangan untuk banjir musim kemarin

Orang yang perlu didatangi Anggota keluarga dalam satu keluarga termasuk anak Orang tua tokoh masyarakat representasi jenis kelamin (mempertimbangkan pendapat laki-laki atau perempuan ) Ahli dibidang lokal baik itu dukun bayi ,tokoh agama ,maupun guru Tenaga kesehatan serta pemerintah daerah setempat

Metode/strategi : identifikasi masalah Pendekatan etnografi : berbaur dengan masyarakat, studi kualitatif: bukan untuk menjawab berapa banyak TAPI mengapa dan bagaimana , umumnya semi terstruktur: FGD, indepth interview ; penggunaan semua panca indera

Pendekatan dan metode Pendekatan mutidimensi dan holistik : What people SAY they believe, think or do What people actually DO What people REALLY think or believe CONTEXT of the above three points.

Pendekatan partisipatif : menggunakan tim multi disiplin expert team : nutritionist, ekologis, ekonom, ahli sejarah , dll ; Local team : petugas kesehatan setempat, wanita dan remaja yang representatif, tokoh

masyarakat setempat ; LSM lokal

Penelitian kualitatif di kesehatan dan gizi Mengapa masyarakat melakukan suatu hal dan apa yang di lakukan : makanan yang dipilih, prakteknya Fokus pada praktik yang spesifik Tujuan : promosi , menguatkan komunitas dan keberlanjutan program

Mixed Methods Kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif Tujuan: mengetahui besaran masalah, dan juga alasan mengapa/bagaimana masalah tersebut terjadi

Sebab malnutrisi Kekurangan pangan: Kemiskinan distribusi sumberdaya yang tidak merata ; Bencana alam atau bencana karena ulah manusia; Perang, konflik, dll ; Gagal panen; Migrasi penduduk Pangan transisi yang disebabkan oleh: pengaruh iklim politik ekonomi pada kebijakan distribusi dan konsumsi pangan. Contoh: pengurangan

diversifikasi, kebijakan monokultur karena tergiur nilai ekspor, masuknya makanan baru ; Pengaruh globalisasi pangan global (fast food, infant formula, makanan pokok berbasis gandum, dll) Unsur sosial budaya/tradisi/kebiasaan: budaya/tradisi/kebiasaan yang mengatur Food Choices Fungsi makanan : Makanan sebagai obat vs obat sebagai makanan Fungsi sosial makanan: Prestige and status; Friendship and communication; Food gifts and sharing; Feasts and festivals; Rituals and sacrifice

3. Perencanaan BCC : Strategy Formulation Mode of Communication Campaign Intended effect mengedepankan bagaimana membangun komunikasi untuk mmbuat efektifitas, apa tujuan komunikasi yang dilakukan serta siapa target dari BCC yang akan dilakukan BCC mengemas objektif yang ingin kita capai, melalui pesan seperti apa, melalui media apa, melalui komunikasi yang bagaimana manipulasi. Points of departure/analisis situasi merupakan modal apa yang harus kita kerjakan selanjutnya. Dari segi mana perubahan pada orang tersebut dapat dilihat Kognitif (perhatian dan pengetahuan) Afektif (berhubungan dengan perasaan, mood, dan perilaku)

Konatif (kebiasaan, aktivitas dan implementasi)

Element kunci dari komunikasi adalah komunikator, pesan, media, komunitas, dan efek Faktor yang mempengaruhi - lingkungan Faktor Community Problem : ketersediaan pelayanan dan kebijakan/peraturan ; strategi KIE (komunikasi, informasi, edukasi) yang memungkinan dilakukan kepada target tersier yang akan memutuskan kebijakan kepada program yang dilakukan sehingga program akan berjalan selaras dengan tujuan BCC kita Faktor Sosial-ekonomik Problem : pekerjaan (misal ibu bekerja yang sedang dalam masa menyusui), income (ibu bekerja untuk menambah penghasilan) ; Strategi KIE yang memungkinan : sedikit yang bisa dilakukan, misalnya ASI di pompa oleh ibu dan ASInya diberikan oleh care giver yang berada di rumah. Faktor Norma Sosial Problem : aktual ; strategi KIE yang dilakukan adalah menggunakan beberapa channel komunikais dengan pesan yang sama, karena norma

berlaku dari generasi ke generasi, jangan berpikir jika BCC memerlukan waktu yang pendek. Selain itu dengan menningkatkan diskusi dengan komunitas stempat dan merencanakan strategi jangka panjang Problem: perceived; strategi KIE yang dilakukan adalah meningkatkan atau mengubah persepsi. Faktor Kognitif Dengan teori health belief model : Susceptibility : tingkat kerawanan dari masalah. Severity : tingkat keparahan masalah Benefits : contoh : ASI dapat meningkatkan kekebalan pada bayi Health motive : tahu bahwa dia ingin sehat Costs : contoh : menyusui membuang banyak waktu Strategi KIE yang dapat dilakukan : identifikasi kepercayaan atau pedoman masyarakat tentang jeparahan, kerawanan , manfaat dan cost yang berhubungan dengan kebiasaan sehingga KIE bisa di terapkan sesuai dengan masalah Problem : kemampuan diri ; strategi KIE : melatih audiens untuk meningkatkan skill

Problem : ketakutan ; strategi KIE : mengalihkan dan menurunkan ketakutan yang terjadi

Faktor Behaviour Problem : skill deficit (memang tidak punya kemampuan untuk

melakukannya); Strategi KIE : memberikan pelatihan kemampuan Problem : merasa tidak ada manfaat yang didapatkan ; strategi : memperkenalkan efek positif dari sesuatu yang dilakukan Segmentasi Sasaran Fungsi utamanya memutuskan alokasi sumber daya, memutuskan strategi komunikasi, dan pesan yang sangat spesifik. Kriteria segmentasi Ukuran segmentasi Frekuensi masalah yang dihadapi Keseriusan masalah Sumberdaya dapat dikelola atau tidak Cara segmentasi : demografi, kebiasaan dan gaya hidup

Identifikasi target Target Primer paling banyak dipengaruhi, peduli,dan paling bisa di ajak bekerja sama Target Sekunder paling banyak mempengaruhi Target Tersier berpengaruh secara tidak langsung, biasanya

pemerintah. Hari/Tanggal : Rabu, 11 Juli 2012 1. Perencanaan dalam komunikasi perubahan perilaku Posisi BCC terletak pada Primary Target dengan merubah perilaku sasaran utama yaitu pada individu dan anggota keluarganya, sedangkan social mobilization berada di Secondary Target untuk kelompok masyarakat yang mempengaruhi primary target dan advocacy berada di Tertiery Target untuk pemerintah dalam memberikan dukungan dana dan pelaksanaan program. Tahapan perubahan perilaku dimulai dari mengetahui menyetujui memilki niat mempraktekkan mengajak orang lain. Tingkatan pendekatan BCC pada target : Knowledge : memberikan pengetahuan kepada target . Pengetahuan tidak hanya pengetahuan tentang medis saja, melainkan tentang gizi dan yang lain

Approval : menyetujui pengetahuan, mengetahui dan menyetujui manfaat yang ada

Intention : adanya niat dalam diri seseorang itu jangka waktunya berbedabeda

Practice : melakukan tindakan yang telah disetujui . Tindakan yang dilakukan hendaknya harus konsisten

Advocacy : keadaan dimana orang sudah benar-benar percaya dan akan menyebarkan kepada orang lain

Ada beberapa perilaku Perilaku ikut-ikutan : belum tentu mengetahui, tidak bisa dilakukan dengan pendekatan knowledge Perilaku addiction : lebih cocok menggunakan transtheoritical karena ada stages of changes Perilaku compliance : ada konsep self efficacy Perilaku pencegahan

BCC dengan CSI memiliki kesamaan yang sangat mendasar yaitu sama-sama melakukan invstigasi terhadap suatu masalah Model perencanaan BCC ACADA (Action, Assessment, Communication, Analysis, Design)-UNICEF Model

P-Process JHUCCP Model

The Preceed-Proceed Model

The Health Communication Model (model yang sering digunakan)

Persamaan dari ke empat metode tersebut adalah sama-sama memiliki awalan yaitu tahap perencanaan yang dilakukan dengan assessment atau analisis

Planning and strategy development Masalah kesehatan banyak, sumber daya yang dimiliki terbatas Asssessment yang dilakukan : menggunakan epidemiological dengan prevalensi atau insidens; behavioral : melihat perilaku yang menjadi penyebab, perilaku yang diinginkan dan faktor yang mempengaruhi ; situasional : memahami konteks terjadinya masalah

Yang diperlukan adalah data , karena BCC yang benar dan spesifik selalu membutuhkan data dan informasi yang akurat

2. Studi formatif dalam komunikasi perubahan perilaku Studi formatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Tujuan : memperoleh informasi yang akurat sebagai dasar pengambilan keputusan dalam penyusunan strategi Cara melakukan studi formatif Data primer : melakukan pengambilan data langsung turun ke lapangan, data yang didapatkan akan lebih relevan namun membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama Data sekunder : melakukan kajian terhadap penelitian yang lain , tidak 100% akurat dan sesuai kebutuhan namun lebih praktis Metode Kuantitatif : memberi informasi tentang besaran masalah (prevalensi, insiden, dll), informasi berupa angka, menjawab pertanyaan apa dan berapa besar Kualitatif : memberi informasi mendalam, memberi gambaran masalah, menjawab pertanyaan mengapa Kombinasi dari keduanya akan saling melengkapi

Penelitian kualitatif Focus group discussion : data yang didapat sesuai keahlian pewawancara, jenis dan pemilihan informan harus diperhatikan, mengerti tentang dinamika kelompok, memperhatikan lokasi dan setting In depth interview : menitikberatkan pada informan dan keahlian

pewawancara untuk mendapat data yang mendalam Observasi : melihat kondisi target audience, tidak memberi penilaian dan hanya mengamati dan mencatat Diary : sering dilakukan untuk mngetahui hal yang tidak dapat dikontrol terus menerus, informan menuliskan sendiri dalam diary

Kesimpulan Penyusunan pertanyaan penelitian mempengaruhi data / informasi yang diperoleh Pertanyaan harus direncanakan dengan baik (saat di lapangan sudah tidak mungkin diganti lagi) Pertanyaan harus menyesuaikan dengan tingkat pemahaman / pendidikan informan / responden

3. Analisis hasil dan impementasi Dalam mempertimbangkan strategi, ada beberapa hal yang harus ditentukan yaitu: Penentuan masalah Penentuan pesan kunci (manfaat, definisi) Penentuan strategi komunikasi: menggunakan mass comunication , komunikasi kelompok dan komunikasi personal Komunikasi massa Agar komunikasi dapat dilakukan secara efektif, maka ada lima keputusan yang harus dibuat Apa tujuan komunikasinya? Pesan apa yang harus disampaikan? Bagaimana menyampaikannya? Di mana pesan tersebut harus ditempatkan? (apakah media yang tepat?) Kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan pesan tersebut?

Pada umumnya terdapat dua pendekatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan yaitu: rational execution yaitu dengan mendorong kelompok target untuk berpikir logis dalam menentukan penilaian dan memutuskan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam rational execution antara lain harus diperhatikan unsur believability (dapat dipercaya atau tidaknya suatu pesan), pesanpesan yang bersifat bombastik cenderung tidak dipercaya (contohnya Kurus dalam 2 hari!), kelompok sasaran memiliki batas penerimaan dan batas penolakan dan bila kelompok sasaran sudah setuju atau menyukai suatu konsep atau berpendidikan rendah maka komunikasi satu arah mudah diterima. emotional execution yaitu dengan menggugah emosi target adopters (haru, sedih, takut, dll). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam emotional execution antara lain pendekatan emosional negatif (fear) efektif bila produk sosial atau

konsep

yang

ditawarkan

ampuh

untuk

mengatasi

problem

yang

ada.Pendekatan menakut-nakuti paling efektif bagi segmen target adopters yang tidak merasa bahwa mereka adalah kelompok berisiko. Contoh: Mau mati muda? Coba menelpon sambil berkendara!. Pendekatan emosional (happy) positif efektif bila produk sosial / konsep yang ditawarkan bermanfaat untuk meraih suatu tujuan. Contohnya: Asuransi pendidikan menjamin masa depan anak anda. Selective communication Bisa dengan beberapa cara : direct mail, telemarketing, SMS blast, email blast, social media Personal communication Personal communication memiliki jangkauan yang lebigh kecil di banding dengan mass communication dan selective communication, namun efek yang dihasilkan sangat besar karena berhadapan langsung dengan satu target secara mendalam. Dapat dilakukan oleh motivator, fasilitator, tenaga lapangan, pendidik, konselor, pekerja sosial, penyedia layanan, dsb. Namun personal

communication bukan tanpa biaya karena termasuk biaya rekrutmen dan pelatihan. Perlu diperhitungkan apakah biaya personal communication seimbang dengan target adopters yang dapat dijaring Strategi personal communication: Outreach: komunikator / change agent secara individual berhadapan dengan target adopter (konseling), yang kedua adalah education yaitu komunikator / change agent berhubungan dengan kelompok target adopter (penyuluhan) dan word of mouth yaitu komunikator / change agent merekrut sekelompok orang untuk menjadi komunikator sekunder (training for trainers) Semua media komunikasi yang dibuat tersebut harus dilakukan uji coba (pre testing) terlebih dahulu. Pre-testing dilakukan untuk memastikan strategi yang ditetapkan akan dipahami sesuai dengan maksud yang diinginkan serta untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan materi

4. Monitoring dan evaluasi dalam komunikasi perubahan perilaku Tujuan monitoring Mengetahui apakah kegiatan yang dijadwalkan telah dilaksanakan Mengetahui apakah target adopters yang direncanakan telah dicapai

Mengetahui apakah strategi atau materi tertentu lebih efektif/tidak efektif dibandingkan yang lain

Mengetahui apakah salah satu bagian dari program perlu diubah/direvisi Mengetahui apakah pengeluaran sesuai budget

Yang menjadi bagian dari monitoring adalah: diseminasi (berapa banyak materi yang dicetak, estimasi target yang mendapatkan informasi dari media. Contoh: target mengerti tentang poster ASI) ; respon (berapa banyak email dan telpon yang datang , organisasi yang berpartisipasi,dll) ; audiens (berapa kelompok yang memberi tanggapan)

Teknik monitoring: menggunakan formulir untuk mengetahui jadwal , volume permintaan informasi, menanyakan alasan orang-orang, media monitoring, formulir feedback, meminta masukan dari key opinion keader, meminta status report

Tahap evaluasi : tentukan informasi yang harus didapat tentukan data yang akan dikumpulkan tentukan bagaimana data dikumpulkan pre test instrumen pengumpulan data analisis tulis laporan akhir diseminasi

Contoh evaluasi: Peningkatan pengetahuan: adalah marker atau indikatir tengah , namun peningkatan pengetahuan bukan gambaran perilaku Peningkatan minat : berdasarkan pengakuan, bias tinggi Peningkatan tindakan menuju perubahan perilaku Peningkatan perilaku yang terjadi : mencari informasi ke target atau pelaporan pihak lain Meningkatnya kesadaran : melihat ingatan tentang pesan kunci atau kampanye

Teknik evaluasi Teknik evaluasi dibedakan menjadi 2 yaitu: Teknik evaluasi untuk kelompok : Randomized experiment: secara random ditentukan target adopters yang ikut dan tidak ikut program dan Quasi experiment: target adopters langsung dibagi ke dalam grup tepapar dan grup kontrol Teknik evaluasi untuk populasi Before dan after studies: membandingkan sebelum dan sesudah dengan kelompok yang dites sama

Independent cross-sectional: membandingkan sebelum dan sesudah program dengan kelompok yang dites boleh berbeda Panel studies: informasi diambil beberapa kali dari kelompok yang sama (perbedaan efek terhadap karakteristik kelompok tertentu bisa terlihat) Time series analysis: pre dan post test intervensi data diukur berkali-kali, biasanya dengan menggunakan data yang secara rutin dikumpulkan.

BAB II

A. Kesimpulan Behavior Change Communication (BCC) dalam konteks kesehatan masyarakat adalah metodologi pendekatan untuk mempengaruhi (memanipulasi) orang lain untuk melakukan sesuatu melalui pesan-pesan atau informasi dimana tujuannya untuk merubah perilaku seseorang sehingga kebiasaan-kebiasaan sehat dapat dilakukan. BCC adalah hal yang rumit dan kompleks , namun apabila perencanaan baik , akan menghasilkan hasil yang akurat dan informatif. BCC memiliki beberapa karakteristik dan BCC berfokus dalam pemahaman mengenai sikap, opini pada konteks sosial serta memperhitungkan segala kendala yang mungkin terjadi dari berbagai aspek. Dalam melakukan BCC diperlukan perencanaan yang matang mulai dari pembuatan framework untuk merancang program BCC, analisis situasi, formulasi strategi, studi formatif, analisis hasil dan implementasi serta monitoring dan evaluasi. Dengan adanya perencanaan yang matang ini diharapkan program BCC yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Hal yang perlu diperhatikan juga adalah ketika melakukan penyusunan pertanyaan dimana harus direncanakan dengan baik karena pada saat penelitian sangat mempengaruhi data atau informasi yang diperoleh. Pertanyaan juga harus menyesuaikan dengan tingkat pemahaman / pendidikan informan / responden.

B. Saran Behavor Change Communication sangat penting untuk ahli gizi ketika melakukan konseling individu maupun ketika terjun langsung ke masyarakat dengan program intervensi yang akan dilakukan. Kedepannya, untuk kuliah BCC diharapkan lebih mengutamakan kepada praktek di lapangan dan melatih kemampuan komunikasi pada mahasiswa sehingga berbagai prinsip dalam BCC dapat di implementasikan dengan baik

Anda mungkin juga menyukai