Anda di halaman 1dari 12

Pengolahan Limbah

Bulu Ayam pada


Rumah Potong Ayam
Sebagai Pakan Ternak
Ruminansia

KELOMPOK 4

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU
Kelompok 4
2018
POPI PURWANTO
ERA SIMANUNGKALIT
YUSTI ARI .D
KENDINI TIANTI
WINDA
Pendahuluan

– Industri Rumah Potong Ayam (RPA) dalam bidang peternakan menjalankan


fungsinya dalam pemotongan ayam hidup dan mengolah menjadi karkas yang
siap konsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Akan
tetapi, seringkali melupakan permasalahan yang sangat berpengaruh pada
lingkungan, yaitu limbah yang dihasilkan.
– Salah satu produk samping yang tersedia dalam jumlah banyak dan belum
dimanfaatkan secara optimal adalah bulu ayam/ unggas yang berpotensi untuk
dimanfaatkan sebagai sumber protein pakan alternatif pengganti sumber protein
konvensional seperti bungkil kedelai dan tepung ikan dalam formulasi ransum .
hal ini disebabkan karena bulu ayam memiliki kandungan protein cukup tinggi.
Limbah Bulu Ayam

– Bulu ayam merupakan salah satu limbah biologi yang kaya protein. Dari hasil
pemotongan satu ekor ayam dewasa dihasilkan limbah bulu ayam sekitar 5 - 7 %
dari berat tubuh totalnya.
– Bulu ayam merupakan limbah dari rumah pemotongan ayam (RPA) dengan
jumlah berlimpah dan terus bertambah seiring meningkatnya populasi ayam
dan tingkat pemotongan sebagai akibat meningkatnya permintaan daging ayam.
– Masalah penting di RPA salah satunya adalah limbah bulu ayam yang
berserakan di tempat pemotongan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap,
menjadi sumber penyebaran penyakit, dan menurunkan kualitas tanah
Permasalahan Limbah di RPA

– Semakin banyak produksi permintaan daging oleh konsumen meningkat,


semakin banyak pula limbah berupa bulu ayam (sekitar 5 - 7 % dari berat tubuh
totalnya per ekor).
– Jika limbah yang terus bertambah ini tidak dikelola dengan baik maka akan
menimbulkan dampak pencemaran yang sangat besar terhadap lingkungan
khususnya lingkungan rumah potong ayam.
Kandungan Nutrien Bulu Ayam

– Keratin sebagian besar disusun


atas beberapa asam amino seperti
glisin, alanin, serin, sistein dan
valin, serta sedikit lisin, metionin
dan triptofan
– Mineral kalsium 0,19 %, kalium
0,15 %, dan sodium 0,15 %
Click icon to add picture

Kandungan
Nutrien Bulu
Ayam (Asam
Amino)
Sumber: Sivakumar, dkk. (2012)
Pengolahan Bulu Ayam Menjadi
Tepung Bulu Ayam
1. Secara Fisik
High pressure and temperature, yaitu pada suhu 105°C dengan tekanan 3 atm dan
kadar air 40% selama 8 jam. Sampel yang sudah bersih akan di autoklaf, kemudian
dikeringkan dan siap untuk digiling.
2. Secara Enzimatis
dilakukan dengan menambahkan enzim proteolitik 0,4% dan disimpan selama dua
jam pada suhu 52oC. Bulu ayam kemudian dipanaskan pada suhu 87oC hingga
kering dan digiling hingga menjadi tepung.
Secara Kimiawi

– Oleh Asam – Oleh Basa


Penambahan HCl 12%, dengan ratio Dapat dilakukan dengan
2:1 pada bulu ayam yang sudah menambahkan NaOH 6%, disertai
bersih, lalu disimpan dalam wadah pemanasan dan tekanan
tertutup selama empat hari. Sampel menggunakan autoklaf. Bulu ayam
yang telah direndam oleh HCl 12% yang sudah siap kemudian dikeringkan
kemudian dikeringkan dan siap untuk dan digiling.
digiling menjadi tepung.
Penggunaan Tepung Bulu untuk
Pakan ternak
– Dapat dijadikan pakan alternatif sebagai pakan pengganti dari bungkil kedelai
atau pun tepung ikan
– Kurang palatable bagi ternak, namun Kendala utama adalah rendahnya daya
cerna protein bulu yang disebabkan sebagian besar kandungan protein kasar
berbentuk keratin. Dalam saluran pencernaan, keratin tidak dapat dirombak
menjadi protein tercerna sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh ternak. Agar
dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan, bulu ayam harus beri perlakuan.
Sesi Diskusi

Silahkan Bertanya dan Menjawab


– Bulu ayam merupakan salah satu limbah biologi kaya akan protein yang
berasal dari rumah pemotongan ayam (RPA) dengan jumlah berlimpah
dan terus bertambah.
– Masalah penting di tempat pemotongan ayam salah satunya adalah
limbah bulu. Limbah bulu ayam yang berserakan di tempat
pemotongan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, menjadi
sumber penyebaran penyakit, dan menurunkan kualitas tanah.
– Bulu ayam memiliki kandungan protein yang tinggi, dengan sebagian
Kesimpulan
besar berupa keratin yang sulit dicerna. Selain itu, bulu ayam memiliki
beberapa asam amino seperti sistein, arganin, theonin dan lain-lain.
Mengingat tingginya nutrisi yang dikandung, maka bulu ayam sangat
berpotensi untuk dijadikan pakan hewan.
– Pengolahan bulu ayam menjadi tepung dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu secara fisik, secara kimiawi, dan secara enzimatis.
Tepung bulu ayam dapat dijadikan pakan alternatif untuk Ruminansia,
namun pemberiannya harus dibatasi.

Anda mungkin juga menyukai