Anda di halaman 1dari 22

Wind Driven Ocean

Circulation

(IPK 113) 1
Apa yg mendorong sirkulasi arus di lautan?
 Pd awalnya, kita mungkin menjawab  angin.
 Tapi jika dipikir lebih hati2 ttg pertanyaan tsb, kita
mungkin tdk begitu yakin.
 Kita perhatikan, misalnya, bhw arus yg kuat, spt
Arus Ekuator Utara di Samudra Atlantik &
Samudera Pasifik bergerak melawan arah angin.
 Navigator Spanyol pd abad ke-16 melihat arus
utara yg kuat di sepanjang pantai Florida yg
sptnya tdk ada hub  angin.
 Bagaimana ini bisa terjadi? &, mengapa arus kuat
yg ditemukan di lepas pantai timur tetapi tdk
lepas pantai barat?

2
 Jawaban atas pertanyaan2 tsb dpt ditemukan pd
3 makalah terbitan dari 1947 - 1951.
 Pertama, Harald Sverdrup (1947)  sirkulasi di
kilometer atas atau > dari laut sec langsung
berkaitan dg tek pusaran angin jika gaya
Coriolis bervariasi menurut garis lintang.
 Henry Stommel (1948) sirkulasi pd pusaran di
lautan  asimetris krn gaya Coriolis bervariasi
menurut garis lintang.
 Akhirnya, Walter Munk (1950) menambahkan
pusaran viskositas & menghitung sirkulasi lap
atas Pasifik.
 Ber-sama2, 3 ahli kelautan meletakkan fondasi
utk teori modern sirkulasi laut.

3
1. Sverdrup’s Theory
of the Oceanic Circulation

 Sverdrup menganalisis pengamatan arus


khatulistiwa, berhub dg tek angin thdp transportasi
massal pd samudera bagian atas.
 Sverdrup mengasumsikan  aliran tsb stasioner,
gaya gesek lateral & viskositas molekul = kecil (u
∂u/∂x kecil),
 Turbulensi dekat permukaan laut  dijelaskan dg
pusaran viskositas vertikal.
 Sirkulasi didorong angin, hilang di bbp kedlmn tanpa
gerak.

4
Dengan asumsi tsb maka komponen horisontal
dari pers momentum menjadi:

(1a)

f Coriolis paramter

5
Sverdrup mengintegrasikan persamaan tsb dari
permukaan ke kedlmn −D = atau > kedlmn di
mana gradien tek horizontal menjadi 0.
Dia mendefinisikan:

(2a)

(2b)

dimana Mx, My = transportasi massal di lap yg digerakkan angin


memanjang ke bawah ke kedlmn  diasumsikan tanpa gerak

6
 Kondisi batas horizontal di permukaan laut =
tek angin.
 Tekanan di kedalaman −D = nol karena arus
menuju nol:

(3)

dimana Tx dan Ty = komponen tek angin

7
Menggunakan definisi & kondisi batas di atas,
menjadi:

(4a)

(4b)

8
Dg cara yg sama, Sverdrup mengintegrasikan pers
kontinuitas di atas kedlmn vertikal yg sama,
Dg asumsi kec vertikal di permukaan & di kedlmn
−D =0,

diperoleh:

(5)

9
Membedakan (6) sehub dg y & (7) sehubungan
dgn x, pengurangan, & penggunaan (8)
memberikan:

(6)

di mana β ≡ ∂f/∂y = laju perubahan parameter Coriolis dgn garis


lintang, & dimana gaya pilin z (T) = komponen vertikal dari pilin
tek angin.

10
 Ini merupakan temuan/hasil yg penting &
mendasar transportasi massal ke utara 
arus angin yg digerakkan =tek angin.
 Perhatikan bhw Sverdrup memungkinkan
gaya Coriolis f bervariasi menurut garis
lintang

β dihitung dari

(7)

di mana R = radius bumi dan ϕ = garis


lintang.
11
Di sebgn besar lautan terbuka, terutama di
daerah tropis, angin bersifat zonal & ∂Ty/∂x
cukup kecil bhw :

(8)

12
Mengganti (12) menjadi (8), dg asumsi β bervariasi
menurut garis lintang, diperoleh Sverdrup:

(9)

13
Sverdrup mengintegrasikan pers di atas dari
batas timur utara-selatan di x = 0, dg asumsi
tdk ada aliran ke batas. Ini membutuhkan Mx =
0 pada x = 0.
Kemudian ;

(10)

di mana ∆x adalah jarak dari batas timur cekungan


samudera, dan tanda kurung mengindikasikan rata-rata
zonal dari tekanan angin (Gambar 1).

14
Gambar 1. Streamlines of mass transport di Timur
Pasifik dihitung dari teori Sverdrup menggunakan
15
tegangan angin tahunan rata2.
Utk menguji teorinya, Sverdrup
Membandingkan transport yg dihitung dari angin
yg diketahui di Pasifik tropis Timur dg
transportasi yg dihitung & data hidrografi yg
dikumpulkan by Carnegie & Bushnell pd Oktober
& November 1928, 1929, & 1930 ant 34º N - 10º
S & ant 80º W - 160º W.

Data hidrografi digunakan utk menghitung P


dg mengintegrasikan kedlmn dari D = −1000
m. Perbandingan, Gambar 2, menunjukkan tdk
hanya transportasi tsb dpt dihitung sec akurat
dari angin, ttpi juga teori itu memprediksi
aliran angin didorong ke atas.

16
Gambar 2. Transportasi massal di Pasifik timur dihitung dari teori
Sverdrup menggunakan observasi angin pd (8) dan (10) (garis padat) & tek
dihitung dari hidrografi data dari kapal pd (4) (titik). Transportasi dlm
ton/det kemudian bgn 1 m melebar dari permukaan laut hingga kedlmn 1
km. Perhatikan perbedaan skala ant My dan Mx. (Reid,1948).

17
Gambar 3. Transportasi Sverdrup terintegrasi yg
diterapkan sec global menggunakan tek angin dari
Hellerman & Rosenstein (1983). Interval kontur
adalah 10 Sverdrups (Tomczak & Godfrey, 1994)
18
Comments on Sverdrup’s Solutions
1. Asumsi Sverdrup: i) Aliran internal di lautan 
geostropik; ii) Tdpt kedlmn yg seragam tanpa gerak; &
iii) Transportasi Ekman benar. Dia menganalisa teori
Ekman & keseimbangan geostropik. Tdk ada gerakan
di daerah tropis Pasifik.
2. Solusinya tbts pd sisi timur laut krn , Mx berkembang
dg x. Gaya gesekan diabaikan & terjadi keseimbangan
aliran angin yg digerakkan. Solusi Sverdrup tlh
digunakan utk menggambarkan sistem global arus
permukaan. Solusi diterapkan di setiap cekungan
-batas barat cekungan. Konservasi massa dipaksa dg
memasukkan arus utara-selatan tbts pd lapisan yg tipis
& horizontal (Gb.3).

19
3. Hanya 1 syarat batas yg bisa dipenuhi, tdk ada
aliran melalui bagian batas Timur . Deskripsi aliran
yg lebih lengkap membutuhkan pers lebih lengkap.
4. Solusi tdk memberikan distribusi arus vertikal.
5. Hasil didsrkan pd data 2 kapal pesiar di+ data
angin rata2 dg asumsi kondisi mapan. Perhitungan
by Leetmaa, McCreary, dan Moore (1981)
menggunakan data angin yg lebih baru
menghasilkan solusi dg variabilitas musiman yg
sesuai dg observasi yg diberikan pd tingkat tdk
ada gerakan pd kedlmn 500 m.

20
6. Wunsch (1996) memeriksa bukti keseimbangan
Sverdrup di lautan menyimpulkan: kita tdk memiliki
informasi yg cukup untuk menguji teori. Dia menulis :
 Tujuan diskusi yg diperluas ini blm utk menolak validitas
saldo Sverdrup. Sebaliknya, utk menekankan kesenjangan
umumnya yg ada dlm oseanografi ant gagasan teoritis yg
masuk akal & menarik serta kemampuan utk menunjukkan
penerapan kuantitatif pd aliran laut yg sebenarnya.
 Teori Hub Sverdrup sgt penting bagi teori sirkulasi laut shg
hampir semua diskusi menganggapnya valid tanpa ada
komentar sama sekali & selanjutnya menghitung konsekuensi
dinamika tingkat yg lebih tinggi. . . sulit utk me-lebih2kan
pentingnya keseimbangan Sverdrup

Tetapi perbedaan itu menyusut. Pengukuran


tegangan rata2 di khatulistiwa Pasifik (Yu &
McPhaden, 1999) menunjukkan bahwa alirannya
tdpt pd keseimbangan Sverdrup.
21
Sekian

Terimakasi
22

Anda mungkin juga menyukai