Bahan Pakan Sumber Protein
Bahan Pakan Sumber Protein
Bahan baku ini mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi, sekitar 25 – 30%. Namun,
lagi-lagi kendalanya adalah kandungan serat kasarnya cukup tinggi, mencapai 25%. Karena
itu, jika ketersediaannya memadai, bisa digunakan untuk bahan baku pakan hanya sampai
3%. Itu pun hanya untuk tternak unggas dewasa sebagai pakan finisher. umumnya bahan
baku ini digunakan sebagai pakan ternak ruminansia, seperti sapi potong dan sapi perah.
7.Ampas kecap
Ampas kecap adalah buangan dari proses pembuatan kecap. Sayang jika limbah ini tidak
dimanfaatkan, mengingat kandungan nutrisinya yang cukup baik. Untuk dapat digunakan
menjadi bahan baku pakan, ampas kecap harus dikeringkan terlebih terlebih dahulu dan
digiling menjadi tepung. Nilai nutrisi yang terkandung di dalamnya, protein 24,9% dan lemak
24,3%.
8.Biji Bunga Matahari
Nilai nutrisinya tergantung dari cara pengolahan. Bungkil biji bunga matahari mengandung
lisin dengan availitabilitas yang rendah. Penggunaannya dalam pakan ayam tidak terbatas.
9.Tepung daun lamtoro
Di Indonesia, daun lamtoro atau ipil-ipil kadang kala digunakan dalam ransum ayam.
Ditinjau dari kandungan proteinnya, daun lamtoro lebih baik dibandingkan dengan alfafa,
berkisar antara 22 - 34%. Daun lamtoro juga merupakan sumber beta caroten yang baik, yang
penting pada warna kuning telur. Tetapi karena adanya kandungan mimosin, maka
penggunaannya dalam ransum ayam menjadi terbatas. Untuk anak ayam disarankan tidak
lebih dari 5% sedangkan untuk ayam petelur dapat digunakan sampai 15%.
Apabila di daerah peternak banyak dijumpai pohon lamroro, akan sangat menguntungkan jika
bisa dibuat tepung daun lamtoro. Bahan ini dapat digunakan sebagai sumber protein nabati
yang cukup baik untuk campuran pakan ternak. Selain itu, kandungan xanthophylnya cukup
baik sekitar 660 ppm. Nilai ini jauh di atas kandungan xanthophyl jagung, sekitar 20 ppm.
Oleh karena itu, tepung daun lamtoro dapat juga digunakan sebagai pewarna kuning di bagian
kaki dan kulit ayam ras pedaging.
Proses pembuatan tepung daun lamtoro cukup sederhana. Daun lamtoro dikeringkan dengan
bantuan sinar matahari, sekaligus untuk menghilangkan zat mimosin atau zat yang dapat
menyebabkan kerontokan bulu unggas, lalu ditumbuk atau digiling menjadi tepung. Dalam
industri pakan, umumnya bahan baku ini tidak digunakan karena kesulitan pengadaannya dan
tidak ada jaminan kemurniannya (sering dipalsukan). Namun, jika di daerah peternak banyak
didapatkan pohon lamtoro, sangat baik jika dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan.
Jika dibuat tepung, daun lamtoro akan menghasilkan rendemen 30% dari bobot daun basah.
10.Alfafa
Di Indonesia, daun lamtoro atau ipil-ipil, alfafa kadang kala digunakan dalam ransum ayam.
Ditinjau dari kandungan proteinnya, daun lamtoro lebih baik dibandinkan dengan alfafa,
berkisar antara 22 - 34%. Daun lamtoro juga merupakan sumber beta caroten yang baik, yang
penting pada warna kuning telur. Tetapi karena adanya kandungan mimosin, maka
penggunaannya dalam ransum ayam menjadi terbatas. Untuk anak ayam disarankan tidak
lebih dari 5% sedangkan untuk ayam petelur dapat digunakan sampai 15%.
11.Lupin
Legum ini mungkin tidak tumbuh di Indonesia, tetapi banyak tumbuh di negara lain seperti
Australia, amerika, dll.
12.Chick Pea
Bahan pakan ini banyak ditanam di beberapa di dunia ini untuk kebutuhan konsumsi
manusia. Bijinya banyak mengandung lisin, tetapi miskin akan asam amino yang
mengandung belerang dan triptophan.
13.Kacang Hijau
Kacang hijau miskin akan asam amino yang mengandung belerang dan triptophan. Kacang
hijau ini jarang digunakan sebagai campuran bahan pakan.