keamanan.
tegangan searah yang dihasilkan dari rangkaian penyearah. Konsekuensi dari penyearah
tersebut menyebabkan bentuk gelombang arus menjadi tidak rata atau terdistorsi. Oleh
sebab itu dewasa ini banyak dikembangkan dan diteliti bentuk-bentuk baru dari
konverter perbaikan faktor daya yang mempunyai kemampuan yang baik, seperti faktor
daya tinggi, dan harmonisa yang rendah. Pada pratikum ini dc-dc konverter yang akan
Regulator diperlukan agar tegangan keluaran dari sistem stabil dan sesuai dengan set
point. Agar rangkaian Buck-Boost dapat digunakan sebagai regulator tegangan maka
Buck converter adalah jenis dc-dc converter yang memiliki output tegangan
yang lebih kecil dari tegangan input. Ketika saklar tertutup, diode dalam keadaan
reverse sehingga sinyal input menuju induktor dan terjadi penyimpanan energi.
Sedangkan saat kondisi saklar terbuka dioda menjadi forward bias sehingga ada aliran
Analisa Tertutup
Analisa Terbuka
Pada Gambar 4 menunjukkan rangkaian buckboost dalam keadaan mosfet Q1 OFF. Hal ini
cycle
Proportional–Integral–Derivative controller)
Johnson. 2000).
berikut:
2 Induktor 156uH
3 Dioda Mur1560
4 Kapasitor 2200uF
secara umum
Selama transistor ON, maka rangkaian pengganti dari buck boost converter adalah sebagaimana
dalam gambar x.x. Dari gambar tesebut dapat dijelaskan bahwa tegangan drop di induktor sama
dengan tegangan tegangan input.
Vin VL
Sehingga arus yang mengalir dalam induktor akan naik secara linier, yang besarnya tergantung dari
lama menutupnya transistor (ton).
di 1 1
VL L d i VL d t I L Vin t on ...(1)
dt L L
Lama ton adalah sama dengan duty cycle dikalikan periode gelombang (DT). Sehingga rumus diatas
bisa dituliskan dalam bentuk persamaan yang lain.
1
I L (Vin ) DT
L
Selama transistor OFF, maka rangkaian pengganti dari buck boost converter adalah sebagaimana
dalam gambar x.x. Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa tegangan drop induktor sama
dengan tegangan output.
Vout V L ...(2)
Sehingga arus yang mengalir dalam induktor akan turun secara linier, yang besarnya tergantung
dari lama membukanya transistor (toff). Dimana toff = T - ton.
di 1 1
VL L d i VL d t I L Vout (T t on ) ...(3)
dt L L
Lama (T-ton) adalah sama dengan 1 dikurangi duty cycle dikalikan periode gelombang (1-D)T.
Sehingga rumus diatas bisa dituliskan dalam bentuk persamaan yang lain.
1
I L Vout (1 D)T
L
Vclock
ton T t
VL
Vin
t
-Vout
IL
IL
Iin
ID
Iout
Gambar Error! No text of specified style in document..1 Hubungan pwm dan bentuk arus pada
induktor
Dari dua persamaan diatas, yaitu pers. 1 dan pers. 3 pada saat kondisi steady state, yaitu IL arus
naik dan IL arus turun:
1 1
I L Vin t on & I L Vout (T t on )
L L
Dari persamaan tersebut jika arus naik dan arus turun dijumlahkan akan sama dengan nol, sehingga
didapatkan persamaan dibawah ini.
t on D
Vout Vin Vin ...(4)
T t on (1 D)
Dari persamaan diatas, dengan mengubah variasi nilai ton = 0 – T, maka nilai Vout akan bergeser
mulai dibawah Vin kemudian naik sampai lebih besar Vin.
• IC NE555
• Dioda 1N4002
• Kapasitor 2,2 uF
• Kapasitor 100 nF
• Kapasitor 47 uF
• Induktor
• Resistor 68 ohm
• Obeng + -
• Kabel Jumper
• Avo Meter
• Osciloscope
• Power Supply
LANGKAH KERJA
1. Buat rangkaian seperti gambar rangkaian, atur tegangan input 10 volt frekuensi
switching = 50Khz,kemudian ukur tegangan output, arus output dan arus input.
2. Amati bentuk pulsa PWM dan tegangan output osiloskop. Gambar di kertas
millimeter.
3. Amati tegangan VDS(drain-source) dan VGS (gate-source) pada oscilloscope.
4. Bandingkan hasil pengukuran untuk beberapa data.
5. Tentukan prosentase perbedaan hasil pengukuran dengan teori.
Pertanyaan
Prinsip kerja rangkaian ini dibagi menjadi 2 mode yaitu mode 1 saat switch di-ON kan
dan mode 2 saat switch di-OFF kan. Switch ON, inductor mendapatkan tegangan dari
input dan mengakibatkan adanya arus yang melewati inductor berdasarkan waktu dan
dalam waktu yang sama kapasitor dalam kondisi membuang dan menjadi sumber
tegangan dan arus pada beban. Saat switch OFF, tegangan input terputus yang
dan inductor mensuplai kapasitor dan beban. Jadi saat switch ON arus beban disuplai
oleh kapasitor dan saat switch Off disuplai oleh inductor. Besar kecilnya nilai tegangan
output diatur berdasarkan duty cycle pada switch. Bila D>0.5 maka output akan lebih
besar dari input. Sedangkan bila D<0.5 maka output akan lebih kecil daripada tegangan
input.
Kesimpulan
rendah atau lebih tinggi daripada sumbernya. Rangkaian kontrol daya penyaklaran akan
memberikan sinyal kepada MOSFET. Jika MOSFET OFF maka arus akan mengalir ke
induktor, energi yang tersimpan di induktor akan naik. Saat saklar MOSFET ON energi
di induktor akan turun dan arus mengalir menuju beban. Dengan cara seperti ini, nilai
rata-rata tegangan keluaran akan sesuai dengan rasio antara waktu pembukaan dan
waktu penutupan saklar. Hal inilah yang membuat topologi ini bisa menghasilkan nilai
rata-rata tegangan keluaran/beban bisa lebih tinggi maupun lebih rendah daripada
tegangan sumbernya.
dan kapasitor yang besar di kedua sisi masukan dan keluaran konverter, karena
konverter dengan topologi seperti ini menghasilkan riak arus yang sangat tinggi.
Adapun yang perlu diperhatikan juga disini adalah tegangan keluaran konverter buckboost bernilai
negatif atau berkebalikan dengan sumber tegangan masukan.