Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI PENGGUNAAN INJEKSI AIR UNTUK PRESSURE

MAINTENANCE PADA RESERVOIR LAPANGAN MINYAK

Oleh:

Dedy Kristanto dan Anas Puji Santoso


Jurusan Teknik Perminyakan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta,
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur, Yogyakarta-55283
Telp. (0274) 486056, Facs. (0274) 486056
e-mail : dedykris@yahoo.com dan anas_ps@macpunk.com

ABSTRAK

Pelaksanaan pressure maintenance menggunakan injeksi air ini dilakukan berdasarkan


adanya indikasi penurunan produksi minyak di Lapangan “X” bersamaan dengan menurunnya
tekanan reservoir sebagai energi alami pendorong minyak ke permukaan. Penurunan tekanan
reservoir yang terjadi adalah akibat adanya pengosongan reservoir yang disebabkan oleh tidak
seimbangnya antara volume fluida reservoir yang terproduksi dengan volume air dari aquifer
yang menggantikannya. Injeksi air yang dilakukan ke dalam reservoir diharapkan akan dapat
mempertahankan tekanan reservoir agar tetap dalam kondisi yang relatif stabil.
Evaluasi ini bertujuan untuk menganalisa hasil proses pengendalian tekanan reservoir
terhadap produksi kumulatif dari reservoir yang bersangkutan. Dari hasil analisa tersebut akan
dapat diketahui besarnya pertambahan perolehan minyak yang dapat diperoleh dari cadangan
minyak sisa terhadap perolehan minyak mula-mula di reservoir, hal ini dapat dilihat dari perilaku
reservoir setelah dilakukannya injeksi air untuk proses pressure maintenance tersebut.
Berdasarkan pada hasil evaluasi menunjukkan bahwa adanya injeksi air untuk proses
pressure maintenance telah berhasil dengan baik. Hal ini terbukti dengan meningkatnya produksi
minyak kumulatif sebesar 73,09% dari OOIP atau pertambahan perolehan minyak kumulatif
terhitung pada saat mulai dilakukannya injeksi air sebesar 59,28%. Sedangkan tekanan reservoir
rata-ratanya dapat dipertahankan pada kondisi relatif stabil yaitu 1870 psi.

PENDAHULUAN agar tekanan reservoir sebagai energi


pendorong tetap dalam kondisi yang tinggi.
Injeksi air ke dalam reservoir Sedangkan pada secondary recovery, injeksi
merupakan salah satu metode yang dapat air dilakukan pada saat tekanan reservoir
digunakan untuk meningkatkan perolehan sudah tidak mampu lagi mendorong minyak
minyak dari suatu reservoir. Dalam dengan tenaga alamiahnya sendiri dan laju
pelaksanaannya, suatu proyek injeksi air produksinya sudah rendah. Hal ini dilakukan
dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu untuk mendesak cadangan minyak sisa yang
“pressure maintenance” dan “secondary masih tertinggal dalam reservoir ketika
recovery”. Pressure maintenance umumnya tahap awal produksi dilaksanakan. Kedua
dilaksanakan pada saat energi pendorong cara tersebut pada prinsipnya adalah sama,
reservoir masih cukup besar untuk yaitu dengan menginjeksikan fluida ke
mengalirkan minyak ke permukaan dan laju dalam reservoir sebagai tambahan energi
produksi masih tinggi. Hal ini dilaksanakan dari luar.
Adanya indikasi penurunan tekanan sebagai fluida injeksi mudah diperoleh serta
reservoir yang diakibatkan oleh tidak tersedia dalam jumlah yang cukup besar.
seimbangnya laju pengurasan reservoir Sedangkan faktor-faktor yang
dengan laju water influx ke dalam reservoir, mempengaruhi dalam injeksi air adalah
menyebabkan turunnya laju produksi. geometri reservoir, sifat-sifat fisik batuan
Proses pengendalian tekanan reservoir pada dan fluida reservoir, laju injeksi, serta sifat-
kondisi yang stabil dan relatif tinggi dapat sifat air injeksi.
dicapai apabila kondisi laju water influx dari Menurut Smith, C. R, ada beberapa
aquifer ditambah dengan laju injeksi air hal yang menyebabkan perlunya penentuan
dapat seimbang dengan laju pengosongan laju injeksi yang optimum dalam suatu
reservoir. Kondisi ini akan memperlambat operasi injeksi air, yaitu :
terjadinya penurunan laju produksi dan akan a. Laju injeksi optimum perlu diketahui
meningkatkan perolehan (recovery) minyak. untuk menentukan ukuran dari peralatan
Dalam evaluasi ini dilakukan pompa dan instalasi lain yang akan
perhitungan laju water influx menggunakan digunakan.
persamaan material balance Guerrero, E. T, b. Laju injeksi optimum perlu ditentukan
serta perhitungan konstanta water influxnya sehubungan dengan kekuatan formasi
menggunakan persamaan steady state (tekanan rekah formasi) disekitar sumur
Schiltuis. Dari hasil perhitungan tersebut injeksi, sehingga diharapkan tekanan
akan dapat diketahui besarnya laju water yang diberikan untuk menginjeksikan air
influx ke dalam reservoir yang bersama tidak menyebabkan terjadinya
dengan laju injeksi air akan mengimbangi rekahan-rekahan yang dapat
laju pengurasan reservoir. Berdasarkan hasil mempengaruhi keberhasilan dari injeksi
perbandingan antara laju pengisian dengan air tersebut.
laju pengosongan dari reservoir, maka Dalam hal ini perbandingan antara laju
persamaan material balance juga dapat injeksi fluida kedalam sumur dengan
digunakan untuk memperkirakan laju perbedaan tekanan antara tekanan injeksi
produksi dan perolehan minyak kumulatif di fluida yang bersangkutan dan tekanan dasar
masa yang akan datang. Perhitungan ini sumur pada keadaan statis akan dapat
menggunakan debit air injeksi pada kondisi menggambarkan kemampuan suatu sumur
konstan. Perkiraan perolehan minyak untuk menginjeksikan fluida kedalam
kumulatif dilakukan hingga batas laju reservoir (Injectivity Index). Muskat, telah
produksi tertentu dimana produksi air menyampaikan suatu solusi secara
(water cut) hampir mencapai 100%. matematis untuk menentukan variasi injeksi
air untuk berbagai pola sumur injeksi-
produksi (sistem aliran radial) dengan
DASAR TEORI anggapan mobilitas ratio sama dengan satu.

Dasar pertimbangan dilakukannya Laju Injeksi Air


pressure maintenance diantaranya adalah
jumlah cadangan minyak yang Laju injeksi yang optimum adalah
memungkinkan untuk dapat diproduksikan suatu laju injeksi air yang dapat
masih cukup besar, tekanan reservoir masih mengimbangi besarnya pengurasan
cukup mampu untuk mengalirkan minyak ke reservoir, sehingga tekanan reservoir tidak
permukaan, tenaga pendorong yang dimiliki cepat mengalami penurunan. Jadi laju
reservoir (tekanan reservoir) mengalami injeksi air optimum ditujukan untuk dapat
penurunan dengan cepat selama periode memelihara tekanan reservoir agar relatif
produksi sehingga menurunkan laju konstan dan dalam kondisi yang relatif
produksi, dan fluida yang akan digunakan tinggi.
Persamaan umum material balance mN Bti / Bgi Bg − Bgi  (7)
yang digunakan dalam penentuan laju SDI = Np Bt +  Rp − Rsi Bg 
injeksi yang optimum, adalah:
We − WpBw (8)
N = Np Bt +  Rs − Rsi Bg − We − WpBw  Bt − WDI = Np Bt +  Rp − Rsi Bg 
Bti
Bti  + m Bgi  Bg − Bgi 
dimana

(1) DDI + SDI + WDI = 1 (9)

Dengan dilakukannya injeksi air, maka air


Persamaan Perembesan Air (Schiltuis)
yang masuk ke dalam reservoir adalah We*,
dimana:
Persamaan perembesan air digunakan
untuk menghitung water influx (dari
We * = We + Wi (2)
aquifer) dengan anggapan kondisi aliran
sehingga persamaan (1) menjadi mantap (steady state) adalah :

N = Np Bt +  Rs − Rsi Bg − We + Wi − WpBw   dWe


= k  Pi − P  (10)
Bti dt
Bt − Bti  + m Bgi  Bg − Bgi 
(3) We = k ∫t Pi − P  dt (11)
0

Dari persamaan material balance


tersebut kemudian dikembangkan oleh
Pengurasan Reservoir Kumulatif
Guerrero, E. T, menjadi bentuk persamaan
untuk memperkirakan perembesan air, yaitu Berdasarkan Craft, B. C and Hawkins,
We = Np Bt  + WpBw + M. F, untuk menjaga agar laju produksi dan
+  Rp − Rsi Bg
Bg
(4) tekanan relatif konstan, maka besarnya laju
N  Bt − Boi  + mBoi −1 pengurasan reservoir harus sama dengan
Bgi besarnya laju water influx dari aquifer,
sehingga :
Untuk periode produksi setelah dilakukan
injeksi air maka perhitungan water influx dWe / dt = Laju pengurasan minyak +
dengan persamaan (4) dilakukan dengan Laju pengurasan gas + (12)
memperhitungkan besar injeksi air (Wi),
maka : Laju pengurasan air 

We = Np Bt +  Rp − Rsi Bg  + WpBw +


Volume pengosongan reservoir (reservoir
Bg
(5) voidage, V) dapat ditentukan menggunakan
N  Bt − Boi  + mBoi −1 − Wi
persamaan material balance. Sedangkan
Bgi
dengan memasukan harga water influx (We),
Karakteristik mekanisme pendorong yang maka besarnya reservoir net voidage (RNV)
bekerja dalam suatu reservoir dapat selama belum dilakukan injeksi air adalah :
ditentukan berdasarkan drive index sebagai
V = Np Bt +  Rp − Rsi Bg  + WpBw (13)
berikut :

N  Bt − Bti  (6) RNV = NpBt +  Rp − RsiBg+WpBw−We (14)


DDI = Np Bt +  Rp − Rsi Bg 
Untuk menentukan laju pengosongan kondisi terjadinya penurunan tekanan
reservoir per satuan waktu, maka persamaan reservoir yang stabil, maka akan didapat
di atas dapat dituliskan menjadi : suatu harga konstanta rata-rata dari laju
water influx tersebut. Harga konstanta ini
dV / dt = qoBt +  Rp − RsiBg+ qwBw (15) dapat digunakan untuk melakukan
perhitungan perkiraan water influx di masa
Agar supaya tekanan reservoir dapat yang akan datang serta memperkirakan
dipertahankan untuk tidak cepat mengalami perolehan minyak kumulatif dari reservoir
penurunan, maka diusahakan untuk tersebut.
menyeimbangkan laju pengosongan Perhitungan perkiraan laju produksi
reservoir dengan laju pengisian reservoir dan perolehan minyak kumulatif di atas
dengan cara menginjeksikan air ke dalam dilakukan hingga kondisi produksi
reservoir dalam jumlah yang cukup mendekati harga water cut 100% dan dengan
(Pressure Maintenance). Pada saat periode memperhitungkan laju water influx pada laju
injeksi dilakukan perhitungan reservoir net injeksi air yang konstan selama
voidage harus memperhitungkan volume air periode produksi. Langkah-langkah
yang diinjeksikan ke dalam reservoir, perkiraannya adalah sebagai berikut :
sehingga persamaan (14) akan menjadi, a. Perkirakan besarnya laju pengosongan
reservoir (dV/dt) untuk setiap harga
RNV = NpBt +  Rp − RsiBg + WpBw − We − Wi tekanan reservoir yang dipilih dengan
(16) persamaan :

dV
PERKIRAAN PERILAKU RESERVOIR = Bt qo +  R − Rsi Bg qo + qwBw
dt
(17)
Perkiraan perilaku reservoir
merupakan suatu cara yang dapat digunakan WC (18)
untuk memperkirakan perolehan minyak qw = 1 − WC qo
dan gas dari suatu reservoir. Untuk
perkiraan laju produksi (qo) dan perolehan Perkiraan water cut (WC) diperoleh dari
minyak kumulatif (Np) menggunakan data produksi selama periode injeksi
persamaan material balance, maka terlebih yang harganya semakin besar pada
dahulu dilakukan suatu perkiraan harga setiap periode.
water cut dimasa yang akan datang dengan b. Pada injeksi air untuk pressure
mengambil setiap harga dari hasil maintenance, maka diharapkan laju
ekstrapolasi kurva yang diperoleh dari data pengosongan reservoir adalah sebanding
produksi masa lalu. Dari perhitungan ini dengan laju water influx dan injeksi
akan diketahui bahwa kenaikan harga water airnya, sehingga
cut terhadap waktu selama periode injeksi
air akan meningkat (relatif linier) sampai dV dWe dWi
mendekati harga 100%. (19)
dt = dt + dt
Untuk memperkirakan water influx
dalam reservoir digunakan persamaan sehingga laju produksi minyak (qo)
material balance dan untuk perhitungan adalah :
konstantanya dapat digunakan persamaan
laju water influx dari Schiltuis Steady State. dWe + dWi
dt dt
qo = 
Dari hasil perhitungan dWe/dt menggunakan Bt
+
R
− 
Rsi Bg
+ 
WC

Bw
persamaan material balance dan Schiltuis 1−WC

akan dihasilkan harga konstanta (k). Untuk (20)


STUDI KASUS DI LAPANGAN “X” ditentukan dari index pendorong (drive
index). Perhitungan index pendorong di
Evaluasi pressure maintenance lapangan minyak “X” dilakukan
menggunakan injeksi air di lapangan menggunakan persamaan (6) sampai
minyak “X” ini akan mencakup penentuan persamaan (8). Hasil selengkapnya
cadangan mula-mula, penentuan water ditunjukan pada Tabel 3 dan Gambar 4.
influx, penentuan karakteristik mekanisme Volume pengosongan reservoir
pendorong reservoir, penentuan reservoir (reservoir voidage) sebelum dilakukan
voidage dan perkiraan perolehan minyak. injeksi air ditentukan menggunakan
Perhitungan yang digunakan untuk persamaan (13), reservoir net voidage
menentukan materi bahasan di atas adalah menggunakan persamaan (14), dan laju
berdasarkan persamaan material balance pengosongan reservoir per satuan waktu
dengan anggapan reservoir memiliki sifat menggunakan persamaan (15). Sedang
yang relatif homogen, fluida reservoir perhitungan reservoir net voidage setelah
incompressible, pola aliran fluida mantap dilakukan injeksi air ditentukan
(steady state) dan volume reservoir konstan. menggunakan persamaan (16). Hasil
Perkiraan besarnya cadangan minyak perhitungan dari pengosongan reservoir
mula-mula (OOIP) untuk reservoir di serta kumulatif produksi minyak (Np) dan
lapangan minyak “X” dilakukan secara air (Wp) ditunjukan pada Tabel 4 dan
volumetris dan metode Havlena -Odeh. Data Gambar 5.
karakteristik reservoir lapangan minyak “X”
ditunjukan pada Tabel 1 dan data sejarah
tekanan ditunjukan pada Gambar 1. Secara ANALISA DAN PEMBAHASAN
volumetris didapatkan bahwa besarnya
cadangan minyak mula-mula reservoir Evaluasi proses pengendalian tekanan
lapangan minyak “X” adalah 31,589 MMSTB. reservoir yang dilakukan menggunakan
Sedangkan berdasarkan metode Havlena- injeksi air di reservoir lapangan minyak “X”
Odeh, yaitu hasil ploting antara harga F/( didasarkan pada suatu pengamatan terhadap
Eo+mEg) terhadap We/( Eo+mEg) pada saat perilaku tekanan reservoir lapangan tersebut.
harga We/(Eo+mEg) = 0, adalah sebesar Tekanan reservoir merupakan salah satu
31,5889 MMSTB. Hasil ploting perhitungan aspek penting yang dapat mempengaruhi
OOIP dengan metode Havlena-Odeh aspek lainnya, seperti perilaku produksi
ditunjukan pada Gambar 2. minyak, perilaku gas oil ratio (GOR) dan
Untuk mengetahui pengaruh water cut. Selain itu tekanan reservoir
pendorongan minyak oleh air dari aquifer di merupakan faktor yang sangat erat kaitannya
reservoir, maka dilakukan perhitungan dengan proses perhitungan cadangan minyak
volume perembesan air (water influx). mula-mula, perhitungan water influx,
Besarnya water influx ini akan berpengaruh perhitungan laju pengosongan reservoir dan
terhadap perilaku reservoir, terutama perkiraan perolehan minyak di masa yang
perolehan minyak kumulatif. Perhitungan akan datang.
water influx dilakukan menggunakan
persamaan (4), sedangkan untuk periode Dalam melakukan perhitungan yang
setelah dilakukan injeksi air menggunakan berhubungan dengan proses pengendalian
persamaan (5) dengan memperhitungkan tekanan reservoir, diperlukan besarnya harga
besarnya injeksi air (Wi). Hasil perhitungan perkiraan cadangan minyak mula-mula
selengkapnya ditunjukan pada Tabel 2 dan (OOIP), yang dalam hal ini dilakukan
Gambar 3. menggunakan metode volumetris dan
Karakteristik mekanisme pendorong Havlena-Odeh. Perhitungan dengan metode
yang bekerja dalam suatu reservoir dapat volumetris didasarkan pada volume batuan
reservoir yang mengandung hidrokarbon. tekanan reservoir dari 2991 psia (Januari
Untuk reservoir di lapangan minyak “X” 1975) ke 2029 psia (Januari 1980) dan
diketahui besarnya cadangan minyak mula- akibatnyapun laju produksi mengalami
mula berdasarkan ke dua metode tersebut di penurunan dari 9978 BOPD (Maret 1976)
atas sebesar 31,589 MMSTB. Selanjutnya menjadi 4877 BOPD (Juni 1980).
berdasarkan data tersebut serta didukung Dari perhitungan karakteristik
oleh data-data produksi yang ada, maka mekanisme pendorong reservoir (drive
dapat digunakan untuk memperkirakan index), dapat dibuktikan bahwa mekanisme
besarnya volume perembesan air (water pendorong di lapangan minyak “X” adalah
influx) dari aquifer. kombinasi (combination drive mechanisms),
Air dari dalam aquifer yang merembes dimana yang paling dominan adalah tenaga
ke dalam zone minyak akan dapat mengisi pendorong air (WDI = 60%) kemudian
pori-pori batuan yang ditinggalkan oleh tenaga pendorong tudung gas (SDI = 25%)
minyak yang terproduksi dan sebagian lagi lalu tenaga pendorong dari gas yang terlarut
air tersebut akan ikut terproduksi. Adanya (DDI = 15%).
air dari aquifer yang menggantikan volume Berdasarkan pada hasil perhitungan
pori batuan dalam jumlah yang seimbang volume perembesan air (water influx),
akan dapat menyebabkan tekanan reservoir terlihat bahwa water influx dari aquifer ke
tetap dalam kondisi yang relatif stabil oil pool untuk setiap periode produksi
(besar). Apabila volume pori batuan yang cenderung stabil. Hal ini menunjukan bahwa
ditinggalkan oleh fluida reservoir akibat distribusi yang merata dari tekanan reservoir
proses produksi tidak diimbangi oleh dan telah berada pada keadaan yang mantap
perembesan air, maka akan terjadi (steady state). Kemudian dari perhitungan
pengosongan volume reservoir tersebut water influx per periode produksi, maka
(reservoir net voidage). Hal ini akan akan dapat diketahui besaranya konstanta
menyebabkan tekanan reservoir mengalami water influx (k). Dari beberapa harga
penurunan, sehingga dapat mengurangi konstanta (k) pada selang periode produksi,
kemampuan dalam mendorong minyak. menunjukan harga yang cenderung konstan.
Besarnya reservoir voidage merupakan Harga yang relatif konstan tersebut dapat
penjumlahan dari volume minyak dan gas dianggap mewakili kondisi reservoir yang
serta air yang terproduksi. Sedangkan harga selanjutnya dapat digunakan untuk
reservoir net voidage merupakan selisih memperkirakan laju water influx pada
antara reservoir voidage dengan volume periode produksi berikutnya. Dari hasil
perembesan air dari aquifer. perhitungan didapatkan bahwa harga rata-
Perhitungan volume perembesan air rata konstanta water influx adalah 2,9878
(water influx) di lapangan minyak “X” BBL/Day/Psia.
sebelum dilakukan proses presssure Berdasarkan hasil evaluasi dan analisa
maintenance menunjukan bahwa laju di atas maka dengan demikian dapat
perembesan air tidak cukup untuk dikatakan bahwa pelaksanaan injeksi air
mengimbangi laju pengosongan reservoir. untuk mengendalikan tekanan di lapangan
Sebagai contoh, hal ini dapat dilihat dari minyak “X” yang dimulai pada bulan Juli
besarnya pengosongan reservoir hingga 1980 telah berhasil mengendalikan tekanan
bulan Januari 1980 adalah 18.909.559 STB reservoir dalam keadaan yang relatif stabil
sedangkan besarnya water influx hanya sekitar 1870 psia dan peningkatan laju
4.212.043 STB, sehingga reservoir net produksi mencapai harga maksimal sebesar
voidage adalah 14.697.516 STB. 9211 BOPD. Peningkatan produksi minyak
Selanjutnya volume pengosongan reservoir pada akhir bulan Januari 1995 telah
yang selalu meningkat dari waktu ke waktu mencapai 23,09 MMSTB atau mengalami
ini mengakibatkan terjadinya penurunan pertambahan sebesar 12,371 MMSTB dari
cadangan minyak sisa (20,870 MMSTB). Bg : FVF gas, BBL/SCF
Dengan recovery factor untuk lapangan Bt : FVF dua fasa, BBL/STB
minyak “X” sebesar 46,29%, maka injeksi k : Konstanta water influx,
air yang dilakukan untuk pressure BBL/Day/Psia
maintenance telah dapat meningkatkan N : Cadangan minyak mula-mula, STB
perolehan minyak sebesar 26,8% dari Np : Produksi minyak kumulatif, STB
cadangan minyak sisa atau 73,09% dari P : Tekanan reservoir, Psia
cadangan minyak mula-mula (OOIP). Pi : Tekanan reservoir mula-mula, Psia
Rs : Kelarutan gas dalam minyak,
SCF/STB
KESIMPULAN Rp : Perbandingan kumulatif gas-
minyak, SCF/STB
1. Sebelum dilakukan injeksi air Wp : Produksi air kumulatif, STB
menunjukan bahwa perembesan air dari We : Water influx, BBL
aquifer tidak mampu mengimbangi Wi : Injeksi air kumulatif, STB
pengosongan fluida reservoir sehingga
tekanan reservoir mengalami penurunan.
2. Injeksi air untuk pressure maintenance DAFTAR PUSTAKA
berhasil mempertahankan tekanan
reservoir dalam kondisi yang relatif Amyx, J. M., and Bass, D. M., “Petroleum
stabil pada tekanan reservoir rata-rata Reservoir Engineering: Physical
1870 psia. Properties”, Mc.Graw Hill Book Co.,
3. Tenaga pendorong yang paling dominan New York, 1960.
adalah tenaga dorong air (WDI = 60%),
kemudian tudung gas (SDI = 25%) dan Cole, F. W., “Reservoir Engineering
gas terlarut (DDI = 15%). Manual”, Gulf Publishing Company,
4. Pelaksanaan injeksi air untuk pressure Houston, 1969.
maintenance telah berhasil
meningkatkan perolehan minyak sebesar Craft, B. C., and Hawkins, M. F., “Applied
26,8% atau 73,09% dari OOIP. Petroleum Reservoir Engineering”,
Prentice Hall Inc,. Englewood Cliffs,
New Jersey, 1979.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dake, L. P., “Fundamentals of Reservoir
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Engineering”, Elsevier Scientific
Jurusan Teknik Perminyakan UPN Publishing Co., Netherland, 1978.
“Veteran” Yogyakarta atas dukungan yang
diberikan untuk mempresentasikan paper Frick, T. C., “Petroleum Production
ini. Juga PT. TOTAL Indonesie atas Handbook”, Mc.Graw Hill Book Co.,
kesempatan yang telah diberikan untuk New York, 1962.
melakukan studi dan evaluasi. Ir. Fachrul
Subarkah yang telah banyak membantu Guerrero, E. T., “Practical Reservoir
dalam pengumpulan dan pengolahan data. Engineering”, The Petroleum Publishing
Co., Tulsa, 1968.

DAFTAR SIMBOL Green, D. W., and Willhite, G. P.,


“Enhanced Oil Recovery”, Henry L.
Bo : FVF minyak, BBL/STB Doherty Memorial Fund of AIME-SPE,
Bw : FVF air, BBL/STB Richardson-Texas, 1998.
Nind, T. E. W., “Principle of Oil Well Latil, M., “Enhanced Oil Recovery”, Institut
Production”, Mc.Graw Hill Book Co., Francaise du Petrole, Paris-Perancis,
New York, 1981. 1980.

Smith, R. C., “Mechanics of Secondary Oil ________., “Handil Status Report Reservoir
Recovery”, Krieger Publishing Co., X”, KR/S Department, TOTAL
New York-USA, 1975. Indonesie, 1995.

TABEL 1. DATA KARAKTERISTIK RESERVOIR LAPANGAN MINYAK “X”

Parameter Besaran Harga

Sifat Fisik Batuan Reservoir


Luas Area Produktif 3.367.869,46 m2
Ketebalan Lapisan Rata-rata (h) 59,39 ft
Porositas (φ ) 22,5 %
Saturasi Air (Sw) 15,3 %
Permeabilitas (k) 190 mD
-6 -1
Kompresibilitas Batuan (Cf) 3,6 x 10 psi

Sifat Fisik Fluida Reservoir


Faktor Volume Formasi Minyak Awal (Boi) 1,3162 Bbl/Stb
Faktor Volume Formasi Gas Awal (Bgi) 0,00528 Cuft/Stb
Faktor Volume Formasi Air Awal (Bwi) 1,035 bbl/Stb
Kelarutan Gas (Rs) 95 Scf/Stb
Viskositas Minyak 0,6027 cp
Viskositas Gas 0,0229 cp
Viskositas Air 0,2782 cp
Kompresibilitas Minyak (Co) 8,7 x 10-6 psi-1
-6 -1
Kompresibilitas Air (Cw) 3,9 x 10 psi
Water Oil Contact (WOC) 2139 mss
Gas Oil Contact (GOC) 1964 mss

Kondisi Reservoir
Tekanan Awal Reservoir (Pi) 2991 psia
Tekanan Saturasi (Pb) 3027 psia
o
Temperatur Reservoir 204 F
TABEL 2. HASIL PERHITUNGAN WATER INFLUX DENGAN PERSAMAAN MATERIAL
BALANCE DAN STEADY STATE SCHILTHUIS

Waktu Tekanan ∆P We t k We
(Psia) (Psia) Material ∫0  Pi − Pdt (bbl/day/psi) Steady
Balance (Psi/day) State
(bbl) (bbl)
Jan-75 2991 0 0 0 0 0
Jan-78 2289 702 1104106 331451 3,3311 990319
Jan-79 2126 865 1899802 621193 3,0583 1856018
Jan-80 2029 962 4212043 960386 4,3858 2869409
Jan-81 1979 1012 5357870 1320424 4,0577 3945201
Jan-82 1990 1001 5576598 1685050 3,3095 5034641
Jan-83 1938 1053 5868208 2062800 1,8752 6163293
Jan-84 1867 1124 6694459 2460341 2,7029 7351077
Jan-85 1700 1291 7207482 2910231 2,4766 8695271
Jan-86 1764 1227 10051109 3366231 2,9859 10057721
Jan-87 1844 1147 11582276 3799979 3,0479 11353686
Jan-88 1850 1141 12747164 4209467 3,0282 12577166
Jan-89 1912 1079 13875906 4611841 3,0088 13779390
Jan-90 1874 1117 15717840 5014763 3,1343 14983252
Jan-91 1926 1065 17311528 5408017 3,2556 16158227
Jan-92 1910 1081 18144772 5797988 3,1295 17323394
Jan-93 1950 1041 19421443 6172272 3,1467 18441691
Jan-94 1850 1141 19683382 6570268 3,0239 19630834
Jan-95 1700 1291 20139686 7022072 2,8681 20980747

TABEL 3. KARAKTERISTIK MEKANISME PENDORONG


(DRIVE INDEX) LAPANGAN MINYAK “X”

Waktu Np Wp Wi WDI SDI DDI


(MMSTB) (MMSTB) (MMSTB) (%) (%) (%)
Jan-75 0 0 0 0 0 0
Jan-76 0,702 0 0 54,4 38,5 7,1
Jan-77 3,205 0,012 0 13,5 54,4 32,1
Jan-78 5,111 0,051 0 16,4 52,1 31,5
Jan-79 7,757 0,101 0 21,4 48,4 30,2
Jan-80 9,881 0,141 0 26,6 44,9 28,4
Jan-81 11,638 0,273 1,421 29,9 42,8 27,3
Jan-82 12,995 0,285 3,761 36,2 39,1 24,7
Jan-83 13,735 0,567 5,045 38,5 37,4 24,1
Jan-84 14,771 1,161 6,307 39,5 36,7 23,8
Jan-85 17,057 1,602 8,497 37,9 37,2 24,9
Jan-86 18,488 2,459 10,676 44,1 33,7 23,2
Jan-87 19,357 3,386 13,651 51,6 29,3 19,1
Jan-88 20,718 3,909 16,981 56,3 26,5 17,3
Jan-89 21,391 5,281 20,443 61,2 23,6 15,2
Jan-90 21,862 7,124 22,364 61,4 23,4 15,2
Jan-91 22,079 7,813 22,698 65,2 21,7 13,1
Jan-92 22,246 8,371 24,884 65,2 21,7 13,1
Jan-93 22,477 9,001 25,781 67,5 20,4 12,1
Jan-94 22,844 10,071 26,732 65,3 15,2 19,5
Jan-95 23,091 11,381 27,956 60,1 24,8 15,1
TABEL 4. HASIL PERHITUNGAN PENGOSONGAN RESERVOIR
(RESERVOIR VOIDAGE) LAPANGAN MINYAK ”X”

Waktu Qo Qw Voidage Reservoir Rate Voidage


(BOPD) (BWPD) (BBL) Net Voidage (BBL/D)
(BBL)
Jan-75 1579 0 640082 75182 1627
Jan-76 5114 0 939157 179426 6842
Jan-77 4937 115 5840168 5125138 9096
Jan-78 7429 86 8453327 7892643 12295
Jan-79 6891 128 13785090 12385288 12285
Jan-80 4859 164 18909559 14697516 9397
Jan-81 5286 461 22746339 15967469 10680
Jan-82 4728 459 24841299 15703701 5522
Jan-83 4038 1232 27614165 17100957 9221
Jan-84 4308 1223 32343925 19142466 4880
Jan-85 8098 2291 40442447 24737965 20784
Jan-86 3438 3273 43200547 22473438 10948
Jan-87 1589 1312 45079862 19846586 4771
Jan-88 2035 2348 49363636 19655472 6883
Jan-89 1747 5385 52175864 17856958 9388
Jan-90 890 5218 57028063 18946223 7422
Jan-91 593 1519 57537012 16927484 2900
Jan-92 251 1293 59403329 17374557 1796
Jan-93 1003 2210 60175417 16291974 4557
Jan-94 836 3446 65546514 19131132 5584
Jan-95 509 4234 72234344 24123658 5715

3250

3000

2750 Mulai Injeksi Air I


Tekanan, Psi Juli 1980
2500
Mulai Injeksi Air II
2250 Januari 1986

2000

1750

1500
75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
Waktu, Tahun

GAMBAR 1. SEJARAH TEKANAN RESERVOIR LAPANGAN MINYAK “X”


110
100
90
F/(Eo+mEg), 80
MMSTB
70
60
50
40
30
20 N = 31,5889 MMSTB
10
0
0 10 20 30 40 50 60
We/(Eo+mEg), MMSTB

GAMBAR 2. HASIL PERHITUNGAN OOIP DENGAN METODE HAVLENA-ODEH

25

20
Water Influx,
MMBBL
15

10

5 Material Balance
Steady State

0
75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
Waktu, Tahun

GAMBAR 3. PLOT WATER INFLUX (MATERIAL BALANCE DAN STEADY STATE)


70

60

50 WDI
Drive Index, % SDI
40 DDI

30

20

10

0
75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
Waktu, Tahun

GAMBAR 4. KARAKTERISTIK MEKANISME PENDORONG LAPANGAN MINYAK “X”

25

Np
Kumulatif
20 Wp
Produksi, MMBBL

15

10

75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
Waktu, Tahun

GAMBAR 5. PLOT KUMULATIF PRODUKSI MINYAK (Np) DAN AIR (Wp)


TERHADAP WAKTU UNTUK LAPANGAN MINYAK “X”

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai