Bismillah Proposal Skripsi
Bismillah Proposal Skripsi
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
Kiki Amelia Ramadhani
0716101012
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat
berjudul “Tindak Tutur Ilokusi dalam Film To All The Boys I’ve Loved Before
Karya Susan Jhonson : Kajian Pragmatik”. Penulisan proposal skripsi ini disusun
untuk memenuhi syarat Ujian Tengah Semester dalam mata kuliah Seminar On
Linguistic.
oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
PENDAHULUAN
lain serta saling terkait dengan orang lain di lingkungannya. Satu-satunya alat
baik secara verbal maupun non verbal. Melalui komunikasi kita berbicara dengan
diri kita sendiri, mengenal serta mengevaluasi diri sendiri; melalui komunikasi
kita berkenalan serta berinteraksi dengan orang lain dan melalui komunikasi kita
ketika terjadi sebuah komunikasi demi mencapai tujuan bersama, sehingga tidak
akan terjadi kesalahpahaman diantara keduanya. Untuk itu, pembicara harus selalu
berusaha agar tuturannya mematuhi prinsip kerja sama, kesantunan, etika, maupun
estetika. Manusia saling bertukar pikiran, gagasan, ide, dan informasi. Maka
tutur.
menghadapi situasi tertentu. Dalam tindak tutur lebih dilihat pada makna atau arti
tindakan dalam tuturannya. Ada beberapa tokoh terkemuka terkait teori tindak
tutur, misalnya J.L. Austin, J.R. Searle, G.N. Leech dan H.P. Grice.
mendasari lahirnya teori tindak tutur. Yule (1966) mendefinisikan tindak tutur
kesatuan fungsional dalam komunikasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa tindak tutur
Tindak tutur terbagi dalam tiga jenis yaitu lokusi, ilokusi dam perlokusi.
Menurut Austin (dalam Grundy, 2005:51) tindak ilokusi memiliki makna tuturan
yang tetap, tidak ambigu dan memiliki acuan yang pasti. Sedangkan tindak ilokusi
merupakan tindakan yang dilakukan melalui tuturan. Tindak perlokusi ialah akibat
menggunakan tindak tutur sebagai alat komunikasi dengan orang lain misalnya
ditemukan dalam salah satu dialog Film To All The Boys I’ve Loved Before yang
mengatakan “Feel free to take a bus”. Dalam dialog ini, pembaca atau pendengar
dapat mengambil kesimpulan bahwa Lara Jean memberikan perintah kepada Kitty
untuk berangkat menggunakan bis. Namun, makna yang sebenarnya dari dialog
itu adalah Lara Jean memberi Kitty tantangan untuk pergi ke sekolah
menggunakan bis. Contoh kasus tersebut berkaitan dengan salah satu aspek
pragmatik yang merupakan cabang dari Linguistics Study yaitu tindak tutur
ilokusi.
ilokusi serta strategi apa yang digunakan dalam mengungkapkan tindak tutur
ilokusi yang terdapat dalam film To All The Boys I’ve Loved Before. Film ini
adalah sebuah film percintaan remaja yang disutradarai oleh Susan Jhonson
berdasarkan novel Jenny Han tahun 2014 dengan nama yang sama. Film ini dirilis
oleh Netflix pada 17 Agustus 2018. Dilihat dari percakapan yang terdapat pada
film ini, terdapat beberapa macam tindak tutur dengan situasi tuturan yang
berbeda. Oleh karena itu, masalah atau topic yang dipilih untuk penelitian ini ialah
menganalisis tindak tutur ilokusi apa saja yang terdapat dalam film To All The
All The Boys I’ve Loved Before Karya Susan Johnson : Kajian Pragmatik’,
1. Apa jenis tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam dialog film To All The
terdapat pada dialog film To All The Boys I’ve Loved Before?
dengan inti bahasan tindak tutur ilokusi. Objek yang diteliti berupa tindak tutur
yaitu jenis tindak tutur ilokusi serta strategi apa yang digunakan dalam
tentang tindak tutur yang megacu pada teori Austin (1962), Searle (1979), Leech
ini adalah:
1. Untuk mengidentifikasi jenis tindak tutur ilokusi apa saja yang terdapat dalam
film To All The Boys I’ve Loved Before Karya Susan Johnson.
2. Untuk menjelaskan makna apa yang terdapat dalam tindak tutur ilokusi dalam
film To All The Boys I’ve Loved Before Karya Susan Johnson.
mengandung tindak tutur ilokusi dakam sebuah film To All The Boys I’ve Loved
teori tindak tutur kajian pragmatik khususnya tindak tutur ilokusi pada percakapan
antar karakter. Metode yang digunakan untuk menganalisis data ialah metode
yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Berbeda
metode penelitian deskriptif analisis ini yaitu untuk menjelaskan tindak tutur
ilokusi dan makna tindak tutur ilokusi yang terdapat pada film To All The Boys
I’ve Loved Before Karya Susan Johnson. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
2. Mengunduh naskah film To All The Boys I’ve Loved Before Karya Susan
Johnson.
5. Menganalisis data sesuai dengan identifikasi masalah, yaitu jenis tindak tutur
Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Analisis Data, dan Bab IV
identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, objek dan
metode penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II berupa Kajian Pustaka yang
mengacu pada teori. Teori-teori yang digunakan dalam penulisan ini antara lain
Bab III berisi Analisis Data tindak tutur ilokusi dan strategi apa yang
hasil analisis data yang diperoleh, ditarik simpulan dan saran yang ditulis pada
Bab IV.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pragmatik
Istilah pragmatik pertama kali muncul dari seorang filosof pada tahun
1938 yang bernama Charles Morris. Dalam kamus Bahasa Indonesia edisi ketiga
tahun 2005 disebutkan bahwa pragmatik adalah yang berkenaan dengan syarat-
beluk penggunaan bahasa dan fungsinya (dalam Soemarmo, 1987: 3). Para pakar
konteksnya; (3) bidang yang melebihi kajian tentang makna yang diujarkan,
dan (4) bidang yang mengkaji bentuk ekspresi menurut jarak sosial yang
(1983: 9), ilmu pragmatik didefinisikan sebagai berikut: (1) Pragmatik ialah
kajian dari hubungan antara bahasa dan konteks yang mendasari penjelasan
yang semakin dikenal pada masa sekarang ini, walaupun pada kira-kira dua dasa
warsa yang silam, ilmu ini jarang atau hampir tidak pernah disebut oleh para ahli
bahasa. Hal ini dilandasi oleh semakin sadarnya para linguis, bahwa upaya untuk
menguak hakikat bahasa tidak akan membawa hasil yang diharapkan tanpa
situasions).
atau konteks luar bahasa yang memberikan sumbangan kepada makna ujaran
(Kridalaksana 1993:177).
pragmatik adalah bagian dari ilmu linguistic yang mempelajari tentang makna
yang terkandung dalam ujaran atau tindak tutur dalam tata bahasa.
2.2 Tindak Tutur
merupakan teori yang dihasilkan dari studinya dan kemudian dibukukan oleh J.O.
Urmson (1965) dengan judul How to Do Thing with Words? Kemudian teori ini
dikembangkan oleh Searle (1965) dengan menerbitkan sebuah buku Speech Acts:
bukan sekadar lambang, kata atau kalimat, tetapi akan lebih tepat apabila disebut
produk atau hasil dari lambang, kata atau kalimat yang berwujud perilaku tindak
supposed, the symbol, word or sentence, or even the token of the symbol,
lambang, kata atau kalimat, tetapi akan lebih tepat apabila komunikasi disebut
produk atau hasil dari lambang, kata atau kalimat yang berwujud perilaku tindak
tutur (the performance of the speech act). Dengan kata lain tindak tutur adalah
produk atau hasil dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan merupakan
mempertimbangkan lima aspek situasi tutur yang mencakup: penutur dan mitra
tutur, konteks tuturan, tujuan tuturan, tindak tutur sebagai sebuah tindakan atau
konteks situasi tutur sehingga aktivitasnya disebut tindak tutur. Istilah tindak tutur
atau speech acts sendiri mulai diperkenalkan oleh filosof Inggris J.L. Austin.
Austin membuat tiga macam tindak tutur yaitu, lokusi, ilokusi dan perlokusi
meaningful linguistic expression” dengan kata lain tindak tutur lokusi hanya
merupakan bagian dasar dari ujaran atau hanya merupakan ekspresi yang
ujaran dalam satu kalimat yang memiliki arti tertentu (tidak termasuk arti yang
menyatakan sesuatu; tindak mengucapkan sesuatu dengan kata dan makna kalimat
sesuai dengan makna kata itu di dalam kamus dan makna kalimat itu menurut
Penutur tuturan ini tidak merujuk kepada maksud tertentu kepada lawan tutur.
Tuturan ini bermakna bahwa si penutur sedang dalam keadaan lelah, tanpa
bermaksud meminta untuk diperhatikan dengan cara misalnya dipijit oleh si lawan
tutur. Penutur hanya mengungkapkan keadaannya yang tengah dialami saat itu.
adalah tindak melakukan sesuatu yang mengandung maksud dan fungsi atau
daya tuturan. Pertanyaan yang diajukan berkenaan dengan tindak ilokusi adalah
“untuk apa ujaran itu dilakukan” dan sudah bukan lagi dalam tataran “apa makna
tuturan itu?”. Rohmadi (2004: 31) mengungkapkan bahwa tindak ilokusi adalah
atau jendela segera dibuka, atau meminta kepada lawan tutur untuk menghidupkan
kipas angin. Jadi jelas bahwa tuturan itu mengandung maksud tertentu yang
sesuatu itulah yang oleh Austin (1962: 101) dinamakan perlokusi. Efek atau daya
tuturan itu dapat ditimbulkan oleh penutur secara segaja, dapat pula secara tidak
1. “there’s a ghost!
“There is a dog!”
tutur untuk berhati-hati dan waspada terhadap seekor anjing galak yang ada di
dekat mereka. Jadi jelas bahwa tuturan itu mengandung maksud tertentu yang
lawan tutur untuk melakukan sesuatu. Tindakan ilokusi mengacu pada jenis fungsi
yang harus dipenuhi oleh si tutur lawan. Beberapa contoh tindakan ilokusi
berkata, “I’ve just made some coffee” hal tersebut memiliki makna sebuah
seorang ahli bahasa, Austin dan Searle. Austin (1983:281) membagi tindak tutur
deklaratif.
2.3.1 Representatif
akan kebenaran atas apa yang diutarakan. Tindak tutur jenis ini juga disebut
aserftif. Adapun yang termasuk dalam jenis tindak tutur ini adalah tuturan untuk
Sebagai contoh, “I inform you that our government makes a wrong policy
for rising up the cost of oil" (melaporkan). Kalimat tersebut merupakan contoh
termasuk tindak tutur representatif sebab berisi informasi yang penuturnya terikat
oleh kebenaran isi tuturan tersebut. Penutur bertanggung ajwab bahwa tuturan
yang diucapkan itu memang fakta dan dapat dibuktikan di lapangan bahwa si adik
2.3.2 Direktif
Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang dimaksudkan penutur agar
mitra tutur melakukan tindakan yang diinginkan oleh penutur. Adapun yang
termasuk dalam jenis tindak tutur ini menurut Ibrahim (1993: 28-29) adalah
Contoh tersebut termasuk ke dalam tindak tutur jenis direktif sebab tuturan itu
2.3.3 Komisif
Tindak tutur komisif adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk
dalam jenis tindak tutur ini adalah tuturan untuk menjanjikan, bersumpah,
tersebut termasuk ke dalam tindak tutur jenis komisif sebab tuturan itu dituturkan
dimaksudkan penuturnya esok akan kembali kepada lawan tutur. Tindakan ini
company. Contoh tersebut termasuk ke dalam tindak tutur jenis komisif sebab
2.3.4 Ekspresif
Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang mempunyai fungsi untuk
terhadap suatu keadaan yang tersirat dalam ilokusi. Adapun yang termasuk dalam
jenis tindak tutur ini adalah tuturan untuk mengucapkan terima kasih,
memuji, menyatakan bela sungkawa, dan sebagainya (Leech, Tarigan, 2009: 43).
Contoh lain dari tindak tutur ekspresif adalah: “Sudah kerja keras mencari
uang, tetap saja hasilnya tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga”. Tuturan
tersebut merupakan tindak tutur ekspresif mengeluh yang dapat diartikan sebagai
evaluasi tentang hal yang dituturkannya yaitu usaha mencari uang yang hasilnya
2.3.5 Deklaratif
untuk menciptakan hal (status, keadaan, dan sebagainya) yang baru. Adapun yang
termasuk dalam jenis tindak tutur ini adalah tuturan untuk menyerahkan diri,
Strategi tindak tutur disampaikan dalam dua cara, yaitu secara langsung
dengan arti kalimatnya secara literal. Kalimat tanya fungsinya untuk bertanya,
(2002:19) berkata bahwa tindak tutur langsung ialah “A speaker using direct
speech act wants to communicate the literal meaning that the words
conventionally express; there is a direct relationship between the form and the
function.” Seperti yang Austin ungkapkan bahwa ada tiga syarat yang harus
dipenuhi agar tuturan dapat terlaksana. Namun, ada hal penting yang harus
ditekankan, ada pula tindak tutur tidak langsung serta literal dan tidak literal
(Parker, 1986)
Menurut Yule (1996: 54-55) sebagai teori yang selaras, yaitu “Whenever
speech act.” Yang artinya, apabila ada hubungan langsung antara struktur
Yule (1996: 96) memberikan contoh dan penjelasannya sebagai berikut: “It
is cold out outside. I hereby you about the weather”. Seperti yang digambarkan
dalam tuturan diatas yang berbentuk deklaratif. Tuturan ini berfungsi sebagai
Berbeda dengan tindak tutur langsung, dalam tindak tutur tidak langsung
erat kaitannya dengan prinsip sopan santun dalam percakapan. Kalimat perintah
dapat diungkapkan melalui kalimat tanya atau kalimat berita agar orang yang
merupakan tindak tutur yang tidak sesuai dengan fungsi kalimatnya. Berdasarkan
definisi Kroeger (2005: 197) “Indirect speech acts are those in which there is a
Adapun contoh menurut parker dalam Nadar (2009: 18) sebagai berikut:
sentence type is used in the performative of speech acts different from their
tutur yang tidak sesuai dengan maksud yang disampaikan oleh penutur kepada
lawan tutur. Biasanya, tindak tutur tidak langsung lebih sopan digunakan ketika
tuturnya.
2.5 Konteks
penutur dan lawan tutur yang menolong lawan tutur untuk mengartikan maksud
a. Situational Context.
oleh penutur maupun lawan tutur sehingga lawan tutur dapat membuat
interprestasi mengenai apa-apa yang dimaksud oleh penutur pada waktu membuat
tuturan tertentu. Dengan demikian konteks adalah hal-hal yang gayut dengan
lingkungan fisik dan sosial sebuah tuturan atau latar belakang pengetahuan yang
sama-sama dimiliki oleh penutur dan lawan tutur dan membantu lawan tutur
SAMPEL DATA
Bab ini penulis menguraikan analisis data yang diambil dari percakapan
dalam film To All The Boys I’ve Loved Before Karya Susan Jhonson. Dalam
memperjelas suatu tuturan untuk mencapai maksud dan tujuan dari tuturan
tersebut.
Data 1
ciuman kepada Peter Kavinsky di lapangan sepak bola. Saat itu Peter tengah
berlari di lapangan kemudian Lara dengan sengaja mencium Peter di muka umum.
Kemudian Lara pun lari kencang menuju ke arah toilet sekolah dan Peter
menghampirinya.
Peter Kavinsky : “Your mouth is saying something, but your mouth said
something different.”
Tuturan “Look, I just wanna be super clear” pada Data 1 dapat
dialog tersebut terlihat jelas bahwa Peter mencoba untuk menanyakan apa maksud
dari ciuman yang diberikan oleh Lara di lapangan sepak bola. Peter menuntut agar
Lara menjelaskan apa yang terjadi apakah Lara memiliki rasa kepada Peter atau
ciuman tersebut.
just wanna be super clear” adalah strategi langsung. Dilihat dari penyampaian
dengan modus kalimat dan makna yang sesungguhnya tanpa ada maksud lain.
Data 2
Konteks : Percakapan terjadi di pagi hari di depan rumah Dr. Covey (Ayah
Lara Jean). Percakapan terjadi ketika Lara dan Kitty (Adik Lara Jean) hendak
memulai hari pertama sekolah setelah libur panjang. Lara memulai hari baru di
salah satu SMA di New York dan Kitty mulai masuk SMP. Sebelum berangkat
Dr. Covey : “It's only gonna take a second. Just smile. Cheese!”
gonna take a second. Just smile. Cheese!” adalah strategi langsung. Dilihat dari
lawan tutur dengan modus kalimat dan makna yang sesungguhnya tanpa ada
maksud lain.
Data 3
(Kakak Lara Jean) berpamitan karena ia akan pergi kuliah ke Luar Negeri.
Terlihat Kitty dan Dr. Covey meninggalkan Lara dan Margot agar mereka bisa
berbincang-bincang sebelum Margot pergi. Kemudian Lara dan Margot pun saling
Lara Jean : “Until you start going to pubs and eating haggis with your
penutur berjanji kepada lawan tutur bahwa ia tidak akan memakan haggis atau
secara langsung kepada lawan tutur dengan modus kalimat dan makna yang
Data 4
Konteks : Percakapan ini terjadi di ruang makan Peter. Peter membawa Lara
pembicaraan, Ibu Peter menanyakan tentang Ibu Lara Jean yang sudah meninggal.
Secara tidak sengaja, hal tersebut menyakiti hati Lara dan membuatnya teringat
Ibu Peter : “Aw. Well, how about you mom? Your mom must love having
Peter Kavinsky : “Mom, I told you. Lara Jean's mother passed away when she
was little..”
maaf dan berduka cita. Dalam percakapan ini, terlihat jelas bahwa Ibu Peter
secara langsung kepada lawan tutur dengan modus kalimat dan makna yang
Data 5
Konteks : Percakapan ini terjadi di sore hari ketika Lara dan Peter telah
pulang dari summer camp. Lara marah besar sebab Peter melakukan kesalahan
besar. Malam sebelum summer camp usai, Peter mengunjungi kamar Gen’s
Lara pun marah besar dan ia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan
Peter.
Lara Jean : “Did you go to Gen's room last night? And you gave her my
Peter Kavinsky : “No, you're not. You just don't understand the situation.”
way.”
Tuturan “No, I understand completely. This is over, in every possible
way” yang terdapat pada Data 5 dapat di identifikasikan sebagai tuturan ilokusi
deklaratif kategori memutuskan hubungan. Dalam cerita ini terlihat jelas bahwa
kesalahpahaman. Data 5 ini sesuai dengan definisi deklaratif yaitu tindak tutur
tuturannya secara langsung kepada lawan tutur dengan modus kalimat dan makna
University Press.
Longman