ABSTRAK
Tanaman pakan ternak (TPT) biasa digunakan sebagai penutup tanah dalam budidaya tanaman
perkebunan yang berbentuk pohon dan berumur panjang. TPT yang lazim digunakan adalah jenis kacangan
yang tumbuh merambat dipermukaan tanah. Jenis yang dipilih harus memenuhi dua persyaratan utama yaitu
mampu menutupi pemukaan tanah dalam waktu singkat dan tidak mengganggu pertumbuhan tanaman utama.
TPT mempunyai peranan penting dalam sistem budidaya tanaman perkebunan, yaitu dalam mencegah erosi,
memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, menyediakan bahan organik dan hara bagi tanaman utama.
Keberadaan TPT diperkebunan memungkinkan pembudidayaan tanaman perkebunan dan ternak secara
terpadu. Usahatani terpadu ini tidak hanya positif untuk meningkatkan produktivitas per satuan areal lahan,
tapi juga guna dalam mendukung sistem usaha tani yang efisien, lestari, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Kata Kunci: Tanaman, pakan ternak, perkebunan, penutup tanah, konservasi
18
Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak
peranan dan manfaat tanaman penutup tanah hara dari lapisan dalam tanah untuk
dalam budidaya tanaman perkebunan. memperkaya lapisan permukaan;
4. Mampu memfiksasi nitrogen bebas dari
udara sehingga tidak menyaingi
TANAMAN PAKAN TERNAK DI pangambilan hara yang disediakan untuk
PERKEBUNAN tanaman utama;
5. Tidak menjadi saingan bagi tanaman
Tujuan utama pengganaan TPT di utama dalam pemanfaatan air dan hara
perkebunan adalah untuk konservasi tanah dan yang tersedia.
menjaga kondisi lingkungan perakaran yang 6. Tidak merupakan inang dari hama dan
kondusif untuk memacu pertumbuhan penyakit yang dapat menyerang tanaman
tanaman. Kriteria tanaman yang cocok utama; dan
digunakan sebagai penutup tanah adalah: 7. Mudah dibudidayakan dan mudah dibasmi
1. Dapat menutup tanah dengan sempurna bila tidak lagi diperlukan.
dalam waktu singkat, sehingga tanah Pada dasarnya tersedia banyak jenis TPT
terlindung dari sinar matahari langsung, yang digunakan sebagai penutup tanah di
erosi permukaan dan tumbuhnya gulma; perkebunan, tetapi yang umum digunakan
2. Menghasilkan banyak bahan organik dan adalah jenis kacangan yang tumbuh merambat
serasah sehingga mampu memperbaiki di permukaan tanah. Jenis TPT yang telah
sifat fisik dan kimia tanah; populer sebagai penutup tanah di perkebunan
3. Mempunyai sistem perakaran yang baik ada 8 spesies (Tabel 1). Dari jumlah tersebut,
dan dalam sehingga mampu menambang yang paling luas penggunaannya adalah jenis
Calopogonium dan Pueraria.
Tabel 1. Jenis TPT yang umum digunakan sebagai penutup tanah di perkebunan
19
Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak
Tabel 2. Pengaruh tanaman penutup tanah terhadap sifat fisika tanah liat
20
Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak
serelium menghasilkan daun lebih banyak memiliki kandungan hara N, P dan Calebih
daripada kacangan campuran konvensional dan tinggi dari kandungan hara yang terdapat
gulma. Total berat kering daun yang dapat didalam gulma. Sedangkan untuk kandungan
dihasilkan adalah 1544, 1048 dan 552 kg/ha/th unsur hara lainnya seperti K, Mg, dan Mn tidak
masing-masing untuk serelium, kacangan terlihat perbedaan yang sangat nyata.
campuran dan gulma jenis P. conjugitum. Data
ini memberi petunjuk bahwa TPT serelium Pengembalian unsur hara oleh TPT ke dalam
mampu menghasilkan bahan organik bagi tanah
tanah tiga kali lipat yang dihasilkan gulma, dan
satu setengah kali lipat yang dihasilkan Hasil penelitian pengembalian unsur oleh
kacangan campuran. Dari Tabel 4 ini juga TPT kedalam tanah dilaporkan oleh TAN et al.,
terlihat bahwa serelium mampu menghasilkan (1976) dan NASUTION (1984). Hasil penelitian
bahan organik secara konstan sepanjang tahun. TAN et al., (1976) pada Tabel 6a menunjukkan
Hal ini berkaitan dengan tingkat toleransi bahwa TPT menghasilkan biomasa yang cukup
serelium yang cukup baik terhadap kekeringan. banyak 9.628 kg/ha dan dikembalikan kedalam
tanah berupa hara yang cukup besar, yakni 267
Tabel 3. Pengaruh tanaman penutup tanah (TPT) kg N, 13 kg P, 131 kg K, 21 kg Mg dan 70 kg
terhadap bulk density dan permeabilitas Ca pada tahun ketiga. Bobot biomasa ini
tanah pada tanaman karet menghasilkan menurun menurut waktu sejalan dengan
(dewasa) terjadinya naungan oleh peningkatan umur
Jenis Tanah tanaman utama karet. TPT jenis serelium
mampu menghasilkan biomasa cukup banyak
Jenis TPT Munchong Serdang
(Berliat) (Berpasir)
dalam waktu cukup lama (8 tahun) karena
memiliki toleransi yang baik terhadap naungan.
(i) (ii) (i) (ii)
TPT jenis P. phaseoloides mampu
Nephrolepis 1,09 114,2 1,19 44,5 menghasilkan biomasa sangat tinggi pada fase
Ottochloa 1,08 145,5 1,24 45,2 awal (umur 3 tahun), tetapi akan segera
Kosong 1,21 42,7 1,31 6,6 menurun pada tahun berikutnya akibat tidak
Sumber: RUBBER RES. INST. MALAYSIA, 1972 toleran naungan. Dalam waktu 6 tahun
(i) = bulk density (g/cm3)
pengamatan, serelium mampu menghasilkan
(ii) = permeabilitas (cm/h) biomasa sebesar 17.286 kg/ha dibanding hanya
7.783 untuk P. phaseoloides. Pada tahun
Pengaruh TPT terhadap kandungan hara keenam hingga kedelapan, P. phaseoloides
tanaman penutup tanah praktis sudah mati dan tidak menghasilkan
biomasa lagi. Total produksi biomasa yang
NASUTION (1984) meneliti kadar diperoleh hingga umur 8 tahun adalah 25 t/ha
kandungan hara yang terdapat dalam daun dengan kadungan hara masing-masing sebesar
tanaman penutup tanah jenis serelium dan 694, 36, 252, 50 dan 256 kg/ha untuk N, P, K,
kacangan campuran dibanding gulma Mg dan Ca.
sebagaimana tertera pada Tabel 5. TPT
Tabel 4. Bobot biomasa kering (g/m2) yang dihasilkan tanaman penutup tanah
Jenis Penutup Total satu Hasil pengamatan setiap 45 hari pada Bulan
Tanah tahun Maret Mei Juni Agus Sept Nop Des Feb
Serelium 1544 254 176 141 152 144 139 121 109
Kacangan 1048 133 119 104 136 80 91 96 79
konvensional
Gulma (P. 552 97 63 54 71 56 51 20 30
conjugatum)
Sumber: NASUTION (1984)
21
Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak
Tabel 6a. Bobot serasah tahunan dan pengembalian hara oleh tanaman penutup tanah campuran P.
phaseoloides dan C. caeruleum
NASUTION (1984) meneliti tingkat hara lebih banyak dari yang dikembalikan
pengembalian hara oleh TPT yang dipelihara kacangan campuran. Jumlah hara N yang
selam 3 tahun di kebun karet (Tabel 6b). Total dikembalikan ke tanah adalah masing-masing
bobot biomasa yang dihasilkan adalah 1.544 58,35 dan 11 kg/ha untuk serelium, kacangan
kg/ha untuk serelium, 1.048 untuk kacangan campuran dan gulma. Hal ini setara dengan
campuran, dan 552 kg/ha untuk gulma alami. penggunaan pupuk masing-masing 125, 76 dan
Tabel 6b dengan jelas menunjukan bahwa TPT 24 kg urea per hektar. Unsur kedua terbanyak
mempunyai andil sangat besar dalam yang dikembalikan TPT adalah kalium masing-
mengembalikan hara ke dalam tanah. Secara masing 37,20 dan 12 kg K2O atau setara
konsisten TPT mengembalikan hara 2 hingga 5 dengan masing-masing 62, 33 dan 21 kg pupuk
kali lipat lebih tinggi dari gulma. TPT jenis MoP per hektar.
serelium juga secara konsisten mengembalikan
22
Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak
Tabel 6b. Pengembalian unsur hara ke dalam tanah (kg/ha/th) oleh tanaman penutup tanah umur 3 tahun.
Proses pengembalian unsur hara oleh TPT dari yang ditumbuhi gulma alami (P.
terjadi melalui pelapukan yang berlangsung conjugatum). Kandungan hara tanah yang
relatif singkat (Tabel 7). Dari Tabel 7 terlihat pakai TPT Serelium secara konsisten lebih baik
bahwa pelepasan N oleh TPT Serelium relatif dari TPT kacangan campuran, hal ini dapat
lebih cepat (32%) dibanding hanya 26% untuk dikaitkan dengan jumlah bahan organik yang
TPT kacangan campuran. disumbung TPT ini juga lebih banyak
sebagaimana dikemukakan di atas.
Tabel 7. Laju penguraian unsur hara Nitrogen dari Meningkatkan pertumbuhan tanaman
pelapukan biomasa penutup tanah.
Pengaruh TPT dalam pencegahan erosi,
Persentase penguraian N
Jenis Penutup memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah
menurut waktu (bulan)
Tanah berdampak positif terhadap peningkatan
0 1 3 5 7 pertumbuhan tanaman karet. NASUTION (1984)
Serelium 0 9 23 28 32 melaporkan hasil pengamatan perkembangan
Kacangan 0 3 12 22 26 lilit batang tanaman karet pada berbagai jenis
campuran tanaman penutup tanah disajikan pada Tabel 9.
Dari Tabel 9 terlihat bahwa TPT serelium
Sumber: NASUTION (1984) memacu pertumbuhan tanaman paling cepat,
disusul TPT kacangan campuran dan gulma
Pengaruh TPT terhadap kandungan unsur alami. Dampak positif tambahan dari
hara tanah penggunaan TPT adalah penghematan biaya
pemupukan. Tanaman yang dipelihara dengan
Analisa kandungan unsur hara tanah yang TPT praktis tidak lagi butuh tambahan pupuk
pakai TPT dan tanah yang ditumbuhi gulma an-organik sebagai diperlihatkan tidak beda
alami disajikan pada Tabel 8. Dari Tabel 8 laju pertumbuhan tanaman yang dipupuk
terlihat bahwa secara umum kandungan unsur dengan yang tidak dipupuk.
hara tanah yang pakai penutup tanah lebih baik
Tabel 8. Kandungan unsur hara tanah dengan berbagai jenis penutup tanah
23
Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak
Tabel 9. Pengaruh penutup tanah dan pemupukan terhadap pertumbuhan tanaman karet
Tanaman pakan ternak (TPT) biasa CHAN, H.Y., SOONG, N.K., WONG, C.B. and CHIANG,
digunakan sebagai penutup tanah dalam A.K. 1973. Management of soil under Hevea
budidaya tanaman perkebunan yang berbentuk in West Malaysia. Proc. RRIM Planters' Conf.
Kuala Lumpur.
pohon dan berumur panjang. TPT yang lazim
digunakan adalah jenis kacangan yang tumbuh NASUTION, U. 1984. Pengamatan berbagai jenis
merambat dipermukaan tanah. Jenis yang tumbuhan penutup tanah di perkebunan karet.
dipilih harus memenuhi dua persyaratan Proc. Lokakarya Penelitian Karet. PN/PT
utaman yaitu mempu menutupi pemukaan Perkebunan Wilayah I, Medan, 14-16
Nopember 1984.
tanah dalam waktu singkat dan tidak
menggangu pertumbuhan tanaman utama. TPT PUSPARAJAH, P.R. and PUSPARAJAH, E. 1969.
mempunyai peranan penting dalam sistem Manuring of Rubber in relation to covers. J.
budidaya tanaman perkebunan, yaitu dalam Rubb. Res. Inst. Malaya, 21: 126.
mencegah erosi, memperbaiki sifat fisik dan TAN, K.H., PUSPARAJAH, E., SHEPERD. R. and TEOH,
kimia tanah, menyediakan bahan organik dan C.H. 1976. Calopgonum caeruleum, a shade
hara bagi tanaman utama. Keberadaan TPT tolerant leguminous cover for rubber. Proc.
diperkebunan memungkinkan pembudidayaan RRIM Planters' Conf.. Kuala Lumpur.
tanaman perkebunan dan ternak secara terpadu. WATSON, G.A. 1957. Cover plants in rubber
Usahatani terpadu ini tidak hanya positif untuk cultivation. J. Rubb. Res. Inst. Malaya. !5: 2
meningkatkan produktivitas per satuan areal
lahan, tapi juga guna dalam mendukung sistem WATSON, G.A. 1961. Cover plants and soil nutrient
cycle in Hevea cultivation. Proc. Nat. Rubb.
usaha tani yang efisien, lestari, ramah Res. Conf. Kuala Lumpur, 1960, 352.
lingkungan, dan berkelanjutan.
WYCHERLEY, P.R. and CHANDAPILLAI. M.M. 1969.
Effects of cover plants. J. Rubb. Res. Inst.
Malaya, 21:140
24