Kalimat berdasarkan Jumlah dan Jenis Klausa pada Dasar (Tarigan, 1971 : 38 – 40 ) dapat di beda-
bedakan :
a. Kalimat tunggal
b. Kalimat bersusun
c. Kalimat mejemuk
a. Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas tanpa klausa terikat
(Cook, 1971 : 38)
Misalnya :
Saya makan.
Dia minum.
Ibu menjahit.
Adik tidur.
Ayah membaca.
Paman merokok.
b. Kalimat bersusun
Kalimat bersusun adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas dan sekurang-
kurangnya satu klausa terikat (Cook, 1971 : 38).
Misalnya :
Misalnya :
a. Kalimat sempurna
b. Kalimat tak sempurna.
a. Kalimat sempurna
Saya melukis.
Kalimat tal sempurna adalah kalimat yang dasarnya terdiri dari sebuah kalusa terikat, atau sama sekali
tidak mengandung struktur kalusa.
Misalnya :
Di beda-bedakan :
a. Kalimat pernyataan
b. Kalimat pertanyaan
c. Kalimat perintah
a. Kaliamt pernyataan adalah kalimat yang dibentuk untuk menyiarkan informasi tanpa mengaharapkan
redpon tertentu.
Misalnya :
Udara dingin.
Awan hitam.
Adik tidur.
Jojon mandi.
b. Kalimat pertanyaan
Kaliamt pertanyaan adalah kalimat yang dibentuk untuk meancing responsi yang berupa jawaban.
Misalnya :
Apa itu?
Siapa namamu?
c. Kaliamat perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang yang dibentuk untuk memancing responsi yang berupa tindakan
atau perbuatan.
Misalnya:
Masuk, ani!
Keluar, ali!
Maju, yuni!
Turun, kau!
Tiarap!
Berdiri!
Di beda-bedakan :
a. Kalimat aktif
b. Kalimat pasif
c. Kalimat medial
d. Kalimat resiprokal
a. Kalimat aktif adalah kalimat yang subyeknya berperanan sebagai pelaku atau aktor.
Misalnya :
b. Kalimat pasif
Misalnya :
c. Kalimat medial
Kalimat medial adalah kalimat yang subyeknya berperanan baik sebagai pelaku maupun sebagai
penderita.
Misalnya :
d. Kalimat resiprokal
Kalimat rediprokal adalah kalimat yang subyeknya dan obyeknya melakukan sesuatu perbuatan yang
berbalas-balasan.
Misalnya :
Kalimat berdasarkan ada atau tidaknya unsur negatif pada frase verbal utamanya ( Tarigan, 1971 : 33) .
Dibeda-bedakan :
a. Kalimat afirmatif
b. Kalimat negatif
a. Kalimat afirmatif
Kalimat afirmatif atau kalimat pengesahan adalah kalimat yang pada frase verbal utamanya tidak
terdapat unsur negatif atau unsur penyangkalan.
Misalnya :
b. Kalimat negatif
Kalimat negatif atau kalimat penyangkalan adalah kalimat yang pada frase verbal utamanya terdapat
unsur negatif atau unsur penyangkalan.
Misalnya:
Dibeda-bedakan :
a. Kalimat salam
b. Kalimat panggilan
c. Kalimat seruan
d. Kalimat pertanyaan
e. Kalimat permohonan
f. Kalimat pernyataan
a. Kalimat salam
Kalimat salam atau greeting-sentence adalah suatu formula tetap yang dipergunakan pada pertemuan
atau perpisahan, menimbulkan suatu balasan atai jawaban yang tetap yang sering merupakam ulangan
dari salam tersebut.
Misalnya:
Selamat pagi!..
Selamat siang!..
b. Kalimat panggilan
Kalimat panggilan atau call-sentence adalah kalimat pendek yang ditunjukan untuk mendapat perhatian,
dan menimbulkan jawaban yang beraneka ragam, umumnya berupa pernyataan singkat.
Misalnya:
Ibu!
Ayah!
Paman!
Kakak!
Pelayan!
Pak lurah!
c. Kalimat seruan
Kalimat seruan atau exclamation-sentence adalah kalimat pendek yang biasanya berpola tetep dengan
intonasi tertentu, timbul dari beberapa kejadian yang tidak diduga dalam konteks linguistik atau non
linguistik.
Kalimat seruan mungkin tidak menuntut jawaban sama sekali ataupun suatu jawaban yang berupa
seruan atau suatu penguatan ulangan.
Misalnya:
Oh! Oh!
He! He!
Aduh! Aduh!
Aduhai! Aduhai!
Wah! Wah!
Asyik!
Nikmat!
Sayang!
Aduh mak!
d. Kalimat pertanyaan
Kalimat pertanyaan atau question-sentence adalah kalimat yang menimbulkan suatu jawaban linguistik
selain daripada jawaban-jawaban yang telah tetap bagi kalimat-kalimat salam, panggilan, dan seruan
yang telah dibicarakan dimuka.
Pernyataan-pernyataan ditandai oleh prosodik serta pola susunan kata tertentu, dan oleh kata tugas
yang disebut kata tanya atau interogatory.
Misalnya :
e. Kalimat permohonan
Kalimat permohonan atau request-sentence adalah kalimat yang menagih responsi perbuatan srlain
daripada gerakan-gerakan tangan yang bisa dilakukan untuk mengiringi salam dalam panggilan.
Responsi perbuatan tersebut dapat pula dibarengi oleh responi linguistik tertentu.
Misalnya:
Tolong angkat beras ini.. ........ Baik ( lantas mengangkat beras itu).
f. Kaliamt pernyataan
Kalimat pernyataan atau statemet-sentence adalah kalimat yang menuntut responsi linguistik atau
nonlinguistik yang disebut tanda perhatian atau ettention-signal.
Misalnya:
1) Kalimat verbal, yakni kalimat yang predikatnya berupa verba atau frase verbal.
2) Kalimat ajektifal, yakni kalimat yang predikatnya berupa ajektifa atau frase
ajektifal.
3) Kalimat nominal, yakni kalimat yang predikatnya berupa nomina atau frase
nominal.
4) Kalimat preposisional, yakni kalimat yang predikatnya berupa frase
proposisional. Perlu dicatat kalimat jenis ini hanya digunakan dalam bahasa
ragam nonformal.
5) Kalimat numeral, yakni kalimat yang predikatnya berupa numeralia atau frase
numeral. Perlu dicatat kalimat jenis ini hanya digunakan dalam bahasa ragam
nonformal.
6) Kalimat adverbial, yakni kalimat yang predikatnya berupa adverbial atau frase
adverbial.
Dan juga kalimat terdapat kalimat yang berklausa dan kalimat tak berklausa menurut (Ramlan, 2005 : 23
- 26) terdiri dari :
1) Kalimat berklausa, kalimat yang terdiri dari satuan yang berupa klausa.
2) Kalimat luas, kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebi.
3) kalimat tak berklausa, kalimat yang tidak terdiri dari satupun klausa.
Abdul Chaer (Abdul Chaer,2009 : 46 ) mengemukakan jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa nya yang
dapat di bedakan, antara lain :