REFRIGERASI
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Pengolahan
Hasil Perikanan Modern
Dosen Pengampu: Ir. Dahlia, M.Si
Oleh:
Rana Salma
NIM. 1604123786
I
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada para dosen pembimbing serta berbagai pihak yang
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk kritik dan saran
yang bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
3.1 Kesimpulan...............................................................................................19
3.2 Saran.........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
2
BAB I
PENDAHULUAN
mikroorganisme lain atau karena proses oksidasi lemak oleh udara. Biasanya
rendah.
pembekuan dengan es (icing), yaitu mencampur ikan dan es dengan proporsi 1:2.
Untuk perikanan tangkap, cara itu harus dilakukan sejak ditangkap dan
melaut. Kapal besar dan modern biasanya punya unit pendinginan (bahkan unit
Agar sistem rantai dingin dapat berjalan dengan baik, sarana untuk
mempertahankan suhu ikan agar tetap di bawah 4ºC mutlak adanya. Sarana itu
meliputi palka berinsulasi, kotak pendingin (cool box), pemecah es, sarana
dihitung secara detil, tetapi pasti memerlukan investasi yang tidak sedikit.
3
1. Apa yang dimaksud dengan pendinginan dan macam-macam
pendinginan?
2. Bagaimana proses pendinginan dengan menggunakan es?
3. Bagaimana proses pendinginan dengan menggunakan es + garam?
4. Bagaimana proses pendinginan dengan menggunakan es + es kering?
5. Apa kelebihan dan kelemahan dari pendinginan menggunakan es (icing)?
BAB II
PEMBAHASAN
pembekuan. Ikan yang didinginkan atau dibekukan mempunyai daya awet yang
temporer, artinya ikan tersebut akan tetap segar selama disimpan ditempat yang
bersuhu rendah. Oleh karena itu, biasanya selama proses pengangkutan atau
sebelum diolah menjadi produk lain ikan selalu diusahakan berada tetap dalam
lingkungan bersuhu rendah agar kualitasnya tetap baik dan memenuhi syarat
4
Menurut Ciobanu (2000), pada dasarnya pendinginan maupun pembekuan
memiliki prinsip yang sama yaitu mengurangi atau menghentikan sama sekali
suhu khir yang digunakan. Suhu akhir yang digunakan pada proses pendinginan
adalah 0o C sedangkan pada proses pembekuan suhu ahkir dapat mencapai -42o C.
Ada beberapa media pendingin yang dapat digunakan diantaranya adalah:
a. Pendinginan dengan pengesan (icing).
b. Pendinginan dengan air yang didinginkan (chilling in cold water).
c. Pendinginan dengan udara yang didinginkan (chilling in cold air).
Menurut Pinar dan Nalan (2015), refrigerasi adalah tindakan
menghilangkan panas dari ruang tertutup atau bahan untuk tujuan menurunkan
suhu. Sebuah sistem refrigerasi harus mapu membuat panas dapat berkurang atau
permukaan yang dingin. Karena panas hanya mengalir dari bagian yang lebih
hangat ke bagian yang dingin, suhu permukaan dingin harus lebih kecil dari bahan
panas. Setelah panas atau energi termal melewati permukaan yang dingin, maka
tujuan sistem refrigerasi adalah untuk memindahkan energi ke bagian atau tempat
yang lain. Ada berapa hal yang harus diperhatikan dalam system refrigerasi, yaitu:
a. Suhu
Suhu adalah komponen utama dalam sistem refrigerasi. Hampir semua
sistem refrigerasi memiliki tujuan untuk mengurangi suhu pada bahan seperti
udara pada sebuah ruang atau bahanyang disimpan siruangan tersebut. Satuan SI
untuk suhu adalah K (Kelvin), K ini merupakan suhu mutlak karena titik acuan (0
K) adalah suhu terendah dalam teori yang sudah ada. Ketika membahas system
refrigerasi maka satuan yang sering digunakan adalah derahat celcius (OC).
5
Celcius bukan satuan mutlak karena suhu terendahnya yaitu 0o C merupakan titik
beku dari air. Perbedaan antara Kelvin dan Celius adalah titik acuan.
b. Tenaga dan tekanan
Satuan SI untuk tenagaa dalah Newton (N; kg m/s2). Tekanan adalah gaya
yang diberikan diatas bahan berdasarkan ukuran bahan tersubut. Pada rerigerasi,
tekanan sebagian besar terkait dengan cairan yang digunakan sebagai pendingin.
Ketika sebuah zat pada cairan atau uap air tersimpan didalam sebuah wadah
tertututup maka uap air akan mengerahkan gaya pada bagian dalam dinding
wadah. Kekuatan uap pada permukaan bagian dalam dibagi dengan daerah yang
disebut tekanan mutlak. Tekanan yang berada di atas tekanan atmosfer juga sering
pembekuan. Metode pendinginan pada ikan adalah suatu proses pengawetan ikan
dengan menggunakan suhu rendah, yaitu -1°C sampai -5°C. istilah pendinginan
pada perikanan disebut chilling dimana tujuan dari chilling adalah menghambat
sehingga ikan tetep dalam kondisi segar dampai jangka waktu yang lama.
Menurut Koswara (2009), salah satu cara penanganan ikan mati agar
(pendinginan). Semangkin besar panas ikan yang di serap maka suhu ikan akan
semangkin rendah. Pada suhu rendah (dingin atau beku), proses-proses biokimia
yang berlangsung dalam tubuh ikan yang mengarah pada kemunduran mutu ikan
menjadi lebih lambat. Selain itu, pada kondisi suhu rendah pertumbuhan bakteri
pembusuk dalam tubuh ikan juga dapat di perlambat. Dengan demikian, kesegaran
ikan akan semangkin lama dapat di pertahankan. Adapun syarat-syarat yang harus
6
Tidak meninggalkan zat racun atau zat berbahaya lainnya.
Mempunyai kemampuan untuk menyerap panas dari tubuh ikan.
Mudah dan praktis dalam penggunaannya.
Ekonomis.
Pendinginan dengan es (icing) dibagi menjadi, yaitu:
a. Pendinginan dengan es
b. Pendinginan dengan es kering
c. Pendinginan dengan garam + es.
2.2 Pendinginan dengan Es
Es yang digunakan sebagai media pendingin sebaiknya dibuat dari air
bersih sebagai mana persyaratan untuk air minum. Es yang digunakan untuk
media pendingin mempunyai suhu antara -12ºC sampai -18ºC (es “matang”). Es
kelompok yaitu:
a. Es balok (block ice), berupa balok berukuran 12-60 kg per balok.
cm)
d. Es keping tipis (flake ice), berupa lempengan tipis (5 mm, diameter
akan di tangani akan di peroleh suhu pendinginan yang optimal. Jika jumlah es
7
terlalu sedikit dibandingkan jumlah ikannya maka suhu pendinginan yang
menyebabkan ikan kerusakan fisik karena himpitan atau tekanan dari bongkahan
es. Es yang di tambahkan harus dapat menurunkan suhu ikan sampai 0ºC dan suhu
bervariasi antara 1:4 sampai 1:1. Perbandingan tersebut tergantung pada waktu
penyimpanan yang diperkirakan, suhu udara diluar kemasan, dan jenis wadah
penyimpanan.
Ketebalan lapisan ikan berpengaruh terhadap kecepatan penurunan suhu
semangkin cepat. Waktu yang diperlukan untuk mencapai 1, 5ºC dari suhu awal
pendingina menjadi kurang baik sebab es batu dalam jumlah kecil tidak dapat
Tabel 1. Waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu 1,5ºC dari 10ºC pada berbagai
ketebalan lapisan ikan.
Tebal lapisan ikan (cm) Waktu (jam)
2,5 2
10 4
12,5 6,5
15 9
25 24
60 120
(Pinar dan Nalan, 2015)
8
b. Lama Pemberian Es
Perkiraan lama pendinginan ikan dengan es harus di perhitungkan dengan
cermat. Hal yang menyangkut jumlah es yang digunakan untuk mengatasi es yang
yaitu:
Volume kotak atau wadah yang di gunakan.
Bahan atau material wadah.
Penggunaan isolasi dan jenis isolasi.
Suhu lingkungan di luar wadah atau kotak pendinginan.
c. Ukuran dan Jenis Wadah yang Digunakan
Volume kotak yang lebih luas akan mempercepat pencairan es. Hal ini
Semakin besar luas permukaan maka panas yang masuk ke dalam kotak semakin
besar pula.
Jenis material kotak pengesan yang sering sering di gunakan saat ini oleh
para pelaku penanganan ikan di Indonesia antara lain: kayu, plastik polietilen,
fiberglass, dan Styrofoam. Dari berbagai macam kemasan tersebut urutan jenis
ikuti dengan plastik polietilen, fiberglass, dan kayu. Namun, dalam praktiknya
kotak atau wadah untuk pendinginan ikan dengan es umumnya di buat dari
kombinasi berbagai jenis material, misalnya Styrofoam dengan kayu dan plastik
memperkecil jumlah panas yang masuk dari luar kemasan ke dalam kemasan
sehingga es menjadi lebih lama untuk melebur. Suhu luar kemasan yang tinggi
akan menyebabkan panas yang masuk kedalam kemasan juga besar sehingga
9
sobek, atau luka pada kulit, sebaiknya dipisahkan dari ikan yang kondisi fisiknya
baik. Hal ini di sebabkan darah dari ikan yang luka akan mencemari atau
mengontaminasi ikan yang masih baik kondisinya. Ada beberapa hal yang harus
perpindahan panas dari tubuh ikan ke kristal es batu. Ikan dengan suhu tubuh
relative lebih tinggi akan melepaskan sejumlah energi panas yang kemudian
diserap oleh kristal es batu. Dengan demikian kristal es batu akan meleleh karena
terjadi peningkatan suhu dan suhu tubuh ikan akan menurun. Proses perpindahan
panas ini akan berhenti jika suhu tubuh ikan sudah mencapai 0 o C yaitu sama
melelh akan digunakan untuk empertahankan suhu wadah pendinginan agar tetap
dalam wadah tersebut. Pada lapisan ikan yang paling atas ditutupi dengan
hancuran es setebal 7 cm, lalu wadah ditutup agar tidak terjadi kontak
bawah agar cairan es batu yang meleleh tidak tergenang di bagian perut
10
lapisan setebal 7 cm, selanjutnya wadah ditutup agar tidak terjadi kontak
sebagai berikut :
1. Bulking
Bulking diartikan bahwa ikan dan es disusun selapis demi selapis dalam
sebuah wadah. Dasar wadah diberi lapisan es setebal 5 cm. Tebal antara lapisan
ikan dan lapisan es sebaiknya sama dan usahakan aga setiap tubuh ikan
terbungkus oleh es sehingga lebih cepat dingin. Bil jumlah ikan yang didinginkan
sangat banyak sebaiknya wada dilengkapi dengan sekat hidup (sekat yang mudah
dibongkar pasang) terbuat dari kayu. Pada setiap dasar sekat sebaiknya diberi
lapisan plastik agar cairan es batu tidak jatuh ke lapisan ikan di bawahya tetap
hidup. Jarak antar sekat sekitar 20 cm dan setiap sekat hanya menampung 1 lapis
ikan. Cara ini hanya digunakan untuk ikan berukuran besar karena dianggap
menghabiskan banyak waktu,tenaga, dan tempat. Namu mutu ikan dapat lebih
baik karena kehilangan berat akibat tekanan lebih sedikit jika dibandingkan
11
Penyusunan ikanmenggunakan kotak atau boks yang terbuat dari kayu,
aluminium, atau plastik. Ikan disusun di dalam kotak kemudian dicampur dengan
es batu secukupnya. Keuntungan cara ini jika dibandingkan dengan dua cara
penyusunan ikan lain yaitu ikan tidak banyak mengalami luka, tingkat kesegaran
dari dalam kotak dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
digunakan oleh para pedagang pengencer ikan untuk menyimpan ikan yang tidak
terjual pada penjualan hari pertama. Es yang ditambah garam dapat menyerap
panas dari tubuh ikan lebih besar dari pada media es saja. Oleh karena itu, ikan
suhu yang sangat rendah dan bahkan dapat lebih rendah dari 0ºC. Dengan
pendingin es saja.
Kemampuan media pendingin es ditambah garam dalam pempercepat
penurunan suhu ikan akan menghasilkan suhu akhir ikan yang rendah berdampak
12
kecepatan penurunan suhu ikan dapat menghambat proses biokimia dan
jumlah es yang diperlukan lebih sedikit. Table di bawah ini menunjukkan jumlah
es yang melebur untuk penanganan ikan kembung dalam berbagai kotak kemasan
pertumbuhan bakteri yang terdapat dalam tubuh ikan. Garam (NaCl) dalam cairan
es akan terurai menjadi bentuk ion-ion, yaitu Na+ dan Cl¯ yang akan menganggu
perubahan tekanan osmotik antara di luar dan di dalam membrane plasma sel
larut oksigen sehingga kebutuhan oksigen oleh bakteri menjadi terbatas dan
kalsium dan magnesium.garam rakyat diperoleh dari hasil penjemuran air laut
yang berkadar garam tinggi dan belum di perkaya dengan jat mineral
13
lainnya,seperti yodium.kemurnian garam ini dapat mempengaruhi daya penetrasi
tanbah garam.
2.5 Pendinginan dengan es + es kering (CO2 padat)
14
Penggunaan media pendingin es di tambah es kering dalam penanganan
tambah es kering hanya untuk pengangkutan udang windu dan jenis ikan bernilai
ekonomis tinggi saja.hal ini di sebabkan harga es kering masih relatif mahal.
Menurut Aziz et.al. (2012), media es ditambah es kering mempunyai
kemampuan menyerap panas ikan lebih besar dibandingkan media es saja dengan
demikian, suhu ikan akan menjadi sangat rendah sampai dibawah 0ºC dan
kecepatan penurunan suhunya pun lebih cepat. Daya serap panas yang besar dari
media pendingin es ditambah es kering ini disebabkan oleh rendahnya titik suhu
(CO2) padat yang dibuat dari gas karbondioksida yang dicairkan, lalu dijadikan
diperoleh dari hasil samping pabrik petro kimia, pupuk, pembakaran kapur, dan
sumur gas alam. Karbondioksida padat yang digunakan dalam penanganan ikan
tubuh ikan yang tidak tahan pada keadaan asam akan terhambat. Proses
15
Umumnya perbandingan antara ikan, es, dan es kering yang digunakan
sebagai media pendingin adalah 8:8:1 (berat/berat). Cara penggunaan ikan segar
per kg es.
2. Tidak membahayakan konsumen.
3. Bersifat thermostatic, yaitu selalu menjaga suhu sekitar 0ºC.
4. Ekonomis
5. Relatife mudah dalam penanganannya
Selain memiliki kelebihan, menurut Toldr (2010), pendinginan dengan
seperti:
1. Pada pendinginan dengan menggunakan es balok (blok ice), es balok
tersebut dapat melukai atau menekan permukaan tubuh ikan sehingga ikan
menjadi luka.
2. Dapat melarutkan kandungan protein yang terlarut pada ikan.
3. Dapat menjadikan warna ikan menjadi pucat.
4. Perlu penambahan es berkali-kali jika pendinginan dilakukan dalam
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari makalah Refrigerasi Hasil Perikanan materi “Pendinginan dengan
Menggunakas Es” didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
Refrigerasi adalah tindakan menghilangkan panas dari ruang tertutup atau
bahan untuk tujuan menurunkan suhu. Sebuah sistem refrigerasi harus
mapu membuat panas dapat berkurang atau hilang sama sekali. Sedangkan
pendinginan adalah usaha untuk menurunkan hingga suhu akhir nya
adalah 0o C.
Pendinginan dibagi menjadi 3 macam, yaitu: pendinginan dengan es,
pendinginan dengan udara yang didinginkan dan pendinginan dengan air
yang di dinginkan.
Pendinginan dengan es dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu: pendinginan
dengan es, pendinginan dengan es+garam dan pendinginan dengan es+es
kering.
Kelebihan dari pendinginan dengan es adalah murah, tidak berbahaya,
mempunyai kapasitas pendingian yang besar, bersifat thermostatik dan
mudah dalam penanganannya.
Kekurangan dari pendinginan dengan es adalah melarutkan kandungan
protein di ikan, warna daging ikan jadi pucaat, dapat melukai tubuh ikan,
dan perlu penambahan es berkali-kali dalam proses pendinginan yang
lama.
3.2 Saran
faktor yang dapat memperlancar proses pendinginan seperti media atau bahan
pendingin, jumlah es atau pendingin yang digunakan, cara pemberian es, kondisi
ikan dan cara penyusunan bahan pendingin dan ikan yang akan di dinginkan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18