Disusun oleh :
Dosen :
INSTRUKSI:
dr. Marlina, SP.A.
SIP: 503/1497/IV/2009 1. Kerjakan resep di atas.
Alamat: Jl. W.R. Supratman No. 86, (Note: untuk sirup becombion
Tanggerang Selatan
dan transpulmin anda hanya
Telp. 021-74175478
25 Juli 2017 perlu menyiapkan etiket saja)
R/ Amoxicilin fls I 2. Susun dan jelaskan materi
Stdd cth I
informasi untuk pasien pada saat
========
R/ GG ¾ tab anda menyerahkan obat.
Hexilon 3 mg 3. Bekerja dengan rapi.
Claritin 4 mg
Mf pulv dtd No. XX
Stdd pulf I
======== Keterangan:
R/ Becombion forte Syr. Fls I
Sbdd cth 1 ½ a.c.
Amoxicillin
======== Cek dan periksa terlebih
R/ transpulmin baby balsam 20 g No. I dahulu ketersediaan obat ini di
Sue
======== apotek anda!!!
Pro: SARAH (5 tahun) BB: 28 kg Tiap GG tablet mengandung
gliseril guajacol 100 mg.
Kerjakan soal di atas dengan kasus
Cek dan periksa terlebih
sebagai berikut:
dahulu ketersediaan obat ini di
a. Pasien minta dibuatkan antibiotik
apotek anda!!!
menjadi sediaan puyer. Setelah
Hexilon tablet tersedia dalam 2
dikonfirmasi dokter
kekuatan sediaan: 4 mg dan 8
menyarankan dibuat puyer
mg. cek ketersediaan obat yang
sebanyak 12 bungkus dan minta
terdapat di apotek anda.
agar dosis disesuaikan dengan
Cek dan periksa terlebih
bobot badan pasien. Diketahui
dahulu ketersediaan obat ini di
dosis amoxicillin 30
apotek anda!!!
mg/kgBB/hari.
b. Pasien minta puyer batuk
dibuatkan 10 bungkus saja.
Skenario Kasus
Pemeran :
1. Dokter : Sucita Dwi Ananda
2. Pasien : Yetika Alvionita
3. Apoteker : Riski Trimouli Gusti
4. TTK : Raaflyan Wahyu Putra
Alat Peraga :
1. Lumpang Alu
2. Obat Racikan
3. Jas Apoteker
4. Jas Lab TTK
5. Resep
6. Copy Resep
7. Puyer
8. Botol Obat
9. Plastik Obat
Percakapan :
Dokter : Pasien selanjutnya silahkan masuk.
Pasien : (Pasien masuk ke ruang praktik dokter.)
Permisi dok.
Dokter : Iya bu, silahkan duduk.
Pasien : (Pasien duduk di kursi yang disediakan.)
Dokter : Siapa yang sakit bu?
Pasien : Anak saya dok.
Dokter : Namanya siapa bu? umurnya berapa? berat badannya berapa?
Pasien : Sarah, 5 tahun, 28 kg dok
Dokter : Apa keluhannya?
Pasien : Batuk dan nggak mau makan dok
Dokter : Sudah berapa hari bu?
Pasien : Sudah 4 hari dok
Dokter : Badannya panas nggak bu?
Pasien : Iya dok panas
Dokter : Batuknya berdahak atau kering?
Pasien : Berdahak dok
Dokter : Bersin-bersin nggak?
Pasien : Iya dok
Dokter : Coba buka mulutnya dek
Pasien : Buka mulutnya nak (membantu anaknya membuka mulut)
Dokter : Sebelumnya sudah minum obat apa? Ada alergi obat nggak?
Pasien : Sudah minum paracetamol dok, masih sisa di rumah, anak saya
tidak ada alergi obat dok
Dokter : (Membuat resep)
Ini saya resepkan obt buat diminum, dihabiskan ya bu, ada
balsamnya juga. Untuk paracetamolnya dilanjutin aja ya bu.
Obatnya silahkan ditebus di apotek.
Pasien : Baik dok terimakasih.
Dokter : Sama-sama bu.
Apoteker ke TTK
Apoteker : Jadi resep amoxicillin nya dibuat 30 puyer untuk 10 hari, yang
Lainnya tetap sama
TTK : Ok bu.
TTK : (Menghitung dosis dan harga obat)
TTK : (Konfirmasi harga obat ke pasien)
Pasien : Mas untuk puyer batuknya saya tebus setengah dulu aja boleh
tidak?
TTK : Baik bu, klo begitu (menjelaskan harga puyer obat batuk)
silahkan di tunggu lagi ya bu.
Pasien : Ok mas.
TTK : (Konfirmasi obat kepada Apoteker dan meminta ttd apoteker)
TTK meracik obat dan setelah diracik diserahkan ke Apoteker untuk di cek,
apabila sudah sesuai maka Apoteker menyerahkan obat kepada pasien dan
menjelaskan kepada pasien mengenai aturan pemakaian, fungsi obat dan
bagaimana penyimpanan obat yang baik
Identifikasi Peran :
1. Dokter
Dokter - Pasien
- Pemeriksaan pasien
- Mendiagnosa pasien
- Menulis resep
Dokter – Apoteker
- Apoteker menginformasikan kepada dokter bahwa :
1. Sediaan Becombion forte sirup tidak ada
2. Pasien minta untuk diganti sediaan sirup antibiotiknya menjadi
puyer.
3. Dosis Claritin melebihi ketentuan, menyarankan untuk
mengeluarkan Claritin dari racikan dan diganti jadi sediaan sirup
yang mengandung loratadin (Alloris sirup)
- Dokter setuju untuk
1. Mengganti menjadi Becombion sirup biasa
2. Untuk sediaan antibiotiknya dibuat puyer sebanyak 12 bungkus
untuk 4 hari
3. Mengeluarkan Claritin tablet dari racikan dan diganti dengan
sediaan sirup yang mengandung loratadin (Alloris sirup) dengan
aturan pakai 1 x sehari 5ml
- Apoteker menginformasikan kepada dokter bahwa pengobatan ISPA
Faringitis harus menggunakan antibiotic selama 10 hari (30 bungkus
puyer amoxicillin)
- Dokter menyetujuin saran Apoteker
2. Pasien
- Nama : Sarah
- Umur : 5 tahun
- Riwayat Penyakit : Demam
- Diagnosa : ISPA Faringitis
Analisis Resep Validasi – Skrining Kelengkapan Resep
Skrining 1
Asal Usul Resep Ket. Ada / Tidak
Skrining 2
Asal Usul Resep Keterangan
Nama Pasien Sarah Ada
Umur Pasien 5 Tahun Ada
Jenis Kelamin - Tidak ada
Berat Badan 28 kg Ada
Alamat - Tidak ada
Skrining 3
Kekuatan
Nama Nama Bentuk
Sediaan Jumlah Dosis Terapi
dagang Generik Sediaan
dosis
3x1 hari
- Amoxicillin Tablet 500mg
1bungkus
Glyceril
- Tablet 100mg 7,5 tab
Guanikolat
3x1 hari
Hexilon Methylpred
Tablet 4mg 7,5 tab 1bungkus
nisolon
Claritin Loratadin Tablet 10mg 4 tab
Becombin 2x1hari 1,5
Forte - Sirup 1 Botol cth/sebelum
makan
Transpulmin
- Balsem 20g 1 Tube Bila Perlu
Balsem
Perhitungan Jumlah Sesuai Resep
1. Skrinning resep
a. Persyaratan administratif :
- Nama,SIP dan alamat dokter
- Tanggal penulisan resep
- Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
- Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien
- Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang minta
- Cara pemakaian yang jelas
- Informasi lainnya.
b. Kesesuaian farmasetik:
Bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama
pemberian.
c. Pertimbangan klinis: adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian
(dosis, durasi, jumlah obat dan lain-lain).
Pada saaat skrinning resep juga dilakukan penjumlahan harga obat yang
tertera pada resep, yang kemudian di konfirmasikan kepada pasien mengenai
total harga obat, jika pasien tidak setuju atau keberatan dengan harga obat,
maka obat dapat diganti dengan yang lebih murah setelah dilakukan
konfirmasi kepada apoteker, selain dapat diganti pasien juga bisa menebus
setengah obatnya saja untuk sediaan puyer ataupun tablet.
2. Penyiapan obat
a. Setelah pasien mengkonfirmasi obat apa saja yang akan ditebus, maka
dilakukan penyiapan obat, yaitu Amoxicilin 500 mg 17 tab, Gliseril
Guaiakolat 7,5 tab, Hexilon 7,5 tab, Alloris Syrup 1 botol, Becombion Forte
1 botol, Transpulmin Balsam 1 tube.
b. Peracikan, merupakan kegiatan menyiapkan, menimbang, mencampur,
mengemas dan memberikan etiket pada wadah. Dalam melaksanakan
peracikan obat harus dibuat suatu prosedur tetap dengan memperhatikan
dosis, jenis dan jumlah obat serta penulisan etiket yang benar.
1) Peracikan Amoxicilin
- Siapkan amoxicillin sebanyak 17 tablet
- Siapkan alat, seperti: mortar dan stamper, sudip, kertas perkamen,
bungkus puyer / handbond berlogo, alat press bungkus puyer,
lap/serbet yang bersih, plastik klip obat.
- Amoxicillin tab digerus hingga halus.
- Sediaan dibuat untuk 30 bungkus puyer.
2) Peracikan Gliseril Guaiakolat + Hexilon
- Siapkan GG 7,5 tab, Hexilon 7,5 tab (untuk setengahnya, tablet
dibagi dua)
- Siapkan alat, seperti: mortar dan stamper, sudip, kertas perkamen,
bungkus puyer / handbond berlogo, alat press bungkus puyer,
lap/serbet yang bersih, plastik klip obat.
- GG tab digerus hingga halus, tambahkan Hexilon tab gerus halus ad
homogen
- Sediaan dibuat untuk 10 bungkus puyer.
c. Etiket. Memberikan etiket pada masing-masing obat, dimana etiket harus
jelas dan dapat dibaca.
d. Pengemasan obat, obat yang diserahkan hendaknya dikemas dengan rapi
dalam kemasan yang cocok sehingga terjaga kualitasnya.
e. Penyerahan obat, sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan
pemeriksaan akhir terhadap kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan
obat dilakukan oleh apoteker disertai pemberian informasi obat dan konseling
kepada pasien dan tenaga kesehatan.
3. Informasi Obat.
Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah
dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat pada
pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara pemakaian obat, cara penyimpanan
obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus
dihindari selama terapi.
Lembar Materi Edukasi Ke Pasien
1. Amoxicilin
a. Indikasi : Digunakan sebagai antibiotik untuk infeksi
saluran pernafasan atas (ISPA)
b. Aturan pakai : Diminum 3 kali sehari tiap 8 jam sekali satu
bungkus, sesudah makan, dan harus
dihabiskan.
3. Alloris syrup
a. Indikasi : Sebagai antihistamin, untuk mengatasi reaksi
alergi yang terjadi ketika pasien terpapar
alergen (penyebab alergi).
b. Aturan pakai : Diminum 1 kali sehari satu sdt (5 ml) sesudah
makan
5. Transpulmin Balsam
a. Indikasi : Untuk membantu meringankan hidung
tersumbat karena flu.
b. Aturan pakai : Dioleskan pada bagian dada, punggung dan
leher beberapa kali sehari (2-4 kali sehari).
2. Pencegahan faringitis
Menghindari berbagai makanan, minuman dan peralatan makan
Menghindari individu yang sakit
Mencuci tangan dengan sering, terutama sebelum makan dan
setelah batuk atau bersin
Menggunakan pembersih tangan berbasis alcohol ketika sabun dan
air tidak tersedia
Meghindari merokok dan menghirup asap rokok
Lembar Penempelan Etiket
........3........
X sehari .......1........ Bungkus
sebelum / sesudah makan
Nama Obat : amoxicillin
Khasiat : antibiotic
Jumlah : 30 bungkus BUD : Okt 2019
........3........
X sehari .......1........ Bungkus
sebelum / sesudah makan
Nama Obat : Racikan
Khasiat : Batuk & Radang
Jumlah : 10 bungkus BUD : Sep 2019
3.Etiket Alloris Sirup
APOTEK CERIA
Jl. WR. Supratman No 86, Jakarta Telp: (021) 2683949
Apoteker : Riski Trimouli Gusti, S. Farm., Apt.
N0. 516/IPA/151/DPMPTSP-PPK/2019
No: 01 Tgl: 12 Juli 2019
Nama Pasien : Sarah (5 th)
........1....
X sehari .......5 ml...
sebelum / sesudah makan
Nama Obat : Alloris
Khasiat : Pilek
Jumlah : 1 botol BUD : Des 2022
.......7,5
........1.... X sehari ml...
Sebelum/sesudah makan
Nama Obat : Becombion
Khasiat : Vitamin
Jumlah : 1 botol BUD : Des 2022
5.Etiket Transpulmin Balsam
APOTEK CERIA
Jl. WR. Supratman No 86, Jakarta Telp: (021) 2683949
Apoteker : Riski Trimouli Gusti, S. Farm., Apt.
N0. 516/IPA/151/DPMPTSP-PPK/2019
No: 01 Tgl: 12 Juli 2019
Nama Pasien : Sarah (5 th)
APOTEK CERIA
Jl. WR. Supratman No 86, Jakarta Telp : (021)2683949
Apoteker : Riski Trimouli Gusti, S.Farm, Apt
NO.516/IPA/151/DPMPTSP-PPK/2019
SALINAN RESEP
Tgl : 12 Juli 2019
Dari Dokter : dr. Sucita Dwi Ananda, SP.A
No. Resep : 01
Tgl Resep : 12 Juli 2019
Nama Pasien : Sarah
Umur : 5 Tahun
R/ Amoxicillin fls I
Stdd cth 1
det da Amoxicillin tab 500 mg
No.XVII
m.f pulv dtd. No.XXX
Stdd I
det
R/ GG ¾ tab
Hexilon 3 mg
Claritin 4 mg
m.f pulv dtd No. XX Stdd
pulv I
det da GG ¾ tab
Hexilon 3 mg
m.f pulv dtd No. XX
Stdd pulv I
det 10
det da Alloris Sirup
S1dd 5 ml
det
R/ Becombion Forte Syr fls 1
Sbdd cth 1 1/2 a.c
det da Becombion Syr fls 1
S 1 dd cth 1 1/2 ac
det
PERACIKAN PUYER
MENGGUNAKAN LUMPANG
MORTIR
No. Dokumen: 001
No. Revisi : -
SOP
Tgl. Terbit : 01/08/2019
Halaman : 01
UPT PUSKESMAS dr. Sucita Dwi Ananda, SP.A
CANGKREP NIP. 198109202009022002
1. Pengertian Meracik obat puyer adalah suatu bentuk sediaan obat yang
biasanya didapat dengan menghaluskan atau
menghancurkan sediaan obat tablet atau kaplet yang akan
menjadi bentuk serbuk dan dapat dibungkus dengan kertas
perkamen.
2. Tujuan Tercapai mutu pelayanan obat di puskesmas.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah peracikan dan
atau pengemasan kembali obat sesuai dengan standard baku
peracikan obat.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas No. 001 tentang pelayanan
farmasi.
4. Reverensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
5. Prosedur Alat dan Bahan:
1. Lumping dan Mortir.
2. Sudip.
3. Kertas puyer.
4. Sak Obat.
5. Etiket.
6. Obat.
6. Langkah- 1. Petugas farmasi menerima resep dan melakukan
langkah pengkajian resep.
2. Petugas mengambil obat pad arak sesuai dengan jenis
dan jumlah obat yang sesuai dengan resep
3. Petugas menyiapkan pembungkus dan alat racikan
sesuai dengan kebutuhan, sebelum digunakan alat
dibersihkan terlebih dahulu.
4. Petugas farmasi menggerus obat menggunakan
lumpang dan mortar sampai halus dan homogen.
5. Petugas farmasi memindahkan puyer yang jadi dengan
sudip kedalam kertas puyer.
6. Petugas farmasi menata kertas puyer sesuai jumlah
puyer yang tertera dalam resep.
7. Petugas farmasi membagi puyer ke dalam kertas puyer.
8. Petugas farmasi melipat kertas puyer kemudian
dimasukkan kedalam sak untuk diberi label dan etiket
sesuai dengan permintaan pada resep.
9. Sebelum diserahkan kepada pasien obat diperiksa
kembali.
10. Obat diserahkan kepada pasien disertai PIO.
7. Petugas Terkait 1. Petugas Farmasi
2. Petugas PUSTU
3. Petugas poli 24 jam
LEMBAR KERJA PERACIKAN RESEP APOTEK CERIA FARMA
Nama Racikan
puyer : Antibiotik
Jumlah puyer : 30 bungkus
Nama Racikan
puyer : Obat batuk &radang
Jumlah puyer : 10 bungkus
Anonim. 2012. Informasi Spesialite Obat (ISO) Indonesia. Volume 47. Jakarta: PT.
Isfi.
Anonim. 2014. Informasi Spesialite Obat (ISO) Indonesia. Volume 48. Jakarta: PT.
Isfi.
Artikel. 2012. Buletin Rasional Beyond Use Date., ISSN 1411-8742 Volume 10
Nomor 3.
Depkes RI. 2000. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta.
https://2.bp.blogspot.com/-
dD4nsBd1i9o/WJ25BAmpquI/AAAAAAAAAn8/aUUZJbRr4Yw8VuRJX
2JlvX-u6Y_v5OmmwCLcB/s1600/Logo%2BPuskesmas%2BBaru.png
https://qwerty.co.id/formasi-dan-jabatan-cpns-2018-pemerintah-kab-purworejo/
Kepmenkes No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek
Medical Mini Notes (MMN). 2019. Basic Pharmacology and Drugs Notes revisi
2017.
Standar Prosedur Operasional Pelayanan Kefarmasian Peracikan Obat UPT
PUSKESMAS DTP BEBER, Cirebon
Sukandar dkk. 2008. WHO