COFFEE CAFÉ
(Laporan Turun Lapang Mata Kuliah Perencanaan dan Evaluasi Proyek)
Oleh
Kelompok 12
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................3
V. PEMBAHASAN
A. Identitas Responden................................................................................20
B. Keadaan Umum Perusahaan....................................................................20
C. Proses Produksi di Dr. Coffee.................................................................22
D. Biaya pada Usaha Dr. Coffee Cafe..........................................................29
E. Benefit (Penerimaan) Usaha Dr. Coffee Cafe.............................................32
F. Cash Flow...................................................................................................33
G. Analisis Kelayakan Finansial Dr. Cofee Cafe.........................................34
H. Analisis Sensitifitas.................................................................................37
VI. KESIMPULAN
ii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra produksi kopi yang ada di
Indonesia. Sentra produksi kopi di Provinsi Lampung terdapat di Kabupaten
Lampung Barat dengan luas areal 59.629 hektar dan produksi 61.215 ton
pada tahun 2012 (Disbun Provinsi Lampung, 2013). Cukup melimpahnya
sumberdaya domestik di wilayah ini didukung dengan jaringan pemasaran
yang luas diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan agribisnis kopi di
Provinsi Lampung. Produksi tanaman perkebunan rakyat menurut
kabupaten/kota di Provinsi Lampung dapat dilihat pada tabel berikut.
B. Tujuan
Agribisnis merupakan suatu kegiatan yang utuh dan tidak dapat terpisah
antara satu kegiatan dan kegiatan lainnya, mulai dari proses produksi,
pengolahan hasil, pemasaran dan aktifitas lain yang berkaitan dengan
kegiatan pertanian (Soekartawi, 2001). Agribisnis adalah suatu kesatuan
sistem yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling terkait erat, yaitu
subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi (subsistem agribisnis
hulu), subsistem usahatani atau pertanian primer, subsistem pengolahan,
subsistem pemasaran, serta subsistem jasa dan penunjang (Badan
Agribisnis, 1995).
Pembuatan kopi bubuk biasanya di bagi dalam dua tahap, yaitu tahap
perenangan dan tahap penggilingan:
a) Perendangan (penyangraian)
b) Penggilingan (Penumbukan)
Penggilingan adalah proses pemecahan butir – butir biji kopi yang telah
direndang untuk mendapatkan kopi bubuk berukuran maksimum 75
mesh. Ukuran butir – butir (partikel – partikel) bubuk kopi berpengaruh
terhadap rasa dan aroma kopi. Secara umum, semakin kecil ukurannya
maka rasa dan aromanya semakin baik. Hal ini dikarenakan semakin
besar bahan yang terdapat di dalam kopi dapat larut di dalam air ketika
diseduh.
c) Penyimpanan
B. Analisis Finansial
Menurut Sutojo (2002), Net Present Value merupakan selisih antara nilai
saat ini (present value) dari seluruh net cash flow tahunan yang akan
diterima investor selama umur ekonomis proyek dengan nilai (anggaran)
investasi proyek. Secara matematis NPV dapat dirumuskan sebagai
(Sutojo, 2002) :
…………………………………………………(1)
Keterangan :
Bt: penerimaan pada tahun ke-I t : tahun ke
Ct:biaya pada tahun ke-I n : lama usaha
i : suku bunga (%)
…………………………(2)
Keterangan :
IRR : Internal Rate of Return i1 : compound factor, jika
NPV > 0
9
Keterangan :
PP : Payback Period
N : tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa
menutupi investasi mula-mula
a : jumlah investasi mula-mula
b : jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n
c : jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
4. Net B/C
Net B/C Ratio merupakan perbandingan antara net benefit yang telah
didiscount factor positif dengan net benefit yang telah didiscount negatif.
Ada beberapa kriteria dari Net B/C ratio yaitu
Keterangan :
a) Jika Net B/C > 1, maka kegiatan usaha layak untuk dilaksanakan
b) Jika Net B/C < 1, maka kegiatan usaha tidak layak untuk dilaksanakan
c) Jika Net B/C = 1, maka kegiatan usaha dalam keadaan break event
Point
Gross Benefit Cost Ratio atau Gross B/C merupakan perbandingan antara
jumlah present value dari benefit kotor dengan jumlah present value dari
biaya kotor. BCR juga memilliki beberapa kriteria yaitu:
Keterangan :
a) Jika Gross B/C > 1, maka kegiatan usaha layak untuk dilaksanakan
b) Jika Gross B/C < 1, maka kegiatan usaha tidak layak untuk
dilaksanakan
c) Jika Gross B/C = 1, maka kegiatan usaha dalam keadaan break event
point
11
C. Analisis Sensitivitas
Keterangan :
Xi : NPV/IRR/PP setelah perubahan
Xo : NPV/IRR/PP sebelum perubahan
X : rata-rata perubahan NPV/IRR/PP
Yi : biaya produksi/harga jual setelah perubahan
Yo : biaya produksi/harga jual sebelum perubahan
Y : rata-rata perubahan biaya produksi/harga jual
Pada tugas perencanaan dan evaluasi proyek ini dilakukan turun lapang di
agroindustri kopi yang bernama Dr. Coffee yang beralamatkan di Jl. Pagar
Alam No.44, Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampung. Dr Coffee berada
pada kawasan sentra industri keripik yang biasa disebut gang PU. Lokasi
sekitar Dr. Coffee merupakan kawasan perkotaan yang cukup ramai dilalui
oleh orang sehingga lokasi cocok untuk dijadikan tempat usaha.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus (case
study). Case Study adalah bentuk penilitian yang mendalam tentang suatu
aspek lingkungan sosial termasuk manusia didalammnya. Case study dapat
dilakukan terhadap seseorang individu, kelompok individu, segolongan
manusia, lingkungan hidup manusia atau lembaga sosial (Menurut Nasution,
2008).
Data yang dianalisis merupakan data kulaitatif yang didapat dari hasil
observasi atau turun lapang pada agroindustri yang diamati. Observasi dalah
penelitian empiris yang juga dikenal dengan penelitian lapangan. Peneliti
menggambarkan secara detail dan mendalam tentang suatu keadaan atau
fenomena dari objek penelitian yang diteliti dengan cara mengembangkan
konsep serta menghimpun kenyataan yang ada.Dengan demikian peneliti
turun langsung ke lapangan guna meneliti secara langsung objek penelitian
untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk
14
A. Aspek Geografi
1. Karakteristik Wilayah
2. Topografi
3. Iklim
17
Sumber: http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=
962950&refer=& cityname=Branti-Jawa-Timur-
Indonesia&units=
Pada tahun 2014 jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan
Desember, yaitu 250,6 mm, sedangkan yang terendah terjadi pada bulan
Januari yaitu hanya 3 mm. Berdasarkan data tersebut, dalam kurun waktu
5 (lima) tahun terakhir, curah hujan rata-rata tertinggi terjadi pada tahun
2014, yaitu mencapai 250,6 mm. Tingginya rata-rata curah hujan pada
tahun 2014 berimplikasi pada meningkatnya volume air sungai sehingga
pada akhir tahun 2014 terjadi banjir cukup besar di Kota Bandar
Lampung. Berdasarkan rerata curah hujan mengindikasikan bahwa bulan
basah di Kota Bandar Lampung tahun 2014 terjadi hampir sepanjang
tahun.
18
5. Temperatur
B. Aspek Demografi
Jumlah penduduk Kota Bandar Lampung pada Tahun 2015 adalah sebesar
1.167.698 jiwa, yang terdiri dari jumlah penduduk Laki-laki sebesar 601.604
jiwa, dan penduduk perempuan sebesar566.092 jiwa, dengan sex ratio
sebesar 106.Pada Tahun 2014, Penduduk Kota Bandar Lampung berjumlah
979.087 jiwa dengan sex ratio 102, yang berarti jumlah penduduk laki-laki
19
A. Identitas Responden
Muhammad Al-Ghazali Qurtubi atau yang biasa disapa Ali adalah seorang
pengusaha kopi yang membuka usahanya di jalan Z.A pagar alam kelurahan
kedaton Kecamatan kedaton ,Bandar Lampung. Pria kelahiran Bengkulu 8 juli
1988 ini merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara anak dari pasangan bapak
Santunan effendi dan ibu bariah. Ia memiliki seorang istri bernama yustinia
dan dikaruniai 2 orang anak yaitu kemas dan caesar.
Dr. Coffee merupakan agroindustri atau usaha yang dimiliki oleh Muhammad
Al Ghazali Qurtubi yang berada di Jalan Z.A pagar alam kelurahan kedaton
Kecamatan kedaton ,Bandar Lampung. Muhammad Al Ghazali Qurtubi biasa
dipanggil Ali membangun usaha ini sejak ia duduk dibangku kuliah pada akhir
perkuliahannya yaitu sekitar tahun 2013. Awal mula perusahaan ini dibangun
yaitu ketika Ali dan rekan kuliahnyamelakukan penelitian tentang kopi di
daerah Liwa, Lampung Barat. Beliau melihat para petani kopi yang
memasarkan kopi dengan kemasan plastik yang dipasarkan di luar daerah
liwa. Beliau menjadikan hal tersebut sebagai peluang untuk membuka usaha.
Akhirnya beliau menjajakan kopi yang beliau bawa kepada teman-temannya,
21
Beliau memilih nama Dr Coffee karena kata doktor adalah level tertinggi
dalam pendidikan serta ahli dibidangnya dengan harapan doktor Coffee bisa
ahli dalam meracik kopi.Dengan harapan Dr Coffee bisa menjadi ahlinya kopi
khususnya dalam seduhannya karena Dr Coffee angkat 6 kopi robusta dari
daerah di Lampung yaitu dari Pagar Dewa, Lampung Barat, Sumber Jaya,
Lampung Barat, Fajar Bulan, Lampung Barat, Air Hitam, Ulu Belu,
Tanggamus dan Liwa.
Dr. Coffee tidak hanya menjual kopi siap saji namun juga menjual kopi bubuk
dan kopi biji yang diolah sendiri mulai dari proses roasting hingga
pengilingan. Dr. Coffee sempat mengalami perpindahan toko dari sekitaran
kampus Unila pindah ke Jl. Z.A pagar alam kelurahan kedaton Kecamatan
kedaton ,Bandar Lampung. Perpindahan toko ini disebabkan karena mahalnya
sewa gedung pada tempat sebelumnya. Pada lokasi usaha kali ini akses jalan
menuju tempat usaha sanagt lancar, lokasi usaha berada pada pemukiman
perkotaan yang sering dilalui oleh warga. Lokasi usaha berada pada kawasan
sentra ukm keripik atau biasa disebut gang PU.
Kedai Dr. Coffee memiliki ruang yang cukup luas untuk para konsumen.
Proses produksi juga dilakukan di kedai tersebut. Jadi para konsumen juga
bisa menyaksikan bagaimana proses produksi berlangsung. Kedai Coffee
menyediakan kopi kemasan yang masih berbentuk biji ataupun bubuk,
menyediakan kopi siap saji dan kopi siap saji dalam kemasan botol. Dr. Coffee
menyediakan berbagai kopi seperti kopi arabica, robusta, luwak dan berbagai
macam kopi lainnya. Dr. Coffee ramai dikunjungi oleh pecinta kopi tanpa gula
karena menurut mereka kenikmatan kopi terdapat pada rasa pahit yang dapat
dinikmatinya
22
Pada proses produksi kopi, Dr. Coffee mengambil dari petani kopi dalam
keadaan kopi siap giling. Jadi terjadi dua tahap proses produksi yaitu pada
Petani dan Dr. Coffee.Berikut adalah penjelasan dari proses produksi kopi
tersebut :
Pada petani kopi dilakukan beberapa proses sampai kopi dijual kepada
pihak Dr.Coffee. Berikut merupakann tahapan proses usahatani kopi yang
dilakukan oleh petani kopi :
dengan air. Bersihkan sisa-sisa lendir dan kulit buah yang masih
menempel pada biji.
Setelah biji kopi HS mencapai kadar air 12%, kupas kulit tanduk
yang menyelimuti biji. Pengupasan bisa ditumbuk atau dengan
bantuan mesin pengupas (huller). Dianjurkan dengan mesin untuk
mengurangi resiko kerusakan biji kopi. Hasil pengupasan pada
tahap ini disebut biji kopi beras (green bean).
25
Proses kering lebih sering digunakan untuk mengolah biji kopi robusta.
Pertimbangannya, karena robusta tidak semahal arabika. Peralatan yang
diperlukan untuk pengolahan proses kering lebih sederhana dan beban
kerja lebih sedikit, sehingga bisa menghemat biaya produksi. Berikut
tahapan untuk mengolah biji kopi dengan proses kering.
Jemur buah kopi yang telah disortasi di atas lantai penjemuran secara
merata. Ketebalan kopi yang dijemur hendaknya tidak lebih dari 4
cm. Lakukan pembalikan minimal 2 kali dalam satu hari. Proses
penjemuran biasanya memerlukan waktu sekitar 2 minggu dan akan
menghasilkan buah kopi kering dengan kadar air 15%. Bila kadar air
masih tinggi lakukan penjemuran ulang hingga mencapai kadar air
yang diinginkan.
Buah kopi yang telah dikeringkan siap untuk dikupas kulit buah dan
kulit tanduknya. Usahakan kadar air buah kopi berada pada kisaran
15%. Karena, apabila lebih akan sulit dikupas, sedangkan bila
kurang beresiko pecah biji. Pengupasan bisa dilakukan dengan cara
ditumbuk atau menggunakan mesin huller. Kelemahan cara
ditumbuk adalah prosentase biji pecah tinggi, dengan mesin resiko
tersebut lebih rendah.
kadar air lebih dari angka tersebut, biji akan mudah terserang jamur.
Apabila kurang, biji kopi mudah menyerap air dari udara yang bisa
mengubah aroma dan rasa kopi. Setelah mencapai kadar air
kesetimbangan, biji kopi tersebut sudah bisa dikemas dan disimpan.
a) Roasting
Dr. Coffee sebagai salah satu Coffee shop yang peduli terhadap kualitas
biji kopi pun memilih untuk me-roasting biji kopi pada level light roast
(slow bar/filter Coffee) dan light to medium/medium roast (espresso
based) agar cita rasa dan aroma dari kopi-kopi Indonesia dapat dengan
28
b) Penggilingaan
c) Pengemasan
d) Pemasaran
Biaya dalam usaha Dr. Coffee Cafe merupakan pengeluaran yang dilakukan
oleh pengusaha dalam mengelola usaha dan sumberdaya yang dimiliki untuk
mencapai usaha yang efisien. Biaya dalam usaha Dr. Coffee Cafe terdiri dari
biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi dan biaya operasional
yang dikeluarkan dalam usaha Dr. Coffee Cafe adalah :
1. Biaya Investasi
Dari data di atas diketahui bahwa biaya investasi dan peralatan yang
dikeluarkan oleh Bapak M. Al-Ghazali Qurtubi selama kurun waktu 5
tahun terakhir adalah Rp. 109.300.000. Semua investasi dan peralatan
diasumsikan adanya pembelian kembali setelah umur ekonomisnya habis.
2. Biaya Operasional
a) Biaya Variabel
Hasil perhitungan total biaya variabel yang dikeluarkan oleh Bapak Ali
selama usahanya berlangsung dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yaitu
pada tahun 2014 sebesar Rp.492.240.000, pada tahun 2015 sebesar
Rp.534.432.000, pada tahun 2016 sebesar Rp.555.528.000, pada tahun
2017 sebesar Rp.597.720.000, dan pada tahun 2018 sebesar
Rp.632.880.000. Biaya variabel terbesar yang dikeluarkan oleh Bapak
Ali selama melakukan usaha ini adalah biaya pembelian bahan baku
yaitu kopi mentah dari para petani kopi.
b) Biaya Tetap
Biaya tetap yang digunakan dalam penelitian ini adalah biaya sewa
gedung dan gaji karyawan. Total biaya tetap yang dikeluarkan oleh
usaha Dr. Coffee Cafe disajikan pada Tabel
Table 7. Biaya tetap yang dikeluarkan untuk usaha Dr. Coffee Cafe
dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
Keterangan 2014 2015 2016 2017 2018
Sewa
Gedung 40.000.000 40.000.000 25.000.000 25.000.000 25.000.000
Gaji
Karyawan 84.000.000 84.000.000 84.000.000 84.000.000 84.000.000
Total Biaya 124.000.000 124.000.000 109.000.000 109.000.000 109.000.000
Sumber: Data Diolah
32
Biaya tetap usaha Dr. Coffee Cafe merupakan penjumlahan biaya input
tetap yang diperoleh dari hasil perkalian antara Biaya satuan dengan
jumlah input tetap yang digunakan selama setahun tahun sehingga
diperoleh total biaya tetap untuk setiap tahunnya.
Penerimaan total usaha Dr. Coffee Cafe milik Bapak Ali ini berasal dari
produksi kopi itu sendiri. Produksi kopi didasarkan pada tingkat permintaan
dari para konsumen. Produksi kopi ini dilakukan setiap hari dengan tingkat
produksi sebesar 10-30 kg setiap harinya bergantung pada tingkat permintaan
konsumen. Berikut adalah data penerimaan dari produksi kopi selama 5 tahun
terakhir.
Table 8. Total penerimaan usaha Dr. Coffee Cafe milik Bapak Ali
Produk terjual Harga Jual/ Kg Penerimaan
Tahun
(Kg) (Rp) Bt
1 3.360 180.000 604.800.000
2 3.648 185.000 674.880.000
3 3.792 185.000 701.520.000
4 4.080 190.000 775.200.000
5 4.320 190.000 820.800.000
Total 3.577.200.000
Sumber: Data Diolah
33
F. Cash Flow
Arus kas atau cash flow adalah gambaran mengenai jumlah uang yang masuk
(cash in flow) dan jumlah uang yang keluar (cash out flow). Cash in flow
merupakan aliran kas yang diakibatkan dari kegiatan transaksi yang
menciptakan keuntungan, sedangkan cash out flow merupakan aliran kas yang
terdiri dari berbagai macam transaksi yang dapat mengakibatkan beban
pengeluaran kas.
Cash in flow pada usaha Dr. Coffee Cafe milik Bapak Ali diperoleh dari hasil
penjualan produk pengolahan kopi, sedangkan cash out flow pada perusahaan
ini diakibatkan oleh hasil pengeluaran biaya tenaga kerja, sewa gedung, biaya
harga bahan baku, penyusutan bb, biaya roasting, biaya giling, dan biaya
pengepakan. Berikut adalah arus kas perusahaan Dr. Coffee Cafe 5 tahun
terakhir.
Cash in flow (penerimaan) diperoleh dari jumlah produk terjual (Kg) selama
setahun dikali dengan harga jual/kg (Rp) sehingga diperoleh cash flow pada
tahun pertama sebesar Rp.604.800.000, pada tahun kedua sebesar
Rp.674.880.000, pada tahun ketiga sebesar Rp.701.520.000, pada tahun ke
empat sebesar Rp.775.200.000, dan pada tahun kelima sebesar
Rp.820.800.000.
Cash out flow (Biaya) pada usaha Dr. Coffee Cafe ini diperoleh dari
penjumlahan total biaya tetap dan total biaya variabel selama setahun.
Sedangkan pada tahun pertama total biaya juga ditambahkan dengan biaya
investasi. Adanya cash in flow dan cash out flow ini memunculkan nilai
pendapatan (Net BC). Nilai pendapatan ini diperoleh dari hasil pengurangan
antara penerimaan dan biaya.
Kegiatan usaha Dr. Coffee Cafe milik Bapak Ali ini diharapkan dapat
menguntungkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. Penelitian ini
menganalisis kelayakan finansial usaha Dr. Coffee Cafe milik Bapak Ali di Jl.
Pagar Alam No. 44, Kedaton, Kota Bandar Lampung,. Analisis finansial akan
menunjukkan kelayakan dari usaha peternakan yang dijalankan oleh Bapak
Ali itu sendiri. Analisis finansial diteliti menggunakan kriteria investasi,
yaitu Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV), dan Payback
Period (PP), Gross B/C, dan Net B/C ratio.
Tingkat suku bunga yang digunakan pada penelitian ini adalah 15 persen,
sesuai kesepakatan bersama antara asisten dosen dengan praktikan.
Perhitungan analisis finansial usaha Dr. Coffee Cafe milik Bapak Ali dengan
tingkat suku bunga 15 persen menggunakan metode discount factor (df) untuk
tahun ke satu sampai tahun ke 5. Berikut adalah hasil perhitungan analisis
finansial usaha Dr. Coffee Cafe milik Bapak Ali.
35
3. Gross B/C
36
Gross B/C adalah perbandingan antara jumlah Present Value Benefit dengan
Present Value Cost. Tabel 10 memperlihatkan bahwa nilai Gross B/C usaha Dr.
Coffee Cafe milik Bapak Ali adalah 1,0043. Artinya Nilai Gross B/C yang
diperoleh dari hasil perhitungan tersebut lebih dari satu, sehingga usaha Dr.
Coffee Cafe milik Bapak Ali ini layak dan menguntungkan untuk diusahakan.
4. Net B/C
Net B/C adalah perbandingan antara jumlah NPV Positif dengan jumlah NPV
negatif. Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat benefit akan
diperoleh dari cost yang dikeluarkan. Tabel 10 memperlihatkan bahwa nilai Net
B/C usaha Dr. Coffee Cafe milik Bapak Ali adalah -1,1935. Tanda negative
disini tidak berpengaruh terhadap penyimpulan maknanya. Sehingga nilai
tersebut berarti Nilai Net B/C yang diperoleh dari hasil perhitungan tersebut
lebih dari satu, sehingga usaha Dr. Coffee Cafe milik Bapak Ali ini layak dan
menguntungkan untuk diusahakan.
H. Analisis Sensitifitas
Pada saat biaya produksi naik sebesar 30 % maka akan mempengaruhi kriteria
investasi seperti IRR, NPV, Net B/C, Gross B/C, dan PP. Karena pada
perhitungan analisis sensitifitas kriteria investasi tersebut mendapatkan kriteria
sensitifitas. Laju kepekaan untuk NPV sebesar 1.000230061 %, laju kepekaan
untuk IRR sebesar 1.000264571 %, laju kepekaan untuk Net B/C sebesar
1.000266488 %, laju kepekaan untuk Gross B/C sebesar 1.000266871 % dan
laju kepekaan untuk PP sebesar 1.000266737
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan turun lapang ini yaitu:
Bappeda Kota Bandar Lampung. 2016. RPJMD Kota Bandar Lampung Tahun
2016-2021. Bappeda Kota Bandar Lampung. Bandar Lampung.
Najiyati, S. Danarti. 2008. Kopi budidaya dan analisis usaha tani. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Panggabean, Edy. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta Selatan: PT Agro Media
Pustaka hlm 124-132.
PP =n x 1 tahun
PP =1
=1
= 1+ (-0.7342) tahun
= 0.2658 tahun atau 0 tahun, 3 bulan 5 hari
Jadi, modal akan kembali setelah proyek telah berjalan selama 3 bulan 5
hari.
2. /
= 10.159.437,37
Jadi, NPV bernilai positif (+) yaitu sebesar 10.159.437,37 atau NPV>0, maka
proyek layak untuk dijalankan.
3. Gross B/C
Gross B/C=
= 1.0043
Gross B/C sebesar 1.0043 > 1, artinya proyek tersebut menguntungkan dan
layak untuk di laksanakan.
43
4. Net B/C
=| |
= | -1,1935|
= 1.1935
Jadi, Net B/C sebesar 6.2852> 1 maka benefit yang diperoleh tersebut
1,8442 kali lipat dari cost yang dikeluarkan sehingga proyek tersebut dapat
dilaksanakan.
IRR =i )
= 18% + x1%
= 18% + 0,7297 x 1%
= 18% + 0,7297 %
= 18,7297 %
Jadi, kemampuan proyek untuk mengembalikan bunga pinjaman sebesar
18,7297 %. Karena nilai IRR > tingkat bunga yang berlaku, maka proyek
layak untuk dijalankan.
Lampiran 2
Biaya Satu
2014 2015 2016 2017 2018
Kali
Keterangan
Produksi Produksi Produksi Produksi Produksi
Produksi
/ Th Jumlah / Th Jumlah / Th Jumlah / Th Jumlah / Th Jumlah
Harga Bahan
Baku/Kg 45000 7000 315000000 7600 342000000 7900 355500000 8500 382500000 9000 405000000
Penyusutan
BB/Kg 9000 7000 63000000 7600 68400000 7900 71100000 8500 76500000 9000 81000000
Biaya
Roasting/Kg 15000 3360 50400000 3648 54720000 3792 56880000 4080 61200000 4320 64800000
Biaya Giling/Kg 4000 3360 13440000 3648 14592000 3792 15168000 4080 16320000 4320 17280000
Biaya
Pengepakan/Kg 15000 3360 50400000 3648 54720000 3792 56880000 4080 61200000 4320 64800000
Total Biaya 492240000 534432000 555528000 597720000 632880000
Tahun Ct
1 725540000
2 658432000
3 664528000
4 706720000
5 741880000
Table 17. Analisis kelayan finansial
Harga
Pembelian Harga Produk Jual/
Tahun Kopi Beli terjual Kg Penerimaan Penerimaan Biaya Pendapatan Df PV PV PV
(Kg) (Rp) (Kg) (Rp) Bt Kumulatif Ct 15% (B) (C) (BC)
-
1 7000 45000 3360 180000 604800000 604800000 725540000 120740000 0.8696 525913043.5 630904347.8 -104991304.3
2 7600 45000 3648 185000 674880000 1279680000 658432000 16448000 0.7561 510306238.2 497869187.1 12437051.04
3 7900 45000 3792 185000 701520000 1981200000 664528000 36992000 0.6575 461260787.4 436937946.9 24322840.47
4 8500 45000 4080 190000 775200000 2756400000 706720000 68480000 0.5718 443223116 404069453.7 39153662.26
5 9000 45000 4320 190000 820800000 3577200000 741880000 78920000 0.4972 408082664.3 368845476.4 39237187.95
Total 3577200000 2348785849 2338626412 10159437.37
Table 20. Hasil perhitungan analisis sensitivitas biaya produksi naik 30%
NPV IRR Net B/C Gross B/C PP
Y0 725,540,000 20318874.74 18.7297 1.1935 1.0043 0.2658
Y1 943202000 26414537.16 24.34861 1.55155 1.30559 0.34554
Yr 834371000 23366705.95 21.539155 1.372525 1.154945 0.30567
Laju Kepekaan 1.000230061 1.000264571 1.000266488 1.000266871 1.000266737
Keterangan S S S S S
Gambar 11. Kegiatan pembuatan kopi siap minum dengan teknik yang
benar
Gambar 12. Bukti bahwa Dr. Coffe telah sampai pasar internasional