Anda di halaman 1dari 8

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 2442-9805

Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-4701

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)


BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH SISWA SMA
KELAS X PADA MATERI FUNGI

Alvina Putri Purnama Sari


Agil Lepiyanto

Pendidikan Biologi
Universitas Muhammadiyah Metro
Alvinaevo99@gmail.com

Abstract: The objective of this research is to create the product of the Student
Activity Sheet (LKPD) with scientific approach based. This research uses
research procedure and development 4D equipment model suggested by
Thiagarajan, Semmel and Semmel. This model consist of 4 steps, they are
Define, Design, Develop and Desseminate, however in this research and
development, the activity is done only in to the development steps. The result
of expert testing toward the design of come into being thes aspect of LKPD
includes in the suitable criteria with the precentage 79,66% and the result of
the test in the material content of LKPD also includes suitable criteria with
the precentage 81,22% and the last is the test of reading level LKPD by the
students got very good criteria with presentage 80,3%. Based on the result
from expert testing and student testing, those show that LKPD scientific
approach base has been developed properly to be used and ready to serve as
one of the references in Biology learning material scientific approach based
in Fungi.

Kata Kunci: lembar kegiatan peserta didik (LKPD), pendekatan saintifik.

Pendidikan merupakan salah pendidikan dasar dan menengah telah


satu hal yang harus dipenuhi oleh dipandu untuk menerapkan
setiap manusia, dengan pendidikan kita pembelajaran dengan pendekatan
mampu menjadi lebih baik dalam ilmiah. Pendekatan ilmiah dapat
menghadapi permasalahan yang ada, diterapkan dalam berbagai aspek
termasuk semakin pesatnya pendidikan, pendekatan ilmiah ini
perkembangan zaman. Pendidikan sudah lama diterapkan oleh
yang baik akan menghasilkan generasi pemerintah, hanya sajapelaksanaannya
yang baik pula, oleh sebab itu yang kurang maksimal. Salah satu
pemerintah selalu berupaya melakukan penerapan pendekatan ilmiah
perbaikan-perbaikan mutu pendidikan. dalampembelajaran yaitu dalam
Perbaikan mutu pendidikan dengan penyusunan bahan ajar. Bahan ajar
harapan pendidikan di indonesia yang disusun atau dikembangkan oleh
menjadi lebih baik, memiliki generasi guru berorientasi pada pendekatan
penerus yang berkualitas. Pemerintah ilmiah yang dapat menunjang
berupaya menerapkan pendidikan di perbaikan mutu generasi bangsa.
indonesia dengan sebaikmungkin, salah Pengembangan berbagai bahan ajar
satunya dengan pembelajaran yang saat ini telah banyak dilakukan oleh
berpijak pada pendekatan ilmiah. berbagai kalangan, baik guru ataupun
Permendikbud No. 65 tahun 2013 percetakan buku untuk memenuhi
menjelaskan bahwa standar proses kebutuhan pendidikan yang diharapkan

41
ALVINA PUTRI PURNAMA -LKPD BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

pemerintah. Adapun hal tersebut juga bahwa pentingnya LKPD bagi siswa
dilakukan oleh peneliti untuk dapat merupakan sebagai alat bantu untuk
mengembangkan Lembar Kegiatan membangun pengetahuan mereka,
Peserta Didik (LKPD) guna memenuhi dimana LKPD ini yang nantinya akan
kebutuhan pendidikan saat ini. LKPD disiapkan oleh guru.
ini pada dasarnya sama dengan LKS Trianto (2011) menyatakan
(Lembar Kegiatan Siswa) namun saat bahwa LKS adalah panduan yang
ini penggunaan istilah bahan ajar digunakan oleh peserta didik untuk
berbentuk lembar kegiatan ini menjadi melakukan penyelidikan ataupun
LKPD. Sebelum melakukan mengembangkan kemampuan baik dari
pengembangan tahapan yang dilakukan aspek kognitif atau yang lainnya. LKS
yaitu observasi dan wawancara memuat sekumpulan kegiatan yang
terhadap pihak sekolah SMA harus dilakukan oleh siswa untuk
Muhammadiyah 1 Metro. memaksimalkan kemampuannya sesuai
Berdasarkan hasil wawancara indikator yang sudah ditetapkan.
diketahui bahwa bahwa LKPD yang Sujarwanta (2012) menyatakan
digunakan tersebut masih banyak bahwa pembelajaran dengan
komponen-komponen yang belum menggunakan pendekatan saintifik
memenuhi kebutuhan sesuai kurikulum adalah pembelajaran yang menekankan
2013. Setiap kegiatan belum pada pemberian pengalaman secara
mencerminkan proses pendekatan langsung menggunakan observasi,
ilmiah yang saat ini sudah seharusnya eksperimen maupun cara yang lainnya,
diterapkan sesuai dengan kurikulum sehingga realitas yang akan berbicara
2013, sekalipun ada kegiatan saintifik sebagai informasi atau data yang
belum ditunjukkan secara maksimal. diperoleh selain valid juga dapat
Melihat permasalahan di atas, maka dipertanggungjawabkan.
peneliti bermaksud mengembangkan Permendikbud No. 65 tahun
LKPD berbasis pendekatan ilmiah 2013 menjelaskan karakteristik
(scientific approach) guna memenuhi kompetensi beserta perbedaan lintasan
kebutuhan bahan ajar yang sesuai perolehan turut serta mempengaruhi
kurikulum 2013. karakteristik standar proses.
Menurut Sugiyono (dalam Pendekatan saintifik dalam
Beladina dan Kusni, 2013) Lembar pembelajaran sebagaimana yang
Kegiatan Peserta Didik (LKPD) atau dimaksud meliputi mengamati,
dalam kata lain Lembar Kerja Siswa menanya, menalar, mencoba, dan
(LKS) atau worksheet merupakan suatu membentuk jejaring untuk semua mata
media pembelajaran yang dapat pelajaran.
digunakan untuk mendukung proses
belajar. Siswa baik secara individual METODE
ataupun kelompok dapat membangun Penelitian yang dilakukan yaitu
sendiri pengetahuan mereka dengan penelitian pengembangan, adapun yang
berbagai sumber belajar. Guru lebih dikembangkan berupa bahan ajar
berperan sebagai fasilitator, dan salah Lembar Kegiatan Peserta Didik
satu tugas guru adalah menyediakan (LKPD). Prosedur yang dilakukan oleh
perangkat pembelajaran (termasuk peneliti dalam mengembangkan LKPD
LKPD) yang sesuai dengan kebutuhan. ini yaitu sesuai dengan model
Berdasarkan penjelasan yang pengembangan 4D yang ditawarkan
disampaikan oleh Sugiyono, jelas oleh Thiagarajan, Semmel, dan

BIOEDUKASI VOL. 7. NO 1. MEI 2016 42


ALVINA PUTRI PURNAMA -LKPD BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

Semmel (dalam Trianto, 2011:93), sistematis, dan sesuai dengan


adapun model pengembangan tersebut perkembangan kurikulum 2013 yaitu
yaitu terdiri dari empat tahap berbasis pendekatan ilmiah (scientific
pengembangan yaitu define, design, approach).
develop, dan desseminate. Dari 3. Develop /Pengembangan
keempat langkah pengembangan Tahap pengembangan ini
tersebut, dalam pengembangan LKPD peneliti menghasilkan LKPD berbasis
berbasis pendekatan ilmiah ini terbatas pendekatan ilmiah, yang sudah direvisi
sampai tahap pengembangannya saja, berdasarkan saran yang disampaikan
artinya langkah terakhir yaitu oleh validator (dosen ahli), pengujian
penyebaran tidak dilakukan oleh validasi ini akan dilakukan oleh ahli
peneliti, hal ini karena adanya perangkat perangkat pembelajaran,
keterbatasan waktu dan biaya, sehingga dalam hal ini yaitu dosen Universitas
pengembangan LKPD ini tidak sampai Muhammadiyah Metro, dan selain itu
pada tahap penyebaran. Langkah- guru mata pelajaran biologi SMA
langkah mengembangkan LKPD ini Muhammadiyah 1 Metro. Berikut
yaitu skema pengembangan dan pengujian
1. Define /Pendefinisian produk yang akan dilakukan, dalam
Pada tahap ini yang dilakukan Gambar 1.
yaitu melakukan pra survey yang Subjek coba dalam penelitian
terdiri dari proses observasi dan ini yaitu dosen, guru mata pelajaran
wawancara, dengan melihat dan biologi, dan peserta didik SMA
mencari kesenjangan yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Metro. Penelitian ini
Muhammadiyah 1 Metro. menggunakan instrumen berupa angket
Permasalahannya yaitu tentang bahan yang berfungsi sebagai alat bantu
ajar khususnya LKPD yang digunakan pengambilan data, angket ini nantinya
belum sesuai dengan kurikulum 2013 akan diisi oleh dosen dan guru mata
yang seharusnya sudah ada komponen- pelajaran sebagai ahli, dan peserta
komponen kegiatan saitifik dalam didik.
setiap pembelajarannya.
2. Design/Perancangan Dalam penghitungan ini,
Pada tahap ini yang dilakukan menggunakan formula sebagai berikut
peneliti yaitu menyiapkan atau S
membuat rancangan pengembangan P (s) = x100%
N
LKPD yang akan dikembangkan. Keterangan:
Kegiatan perancangan ini meliputi P (s)= Persentase sub variabel
penyusunan format LKPD berbasis S= Jumlah skor tiap sub variabel
pendekatan ilmiah, perancangan LKPD N= Jumlah skor maksimum
ini bertujuan agar LKPD yang (Ali dalam Kristiningrum, 2007:40)
dihasilkan sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh peserta didik, baik dari
segi penampilan, isi, format yang

BIOEDUKASI VOL. 7. NO 1. MEI 2016 43


ALVINA PUTRI PURNAMA -LKPD BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

Analisis kebutuhan Define

Analisis ujung Depan Analisis Tugas

Penyusunan LKS Design

Rancangan awal
Validasi ahli

Develop

Kelompok
Uji kecil
pengembangan

Produk LKS

Gambar 1. Desain Uji Coba Produk diadopsi dari


Thiagarajan, Semmel, dan Semmel
(dalam Trianto, 2011:94)

Tabel 1. Kriteria Persentase Angket

Interval rata-rata Kriteria untuk


No Kriteria untuk ahli
penilaian ahli (%) peserta didik

1 80,01  skor  100,00 Sangat Layak Sangat Baik

2 60,01  skor  80,00 Layak Baik

3 40,01  skor  60,00 Cukup Layak Cukup Baik

4 20,01  skor  40,00 Tidak Layak Tidak Baik

5 0,00  skor  20,00 Sangat Tidak Layak Sangat Tidak


Baik
Penafsiran ini menggunakan diinterpretasikan ke dalam angka yaitu
cara penafsiran Ali dalam seperti pada Tabel 1.
Kristiningrum (2007:41), tafsiran ini Penelitian ini dikatakan layak
memiliki kriteria yaitu sangat layak, digunakan jika persentase yang
layak, cukup layak, tidak layak, dan diperoleh dari setiap penilaian oleh
sangat tidak layak, selain itu penafsiran responden berada pada rentang 80,01 
dari kriteria tersebut dapat skor  100,00 dan 60,01  skor 
diintepretasikan terhadap hasil dari 80,00, dengan katagori atau kriteria
penilaian peserta didik berupa sangat yang “sangat layak” dan “layak”.
baik, baik, cukup baik, tidak baik,
sangat tidak baik. Kriteria tersebut

BIOEDUKASI VOL. 7. NO 1. MEI 2016 44


ALVINA PUTRI PURNAMA -LKPD BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

HASIL

1. Data Hasil Angket Pengujian Ahli


dan Peserta Didik

Data hasil pengujian oleh ahli


yaitu bertujuan untukmenilai tingkat
kelayakan LKPD yang dikembangkan
di nilai dari segi tampilan desai dan
kelayakan isi. Masing-masing ahli
media dan materi terdiri dari 3 orang
ahli yaitu 2 dosen dan 1 orang guru.
Pengujian oleh peserta didik yaitu
memiliki tujuan untuk mengetahui
tingkat keterbacaan LKPD yang telah
dikembangkan, peserta didik yang
menilai LKPD ini sebanyak 20 peserta
Gambar 2. Hasil Analisis Pengujian
didik.
Ahli
1. Analisis Data
Hasil analisis data oleh peserta
Berdasarkan pengujian oleh ahli
didik menunjukkan secara keseluruhan
dan peserta didik didapatkan hasil yaitu
LKPD yang telah dikembangkan sudah
pengujian yang dilakukan oleh ahli
sangat baik untuk digunakan karena
media pembelajaran yang menilai
presentase yang diperoleh berdasarkan
kelayakan tampilan desain LKPD
perhitungan data sebesar 80,3%.
menunjukkan persentase penilaian
2. Revisi Produk
sebesar 79,66%. Pengujian oleh ahli
Hal-hal yang telah direvisi dari
materi yang menilai kelayakan materi
saran ahli dijelaskan sebagai berikut:
dalam LKPD yang telah dikembangkan
a. Ahli Media Pembelajaran
menunjukkan persentase penilaian
1) Fontasi diperjelas (Cover) tidak
sebesar 81,22%. Kedua hasil pengujian
perlu diberi bayangan pada
oleh ahli tersebut menurut pendapat Ali
tulisan. Pewarnaan cover
dalam Kristiningrum (2007:41) masuk
disesuaikan dan tidak perlu
dalam kriteria “Layak” dan “Sangat
diberi nama penulis.
Baik”. Penilaian tersebut dapat
2) Peta konsep dibenahi, dibuat
disajikan dalam gambar 2.
secara terperinci.
3) Alur bacaan LKS diperjelas,
pada halaman 5 mohon
diberikan tabel pengamatan.
4) Sumber referensi diberi tanda
kurung.
5) Lembar pengamatan pada
halaman 11 disesuaikan dengan
peta konsep, dan nama jamur
diletakkan di bawah.
6) Pembagian jamur pada halaman
6 diperbaiki lagi.
7) Menambahkan kata sumber
pada setiap daftar referensi.

BIOEDUKASI VOL. 7. NO 1. MEI 2016 45


ALVINA PUTRI PURNAMA -LKPD BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

atau materi adalah mengukur


b. Ahli Materi konstruk atau komponen kelayakan
1) Tambahkan KD 4.6 pada isi, yaitu kelayakan isi LKS dengan
identitas LKPD. SK dan KD mata pelajaran.
2) Setiap kegiatan diberikan 4. Memberikan tambahan kegiatan
struktur pengerjaannya apakah pada komponen mencoba pada
secara individu atau LKPD. Penambahan kegiatan pada
berkelompok. komponen mencoba telah diberikan
3) Kajian scientific approach oleh peneliti yaitu berupa kegiatan
khusus pada tahapan mencoba kunjungan lapangan ke tempat
perlu dikaji lagi, tambahkan pembuatan tempe, dengan harapan
kegiatan lainnya. peserta didik mengerti secara
langsung proses pembuatan tempe
Berdasarkan hasil rekapitulasi dan mampu menceritakan kepada
data yang telah dilakukan, LKPD orang lain.
sudah layak dan baik untuk digunakan, Pengembangan LKPD ini
namun revisi produk tetap peneliti berbasis scientific approach, artinya
lakukan sesuai dengan saran atau dalam LKPD ini terdapat komponen-
masukan yang telah diberikan oleh para komponen scientific approach yaitu
dosen ahli. Perbaikan ini dilakukan terdiri mengamati, bertanya, menalar,
agar LKPD hasil pengembangan lebih mencoba, dan membangun jejaring
layak dan lebih baik lagi untuk untuk semua mata pelajaran.
digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil yang diterima oleh
Hal-hal yang telah direvisi sesuai peneliti terhadap LKPD yang
dengan saran atau masukan dari para dikembangkan yaitu bahwa LKPD
ahli dijelaskan sebagai berikut: yang dikembangkan sudah layak untuk
1. Memperbaiki tampilan cover digunakan sebagai salah satu referensi
dengan tidak memberikan dalam proses pembelajaran di SMA
bayangan pada tulisan. kelas X khususnya pada materi fungi.
2. Memperbaiki penyusunan peta Hal ini ditunjukkan dengan rekapitulasi
konsep. Peta konsep seharusnya data atau nilai yang diberikan oleh ahli
disusun secara terperinci sehingga media yaitu sebesar 79,66%.
lebih memudahkan peserta didik Kelayakan materi yang di uji oleh ahli
dalam belajar. Pentingnya juga menunjukkan bahwa materi yang
perbaikan peta konsep ini sesuai telah dikembangkan sudah layak untuk
dengan peran dari peta konsep itu digunakan, dengan ditunjukkannya
sendiri. pemberian angka atau nilai sebesar
3. Memberikan tambahan indikator 81,22%, selain penilaian dari tim ahli
pada KD 4.6 pada identitas LKPD LKPD yang telah dikembangakn ini
tentang keterampilan yang juga juga sudah dikatakan baik untuk
harus dimiliki oleh siswa. Sesuai digunakan berdasarkan penilaian yang
hasil saran dosen ahli maka diberikan oleh peserta didik yang telah
indikator pada KD 4.6 telah direkapitulasi dan memberikan hasil
ditambahkan. Indikator perlu akhir sebesar 80,3% sehingga LKPD
diperhatikan dalam melakukan ini sudah sangat baik untuk digunakan.
pengembangan produk karena Bahan ajar yang dikembangkan
menurut Muljono (dalam Prasetyo, oleh peneliti ini memliki kelebihan dan
dkk. 2013:194) fokus validasi isi kelemahan, yaitu sebagai berikut:

BIOEDUKASI VOL. 7. NO 1. MEI 2016 46


ALVINA PUTRI PURNAMA -LKPD BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

1. Kelebihan Produk Hasil baik untuk digunakan. Peneliti


Pengembangan menyarankan agar guru dapat
a. LKPD yang dikembangkan ini memanfaatkan hasil pengembangan ini
memuat komponen-komponen dalam kegiatan proses pembelajaran,
scientific approach yang guna menunjang kompetensi yang
mampu meningkatkan harus dimiliki siswa. Adapun
kemampuan siswa dalam proses kelemahan dalam LKPD ini nantinya
pembelajaran. bisa diperbaiki seiring berjalannya
b. LKPD yang dikembangkan ini waktu. Penyebaran produk ini juga
dapat digunakan secara mandiri dapat dilakukan guna mendapatkan
karena dilengkapi dengan berbagai masukan, dan akan menjadi
petunjuk penggunaan dari lebih baik lagi produk yang dihasilkan,
setiap kegiatan. dan dapat dimanfaatkan oleh peserta
c. Siswa dapat menggunakan didik lainnya. Peneliti menyarankan
LKPD ini dengan semangat ketika ingin mengembangkan suatu
karena tampilan dari LKPD produk agar memperhatikan kembali
yang menarik, dan tidak tahapan yang harus dilakukan dalam
membosankan. penelitian pengembangan. Penelitian
d. LKPD ini mampu ini dapat dilanjutkan dengan
meningkatkan daya berfikir mengujikan produk yang telah
siswa dengan adanya dikembangkan ke sekolah. Diharapkan
pertanyaan-pertanyaan yang dari hasil pengujian dapat diketahui
harus diselesaikan dalam waktu seberapa besar peran LKPD ini dalam
yang telah ditentukan. meningkatkan hasil belajar siswa
e. Berbagai kegiatan lapangan khususnya pada materi fungi.
yang harus dikerjakan mampu
meningkatkan keterampilan DAFTAR PUSTAKA
yang dimiliki oleh siswa.
f. Siswa dapat berfikir luas karena Beladina, Suyitno, dan Kusni. 2013.
LKPD ini dilengkapi dengan Keefektifan Model
soal-soal diskusi yang Pembelajaran Core Berbantuan
mengharuskan siswa LKPD terhadap Kreativitas
mengkomunikasikan atau Matematis Siswa. Unnes
mencoba mengaitkan materi Journal of Matematics
fungi dengan materi atau Education (UJME) 2 (3)
pelajaran yang lain. (2013). FMIPA Universitas
2. Kelemahan Produk Hasil Negeri Semarang, Indonesia.
Pengembangan
a. LKPD yang dikembangakn Kristiningrum. 2007. Pengembangan
masih kurang ringkas. Multimedia Pembelajaran
b. Bahan ajar yang dikembangkan Interaktif dengan Macromedia
terbatas hanya pada materi Authowere 7.0 pada Materi
fungi. Fisika Sekolah Menengah Atas
c. Soal-soal dalam LKPD ini (SMA) Pokok Bahasan
masih sedikit. Kinematika Gerak Lurus.
Berdasarkan hasil penelitian Skripsi Tidak diterbitkan.
dapat diketahui bahwa LKPD hasil Semarang: Unnes.
pengembangan ini sudah layak dan

BIOEDUKASI VOL. 7. NO 1. MEI 2016 47


ALVINA PUTRI PURNAMA -LKPD BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

Permendikbud No. 65. 2013. Standar


Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.Jakarta: Depdiknas.
Prasetyo, dkk. 2013. Pengembangan
Lembar Kegiatan Siswa
Bermuatan Karakter pada
Submateri Filum Molusca
Kelas X SMA. BioEdu. Vol.2
No. 3 Agustus 2013. Jurusan
Biologi FMIPA Universitas
Negeri Surabaya.
Sujarwanta, Agus. 2012.
Mengkondisikan Pembelajaran
IPA dengan Pendekatan
Saintifik. Jurnal Nuansa
Kependidikan Vol 16 Nomor 1,
Nopember 2012.
Trianto. 2011. Model Pembelajaran
Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

BIOEDUKASI VOL. 7. NO 1. MEI 2016 48

Anda mungkin juga menyukai