Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Uji duo trio termasuk di dalam salah satu uji pembedaan yang digunakan
untuk mendeteksi perbedaan yang kecil dengan menggunakan sampel pembanding.
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan sifat sensorik atau
organoleptik antara beberapa contoh produk. Pembedaan di dalam uji duo trio tidak
terarah dan tidak perludisertai penyataan sifat yang satu lebih dari yang lainnya
namun hanya perlu menyatakan adaatau tidaknya perbedaan antara sampel yang
diujikan dengan sampel kontrol yangdisediakan (Kartika et al .,1988).
Pengujian pembedaan digunakan untuk menetapkan apakah ada perbedaan sifat
sensorik atau 1actor1eptic antara dua contoh. Meskipun demikian dalam pengujian
dapat saja sejumlah contoh disajikan bersama tetapi merupakan untuk
melaksanakan pembedaan selalu dua contoh yang dapat dipertentangkan (Soekarto,
1985).
Pengujian duo-trio ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
dua buah sampel atau mendeteksi perbedaan sifat yang tingkat perbedaannya hanya
sedikit, misalnya untuk mendeteksi perbedaan sifat-sifat hasil yang diperoleh dari
dua kondisi yang sedikit berbeda. Uji duo-trio merupakan salah satu uji pembeda.
Uji pembeda ini biasanya digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
antara sampel yang disajikan. Pada duo-trio ini digunakan sampel pembanding
(Kartika, dkk.,1987).Contoh pembanding dalam pengujian duo-trio merupakan hal
yang sangat penting dalam pegujian, terutama dalam pengujian pemilihan dan
scalar. Jika contoh pembanding diberikan, yang perlu diperhatikan bahwa yang
terutama dijadikan 1actor pembanding adalah satu atau lebih sifat sensorik dari
bahan pembanding itu. Oleh karena itu, sifat lain yang tidak dijadikan 1actor
pembanding harus diusahakan sama dengan contoh yang diujikan. Hal tersebut
dilakukan agar semua panelis tahu sensorik apa yang diujikan dan tidak terjadi
kekeliruan atau salah paham antara pengelola pengujian dengan panelis (Soekarto,
1985).

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan di antra dua contoh.
1.3 Manfaat
Dari proses praktikum ini mahasiswa dapat memahami cara melakukan
praktikum uji duo trio dari beberapa perlakuan dan proses yang diamati
selama praktikum berlangsung.

1.4 Rumusan Masalah


Bagai mana proses memahami contoh bahan yang di amati dan
memahami perbedaa dari contoh sampel.
BAB III
METODOLOGI

2.1 Alat
1. Gelas
2. Piring Kecil
3. Sendok
4. Nampan

2.2 Bahan
1. Sari buah
2. Wafer
3. Air mineral

2.3 Prosedur Kerja


1.di sajikan didepan panelis satu contoh baku dan contoh yang akan di
uji,baiki untuk sari buah,maupun wafer secara bergantian.
2.di kenali terlebih dahulu rasa dan kemasan sari buah baku serta rasa
dankerenyahan wafer baku.
3.di uji kuisioner yang sudah disediakan dan tanda(x)jenis atribut yang sesuai
contoh baku.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2011), Uji Organoleptik (http://docstoc.com/ujiorganoleptik). Akses:


13/03/13
Anonim (2012), Uji Organoleptik Teh (http://docstoc.com/ujiorganoleptik).
Akses: 13/03/13
Kartika, B ; Hastuti, P dan Supartono, W, (1987), Pedoman Uji Inderawi Bahan
Pangan, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Yogyakarta.
Sediaoetama, A.J., (1989), Ilmu Gizi, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.
Soekarto, S.T., (1985), Penilaian Organoleptik, Bhatara Karya Aksara, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai