Pengertian Pasar Persaingan Sempurna
Pengertian Pasar Persaingan Sempurna
Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pasar persaingan sempurna
merupakan bentuk pasar yang paling sesuai atau tepat untuk digunakan dalam sebuah
organisasi atau perusahaan. Sebab, dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak
manfaat yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan di dalam membuat suatu
analisis perencanaan serta mempunyai kemampuan dalam mengalokasikan sumber
daya secara optimal.
Hendar dan Kusnadi (2005) struktur pasar ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terdiri atas banyak penjual dan pembeli, sehingga seorang penjual hanya
mampu menawarkan barang yang relatif sedikit dibanding dengan barang yang
ada di pasar sehingga baik penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi
harga, harga akan ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di
pasar.
2. Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen, artinya barang yang satu
dengan barang yang lainnya dapat saling menyubstitusi secara sempurna.
3. Masing-masing penjual mempunyai kebebasan untuk keluar atau masuk ke
dalam pasar.
4. Mobilitas faktor produksi berjalan secara sempurna, dan
5. Pembeli dan penjual mempunyai informasi yang lengkap tentang pasar, struktur
harga dan kualitas barang.
Mirah’s (2010) Koperasi Dalam Pasar Persaingan Sempurna. Suatu pasar disebut
bersaing sempurna jika terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga tidak ada satu
pun dari mereka dapat mempengaruhi harga yang berlaku; barang dan jasa yang dijual
di pasar adalah homogen; terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; setiap
produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk pasar; setiap
produsen maupun konsumen mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan
pasar meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas barang dan informasi lainnya;
tidak ada biaya atau manfaat eksternal berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual
di pasar.
Oleh karena itu, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku
bisnis termasuk koperasi di pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan
yang lebih besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal “biaya”. Menurut
konsepsi koperasi, biaya produksi akan dapat diminimumkan berdasarkan skala
ekonomi, baik sebagai koperasi produsen maupun konsumen.
Bila koperasi ingin memasuki pasar persaingan sempurna, maka koperasi akan
bersaing secara sempurna dengan para pesaingnya di pasar, artinya secara umum
koperasi tidak dapat menentukan harga untuk produk yang dijualnya. Oleh karena itu,
di pasar persaingan sempurna persaingan harga tidak akan cocok untuk masing-masing
penjual (termasuk koperasi), yang memungkinkan adalah persaingan dalam hal biaya.
Semakin efisien seorang penjual akan semakin tinggi tingkat kemampuan penjual
tersebut dalam bersaing.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam jangka
pendek koperasi hanya mampu mempertahankan output yang ada dengan cara
memperhitungkan biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi. Selain itu,
koperasi juga harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, sebab
dalam pasar persaingan sempurna konsumen dengan bebas memilih produsen yang
mereka sukai.
Suatu koperasi yang menjual produk kepada anggotanya dalam struktur pasar yang
bersaing secara sempurna, jika ingin berhasil dia harus menyediakan paling sedikit
keunggulan yang sama kepada para anggotanya dibanding pelayanan yang diberikan
oleh para pesaingnya.
Dalam kondisi seperti ini tidak akan mampu untuk bersaing kendatipun koperasi
dapat beroperasi dengan menderita kerugian. Sepanjang koperasi masih mampu
menutup biaya variabel, koperasi masih dapat melaksanakan kegiatannya, dengan
harapan dalam waktu panjang koperasi dapat menghapus kerugian tersebut. Tetapi,
kondisi ini akan menyulitkan koperasi karena koperasi harus bersaing dengan
perusahaan nonkoperasi yang telah bekerja secara efisien.
Mengingat koperasi tidak dapat menaikkan harga di atas harga pasar (P1),
koperasi itu menghadapi kerugian yang harus diatasi oleh para anggota atau oleh
bantuan dari luar. Kebanyakan koperasi yang mengalami nasib seperti itu adalah
koperasi yang berada pada fase permulaan, dalam hal ini boleh jadi manajemen
belum berpengalaman atau manajemen yang baik sulit untuk ditarik.
Dalam jangka pendek koperasi berkemampuan rendah dapat hidup terus selama
menghindari memproduksi dengan menderita kerugian. Koperasi akan mampu
menjual produk yang homogen pada harga pasar (P1) sebagaimana perusahaan
nonkoperasi menjualnya. Penjualan hanya dapat dilakukan sampai dengan ouput
Q1, lebih dari itu koperasi akan menderita kerugian.
Suatu koperasi dengan tingkat kompetitif yang lebih tinggi dapat memproduksi
output dengan biaya yang lebih rendah daripada pesaingnya. Bila koperasi
menetapkan harga sesuai dengan prinsip maksimasi profit, keuntungan yang dapat
diraih oleh koperasi akan lebih besar dibanding dengan perusahaan pesaingnya
karena ia dapat menjual lebih banyak pada tingkat harga yang sama dengan harga
pesaingnya. Tetapi seperti yang dijelaskan sebelumnya situasi seperti ini sulit untuk
distabilkan dan keunggulan koperasi akan dierosi oleh waktu. Koperasi akan
memproduksi semakin banyak untuk memenuhi permintaan anggota, bila tingkat
produksi telah dicapai,maka koperasi tidak dapat memberikan kepada para
anggotanya suatu keunggulan dari pesaingnya.
Dari ketiga kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa pada pasar persaingan sempurna
dalam jangka waktu yang pendek koperasi tidak akan mempunyai keunggulan
komparatif dalam penentuan harga jual dan hanya mungkin mempunyai
keunggulan dalam memberikan manfaat tidak langsung (SHU) kepada anggotanya,
walaupun manfaat itu diterima dalam jangka waktu yang sangat pendek (sebelum
titik break event jangka pendek tercapai).
Kesimpulan
Suatu koperasi yang memiliki kemampuan manajerial yang sama dengan para
pesaingnya, ia tetap tidak akan mampu menawarkan pelayanan kepada anggotanya dengan
lebih baik daripada pesaingnya. Kemampuan itu mungkin ada, tetapi hanya dalam jangka
waktu yang sangat pendek dan hal ini tidak ada artinya jika koperasi mengharapkan eksis dalam
jangka panjang. Oleh karena itu, jika koperasi ingin memberikan keunggulan pelayanan kepada
anggotanya, maka dalam persaingan sempurna koperasi harus mempunyai kemampuan
mengadakan inovasi yang lebih tinggi tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dalam
jangka panjang. Ini adalah tugas yang sangat berat bagi koperasi dan kebanyakan koperasi tidak
akan sanggup memenuhinya.
Dalam jangka panjang, dapat diharapkan (dengan asumsi bebas masuk dan keluar dari
pasar) keunggulan kompetitif dapat tercapai dengan introduksi inovasi baru. Tetapi perusahaan
perseorangan dan perusahaan-perusahaan lain yang nonkoperasi akan melakukan hal yang
sama, sehingga koperasi tidak mempunyai keunggulan khusus.