Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 1 :

Shalita Nafisah Putri Wahyudhie 01211840000025


Thasya Anggranty 01211840000046
Faiz Abdurrahman Mahendra 01211840000058
M. Rafi Raihan 01211840000088
Ilham Najahi Ahmad 01211840000095
Ceisar Andrian Putra 01211840000098

Makalah Infrared Spectroscopy

Pendahuluan
Terdapat berbagai macam cara untuk mengidentifikasi senyawa kimia. Secara metode dibagi
menjadi dua kelompok besar, yaitu uji konvensional dan analisis spektrum. Uji konvensional
adalah uji yang dilakukan dengan mereaksikan senyawa kimia yang ingin diidentifikasi dengan
sebuat reagen. Reagen tersebut akan bereaksi dengan gugus-gugus fungsional yang terdapat dalam
senyawa dan kemudian menunjukkan suatu hasil reaksi yang dapat dijadikan indicator adanya
gugus tertentu. Contoh uji konvensional adalah; Uji Tollens, Uji Fehling, Uji Benedict, Uji
Molisch, dan masih banyak lainnya.
Analisis spektrum atau dapat juga disebut spektroskopi adalah studi tentang interaksi antara materi
dan radiasi elektromagnetik. Spektroskopi dan spektrografi adalah istilah yang digunakan untuk
merujuk pengukuran dari intensitas radiasi sebagai fungsi panjang gelombang, dan sering
digunakan untuk mendeskripsikan metode eksperimental spektroskopi. Instrument pengukur
spectra adalah spectrometer, spektrofotometer, spektrograf, atau penganalisa spektral.
Infrared Spectroscopy
Infrared spectroscopy atau spektroskopi IR adalah salah satu dari banyak metode analisis spectrum
dan merupakan teknik instrumental yang sederhana, cepat, dan tidak merusak sampel, yang dapat
memberikan bukti keberadaan berbagai gugus fungsional. Spektroskopi IR merupakan suatu
metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada
daerah Panjang gelombang 0.75 – 1000 micrometer, atau pada bilangan gelombang 13.000 – 10
cm-1.
Pektroskopi IR bergantung pada interaksi molekul molekul, atau atom atom dengan radiasi
elektromagnetik. Radiasi IR menyebabkan atom dan kelompok atom senyawa organic untuk
bergetar dengan peningkatan amplitude pada ikatan kovalen yang menghubungkannya. Karena
gugus fungsi molekul organik merupakan susunan spesifik dari atom yang berikatan, penyerapan
IR oleh molekul organic terjadi pada karakteristik frekuensi tertentu dari tiap ikatan atom pada tiap
gugus. Getaran yang terjadi kemudian di kuantisasi selama terjadinya, senyawa sample menyerap
energy dari IR pada wilayah tertentu dari porsi spectrum IR.
Spektrometer inframerah beroperasi dengan melewatkan berkas radiasi IR melalui sampel dan
membandingkan radiasi yang ditransmisikan melalui sampel dan transmisi tanpa adanya sampel.

Frekuensi yang diserap oleh sampel akan terlihat jelas perbedaannya. Spektrometer memplot hasil
sebagai grafik yang menunjukkan absorbansi terhadap frekuensi atau panjang gelombang.
Moleku dapat bergetar dengan berbagai cara. Dua atom yang bergabung melalui ikatan kovalen
dapat mengalami vibrasi stretching (bolak-balik seperti pegas). Tiga atom juga dapat mengalami
berbagai macam getaran stretching dan bending.
Frekuensi dari vibrasi stretching pada spectrum IR dapat dikaitkan dengan 2 faktor yaitu massa
atom-atom yang berikatan dan kekakuan relatif dari ikatan. Atom yang relatif ringan bervibrasi
pada frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan atom yang relatif lebih berat. Sedangkan ikatan
rangkap tiga merupakan ikatan yang lebih kaku dibandingkan ikatan rangkap dua, sehiga atom
dengan ikatan rangkan tiga bervibrasi pada frekuensi yang lebih tinggi. Begitu pula pada atom
rangkap dua yang bervibrasi pada frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan atom tanpa
ikatan rangkap. Beberapa efek ini dpat kita lihat pada table dibawah:

Tidak semua vibrasi molekular menghasilkan absorpsi energy IR. Agar al tersebut dapat terjadi,
momen dipol dari molekul harus berubah saat vibrasi terjadi.
Absorpsi vibrasi dapat terjadi diluar wilayah yang terukur oleh spektrometer IR tertentu, dan
absorpsi vibrasi juga dapat terjadi sangat dekat dengan adsorpsi lainnya sehingga suatu puncak
dapat menindih puncak lainnya. Terdapat pula factor lain yang memberikan makin banyak
puncak absorpsi. Overtones (harmonik) dari pita serapan yang mendasar dapat pula dilihat pada
spektraIR walaupun overtones terjadi dengan intensitas yang sangat tereduksi. Pita kombinasi
dan pita perbedaan juga muncul pada spectra IR. Dikarenakan spectra IR dari senyawa sederhana
sekalipun mengandung sangat banyak puncak, kemungkinan bahwa dua senyawa yang berbeda
dapat memiliki spectra IR yang sama sangatlah kecil. Karena itu spectra IR disebut sebagai sidik
jari dari molekul. Maka pada senyawa organic, apabila dua senyawa murni menghasilkan spectra
IR yang berbeda maka dapat dipastikan bahwa mereka adalah dua senyawa yang berbeda.
Apabila mereka menghasilkan spectra IR yang sama maka besar kemungkinan mereka adalah
dua senyawa yang sama.
Menginterpretasikan Spektrum IR
Spektroskopi IR adalah alat yang sangat kuat untuk mengidentifikasi gugus fungsional, namun
dalam dunia nyata, sering ditemukan material baru yang strukturnya belum diketahui. Kita tidak
dapat menggunakan hanya spektroskopi IR untuk menentukan struktur secara lengkap, tetapi
spektrum IR seringkali dapat menunjuk kehadiran kelompok fungsional tertentu jika seseorang
diberi perhatian khusus pada sinyal yang puncaknya posisi berbeda dari kelompok lain dan secara
konsisten sinyal cukup kuat untuk diamati. Yang terakhir ini merupakan pertimbangan penting
karena dapat terjadi variasi dalam kekuatan sinyal gugus tertentu tergantung pada gugus lainnya
yang terdapat pada molekul tersebut, dan beberapa sinyal tumpang tindih dengan yang lain.

Berikut adalah beberapa contoh dari hal-hal yang mungkin dapat dipertimbangkan seseorang
dalam interpretasi spektrum IR
● Hanya stretching C=O yang cenderung memiliki daya serap yang kuat pada 1630–1780 cm-1.
Mungkin memang tidak dapat diidentifikasi jenis karbonil apa yang ada, tetapi dapat dikatakan
bahwa setidaknya terdapat gugus karbonil.
● Hanya bentangan ikatan nitril atau alkuna yang cenderung muncul antara 2000 dan 2300 cm-1 ,
jadi ini dapat dengan mudah disimpulkan.
● Hanya gugus hidroksil seperti dalam alkohol atau asam karboksilat yang cenderung
memunculkan pita sinyal yang besar dan luas pada sekitar 3300 cm-1 ; gugus-gugus ini mudah
diidentifikasi dengan asumsi sampel tidak terkontaminasi dengan air.
● Hanya amina yang cenderung menghasilkan puncak yang luas tetapi lebih kecil dari puncak
hidroksil di sekitar 3300 cm-1. Jumlah puncak itu kadang-kadang dapat menggambarkan apakah
ada satu atau dua hidrogen terikat pada atom nitrogen tersebut.

Anda mungkin juga menyukai