979 3289 61 9 43 PDF
979 3289 61 9 43 PDF
KEPEMIMPINAN
210 Psikologi Kepemimpinan
KEPEMIMPINAN
TRIANTORO SAFARIA
Kepemimpinan dan Pemberdayaan 211
KEPEMIMPINAN
Oleh : Triantoro Safaria
Edisi Pertama
Cetakan Pertama, 2004
Safaria, Triantoro
Kepemimpinan/Triantoro Safaria
- Edisi Pertama Yogyakarta; Penerbit Graha Ilmu, 2004
xii + 232 hlm, 1 Jil. : 23 cm.
ISBN: 979-3289-61-9
1. Psikologi I. Judul
Kepemimpinan dan Motivasi v
KATA PENGANTAR
A
llhamdulillah, dan puji syukur penulis ucapkan pada Allah
SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan hidayahnya
sehingga buku ini bisa diselesaikan dengan baik. Buku
Kepemimpinan ini berisi tentang dasar-dasar teoritik tentang
fenomena kepemimpinan yang menjadikan pijakan bagaimana
mengembangkan kepemimpinan yang efektif. Fenomena ke-
pemimpinan harus dipahami melalui teori-teori yang dihasilkan dari
berbagai studi empiris sehingga hasilnya bisa dipertanggung-
jawabkan.
Buku ini tentu saja tidak sempurna sehingga perlu banyak
perbaikan. Meskipun demikian, kiranya buku ini bermanfaat bagi
kita semua, menambah wawasan tentang masalah kepemimpinan,
dan menjadi pedoman dalam berorganisasi.
Akhirnya, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Penerbit Graha Ilmu yang telah bersedia menerbitkan buku ini.
Wassalam,
DAFTAR ISI
Kata pengantar v
Daftar Isi vii
BAB 1 APA ITU KEPEMIMPINAN 1
1.1 Sifat-Dasar Kepemimpinan 3
1.2 Definisi Kepemimpinan 3
1.3 Realitas-Baru Bagi Kepemimpinan dan Organisasi 5
1.3.1 Dari Penghargaan akan Stabilitas menuju
Penghargaan akan Perubahan 7
1.3.2 Dari Kontrol menuju Pemberdayaan 9
1.3.3 Dari Kompetisi menuju Kolaborasi 10
1.3.4 Dari Penekanan Pada Barang menuju Hubungan 11
1.3.5 Dari Keseragaman menuju Keaneka-ragaman 12
1.4 Kepemimpinan Bukanlah Proses Karbitan 13
-oo0oo-
Apa Itu Kepemimpinan? 1
1 APA ITU
KEPEMIMPINAN?
K
etika Mary Ann Brynes ditunjuk untuk memimpin sebuah
perusahaan kontraktor teknologi pertahanan besar
California-based TRW, untuk pertama kalinya dia melihat
wajah-wajah para insinyurnya yang penuh dengan rasa pesimistis
dan depresi (Alessandra Bianchi, 1996). Pemerintah Amerika baru
saja memutuskan untuk tidak mengontrak perusahaan tersebut.
Perusahaan dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka sekarang
telah menjadi perusahaan swasta biasa tanpa sokongan dana dari
pemerintah. Mereka harus mampu berkompetisi dan menjual
produk mereka ke pasar.
Untuk bisa bertahan, akhirnya perusahaan membuka anak
perusahaan baru yang berbisnis dalam teknologi komunikasi,
dengan 20% saham dimiliki TRW, 60% oleh penanam modal, dan
20% saham dari karyawannya. Perusahaan itu pun diberi nama
Corsair Communications. Pada saat itu, Corsair telah mempunyai
kontrak jutaan dolar dengan sebuah perusahaan seluler dan
memiliki sekelompok insinyur papan atas. Segalanya sudah di
depan mata, kecuali perekat yang akan menyatukan seluruh
potensi perusahaan (Daft, 1999).