Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP)


Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VIII / Semester 2
Materi : Cahaya dan Alat Optik
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 X TATAP MUKA)

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi,
kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya
dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
Indikator:
1) Mengagumi mata sebagai alat indera ciptaan Tuhan
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan pengamatan, percobaan dan/atau berdiskusi.
Indikator:
1) Memiliki rasa ingin tahu
2) Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu
maupun berkelompok

3.6 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan, serta aplikasinya untuk


menjelaskan penglihatan manusia, struktur mata pada hewan, dan prinsip kerja alat optik
Indikator:
3.6.1 Menjelaskan sifat-sifat cahaya
3.6.2 Menjelaskan proses pembentukan bayangan pada mata manusia
3.6.3 Menjelaskan kegunaan bagian-bagian mata
3.6.4 Mendeskripsikan cara kerja mata
3.6.5 Menjelaskan penyebab kelainan-kelainan pada mata dan cara mengatasinya
3.6.6 Menjelaskan mata sebagai alat optik
3.6.7 Menjelaskan macam-macam alat optik
4.5 Membuat laporan hasil penyelidikan tentang pembentukan bayangan pada cermin dan lensa.
Indikator:
4.5.1 Menyajikan laporan sederhana hasil pengamatan pembentukan bayangan pada model
mata manusia dan mata faset serangga
4.5.2 Melakukan tes mata menggunakan charta alat tes
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Diberikan kesempatan mengamati proses pembentukan bayangan pada model mata manusia,
siswa menunjukkan kekaguman terhadap mata sebagai alat indera.
2) Diberikan kesempatan mengamati proses pembentukan bayangan pada model mata manusia,
serta melakukan tes mata, siswa menunjukkan rasa ingin tahu (curiosity)
3) Siswa menunjukkan ketekunan dalam melakukan pengamatan dan menuliskan laporan proses
pembentukan bayangan pada model mata manusia, dan tes mata.
4) Siswa menunjukkan tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun
berkelompok
5) Diberikan beberapa gambar sifat-sifat cahaya, siswa dapat menentukan sifat cahaya dengan
benar
5) Diberikan gambar mata manusia, siswa dapat menggambarkan jalan sinar utama sehingga
membentuk bayangan
6) Diberikan gambar mata manusia, siswa dapat menjelaskan fungsi bagian-bagiannya
7) Diberikan gambar sumber cahaya dan lubang sebagai model mata facet pada serangga, siswa
dapat menggambarkan proses pembentukan bayangannya
8) Diberikan beberapa gambar cacat mata siswa dapat menjelaskan perbedaan penyebabnya
9) Diberikan beberapa gambar cacat mata siswa dapat menggambar pembentukan bayangan yang
menyebabkan cacat mata
10) Diberikan gambar cacat mata siswa dapat memutuskan jenis kaca mata yang digunakan untuk
mengoreksi cacat mata tersebut dengan menggambar pembentukan bayangan yang tepat
11) Siswa dapat membuat laporan sederhana hasil pengamatan proses pembentukan bayangan
pada model mata manusia dan mata serangga
12) Diberikan alat tes charta untuk mata, siswa dapat menyelidiki kenormalan mata
13) Diberikan macam-macam alat optik, siswa dapat menjelaskan cara kerja alat optik
C. MATERI PEMBELAJARAN
1) Sifat-sifat cahaya
2) Proses pembentukan pada mata manusia
3) Bagian-bagian mata dan kegunaannya
4) Cacat mata
5) Alat-alat optik
D. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Keterampilan Proses
Model : Siklus Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
Metode : discovery dan diskusi

E. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media
1) Charta atau Torso Mata
2. Alat dan Bahan (untuk setiap kelompok)

No Jenis Jumlah
1 Mata manusia 1
2 Mata serangga 1
3 Lup 1
4 Lensa cembung 1
5 Lilin 1
6 Layar (kertas) 1
7 Sedotan 25
8 Charta tes mata 1
9 Kertas karton 1
10 Meteran ukur 1

3. Sumber Belajar
a) Buku Siswa
b) LKS
c) Mata manusia dan mata serangga
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN I
a. Pendahuluan ( 10 menit )
1) Pemusatan perhatian dan pemotivasian: mengilustrasikan kegiatan yang melibatkan mata
sebagai indera penglihatan, kemudian menunjukkan serangga dan menanyakan apakah
perbedaan antara mata manusia dengan mata serangga?
2) Apersepsi: bertanya jawab tentang proses pembentukan bayangan pada lensa
3) Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
b. Kegiatan Inti ( 60 menit )
1) Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam kelompok
(mengamati mata dengan lup, mengamati pembentukan bayangan pada manusia dan pada
serangga, dan menghasilkan laporan pengamatan, Buku Siswa halaman .....).
2) Membagi siswa dalam kelompok (5-6 siswa/kelompok) dan mendistribusikan alat dan bahan
kepada kelompok.
3) Membimbing kelompok dalam melakukan pengamatan terhadap bagian luar mata manusia dan
mata serangga dengan menggunakan lup, menggambarkan hasil pengamatannya, dan
mengidentifikasikan perbedaannya
4) Membimbing kelompok merumuskan pertanyaan (questioning), apakah perbedaan mata
manusia dan mata serangga tersebut juga berpengaruh terhadap proses pembentukan bayangan
pada mata manusia dan mata serangga
5) Membimbing kelompok menemukan bagian esensi dalam proses pembentukan bayangan pada
mata manusia (lensa) dan serangga (kumpulan lubang-lubang kecil), dan merumuskan jawaban
sementara (berhipotesis).
6) Membimbing kelompok mengamati proses pembentukan bayangan pada lensa (sebagai analogi
mata manusia) dan proses pembentukan bayangan oleh kumpulan sedotan (sebagai analogi
mata faset serangga)
7) Membimbing kelompok menyajikan hasil pengamatan, termasuk menggambarkan proses
pembentukan bayangan oleh lensa dan oleh kumpulan sedotan.
8) Memberi kesempatan kelompok untuk mempresentasikan hasilnya dan ditanggapi kelompok
lain, dan menemukan simpulan bersama tentang perbedaan mata manusia dan mata serangga
dalam proses pembentukan bayangan. Catatan: sembari melakukan proses pembimbingan, guru
melakukan penilaian sikap dengan dipandu instrumen lembar penilaian sikap
9) Memberikan kesempatan siswa untuk membaca dan menggarisbawahi kata-kata penting seperti
bagian-bagian mata dan fungsinya, mekanisme melihat, dan gangguan pada mata (Buku Siswa
halaman ......), dan memberikan kesempatan pada siswa untuk mengamati torso mata.
c. Kegiatan Penutup ( 5 menit )
1) Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini, serta mendorong siswa untuk
selalu bersyukur atas karunia Tuhan berupa alat penglihatan.
2) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan)
kepada kelompok yang berkinerja baik

G. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Penilaian diri
b. Bentuk instrumen : Lembar penilaian diri
c. Instrumen : Terlampir
2. Penilaian Sikap sosial
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar observasi
c. Instrumen : Terlampir
3. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik penilaian : Tes terlulis
b. Bentuk instrumen : Soal pilihan ganda
c. Instrumen : Terlampir
4. Penilaian Keterampilan
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Bentuk instrumen : Lembar observasi
c. Instrumen : Terlampir

LAMPIRAN 1
Penilaian Sikap Spiritual
Indikator pencapaian kompetensi
Menunjukkan rasa syukur atas keanekaragaman sifat mahluk hidup sebagai ciptaan Tuhan yang
merupakan wujud pengamalan agama yang dianutnya.
Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek () pada
kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan


pendapat/presentasi

3 Mengungkapakan kekaguman terhadap Tuhan saat


melihat berbagai sifat keanekaragaman mahluk hidup
yang menunjukkan kebesaran Tuhan.

4 Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan


Tuhan Yang Maha Esa

5 Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan


sesuatu.
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4

Jumlah Skor

Petunjuk penskoran
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor yang diperoleh / Skor maksimal x 100 = Skor Akhir

LAMPIRAN 2
Penilaian Sikap Sosial
Indikator pencapaian kompetensi
Menunjukkan sikap jujur, teliti, dan mampu bekerjasama dengan teman di kelas.

Sikap

Jujur Teliti Kerja


No Nama Peserta Didik Keterangan
sama

1.

2.

3.

4.

5.

dst

Kriteria penskoran :
4 = apabila selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
3 = apabila sering konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan kadang-kadang tidak sesuai
aspek sikap
2 = apabila kadang-kadang konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan sering tidak sesuai
aspek sikap
1 = apabila tidak pernah konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
Petunjuk Penskoran
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor yang diperoleh / skor maksimal x 100 = Skor Akhir
LAMPIRAN 3
Penilaian Pengetahuan
Indikator pencapaian kompetensi
3.6.1 Menjelaskan sifat-sifat cahaya
3.6.2 Menjelaskan proses pembentukan bayangan pada mata manusia
3.6.3 Menjelaskan kegunaan bagian-bagian mata
3.6.4 Mendeskripsikan cara kerja mata
3.6.5 Menjelaskan penyebab kelainan-kelainan pada mata dan cara mengatasinya
3.6.6 Menjelaskan mata sebagai alat optik
3.6.7 Menjelaskan macam-macam alat optic
Soal Uraian
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan cahaya? (skor 15)
2. Sebutkan sifat-sifat cahaya minimal 3? (skor 20)
3. Jelaskan bagian-bagian mata dan fungsinya?(skor 25)
4. Sebutkan kelainan mata dan cara mengatasinya?(skor 20)
5. Bagaimana prinsip kerja dari alat optik? (skor 20)
Petunjuk penskoran
Skor maksimal : 100
Rumus untuk menghitung skor akhir
Skor yang diperoleh / skor maksimal x 100% = Skor akhir
LAMPIRAN 4
Penilaian Keterampilan
Indikator pencapaian kompetensi
4.5.1 Menyajikan laporan sederhana hasil pengamatan pembentukan bayangan pada model
mata manusia dan mata faset serangga
4.5.2 Melakukan tes mata menggunakan charta alat tes

Hasil Penilaian

4 3 2 1
No. Indikator
(amat (baik) (cukup) (kurang)
baik)

1 Menyiapkan alat dan bahan

2 Deskripsi hasil pengamatan

3 Menafsirkan peristiwa yang akan


terjadi

4 Melakukan praktik

5 Mempresentasikan hasil praktik

Jumlah Skor yang Diperoleh

Rubrik Penilaian

No Indikator Rubrik

1 Menyiapkan alat dan 1. Tidak menyiapkan seluruh alat dan bahan


bahan yang diperlukan.
2. Menyiapkan beberapa alat dan bahan
yang diperlukan.
3. Menyiapkan sebagian besar alat dan
bahan yang diperlukan.
4. Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang
diperlukan.
Deskripsi 1. Tidak memperoleh deskripsi hasil
pengamatan pengamatan kurang lengkap sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
2. Memperoleh deskripsi hasil pengamatan
kurang lengkap sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.
3. Memperoleh deskripsi hasil pengamatan
cukup lengkap sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan
4. Memperoleh deskripsi hasil pengamatan
secara lengkap sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.

Menafsirkan 1. Tidak mampu memberikan penafsiran


peristiwa yang akan benar secara substantif.
terjadi 2. Mampu memberikan penafsiran sebagian
besar sudah benar secara substantif.
3. Mampu memberikan penafsiran kurang
benar secara substantif.
4. Mampu memberikan penafsiran benar
secara substantif.

Melakukan praktik 1. Tidak mampu melakukan praktik dengan


menggunakan prosedur yang ada.
2. Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan beberapa prosedur yang
ada.
3. Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan sebagian besar prosedur
yang ada.
4. Mampu melakukan praktik dengan
menggunakan seluruh prosedur yang ada.

Mempresentasikan 1. Tidak mampu mempresentasikan hasil


hasil praktik praktik dengan benar secara substantif,
bahasa mudah dimengerti, dan
disampaikan dengan percaya diri.
2. Mampu mempresentasikan hasil praktik
dengan benar secara substantif, bahasa
sulit dimengerti, dan disampaikan tidak
percaya diri.
3. Mampu mempresentasikan hasil praktik
dengan benar secara substantif, bahasa
mudah dimengerti, dan disampaikan
kurang percaya diri.
4. Mampu mempresentasikan hasil praktik
dengan benar secara substantif, bahasa
mudah dimengerti, dan disampaikan
secara percaya diri.

Kriteria penilaian
Nilai akhir = Skor yang diperoleh / Skor maksimal x 100
BAHAN PEMBELAJARAN

Cahaya dan Alat Optik


Cahaya memang dibutuhkan oleh manusia, secara awam cahaya dibutuhkan oleh kita untuk
penerangan baik itu dijalanan ataupun dirumah, kita pun pastinya setiap hari membutuhkan cahaya,
karena memang mata di manusia itu sangat bergantung dengan adanya cahaya agar bisa melihat, nah
disini kami akan memberikan pembahasan mengenai beberapa sifat-sifat cahaya yang mungkin
belum anda ketahui
Cahaya sendiri merupakan salah satu gelombang elektromagnetik dan memang memiliki
beberapa sifat yang memang sangatlah bermanfaat untuk kehidupan kita di bumi ini, setiap pagi kita
pasti melihat cahaya matahari yang datang dan tenggelam di sore hari, bayangkan saja jika matahari
itu tidak memberikan cahayanya di siang hari pastinya siang hari kita akan gelap layaknya malam,
dan ketika malam pun matahari sebenarnya masih memberikan cahaya ke bumi yang dipantulkan
oleh bulan sehingga kita masih tetap bisa melihat.
Sifat-Sifat Cahaya
1. Cahaya Merambat Lurus
Yang pertama akan kita bahas di sifat-sifat cahaya adalah cahaya yang merambat lurus, cahaya ini
bisa dibuktikan dengan cara meninjau berdasarkan bisa atau tidaknya suatu benda untuk meneruskan
cahaya, benda yang memiliki sifat tidak tembus cahaya seperti tembok itu tidak bisa meneruskan
cahaya yang mengenainya, namun jika benda ini dikenai oleh cahaya maka benda tersebut akan
membuat bayangan, benda itu bisa digolongkan sebagai benda gelap karena benda itu tidak bisa
menghasilkan cahayanya sendiri, seperti tembok, kayu, pagar, pintu, dll, Dan jika benda bisa tembus
cahaya seperti kaca, maka benda ini termasuk dalam golongan benda sumber cahaya
2. Cahaya Dapat Dibiaskan
Sepertinya anda juga sudah sering mendengar mengenai pembiasan, pembiasan itu adalah suatu
peristiwa pembelokan arah dari rambat cahaya, dimana cahaya itu merambat melalui dua zat yang
memiliki kerapatan yang berbeda sehingga cahaya yang berasal dari zat yang memiliki kerapatan
kurang menuju ke zat yang memiliki kerapatan yang lebih banyak maka cahaya tersebut akan
dibiaskan mendekati garis yang normal

Lihatlah contoh diatas, ketika pensil dimasukan kedalam gelas yang berisi air maka pensil tersebut
akan kelihatan bengkok, sama saja halnya dengan kolam yang jernih akan terlihat dangkal ataupun
melihat bintang dan bulan menggunakan teleskop itu merupakan pembiasan
3. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Nah sifat cahaya yang satu ini memang kerap sekali ditemui dalam kegiatan kita sehari-hari seperti
pada saat kita melihat cahaya matahari yang masuk kedalam rumah dan menembus kaca di jendela
rumah kita, jika jendela rumah kita ditutupi dengan kain yang berwarna hitam maka cahaya matahari
tersebut tidak bisa menembus kedalam rumah kita, jadi cahaya tersebut hanya bisa menembus
kaca(benda bening), atau bisa juga ketika anak kecil sedang bermain di siang hari yang panas maka
akan terlihat bayangan dari anak itu, hal itu dikarenakan cahaya matahari tidak bisa menembus
seseorang karena orang itu bukan termasuk benda bening dan hanya akan membentuk bayangan

4. Cahaya Dapat Dipantulkan

Sifat-sifat cahaya yang lainnya adalah cahaya yang bisa dipantulkan, pemantulan cahaya ini terdiri
dari pemantulan baur atau pemantulan difusi dan juga pemantulan teratur, pemantulan baur ini terjadi
apabila cahaya itu mengenai permukaan yang tidak rata, dan juga arah dari sinar pantulannya itu
tidak beraturan, dan pemantulan teratur itu bisa terjadi jika cahaya itu mengenai permukaan yang rata
baik itu mengkilap ataupun licin, seperti cahaya yang bisa dipantulkan oleh cermin yang datar, dari
sinar yang dipantulkan oleh cermin itu akan memiliki arah yang teratur,dan benda yang memiliki
sifat cahaya ini adalah cermin , dan cermin pun bisa lagi dibedakan menjadi dua yaitu cermin
lengkung dan juga cermin datar, dan cermin lengkung bisa dibagi lagi menjadi cermin cembung dan
juga cermin cembung, nah untuk anda yang masih belum mengerti mari kita lihat pembahasannya
mengenai cermin ini agar lebih paham
a. Cermin Cembung

Cermin cembung itu adalah cermin yang memiliki permukaan melengkung kearah luar,
bayanganya itu bersifat semu atau maya (bayangan yang dapat dilihat namun tidak bisa
ditangkap oleh layar)
b. Cermin Cekung
Cermin cekung itu berbeda dengan cermin cembung karena cermin cekung ini memiliki
permukaan yang melengkung di bagian dalam,. bayangan benda yang ada pada cermin cekung
ini bersifat tegak, maya, dan juga diperbesar, jika benda memiliki letak yang jauh dari cermin
cekung ini maka bayangannya akan bersifat nyata dan juga terbalik
c. Cermin Datar

Cermin datar itu adalah cermin yang memiliki permukaan yang datar atau tidak melengkung,
cermin ini memang biasanya digunakan oleh semua orang untuk kepentingan sehari-hari baik
untuk bercermin dirumah ataupun ada di spion motor atupun mobil, sifat dari cermin datar ini
meliputi A. ukuran bayangan yang sama dengan ukuran dari bendanya B. jarak dari benda sama
dengan jarak dari bayangan C. bayangan yang ada pada cermin datar itu memiliki sifat semu atau
maya D. bayang yang dihasilkan dari cermin datar itu tegak
5. Cahaya Dapat Diuraikan

Dan sifat-sifat cahaya yang terakhir adalah cahaya yang dapat diuraikan, istilah lain dari penguraian
cahaya itu adalah dispersi, prinsip dari penguraian cahaya itu adalah penguraian cahaya putih menjadi
cahaya yang memiliki warna bervariasi, Sebagai contohnya pelangi yang memang terjadi karena
adanya cahaya matahari yang nampaknya berwarna putih namun ternyata tersusun dari beberapa
warna yang diuraikan oleh titik-titik air hujan, atau juga fenomena halo (lingkaran yang mengelilingi
bulan atau matahari).
BIOLOGI FISIKA

Mata Cahaya Mata

sebagai Dan Sebagai

Alat Alat Alat

Indera Optik Optik

BIOLOGI
Indera Penglihatan Manusia dan Hewan
1. Indera penglihatan manusia
a. Pentingnya Cahaya bagi Indra Penglihatan Manusia
Coba sekarang kamu pergi ke halaman sekolah atau ke taman sekolah! Apa yang dapat kamu lihat dan
bagaimana perasaan kamu ketika berada di tempat tersebut? Sekarang coba kamu tutup mata! Apa yang
dapat kamu lihat dan bagaimana perasaan kamu? Pada saat kamu menutup mata, kamu tidak dapat
melihat apapun yang ada di sekitar kamu karena tidak ada cahaya yang masuk ke mata kamu. Hal ini
menunjukkan bahwa mata kita dapat melihat benda karena adanya cahaya yang mengenai benda
tersebut kemudian dipantulkan ke mata kita.
b. Bagian-bagian mata
Indera penglihatan kita adalah mata yang terletak di bagian rongga
mata. Mata kita dapat melihat jika terdapat cahaya, dan sebaliknya
jika tidak ada cahaya maka mata kita tidak dapat melihat.
Mata kita terdiri dari bagian luar mata dan bagian dalam mata.
1. Bagian luar mata
Fungsi bagian-bagian luar mata yaitu:
a. Kelopak mata membantu mata saat terpejam dan berkedip.
Tujuan mata terpejam untuk mengistirahatkan mata. Mata berkedip
untuk menjaga mata agar tetap lembab dan mengeluarkan kotoran
dari mata.
b. Alis mata berfungsi sebagai penahan keringat agar tidak masuk
ke dalam mata.
c. Bulu mata berfungsi sebagai pelindung mata dari cahaya
matahari agar tidak silau.
2. Bagian dalam mata

Fungsi bagian-bagian dalam mata adalah sebagai berikut:


a. Kornea
Mata memiliki bentuk seperti bola dengan diameter ± 2,5 cm. Lapisan terluar mata disebut sklera
yang membentuk putih mata, dan bersambung dengan bagian depan yang bening yang disebut
kornea. Cahaya masuk ke mata melewati kornea. Lapisan kornea mata terluar bersifat kuat dan tembus
cahaya. Kornea berfungsi melindungi bagian yang sensitif yang berada di belakangnya dan membantu
memfokuskan bayangan pada retina.
Kornea merupakan bagian mata terluar berupa selaput bening, yang berfungsi untuk meneruskan
cahaya yang masuk ke dalam retina.
b. Iris atau selaput pelangi
Setelah cahaya melewati kornea, selanjutnya cahaya akan menuju ke pupil. Pupil adalah bagian
berwarna hitam yang merupakan jalan masuknya cahaya ke dalam mata. Pupil dikelilingi oleh iris,
yang merupakan bagian berwarna pada mata yang terletak di belakang kornea. Sekarang kamu
mengetahui bahwa warna mata sebenarnya adalah warna iris. Jumlah cahaya yang masuk ke dalam
mata kamu diatur oleh iris. Besar dan kecilnya iris dan pupil bergantung pada jumlah cahaya yang
masuk ke dalam mata. Iris terletak tepat di belakang kornea. Iris memiliki warna karena mengandung
pigmen.
c. Pupil
Pupil terletak tepat di tengah iris, berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.
d. Lensa
Setelah melewati pupil, cahaya bergerak merambat menuju ke lensa. Lensa mata kamu berbentuk
bikonvex (cembung depan-belakang), seperti lensa pada kaca pembesar. Lensa mata bersifat fleksibel.
Otot siliar yang ada dalam mata akan membantu mengubah kecembungan lensa mata kamu.
Ketika kamu melihat benda yang berada pada jarak jauh, otot siliaris akan mengalami relaksasi. Hal
ini akan menyebabkan lensa mata menjadi lebih datar atau mata melihat tanpa berakomodasi. Ketika
kamu melihat benda yang berada pada jarak dekat, otot siliaris akan mengalami kontraksi. Hal ini akan
menyebabkan lensa mata menjadi lebih cembung. Pada kondisi ini mata dikatakan berakomodasi
maksimum. Dengan mengubah kecembungan lensa, lensa dapat menangkap bayangan yang jelas pada
jarak jauh atau dekat yang selanjutnya bayangan tersebut akan dibentuk di retina. Dengan demikian
sebaiknya kita harus bersyukur kepada Tuhan atas anugerah berupa lensa mata, sehingga kita dapat
melihat benda dengan jelas, baik berada pada jarak dekat maupun pada jarak jauh.
Lensa tepat berada di belakang pupil, berfungsi untuk meneruskan cahaya yang masuk agar jatuh tepat
di retina.
e. Badan bening
Badan bening merupakan cairan yang membentuk mata menjadi bola, berfungsi meneruskan cahaya
yang telah melewati lensa dan selanjutnya diteruskan ke retina.
f. Retina
Cahaya yang melewati lensa selanjutnya akan membentuk bayangan yang kemudian ditangkap oleh
retina. Retina merupakan sel yang sensitif terhadap cahaya matahari atau saraf penerima rangsang
sinar (fotoreseptor) yang terletak pada bagian belakang mata. Retina terdiri atas dua macam sel
fotoreseptor, yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel kerucut memungkinkan kamu melihat warna,
tetapi membutuhkan cahaya yang lebih terang dibandingkan sel batang. Sel batang akan
menunjukkan responsnya ketika berada pada tempat yang redup. Sel batang mampu menerima
rangsang sinar tidak berwarna, jumlahnya sekitar 125 juta. Sel kerucut mampu menerima rangsang
sinar yang kuat dan warna, jumlahnya 6,5 - 7 juta. Ketika sel kerucut menyerap cahaya, maka akan
terjadi reaksi kimia. Reaksi kimia ini akan menghasilkan impuls saraf yang kemudian ditransmisikan
ke otak oleh saraf mata. Sel batang akan menunjukkan responsnya ketika berada pada tempat yang
redup. Sel-sel batang mengandung pigmen yang disebut rodopsin, yaitu senyawa antara vitamin A
dan protein. Bila terkena sinar terang rodopsin terurai, dan terbentuk kembali menjadi rodopsin pada
keadaan gelap. Pembentukan kembali rodopsin memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap atau
adaptasi rodopsin. Pada saat itu mata sulit untuk melihat. Sekarang kamu mengetahui mengapa
vitamin A penting bagi kesehatan mata. Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa
antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel kerucut yang masing-masing peka terhadap warna merah,
biru, dan hijau. Akibatnya, kamu dapat melihat seluruh spektrum warna yang merupakan kombinasi
dari ketiga warna.
Retina terletak dibagian belakang, yang berfungsi menerima cahaya yang masuk ke dalam mata
kemudian diteruskan ke syaraf mata.
g. Syaraf mata
Syaraf mata berfungsi meneruskan informasi yang diterima oleh mata ke otak.
c. Cara Kerja Mata
Coba kamu perhatikan cara kerja mata berikut ini:
Mata bekerja saat menerima cahaya yang masuk ke mata melalui pupil. Lensa mata memfokuskan
cahaya sehingga bayangan benda jatuh pada retina. Ujung-ujung syaraf penglihatan di retina
menyampaikan bayangan benda itu ke otak. Setelah diproses di otak kita dapat melihat benda tersebut.
d. Kelainan Mata
Mata perlu perawatan yang baik agar tidak rusak. Berikut ini beberapa kelainan pada mata:
1. Miopi (rabun jauh)
Berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak yang jauh. Pada penderita miopi,
cahaya jatuh di depan retina sehingga benda pada jarak yang jauh tidak dapat terlihat dengan jelas.
Miopi bisa dibantu dengan kacamata lensa cekung (negatif).
2. Hipermetropi (rabun dekat)
Berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak dekat. Pada penderita hipermetropi,
cahaya jatuh di belakang retina sehingga benda pada jarak dekat tidak dapat terlihat jelas. Hipermetropi
dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung (positif).
3. Presbiopi
Atau mata tua, disebabkan daya akomodasi mata tidak bekerja dengan baik. Sehingga penderita
presbiopi tidak bisa melihat benda pada jarak dekat dan jauh. Presbiopi bisa dibantu dengan lensa
cembung dan cekung.
4. Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silindris merupakan kelainan pada mata yang disebabkan oleh karena
lengkung kornea mata yang tidak merata. Astigmatis yang umumnya diderita oleh penyandang miopia
ini biasanya dapat dikoreksi dengan kacamata berlensa silindris atau lensa kontak. Dapat juga
dilakukan operasi refraktif.

FISIKA
II. Alat Optik
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik, seperti:
cermin, lensa, serat optik atau prisma.
Prinsip kerja dari alat optik adalah dengan memanfaatkan prinsip pemantulan cahaya dan pembiasan
cahaya. Pemantulan cahaya adalah peristiwa pengembalian arah rambat cahaya pada reflektor.
Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya karena cahaya melalui bidang
batas antara dua zat bening yang berbeda kerapatannya.
Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:
 Mata
 Kamera
 Lup (kaca pembesar)
 Teropong (teleskop)
 Mikroskop
Mata merupakan salah satu contoh alat optik, karena dalam pemakaiannya mata membutuhkan
berbagai benda-benda optik seperti lensa.Berikut ini adalah bagian-bagian mata dan fungsinya:
Kornea adalah bagian mata yang melindungi permukaan mata dari kontak dengan udara luar.
Iris adalah selaput tipis yang berfungsi untuk mengatur kebutuhan cahaya dalam pembentukan
bayangan.
Lensa adalah bagian mata yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina.
Retina berfungsi sebagai layar dalam menangkap bayangan benda, di tempat ini terdapat simpul-simpul
syaraf optik.
Otot siliar berfungsi untuk mengatur daya akomodasi mata.

A. Kamera
Pengatur fokus

(b)
Kamera merupakan alat optik yang dapat memindahkan/mengambil gambar dan menyimpannya dalam
bentuk file, film maupun print-out. Kamera menggunakan lensa positif dalam membentuk bayangan.
Sifat bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
Pemfokusan dilakukan dengan mengatur jarak lensa dengan film. Perubahan jarak benda
mengakibatkan perubahan jarak bayangan pada film oleh karena itu lensa kamera perlu digeser agar
bayangan tetap jatuh pada film. Hal ini terjadi karena jarak fokus lensa kamera tetap. Dari rumus umum
optik, jika jarak fokus tetap, maka perubahan jarak benda (So) akan diikuti oleh perubahan jarak
bayangan (Si).
Bagian-bagian dari kamera secara sederhana terdiri dari:
 Lensa cembung
 Film
 Diafragma
 Aperture
B. Lup

Sebagaimana namanya, lup memiliki fungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lup adalah lensa
cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar nampak lebih besar. Bayangan
yang dibentuk oleh lup memiliki sifat: maya, tegak, dan diperbesar. Untuk itu benda harus diletakkan
di Ruang I atau daerah yang dibatasi oleh fokus dan pusat lensa atau cermin (antara f dan O), dimana
So < f.
Ada dua cara bagaimana menggunakan lup yaitu:
a. Dengan cara mata berakomodasi maksimum.
b. Dengan cara mata tidak berakomodasi.
Mata Berakomodasi Maksimum Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada
titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-
cembungnya).
Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah:
bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata / Punctum Proksimum (PP)
benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
kelemahan : mata cepat lelah
keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar
Mata Tak Berakomodasi
Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak
bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya).
Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah:
maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga
benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)
keuntungan : mata tak cepat lelah
Kerugian : perbesaran berkurang (minimum)
C. Teropong

Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh
sehingga tampak lebih jelas dan lebih dekat. Secara umum teropong terdiri atas dua buah lensa positif.
Satu lensa mengarah ke obyek dan disebut lensa obyektif dan satu lensa mengarah ke mata dan disebut
lensa okuler.
Berdasarkan fungsinya teropong dibagi menjadi:
1. teropong bintang
2. teropong bumi
3. teropong panggung
Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif membentuk bayangan
nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati
obyek apakah mau dengan cara berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa
okulernya. Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang teropong
adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.
1. Teropong Bintang
Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit (bintang). Teropong
bintang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif dengan diameter dan
jarak fokus besar, sedangkan okulernya adalah sebuah lensa cembung dengan jarak fokus pendek.
2. Teropong Bumi
Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh dipermukaan bumi. Teropong ini
akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih dekat dan tidak terbalik. Teropong bumi
terdiri dari tiga lensa positif dan salah satunya berfungsi sebagai pembalik bayangan. Pembentukan
bayangan pada alat ini dapat dilihat dalam gambar berikut.
Panjang teropong bumi adalah panjang fokus lensa obyektif ditambah 2 kali jarak fokus lensa pembalik
dan panjang fokus lensa okuler. Dengan rumus : d = fOb + 4 fp + fOk
3. Teropong Panggung
Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa positif dan lensa negatif.
Lensa negatif digunakan sebagai pembalik dan sekaligus sebagai okuler. Sifat bayangan yang terbentuk
adalah maya, tegak, dan diperkecil.
Prinsip kerja teropong panggung adalah sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk
bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi
lensa okuler. Dan oleh lensa okuler akan dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.
Pada pengamatan tanpa berakomodasi maka panjang teropong adalah :
d = f (Ob) – f (Ok)
d = panjang teropong dalam meter
f (Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter
f (Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter

D. Mikroskop

LUP sebagai alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda kecil memiliki keterbatasan.
Untuk itu diperlukan alat optik yang memiliki kemampuan untuk memperbesar bayangan hingga
berlipat-lipat. Alat ini dikenal dengan nama mikroskop. Mikroskop yang paling sederhana
menggunakan kombinasi dua buah lensa positif, dengan panjang titik fokus obyektif lebih kecil
daripada jarak titik fokus lensa okuler.
Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif sehingga terbentuk
bayangan nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler mempunyai peran seperti lup, sehingga pengamat
dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata
berakomodasi maksimum. Pilihan jenis pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser jarak
benda terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan tombol soft adjustment (tombol halus yang
digunakan untuk menemukan fokus).

EVALUASI
UJI KOMPETENSI
1. Cahaya termasuk dalam gelombang…
a. elektromagnetik c. mekanik
b. transversal d. longitudinal
2. Dibawah ini yang termasuk sifat-sifat cahaya, kecuali…
a. dapat diuraikan c. dapat dibiaskan
b. dapat dipantulkan d. dapat menembus dinding hitam
3. Fakta yang benar tentang hubungan antara cahaya dan kemampuan mata untuk melihat benda
adalah ....
a. mata dapat melihat benda karena benda memiliki kemampuan menyerap cahaya yang diterima
b. mata dapat melihat benda karena benda memantulkan cahaya yang diterimanya, sehingga
cahaya masuk ke mata
c. mata dapat melihat benda karena cahaya yang mengenai benda dibiaskan
d. mata dapat melihat benda karena saraf-saraf mata memiliki kemampuan untuk melihat benda,
sehingga kemampuan mata untuk melihat tidak ada hubungannya dengan cahaya
4 . Berikut ini proses perjalanan cahaya pada mata hingga terbentuk bayangan benda adalah ....
a. pupil – kornea – iris – lensa mata (cahaya membentuk bayangan) - bayangan ditangkap retina
b. pupil – iris –kornea – lensa mata (cahaya membentuk bayangan) - bayangan ditangkap retina
c. kornea – pupil – iris – lensa mata (cahaya membentuk bayangan) - bayangan ditangkap retina
d. kornea – pupil – lensa mata (cahaya membentuk bayangan) – bayangan ditangkap retina
5. Bagian mata yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata adalah ....
a. iris c. pupil
b. kornea d. saraf mata
6. Edo menderita miopi sehingga dia tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak jauh
dengan jelas. Jenis lensa untuk membantu penglihatan Edo adalah ....
a.lensa tipis c.lensa ganda
b. lensa cekung d. lensa cembung
7. Pelangi merupakan salah satu peristiwa yang menunjukkan bahwa cahaya memiliki sifat ....
a. cahaya di uraikan
b. cahaya merambat lurus
c. cahaya dipantulkan
d. cahaya dibiaskan
8. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung apabila benda terletak pada jarak kurang dari
titik fokus cermin adalah ....
a. nyata, terbalik, diperkecil, dan terletak antara M dan F
b. nyata, terbalik, diperbesar, dan terletak di depan M
c. maya, tegak, diperbesar, dan terletak di belakang cermin
d. nyata, terbalik, sama besar dan terletak di titik M
9. Pasangan yang tepat antara lensa yang terdapat pada mikroskop dan bayangan
yang dibentuk oleh lensa adalah ....
a. lensa objektif = bayangan maya dan diperbesar; lensa okuler = bayangan maya dan
diperbesar
b. lensa objektif = bayangan nyata dan diperbesar; lensa okuler = bayangan nyata dan
diperbesar
c. lensa objektif = bayangan nyata dan diperkecil; lensa okuler = bayangan maya dan diperbesar
d. lensa objektif = bayangan nyata dan diperbesar; lensa okuler = bayangan maya dan
diperbesar
10. Alat optik yang memiliki lensa cembung sehingga dapat membantu mendekatkan objek ke mata
serta membantu untuk melihat benda yang kecil adalah ....
a. lup c. teleskop
b. teropong d. mikroskop

Anda mungkin juga menyukai