ABSTRACT
Research area located at Jambi sub basin, the northern part of South Sumatra Basin formed during
Tertiary. The propose of the research is to determine petrological characteristics of pre-Tertiary
basement rock based on major oxides analysis from the granitoid basement rock in research area with
AAS method (Atomic Absorption Spectrophotometry) so the petrogenesis could be determined including
kinds and characteristics of parent magma. Chemical rock analysis confirm the lithology of granitoid
basement in Jambi sub basin are intermediate – acid magmas, calc-alkaline, medium – high K,
metalluminous, subduction-related (orogen) at active continental margin. Granitoid at JSB-4 and JSB-6
shows magnetite series and I type. This Mesozoic granitoid probably as extension from the Thailand and
Burma granite province, that underline the fact that there has been a history of subduction-related
magmatism along Southwestern edge of Sundaland since earliest Mesozoic times.
Keywords : granitoid, calc-alkaline, metalluminous, orogen, magnetite series, I-type
ABSTRAK
Lokasi penelitian terletak di sub cekungan Jambi yang merupakan sub cekungan paling utara dari
Cekungan Sumatra Selatan yang terbentuk selama zaman Tersier. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah
untuk mengetahui karakteristik petrologis batuan basemen pra-Tersier secara detail berdasarkan data
hasil analisis oksida-oksida utama pembentuk batuan basemen granitoid di daerah penelitian dengan
mempergunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry) sehingga petrogenesa dari batuan
di daerah penelitian yang mencakup jenis dan karakteristik magma asalnya dapat ditentukan. Dari hasil
analisis kimia batuan basemen granitoid di sub cekungan Jambi menunjukkan sifat menengah – asam,
kalk alkalin, medium – high K, metalluminous dan berhubungan dengan zona subduksi (orogen) pada
tepian benua aktif. Batuan granitoid di JSB-4 dan JSB-6 menunjukkan seri magnetit dengan tipe I.
Granitoid Mesozoikum ini diperkirakan merupakan perluasan dari provinsi granit dari Thailand dan
Burma, yang menguatkan pernyataan bahwa telah terjadi magmatisme yang berhubungan dengan
subduksi sepanjang tepi baratdaya Sundaland sejak permulaan Mesozoikum.
Kata Kunci : granitoid, kalk-alkalin, metalluminous, orogen, seri magnetit, tipe I
105
Analisis kimia batuan basemen granotoid di sub cekungan Jambi, Sumatra Selatan
Berdasarkan data dari sumur JSB-3, JSB-4 dan JSB-6 (Euis Tintin)
Pliosen (20–5) juta tahun yang lalu), volkaniknya terdiri dari andesit, riolit
Eosen Awal (60–50 juta tahun yang dan dasit. Komposisi batuan plutonik
lalu), Kapur Pertengahan-Akhir (117– terutama adalah granit dan gabro-
80 juta tahun yang lalu) dan Jura– dolerit. Batuan metasedimen terdiri
Kapur Awal (203–130 juta tahun yang dari kuarsit, argilit dan batugamping
lalu). Plutonik di bagian barat marmer-an.
Sumatra juga mengindikasikan Tujuan penelitian ini adalah untuk
periode aktivi-tas plutonik pada Perm mengetahui karakteristik petrologis
(287–256 juta tahun yang lalu). batuan basemen pra-Tersier secara
Selain itu terdapat indikasi bahwa detail berdasarkan data hasil analisis
aktivitas Mesozoikum Awal telah oksida-oksida utama pembentuk
dimulai sejak Trias Akhir, atau dikenal batuan basemen granitoid di daerah
adanya dua siklus mag-matik, yaitu : penelitian.
1) Trias Akhir sampai Jura Awal
(220–190 juta tahun yang lalu) BAHAN DAN METODE PENELITIAN
2) Jura Pertengahan sampai Kapur
Analisis kimia terutama dilakukan
Awal (170–130 juta tahun yang
dengan mempergunakan metode AAS
lalu)
(Atomic Absorption Spectrophoto-
Dari data kompleks pra –Tersier
metry) yang merupakan salah satu
yang dikompilasi oleh data Direktorat
metode untuk mengetahui komposisi
Geologi dan dari pengeboran per-
kimia suatu massa batuan berdasar-
usahaan minyak, pola tertentu dari
kan pada absorpsi radiasi elektromag-
penyebaran granitoid dapat diobser-
netik. Untuk keperluan analisis kimia
vasi. Determinasi umur radiometrik
batuan ini, dianalisis 5 contoh batuan
dari beberapa sampel batuan dari
yang terdiri dari 2 contoh batuan dari
intrusi batuan memperlihatkan bahwa
sumur JSB-3, 1 contoh batuan dari
dari utara ke selatan sebaran batuan
sumur JSB-4 dan 2 contoh batuan
granitoid ini adalah dari tua ke muda,
dari sumur JSB-6. Analisis kimia batu-
yang masing-masing sejajar dengan
an dilakukan dengan menganalisis
pola dan arah barat – timur sampai
komposisi unsur-unsur utama untuk
baratlaut – tenggara.
mengetahui karakteristik kimia yang
Menurut De Coster (1974), Kom-
pada akhirnya dapat dipakai untuk
pleks pra-Tersier atau basemen di
mengetahui petrogenesa dari batuan
Cekungan Sumatra Tengah dan
di daerah penelitian yang mencakup
Sumatra Selatan terdiri dari batuan
jenis dan karakteristik magma asal-
beku Mesozoikum serta batuan meta-
nya.
morf dan karbonat Paleozoikum dan
Prosentase berat dari tiap senya-
Mesozoikum. Batuan metamorf dan
wa kimia batuan untuk setiap contoh
sedimen Paleozoikum dan Meso-
batuan dapat dilihat pada tabel 1.
zoikum ini terlipat dan tersesarkan
Keterbatasan contoh batuan yang
secara intensif dan diintrusi oleh ba-
dianalisis sangat mempengaruhi hasil
tuan beku selama orogenesa Mid-
interpretasi dari evolusi batuan pluto-
Mesozoikum. Kompleksitas dari hu-
nik dan volkanik pada daerah peneliti-
bungan struktural batuan yang lebih
an. Semakin banyak contoh batuan
tua dapat dilihat pada singkapan di
yang dianalisis akan semakin tinggi
Cekungan Sumatra Selatan.
tingkat keakurasian dalam interpre-
Menurut Pujasmadi et al. (2002),
tasi. Sementara keterbatasan contoh
Batuan basemen di daerah penelitian
batuan diakibatkan sangat minimnya
terdiri dari batuan beku volkanik
batuan yang relatif segar dalam ke-
intrusi dangkal sampai ekstrusi, yang
tiga sumur tersebut.
berasosiasi dengan batuan sedimen
volkanoklastik, batuan beku plutonik
kristalin berbutir kasar dan batuan
metasedimen. Komposisi batuan
106
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 106-117
107
Analisis kimia batuan basemen granotoid di sub cekungan Jambi, Sumatra Selatan
Berdasarkan data dari sumur JSB-3, JSB-4 dan JSB-6 (Euis Tintin)
108
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 106-117
batuan yang bersifat metalumina ver- litian terbentuk pada zona subduksi
hubungan dengan subduksi kerak sa- (orogen) pada tepian benua aktif –
mudera dengan kerak kontinen atau busur kepulauan. Berdasarkan dia-
subduksi kerak samudera dengan gram hubungan antara SiO2 dan K2O,
kerak samudera. kandsungan ortoklas normatif yang
Berdasarkan perbandingan molar tinggi dengan total K2O+Na2O yang
Al2O3/(CaO+Na2O+K2O) < 1.1 tinggi untuk JSB-4 dan JSB-6 (6.91 –
(Chappel & White, 1974 dalam Clarke, 8.13%) menandakan magma dengan
1992), menunjukkan batuan granitoid afinitas kalk alkalin yang High K dan
dari JSB-4 dan JSB-6 adalah tipe I merefleksikan peningkatan derajat
(gambar 8). Berdasarkan kandungan kontaminasi kerak kontinen pada
magnetit dan kandungan mineral magma active margin, sedangkan
opak lebih dari 0.1% (analisis norma- untuk JSB-3 dengan kandungan
tif dan petrografi), seluruh batuan K2O+Na2O berkisar antara 4.78 –
termasuk seri magnetit, juga didu- 4.84% termasuk dalam medium
kung oleh ploting pada diagram SiO2 alkali.
dan Fe2O3/FeO dari Ishihara te al. Batuan granitoid di JSB-4 dan JSB-
(1979, dalam Yuwono, 2002), dimana 6 walaupun memiliki tanda-tanda
ploting menunjukkan magnetite kimiawi yang mirip, ternyata berda-
series. Khususnya untuk batuan di sarkan ploting pada diagram pembeda
JSB-4 dan JSB-6, menurut Takahasyi tektonik dari Bathelor dan Bowden
et al. (1980), batuan yang termasuk (1985) terbentuk pada dua kondisi
seri magnetit umumnya merupakan tektonik yang berbeda. Untuk JSB-4
granitoid tipe I. terbentuk pada late orogenic sedang-
McCourt et al. (1996) kan JSB-6 terbentuk pada pre-plate
menyatakan bahwa studi geokimia collision, sehingga tidak diinterpreta-
pada granitoid Mesozoikum dari sikan sebagai co-magmatis, tetapi
rangkaian pegu-nungan Barisan dari lebih dipertimbangkan sebagai produk
Sumatra sebe-lah selatan dari generasi magma dengan meka-
memperlihatkan ciri subduction- nisme yang mirip dan berlangsung
related, kalk-alkalin, I-type, lama.
metaluminous dan berhubungan Granitoid di JSB-4 dan JSB-6
dengan subduksi volcanic arc granites memiliki tipe I, termasuk dalam seri
(VAG). Hal ini sesuai dengan hasil magnetit dan metalumina yang
analisis kimia yang dilakukan terha- berhubungan dengan subduksi kerak
dap contoh batuan dari JSB-3, JSB-4 samudera dengan kerak kontinen atau
dan JSB-6. Granitoid Mesozoikum ini subduksi kerak samudera dengan
diperkirakan merupakan perluasan kerak samudera.
dari provinsi granit dari Thailand dan
Burma, yang menguatkan pernyataan
bahwa telah terjadi magmatisme yang
berhubungan dengan subduksi se-
panjang tepi baratdaya Sundaland
sejak permulaan Mesozoikum.
KESIMPULAN
Hasil analisis kimia batuan base-
men granitoid pra-Tersier dari sub
cekungan Jambi menunjukkan kan-
dungan TiO2 yang rendah (0.40 –
1.31%) dan Al 2O3 yang tinggi (12.26
– 18.19%), hal ini memberikan indi-
kasi bahwa batuan di daerah pene-
109
Analisis kimia batuan basemen granotoid di sub cekungan Jambi, Sumatra Selatan
Berdasarkan data dari sumur JSB-3, JSB-4 dan JSB-6 (Euis Tintin)
110
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 106-117
Lokasi
Penelitian
Tabel 1. Komposisi Senyawa Oksida Pada Batuan Basemen Granitoid Daerah Penelitian
111
Analisis kimia batuan basemen granotoid di sub cekungan Jambi, Sumatra Selatan
Berdasarkan data dari sumur JSB-3, JSB-4 dan JSB-6 (Euis Tintin)
Norm CIPW
112
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 106-117
113
Analisis kimia batuan basemen granotoid di sub cekungan Jambi, Sumatra Selatan
Berdasarkan data dari sumur JSB-3, JSB-4 dan JSB-6 (Euis Tintin)
Gambar 5. Klasifikasi Batuan Daerah Penelitian Berdasarkan Kandungan SiO2 dan K2O.
(Garis putus-putus dengan tulisan miring (Le Maitre et al. , 1989) ; Tulisan
tegak (Rickwood, 1989) ; Daerah yang diarsir : daerah batas menurut
Peccerillo dan Taylor (1976), Ewart (1982), Innocenti et al. (1982), Carr
(1985) dan Middlemost (1985) yang dirangkum oleh Rickwood (1989)
(dalam Rollinson, 1993)
114
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 106-117
Gambar 7. Pengelompokan Seri Batuan Granitik Daerah Penelitian Berdasarkan SiO 2 dan
Fe2O3/FeO (menurut Ishihara et al. , 1979 ; dalam Yuwono, 2002)
115
Analisis kimia batuan basemen granotoid di sub cekungan Jambi, Sumatra Selatan
Berdasarkan data dari sumur JSB-3, JSB-4 dan JSB-6 (Euis Tintin)
Gambar 8. Klasifikasi Saturasi Alumina (Shand,1947) dan Tipe Batuan Penyusun Daerah
Penelitian (Chappel & White, 1974) dalam Clarke (1992)
116