Passive Continental Margin
Passive Continental Margin
PENDAHULUAN
Passive margin adalah batas kerak bumi yang paling umum dijumpai di bumi.
Sepanjang penelitian yang telah dilakukan, passive margin memiliki aggregat yang
paling panjang (105.000 km) jauh melampau panjang aggregat spreading ridge
(65.000 km) dan convergent plate boundary (53.000 km) (Gambar 1). Secara
umum passive margin tidak berasosiasi dengan aktivitas tektonik sehingga jarang
Gambar 1. Peta perbandingan passive (hijau) dan active (merah) margin (Bradley,
2008)
Passive margin merupakan salah satu tahapan penting dalam Wilson Clycle
merupakan lokasi ditemukannya cadangan minyak yang ada di bumi. Hingga tahun
1999, dalam kompilasi data ladang minyak raksasa dunia passive margin
mengandung 35% cadangan minyak yang ada di bumi (Mann et al, 2003). Passive
margin memiliki nama lain berupa trailing edge margin, rifted margin, divergent
margin (digunakan oleh di beberapa industri migas yang tidak berkaitan dengan
yang telah tidak aktif pada bagian yang mengalami penurunan dari ”rifted
contonental crust” dan “oceanic crust” yang baru terbentuk. Ketika “rifting
(Gambar 2).
sedimen yang paling tebal di bumi dengan ketebalan batuan sedimen hingga 18 km.
Karena ketebalannya yang besar dan luasnya, batuan sedimen yang semula
Passive margin terjadi sebagai conjugate margin yang berasal sebagai daerah
yang berdekatan dari kerak benua yang terpisahkan oleh cekungan samudera
area kerak samudera dan mengurangi lebar kerak benua sepanjang periode awal
pemekaran.
Samudra Arktik, sebagian besar batas Afrika, Greenland, India, Australia, dan
Passive margin memiliki perbedaan yang jelas dengan active margin dimana
pada sedimen pada fase drift. Struktur tersebut tidak disebabkan oleh tektonik pada
continental slope, continental rise, dan abbysal plain, meskipun secara umum
terus-menerus dari kerak benua dan litosfer. Pengisian cekungan itu sendiri oleh
sedimen post-rift dominan tersusun oleh endapan laut dangkal, seismik refleksi
STUDI KASUS
Seperti yang ada di Laut Hitam dilihat dari Gambar 2 dapat terlihat bahwa
kemiringan yang mengarah ke laut. Blok-blok patahan ini terbentuk pada fase syn-
terobosan yang muncul melalui celah patahan. Setelah proses rifting selesai,
mengarah ke arah laut sehingga nantinya endapan-endapan post rift pada awalnya
Referensi
Bradley, D., 2008. Passive margins through earth history. Earth-Science
Reviews, 91, 1–26.
Hudec, M., Jackson, M., and Peel, F., 2013. Influence of deep Louann
structure on the evolution of the northern Gulf of Mexico basin. AAPG Bulletin,
97, 1711–1735.
Mann, P., Gahagan, L., and Gordon, M., 2003. Tectonic setting of the
world’s giant oil and gas fields. In Halbouty, M. T. (ed.), Giant Oil and Gas Fields
of the Decade, 1990–1999. Tulsa: American Association of Petroleum Geologists.
AAPG Memoir, Vol. 78, pp. 15–105.
Rowan, M., Peel, F., and Vendeville, B., 2004. Gravity-driven fold belts on
passive margins. In Clay, K. R. (ed.), Thrust Tectonics and Hydrocarbon Systems.
AAPG Memoir, Vol. 82, pp. 157–182.