Anda di halaman 1dari 21

NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011

No Diagnosa Keperawatan Tujuan/NOC NIC


1 NYERI AKUT Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama MANAJEMEN NYERI
Definisi : sensori yang tidak ...... x24 jam pasien dapat mengontrol nyeri Definisi : mengurangi nyeri dan menurunkan tingkat
menyenangkan dan pengalaman dengan indikator: nyeri yang dirasakan pasien.
emosional yang muncul secara aktual  Mengenali faktor penyebab Intervensi :
atau potensial, kerusakan jaringan atau  Mengenali onset (lamanya sakit)  lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
menggambarkan adanya kerusakan..  Menggunakan metode pencegahan termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
Batasan karakteristik :  Menggunakan metode nonanalgetik kualitas dan faktor presipitasi
 Laporan secara verbal atau non untuk mengurangi nyeri  observasi reaksi non verbal dari
verbal  Menggunakan analgetik sesuai ketidaknyamanan
 Fakta dan observasi kebutuhan  gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
 Gerakan melindungi  Mencari bantuan tenaga kesehatan mengetahui pengalaman nyeri pasien
 Tingkah laku berhati-hati  Melaporkan gejala pada tenaga  kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
 Gangguan tidur (mata sayu, kesehatan  evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
tampak capek, sulit atau gerakan  Menggunakan sumber-sumber yang  evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
kacau, menyeringai) tersedia tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa
 Tingkah laku distraksi (jalan-jalan,  Mengenali gejala-gejala nyeri lampau
menemui orang lain, aktivitas  Mencatat pengalaman nyeri  bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
berulang-ulang) sebelumnya menemukan dukungan
 Respon autonom (diaphoresis,  Melaporkan nyeri sudah terkontrol  kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
perubahan tekanan darah, nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
perubahan pola nafas, nadi dan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama kebisingan
dilatasi pupil) ...... x24 jam pasien dapat mengetahui tingkatan  kurangi faktor presipitasi
 Tingkah laku ekspresif (gelisah, nyeri dengan indikator:  pilih dan lakukan penanganan nyeri
marah, menangis, merintih,  melaporkan adanya nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter
waspada, napas panjang, iritabel)  luas bagian tubuh yang terpengaruh personal)
 Berfokus pada diri sendiri  frekuensi nyeri  kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
 Muka topeng  panjangnya episode nyeri intervensi
 Fokus menyempit (penurunan  pernyataan nyeri  ajarkan tentang teknik non farmakologi
persepsi pada waktu, kerusakan  ekspresi nyeri pada wajah  berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
proses berfikir, penurunan interaksi  posisi tubuh protektif  evaluasi keefektifan kontrol nyeri
dengan orang dan lingkungan)  kurangnya istirahat  tingkatkan istirahat
1
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
 Perubahan nafsu makan dan  ketegangan otot  kolaborasikan dengan dokter jika keluhan dan
minum  perubahan pada frekuensi pernafasan tindakan nyeri tidak berhasil
Faktor yang berhubungan :  perubahan nadi
Agen injury (fisik, biologis, psikologis)  perubahan tekanan darah ANALGETIC ADMINISTRATION
 perubahan ukuran pupil Definisi : penggunaan agen farmakologi untuk
 keringat berlebih menghentikan atau mengurangi nyeri
 kehilangan selera makan Intervensi :
 tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum pemberian obat
 cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis
dan frekuensi
 cek riwayat alergi
 pilih analgetik yang diperlukan atau kombinasi
dari analgetik ketika pemberian lebih dari satu
 tentukan pilihan analgetik tergantung tipe dan
beratnya nyeri
 tentukan analgetik pilihan, rute pemberian dan
dosis optimal
 pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
 monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgetik pertama kali
 berikan analgetik tepat waktu terutama saat
nyeri hebat
 evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala
(efek samping)

2 RESIKO INFEKSI Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama KONTROL INFEKSI


Definisi : peningkatan resiko masuknya .....x24 jam status kekebalan pasien meningkat Definisi: meminimalkan mendapatkan infeksi dan
orgaanisme patogen. dengan indilaktor: transmisi agen infeksi
Faktor resiko :  tidak didapatkan infeksi berulang Intervensi :
 prosedur infasif  tidak didapatkan tumor  Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien
 ketidakcukupan pengetahuan untuk  status rspirasi sesuai yang diharapkan lain
2
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
menghindari paparan patogen  temperatur badan sesuai yang  Pertahankan teknik isolasi
 trauma diharapkan  Batasi pengunjung bila perlu
 kerusakan jaringan dan  integritas kulit  Instruksikan pengunjung untuk mencuci tangan
peningkatan paparan lingkungan  integritas mukosa saat berkunjung dan setelah berkunjung
 ruptur membran amnion  tidak didapatkan fatigue kronis  Gunakan sabun anti mikroba untuk cuci tangan
 agen farmasi  reaksi skintes sesuai paparan  Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
 malnutrisi  WBC absolut dbn keperawatan
 peningkatan paparan lingkungan  Gunakan universal precaution dan gunakan
patogen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama sarung tangan selma kontak dengan kulit yang
 imunosupresi .....x24 jam psien mengetahui cara cara tidak utuh
 ketidakadekuatan imun buatan mengontrol infeksi dengan indikator:  Tingkatkan intake nutrisi dan cairan
 tidak adekuat pertahanan sekunder  Mendeskripsikan proses penularan  Berikan terapi antibiotik bila perlu
(penurunan Hb, leukopenia, penyakit  Observasi dan laporkan tanda dan gejal infeksi
penekanan respon inflamasi)  Mendeskripsikan faktor yang seperti kemerahan, panas, nyeri, tumor
 tidak adekuat pertahanan tubuh mempengaruhi terhadap proses  Kaji temperatur tiap 4 jam
primer (kulit tidak utuh, trauma penularan penyakit  Catat dan laporkan hasil laboratorium, WBC
jaringan, penurunan kerja silia,  Mendeskripsikan tindakan yang dapat  Gunakan strategi untuk mencegah infeksi
cairan tubuh statis, perubahan dialkukan untuk pencegahan proses nosokomial
sekresi PH, perubahan peristaltik) penularan penyakit  Istirahat yang adekuat
 penyakit kronis  Mendeskripsikan tanda dan gejala  Kaji warna kulit, turgor dan tekstur, cuci kulit
- infeksi dengan hati-hati
 Mendeskripsikan penatalaksanaan yang  Ganti IV line sesuai aturan yang berlaku
tepat untuk infeksi  Pastikan perawatan aseptik pada IV line
 Pastikan teknik perawatan luka yang tepat
 Berikan antibiotik sesuai autran
 Ajari pasien dan keluarga tanda dan gejal
infeksi dan kalau terjadi melaporkan pada
perawat
 Ajarkan klien dan anggota keluarga bagaimana
mencegah infeksi

PROTEKSI INFEKSI
Definisi : pencegahan dan deteksi dini pada pasien
3
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
yang beresiko
Intervensi :
 Monitor tanda dan gejala infeksi
 Monitor hitung granulosit, WBC
 Monitor kerentanan terhadap infeksi
 Batasi pengunjung
 Saring pengunjung terhadap penyakit menular

3 KERUSAKAN MOBILITAS FISIK Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama TERAPI AKTIVITAS: AMBULASI
Definisi : keterbatasan dalam kebebasan ......x24 jam pasien dapat melakukan ambulasi Definisi : membantu pasien memulai aktivitas fisik
untuk pergerakan fisik tertentu pada berjalan dengan indikator: untuk memperkuat fungsi tubuh selama perawatan dan
bagian tubuh atau satu atau lebih  mempertahankan berat badan melindungi dari sakit atau cedera
ekstremitas  melangkah Intervensi :
Batasan karakteristik :  berjalan lambat  monitoring vital sign sebelum dan sesudah
 Postur tubuh yang tidak stabil  berjalan dengan kecepatan sedang latihan dan lihat respon pasien saat latihan
 Keterbatasan kemampuan  berjalan dengan kecepatan lebih cepat  konsultasikan dengan fisioterapis tentang
untuk melakukan ketrampilan  berjalan naik tangga rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
motorik kasar  berjalan menuruni tangga  bantu klien untuk menggunakan tongkat saat
 Keterbatasan kemampuan  berjalan mendaki berjalan dan cegah terhadap cedera
untuk melakukan ketrampilan  berjalan dengan jarak yang dekat  ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain
motorik halus (keliling kamar) tentang teknik ambulasi
 Tidak ada koordinasi gerakan  berjalan dengan jarak yang sedang (  kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
 Keterbatasan ROM keluar kamar)  latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADL
 Kesulitan berbalik  berjalan dengan jarak yang lebih jauh secara mandiri sesuai kemampuan
 Perubahn gaya berjalan (mengitari bangsal)  dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan
(penurunan kecepatan berjalan, bantu pemenuhan kabutuhan ADL
kesulitan memulai berjalan, Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama  berikan alat bantu bila pasien memerlukan
langkah sempit,kaki diseret, ......x24 jam tingkat mobilitas pasien meningkat  ajarkan bagaimana merubah posisi dan berikan
goyangan yang berlebihan pada dengan indikator: bantuan jika diperlukan
posisi lateral)  keseimbangan tubuh
 Penurunan waktu reaksi  posisi tubuh
 Bergerak menyebabkan nafas  gerakan otot
menjadi pendek  gerakan sendi EXERCISE THERAPY: JOINT MOVEMENT
4
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
 Usaha yang kuat untuk  kemampuan berpindah  tentukan batasan gerakan
perubahan gerak (peningkatan  ambulasi: berjalan  kolaborasi dengan fisioterapis dalam
perhatian untuk aktivitas lain,  ambulasi: kursi roda mengembangkan dan menentukan program
mengontrol perilaku, fokus latihan
dalam anggapan  tentukan level gerakan pasien
ketidakmampuan aktivitas)  jelaskan pada keluarga/pasien tujuan dan
 Pergerakan yang lambat rencana latihan
 Bergerak menyebabkan tremor  monitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri
Faktor yang berhubungan selama gerakan atau aktivitas
 Pengobatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama  lindungi pasien dari trauma selama latihan
 pembatasan gerak ......x24 jam pasien dapat melakukan gerakan  bantu pasien untuk mengoptimalkan posisi
 Kurang pengetahuan tentang bersama dengan indikator klien dapat tubuh untuk gerakan pasif atau aktif
kegunaan pergerakan fisik menggerakan jari kaki, tangan, leher, bahu,  dorong ROM aktif
 Indeks masa tubuh diatas 75 lutut, penggang, siku, pergelangan tangan.  instruksikan pada pasien atau keluarga tentang
tahun persentil sesuai dengan ROM pasif dan aktif
usia  bantu pasien untuk mengembangkan rencana
 Kerusakan persepsi sensori latihan ROM aktif
 Tidak nyaman, nyeri  dorong klien untuk menunjukan gerakan tubuh
 Kerusakan muskuloskeletal dan sebelum latihan
neuromuskular
 Intoleransi aktivitas
 Depresi mood/cemas
 Kerusakan kognitif
 Penurunan kekuatan otot
 Keengganan untuk memulai
gerak
 Gaya hidup yang menetap, tidak
digunakan
 Malnutrisi umum atau selektif
 Kehilangan integritas struktur
tulang

5
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
4 KURANG PENGETAHUAN: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama TEACHING: PENGETAHUAN PROSES
PROSES; PENGOBATAN .....x24 jam psien mengetahui tentang proses
PENYAKIT
Definisi: tidak adanya atau kurangnya penyakit dengan indikator pasien dapat : Definisi : membantu pasien memahami informasi yang
informasi kognitif tentang hal yang  Familiar dengan nama penyakit berhubungan dengan penyakit yang spesifik
spesifik.  Mendeskripsikan proses penyakit Intervensi
Batasan karakteristik:  Mendeskripsikan faktor penyebab  Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan
 Mengungkapkan masalah  Mendeskripsikan faktor resiko pasien tentang proses penyakit yang spesifik
 Tidak tepat mengikuti perintah  Mendeskripsikan efek penyakit  Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
 Tingkah laku yang berlebihan  Mendeskripsikan tanda dan gejala bagaiman hal ini berhubungan dengan anatomi
(histeris, apatis, sikap  Mendeskripsikan perjalanan penyakit dan fisiologi
bermusuhan, agitasi)  Mendeskripsikan tindakan untuk  Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
Faktor yang berhubungan : menurunkan progresifitas penyakit muncul pada penyakit
 Kurang paparan  Mendeskripsikan komplikasi  Gambarkan proses penyakit
 Mudah lupa  Mendeskripsikan tanda dan gejala dari  Identifikasi kemungkinan penyebab dengan
 Misintepretasi informasi komplikasi cara yang tepat
 Keterbatasan kognitif  Mendeskripsikan tindakan pencegahan  Sediakan informasi tentang kondisi pasien
 Kurang keinginan untuk untuk komplikasi  Sediakan bagi keluarga atau SO informasi
mencari informasi tentang kemajuan pasien
 Tidak mengenal sumber  Sediakan pengukuran diagnostik yang tersedia
informasi  Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan datang dan atau
proses pengontrolan penyakit
 Diskusikan pilihan terapi
 Gambarkan rasional rekomendasi manajemen
terapi
 Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion
 Eksplorasi kemungkinan sumber dukungan
 Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala
untuk melaporkan pada pemberi perawatan
kesehatan
5 PERFUSI JARINGAN TIDAK Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama PERAWATAN SIRKULASI
6
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
EFEKTIF: PERIFER .......x24 jam tidak ada gangguan pada status  Kaji secara komprehensif sirkukasi perifer (nadi
Definisi : penurunan pemberian oksigen sirkulasi psien dengan indikator: perifer, edema, kapillary refill, warna dan
dalam kegagalan memberi makan  Tekanan darah sistolik dbn temperatur ekstremitas)
jaringan pada tingkat kapiler.  Tekanan darah diastolik dbn  Evaluasi nadi perifer dan edema
Batasan karakteristik :  Kekuatan nadi dbn  Inpseksi kulit adanya luka
Perifer :  Rata-rata tekanan darah dbn  Kaji tingkat nyeri
 Edema  Nadi dbn  Elevasi anggota badan 20 derajat atau lebih
 Tanda hofman positif  Tekanan vena sentral dbn tinggi dari jantung untuk meningkatkan venous
 Perubahan karakteristik kulit  Tidak ada bunyi hipo jantung abnormal return
(rambut, kuku, kelembaban)  Tidak ada angina  Ubah posisi klien minimal setiap 2 jam sekali
 Denyut nadi lemah atau tidak  AGD dbn  Monitor status cairan masuk dan keluar
ada  Kesimbangan intake dan output 24 jam  Gunakan therapeutic bed
 Diskolorisasi kulit  Perfusi jaringan perifer  Dorong latihan ROM selama bedrest
 Perubahan suhu kulit  Kekuatan pulsasi perifer  Dorong pasien latihan sesuai kemanpuan
 Perubahan sensasi  Tidak ada pelebaran vena  Jaga keadekuatan hidrasi untuk mencegah
 Kebiru-biruan  Tidak ada distensi vena jugularis peningkatan viskositas darah
 Perubahan tekanan darah di  Tidak ada edema perifer  Kolaborasi pemberian antiplatelet atau
ekstremitas  Tidak ada asites antikoagulan
 Terlambat sembuh  Monitor laboratorium Hb, Hmt
 Pulsasi arterial kurang Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
 Warna kulit pucat, warna tidak .......x24 jam tidak ada gangguan pada perfusi MONITOR TANDA VITAL
kembali pada penurunan kaki jaringan perifer pasien dengan indikator:  Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan RR
Faktor yang berhubungan:  Pengisian kapiler  Monitor jumlah dan irama jantung
 Hipovolemi  Warna kulit normal  Monitor bunyi jantung
 Hipervolemi  Kekuatan fungsi otot  Monitor suhu, warna dan kelembaban kulit
 Aliran arteri terputus  Kekuatan kulit
 Exchange problems  Suhu kulit hangat MANAJEMEN CAIRAN
 Aliran vena terputus  Tidak ada nyeri ekstremitas  Catat intake dan output cairan
 Hipoventilasi  Monitor status hidrasi
 Kerusahan transport oksgen  Monitor tanda-tanda vital
melalui alveoler atau membran  Monitor status nutrisi
kapiler
 Tidak sebanding antara ventilasi
7
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
dengan aliran darah
 Keracunan enzim
 Perubahan ikatan O2 dengan Hb
 Penurunan konsentasi Hb dalam
darah
6 KERUSAKAN INTEGRITAS Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama PENGAWASAN KULIT
KULIT .......x24 jam integritas jaringan: kulit dan  Inspeksi kondisi luka operasi
Definisi: perubahan pada epidermis dan mukosa normal dengan indikator:  Observasi ekstremitas untuk warna, panas,
dermis  temperatur jaringan dalam rentang yang keringat, nadi, tekstur, edema, dan luka
Batasan karakteristik : diharapkan  Inspeksi kulit dan membran mukosa untuk
 Gangguan pada bagian tubuh  elastisitas dalam rentang yang kemerahan, panas, drainase
 Kerusakan pada lapisan kulit diharapkan  Monitor kulit pada area kemerahan
 Gangguan permukaan kulit  hidrasi dalam rentang yang diharapkan  Monitor penyebab tekanan
Faktor yang berhubungan  pigmentasi dalam rentang yang  Monitor adanya infeksi
Eksternal : diharapkan  Monitor kulit adanya rashes dan abrasi
 hipertermia atau hipotermia  warna dalam rentang yang diharapkan  Monitor warna kulit
 Substansi kimia  tektur dalam rentang yang diharapkan  Monitor temperatur kulit
 Kelembaban udara  bebas dari lesi  Catat perubahan kulit dan membran mukosa
 Faktor mekanik (alat yang dapat  kulit utuh  Monitor kulit di area kemerahan
menimbulkan luka, tekanan,
restrain) MANAJEMEN TEKANAN
 Immobilitas fisik  Tempatkan pasien pada terapeutic bed
 Radiasi  Elevasi ekstremitas yang terluka
 Usia yang ekstrim  Monitor status nutrisi pasien
 Kelembaban kulit  Monitor sumber tekanan
 Obat-obatan  Monitor mobilitas dan aktivitas pasien
Internal :  Mobilisasi pasien minimal setiap 2 jam sekali
 Perubahan status metabolik  Back rup
 Tulang menonjol  Ajarkan pasien untuk menggunakan pakaian
 Defisit imunologi yang longgar
 Faktor yang berhubungan
dengan perkembangan
 Perubahan sensasi
8
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
 Perubahan status nutrisi
 Perubahan status cairan
 Perubahan pigmentasi
perubahan sirkulasi
 Perubahan turgor

7 CEMAS Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama PENGURANGAN CEMAS


Definisi : perasaan gelisah yang tak .......x24 jam pasien dapat mengontrol cemas Definisi: rasa takut, cemas, merasa dalam bahaya atau
jelas dari ketidaknyamanan atau dengan indikator:: ketidaknyamanan terhadap sumber yang tidak
kekuatan yang disertai respon autonom  monitor intensitas kecemasan diketahui
(sumber tidak spesifik atau tidak  menyingkirkan tanda kecemasan Intervensi :
diketahui oleh individu), perasaan  menurunkan stimulus lingkungan ketika  gunakan pendekatan yang menenangkan
keprihatinan disebabkan dari antisipasi cemas  pahami perspektif pasien terhadap situasi stres
terhadap bahaya.  merencanakan strategi koping untuk  temani pasien untuk memberikan keamanan dan
Faktor yang berhubungan : situasi penuh stres mengurangi takut
 Terpapar racun  menggunakan teknik relaksasi untuk  berikan informasi mengenai diagnosis,
 Konflik yang tidak disadari mengurangi cemas tindakan, prognosis
tentang nilai-nilai utama tujuan  tidak ada manifestasi perilaku  dorong keluarga untuk menemani anak
hidup, kecemasan  lakukan backrup
 berhubungan dengan herediter,  melaporkan kebutuhan tidur adekuat  dengarkan dengan penuh perhatian
 kebutuhan tidak terpenuhi  identifikasi tingkat kecemasan
 transmisi interpersonal  bantu pasien mengenai situasi yang
 krisis situasional menimbulkan kecemasan
 ancaman kematian  dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
 ancaman terhadap konsep diri, ketakutan, persepsi
stres, subtans abuse  instruksikan pasien menggunakan teknik
 perubahan dalam : status peran; relaksasi
kesehatan; pola interaksi, fungsi  berikan obat untuk mengurangi kecemasan
peran, lingkungan, ekonomi
Batasan karakteristik :
 perilaku : gelisah, pergerakan
yang tidak berhubungan,
insomnia, resah
9
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
 affektive: kesedihan yang
mendalam, ketakutan, gugup,
mudah tersinggung, nyeri hebat,
fokus pada diri sendiri, distres,
khawatir, cemas
 fisiologis: suara gemetar,
gemetar, goyah, respirasi
meningkat, nadi meningkat,
nyeri abdomen, keringat
banyak, anoreksia, mual,
tekanan darah meningkat,
pusing, pulsasi menurun

8 KURANG PERAWATAN DIRI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama SELF-CARE ASSISTANCE: ADL (MANDI,
MANDI, MAKAN, BERPAKAIAN, .......x24 jam pasien dapat melakukan MAKAN, BERPAKAIAN, TOILETING)
TOILETING kebersihan diri dengan indikator pasien dapat : Definisi: membantu pasien untuk memenuhi ADL
Definisi : gangguan kemampuan untuk  Mencuci tangan Intervensi:
melakukan ADL pada diri sendiri.  Menggunakan deodoran  monitor kemampuan klien untuk perawatan diri
Batasan karakteristik :  Membersihkan area perinea yang mandiri
ketidakmampuan untuk mandi,  Membersihkan telinga  monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu
berpakaian, makan, toileting.  Menjaga oral hygiene untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias,
Faktor yang berhubungan:  Menjaga kebersihan hidung toileting dan makan
 kelemahan  sediakan bantuan sampai klien mampu secara
 Kerusakankognitif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama utuh untuk melakukan self-carae
 kerusakan neuromuskular .......x24 jam pasien dapat melakukan aktivitas  dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-
sehari-hari secara mandiri dengan indikator hari yang normal sesuai kemampuan yang
pasien dapat : dimiliki
 makan  dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi
 berpakaian beri bantuan ketika klien tidak mampu
 toileting melakukanya
 mandi  ajarkan klien/keluarga untuk mendorong
 hygiene kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya
 oral hygiene jika pasien tidak mampu untuk melakukanya
10
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
 ambulasi: berjalan  berikan aktivitas rutin sehari-hari sesuai dengan
kemampuannya
 Pertimbangkan usia klien jika mendorong
pelaksanaan aktivitas sehari-hari

9 RESIKO TRAUMA Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama MANAJEMEN LINGKUNGAN


Definisi: dalam resiko cedera sebagain .......x24 jam resiko trauma pasien dapat  Sediakan lingkungan yang aman bagi pasien
hasil dari interaksi kondisi lingkungan terkontrol dengan indikator :  Identifiksi kebutuhan keamanan pasien, sesuai
dengan respon adaptif individu dan  Pengetahuan tentang resiko meningkat dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien
sumber pertahanan.  Memonitor faktor resiko dari dan riwayat penyakit terdahulu pasien
Faktor resiko : lingkungan  hindari lingkungan yang berbahaya
Eksternal :  Memonitor faktor resiko dari personal  pasang siderail tempat tidur
 Mode transpor atau cara  Memodifikasi gaya hidup untuk  sediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
perpindahan mengurangi resiko  tempatkan saklar lampu di tempat yang mudah
 Manusia atau penyedia  Menghindari paparan yang bisa dijangkau pasien
pelayanan mengancam kesehatan  batasi pengunjung
 Fisik (contoh: rancangan  Memonitor perubahan status kesehatan  berikan penerangan yang cukup
struktur dan arahan masyarakat,  Anjurkan keluarga menemani pasien
bangunan, perlengkapan)  Kontrol lingkungan dari kebisingan
 Nutrisi  Pindahkan barang-barang yang dapat
 Biologial (imunisasi, membahayakan
mikroorganisme)  Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
 Kimia (racun, obat, alkohol, atau pengunjung adanya perubahan status
bahan pengawet) kesehatan dan penyebab penyakit
Internal:
 Psikologis
 Malnutrisi
 Bentuk darah abnormal
(penurunan Hb, talasemia,
trombositopeni)
 Tidak berfungsinya sensori
 Disfungsi afektor
 Hipoksia jaringan
11
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
 Perkembangan usia
 Fisik (kerusakan kulit/tidak
utuh, berhubungan dengan
mobilitas)

10 HARGA DIRI RENDAH Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama TINGKATKAN HARGA DIRI
SITUASIONAL .......x24 jam harga diri pasien akan meningkat  Observasi perilaku klien
Definisi: berkembangnya persepsi dengan indikator:  Monitor pernyataan klien tentang kritik diri
negatif terhadap harga diri dalam  Verbalisasi penerimaan diri  Eksplorasi klien terhadap kritik diri
berespon terhadap sesuatu saat ini  Penerimaan keterbatasan diri  Dorong klien untuk mengungkapkan
(spesifik)  Tingkat percaya diri naik perasaannya
Batasan karakteristik :  Menerima kritik yang membangun  eksplorasi keberhasilan yang pernah dicapai
 Tantangan laporan situsi  Berpartisipasi dalam hubungan sosial klien
sekarang tentang pengungkapan dengan sifat terbuka  berikan reward positif terhadap keberhsilan dan
untu harga diri  Mampu mempertahankan postur tubuh kelebihan klien
 Pengungkapan diri yang negatif tang tegak  yakinkan klien bahwa klien mampu
 Bimbang/perilaku tidak asertif menghadapi situsi apapun
 Evaluasi diri sebagai tidak  evaluasi bersama klien perilaku yang dulu dan
mampu menangani sekarang
situasi/kejadian  bantu klien untuk menyusun tujuan hidup yang
Faktor yang berhubungan : realistik
 Perubahan perkembangan  fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang dapat
 Gangguan gambaran diri meningkatkan harga diri
 Kerusakan/gangguan fungsi  libatkan klien dalam kegiatan
 Kehilangan  anjurkan keluarga untuk memberikan
 Perubahan peran osial dorongan/dukungan pada klien
 Kurangnya  kolaborasi denga tim medis dalam pemberian
pengakuan/penghargaan medikasi.
 Perilaku yang tidak konsisten
dengan nilai
 Kegagalan

11 INTOLERANSI AKTIVITAS Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama TERAPI AKTIVITAS


12
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
Definisi: ketidakcukupan energi secara .......x24 jam daya tahan pasien akan meningkat Definisi: petunjuk rentang dan bantuan dalam aktivitas
fisiologis maupun untuk meneruskan dengan indikator: fisik, kognitif, sosial dan spiritual yang spesifik untuk
atau menyelesaikan aktivitas yang  Menunjukan kebiasaan rutin menentukan rentang frekuensi dan durasi aktivitas
diminta atau aktivitas sehari-hari  Aktivitas individu atau kelompok.
(adanya respon jantung dan paru)  Konsentrasi Intervensi :
Faktor yang berhubungan:  Tertarik dengan lingkungan  Kaji tanda dan gejala yang menunjukan
 Imobilisasi  Pola makan ketidaktoleransi terhadap aktivitas dan
 Kelemahan fisik  Tidak ada letargi memerlukan pelaporan terhadap perawat dan
 Ketidakseimbangan suplay  Hb normal dokter
oksigen dengan kebutuhan  Ht normal  Tingkatkan pelaksanaan ROM pasif sesuai
indikasi
 Gula darah normal
 Buat jadwal latihan aktivitas secara bertahap
 Elektrolit serum normal
untuk pasien dan berikan periode istirahat
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama  Berikan suport dan libatkan keluarga dalam
.......x24 jam toleransi aktivitas pasien akan program terapi
meningkat dengan indikator :  Berikan berikan reinforcemen untuk pencapaian
 Saturasi oksigen dalam rentang yang aktivitas sesuai program latihan
diharapkan dalam respon aktivitas  Kolaborasi ahli fisioterapi
 Heart rate dalam rentang yang
diharapkan dalam respon aktivitas PENGELOLAAN ENERGI/ MANAJEMEN
 RR dalam rentang yang diharapkan ENERGI
Definisi: pengaturan penggunaan energi untuk merawat
dalam respon aktivitas
dan mencegah kelelahan dan mengoptimalkan fungsi.
 Tekanan darah dalam rentang yang
Intervensi:
diharapkan dalam respon aktivitas
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi pilihan-
pilihan aktivitas
 Rencanakan aktivitas untuk periode dimana
pasien mempunyai energi paling banyak
 Bantu dengan aktivitas fisik teratur
 Tentukan persepsi lain pasien tentang penyebab
fatigue
 Dorong verbalisasi perasaan keterbatasan

13
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011

 Tentukan penyebab fatigue


 Monitor pola tidur pasien dan jumah jam tidur
 Monitor lokasi nyeri selama aktivitas
 Batasi stimulus lingkungan
 Batasi pengunjung
 Dorong bedrest
 Gunakan ROM asif atau aktif untuk
mengurangi ketegangan otot

12 KEKURANGAN VOLUME Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama MONITOR CAIRAN


CAIRAN .......x24 jam keseimbangan cairan pasien  Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan
Definisi: penurunan cairan normal dengan indikator : dan eliminasi
intravaskuler, interstisiil, dan atau  TD dalam rentang yang diharapkan  Tentukan kemungkinan faktor resiko daari
mengarah intravaskuler. Ini mengarah  CVP dalam rentang yang diharapkan ketidakseimbangan cairan (hipertermia, terapi
ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan  Tekanan arteri rata-rata dalam rentang diuretik, kelainan renal, gagal jantung,
pengeluaran sodium. yang diharapkan diaporesis, disfungsi hati)
Batasan karakteristik:  Nadi perifer teraba  Monitor berat badan
Kelemahan, kehausan, penurunan  Keseimbangan intake dan output dalam  Monitor serum dan elektrolit urine
turgor kulit/lidah, membran mukosa 24 jam  Monitor serum dan osmolaritas urine
/kulit kering, peningkatan denyut nadi,  Suara nafas tambahan tidak ada  Monitor BP, HR, RR
penurunan tekanan darah, penurunan
 Berat badan stabil  Monitor tekanan darah orthostatik dan
tekanan nadi, pengisian vena menurun,
 Tidak ada asites perubahan irama jantung
perubahan status mental, konsentrasi
 Tidak ada distensi vena  Monitor parameter hemodinamik invasif
uriine meningkat, temperatur tubuh
 Tidak ada edema perifer  Catat secara akurat intake dan output
meningkat, hematokrit meninggi,
kehilangan berat badan seketika.  Hidrasi kulit  Monitor membran mukosa dan turgor kulit,
Faktor yang berhubungan:  Membran mukosa basah serta rasa haus
 Kehilangan volume cairan  Serum elektrolit dbn  Monitor warna dan jumlah
secara aktif  Ht dbn
 Kegagaalan mekanisme  Tidak ada haus yang abnormal MANAJEMEN CAIRAN
pengaturan  Tidak ada sunken eyes  Pertahankan posisi tirah baring selama masa
 Urine putput normal akut

14
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011

 Mampu berkeringat  Kaji adanya peningkatan JVP, edema dan asites


 Tidak demam  Tinggikan kaki saat berbaring
 Buat jadwal masukan cairan
 Monitor intake nutrisi
 Timbang BB secara berkala
 Monitor TTV
 Pantau haluaran urine (karakteristik, warna,
ukuran)
 Keseimbangan cairan secara 24 jam
 Monitor tanda dan gejala asites dan edema
 Ukur lingkaran abdomen, awaaaasi tetesan
infus
 Pantau albumin serum
 Kaji turgor kulit

13 VOLUME CAIRAN BERLEBIH Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama MANAJEMEN CAIRAN
Definisi: retensi cairan isotonik .......x24 jam keseimbangan cairan pasien  Pertahankan posisi tirah baring selama masa
meningkat. normal dengan indikator : akut
Batasan karakteristik: berat badan  TD dalam rentang yang diharapkan  Kaji adanya peningkatan JVP, edema dan asites
meningkat pada waktu yang singkat,  CVP dalam rentang yang diharapkan  Tinggikan kaki saat berbaring
asupan berlebih dibanding output,  Tekanan arteri rata-rata dalam rentang  Buat jadwal masukan cairan
tekanan darah berubah, tekanan arteri yang diharapkan  Monitor intake nutrisi
pulmonalis berubah, peningkatan CVP,  Nadi perifer teraba  Timbang BB secara berkala
distensi vena jugularis, perubahan pada  Keseimbangan intake dan output dalam  Monitor TTV
pola nafas (sesak nafas), suara nafas 24 jam  Pantau haluaran urine (karakteristik, warna,
abnormal, kongesti kemacetan paru,  Suara nafas tambahan tidak ada ukuran)
pleural efusi, Hb dan hematokrit  Berat badan stabil  Keseimbangan cairan secara 24 jam
menurun, perubahan elektrolit,
 Tidak ada asites  Monitor tanda dan gejala asites dan edema
khususnya perubahan berat jenis, suara
jantung SIII, reflek hematojugular  Tidak ada distensi vena  Ukur lingkaran abdomen, awaaaasi tetesan
positif, perubahan status mental,  Tidak ada edema perifer infus
kegelisahan, kecemasan.  Hidrasi kulit  Pantau albumin serum

15
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
Faktor yang berhubungan:  Membran mukosa basah  Kaji tirgor kulit
 Mekanisme pengaturan  Serum elektrolit dbn
melemah  Ht dbn
 Asupan cairan berlebih  Tidak ada haus yang abnormal MONITOR CAIRAN
 Asupan natrium berlebih  Tidak ada sunken eyes  Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan
 Urine putput normal dan eliminasi
 Mampu berkeringat  Tentukan kemungkinan faktor resiko daari
 Tidak demam ketidakseimbangan cairan (hipertermia, terapi
diuretik, kelainan renal, gagal jantung,
diaporesis, disfungsi hati)
 Monitor berat badan
 Monitor serum dan elektrolit urine
 Monitor serum dan osmolaritas urine
 Monitor BP, HR, RR
 Monitor tekanan darah orthostatik dan
perubahan irama jantung
 Monitor parameter hemodinamik invasif
 Catat secara akurat intake dan output
 Monitor membran mukosa dan turgor kulit,
serta rasa haus
 Monitor warna dan jumlah

14 HIPERTERMI Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama PENGATURAN SUHU


Definisi: suhu tubuh naik diatas rentang .......x24 jam pengaturan suhu tubuh pasien  Monitor minimal tiap 2 jam
normal normal dengan indikator :  Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
Batasan karakteristik: kenaikan suhu  Suhu tubuh dalam rentang normal  Monitor TD, nadi, dan RR
tubuh naik diatas rentang normal,  Nadi dan RR dalam rentang normal  Monitor warna dan suhu kulit
kenaikan suhu tubuh diatas rentang  Temperatur kulit sesuai dengan  Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
normal, serangan atau konvulsi rentang yang diaharapkan  Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
(kejang), kulit kemerahan,  Tidak ada sakit kepala  Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya
pertambahan RR, takikardi, saat  Tidak ada nyeri otot kehangatan tubuh
disentuh tangan terasa hangat

16
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
Faktor yang berhubungan:  Tidak lekas marah  Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan
 Penyakit/trauma  Tidak ada perubahan warna kulit akibat panas
 Peningkatan metabolisme  Tidak ada tremor  Diskusikan tentang pentingnya penagturan suhu
 Aktivitas yang berlebihan  Berkeringat saat kepanasan dan kemungkinan efek negatif dari kedinginan
 Pengaruh anestesi/medikasi  Menggigil saat kedinginan  Beritahuakan tentang indikasi terjadinya
 Ketidakmampuan/penurunan  Denyut nadi sesuai dengan yang keletihan dan penanganan emergency yang
kemampuan berkeringat diharapkan diperlukan
 Terpapar di lingkungan panas  Pernafasan sesuai dengan yang  Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan
 Dehidrasi diharapkan yang diperlukan
 Pakaian yang tidak tepat  Hidrasi adekuat  Berikan antipiretik jika perlu
 Melaporkan kenyamanan suhu tubuh
FEVER TREATMENT
Definisi: manajemen pasien dengan hiperpireksia yang
disebabkan oleh faktor non lingkungan.
Intervensi:
 Monitor suhu sesering mungkin
 Monitor IWL
 Lakukan monitoring suhu secara kontinyu
 Monitor warna dan suhu kulit
 Monitor tekanan darah, nadi dan RR
 Monitor penurunan tingkat kesadaran
 Monitor WBC, Hb dan Ht
 Monitor input dan output monitor keabnormalan
elektrolit
 Monitor adanya aritmia
 Monitor ketidakseimbangan asam basa
 Berikan antipiretik
 Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab
demam
 Selimuti pasien
 Lakukan tepid sponge

17
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011

 Berikan cairan IV
 Kompres pada lipatanpaha dan ketiak
 Tingkatkan sirkulasi udara
 Berikan pengobatan untuk mencegah pasien
menggigil

15 KETIDAKSEIMBANGAN Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama MONITOR NUTRISI


NUTRISI: KURANG DARI .......x24 jam status nutrisi pasien normal  Berat badan pasien dalam batas normal
KEBUTUHAN TUBUH dengan indikator :  Monitor adanya penurunan berat badan
Definisi: keadaan dimana individu  Intake nutrien normal  Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
mengalami intake nutrisi yang kurang  Intake makanan dan cairan normal dilakuakn
dari kebutuhan tubuh untuk memenuhi  Berat badan normal  Monitor interaksi anak dan orang tua selama
kebutuhan metabolik  Massa tubuh normal makan
Faktor yang berhubungan:  Pengukuran biokimia normal  Monitor lingkungan selama makan
 Ketidakmampuan menelan  Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
 Penyakit kronik Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama selama jam makan
 Intoleransi makanan .......x24 jam status nutrisi: intake nutrient  Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
 Kesulitan mengunyah pasien adekuat dengan indikator :  Monitor turgor kulit
 Mual  intake kalori  Monitor kekeringan, rambut kusam, total
 Muntah  intake protein protein, Hb dan kadar Ht
 Hilang nafsu makan  intake lemak  Monitor makanan kesukaan
 intake karbohidrat  Monitor pertumbuhan dan perkembangan
 intake vitamn  Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
 intake mineral jaringan konjungtiva
 intake zat besi  Monitor kalori dan intake nutrisi
 intake kalsium  Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas oval
 Catat jika lidah berwarna megenta, scarlet

MANAJEMEN NUTRISI

18
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011

 Kaji adanya alergi makanan


 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien
 Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
 Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein
dan vitamin C
 Berikan subtansi gula
 Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
 Berikan makanan yang terpilih (sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
 Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian
 Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
 Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

16 NYERI KRONIS Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama MANAJEMEN NYERI


Definisi: serangan mendadak atau pelan ...... x24 jam pasien dapat mengontrol nyeri Definisi : mengurangi nyeri dan menurunkan tingkat
intensitsnya dari ringan sampai berat, dengan indikator: nyeri yang dirasakan pasien.
konstan atau berulang tanpa akhir yang  Mengenali fktor penyebab Intervensi :
dapat diantisipasi/siprediksi dan durasi  Mengenali onset (lamanya sakit)  lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
waktunya lebig dari 6 bulan.  Menggunakan metode pencegahan termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
Batasan karakteristik:  Menggunakan metode nonanalgetik kualitas dan faktor presipitasi
 Perubahan berat badan untuk mengurangi nyeri  observasi reaksi non verbal dari
 Laporan secara verbal dan non  Menggunakan analgetik sesuai ketidaknyamanan
verbal atau fakta dari observasi kebutuhan  gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
atas tingkah laku melindungi,  Mencari bantuan tenaga kesehatan mengetahui pengalaman nyeri pasien
tingkah laku berjaga-jaga, muka  Melaporkan gejala pada tenaga  kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
topeng, ritabilitas, fokus pada kesehatan  evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
diri sendiri, gelisah, depresi  Menggunakan sumber-sumber yang  evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
 Atropi yang melibatkan beberapa tersedia tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa

19
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
otot  Mengenali gejala-gejala nyeri lampau
 Perubahan pola tidur  Mencatat pengalaman nyeri  bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
 Takut cedera kembali sebelumnya menemukan dukungan
 Berkurangnya interaksi dengan  Melaporkan nyeri sudah terkontrol  kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
orang nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
 Ketidakmampuan untuk Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama kebisingan
melanjutkan aktivitas ...... x24 jam pasien dapat mengetahui tingkatan  kurangi faktor presipitasi
sebelumnya nyeri dengan indikator:  pilih dan lakukan penanganan nyeri
 Memperantarai respon simpatik  melaporkan adanya nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter
(contoh: temperatur dingin,  luas bagian tubuh yang terpengaruh personal)
perubahan posisi tubuh,  frekuensi nyeri  kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
hipersensitifitas)  panjangnya episode nyeri intervensi
 Anoreksia  pernyataan nyeri  ajarkan tentang teknik non farmakologi
Faktor yang berhubungan : ketidak  ekspresi nyeri pada wajah  berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
mampuan fisik kronis/psiksosial  posisi tubuh protektif  evaluasi keefektifan kontrol nyeri
 kurangnya istirahat  tingkatkan istirahat
 ketegangan otot  kolaborasikan dengan dokter jika keluhan dan
 perubahan pada frekuensi pernafasan tindakan nyeri tidak berhasil
 perubahan nadi
 perubahan tekanan darah ANALGETIC ADMINISTRATION
 perubahan ukuran pupil Definisi : penggunaan agen farmakologi untuk
 keringat berlebih menghentikan atau mengurangi nyeri
 kehilangan selera makan Intervensi :
 tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum pemberian obat
 cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis
dan frekuensi
 cek riwayat alergi
 pilih analgetik yang diperlukan atau kombinasi
dari analgetik ketika pemberian lebih dari satu
 tentukan pilihan analgetik tergantung tipe dan
beratnya nyeri
 tentukan analgetik pilihan, rute pemberian dan
20
NANDA NIC NOC PSIK FIKES UMM 2011
dosis optimal
 pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
 monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgetik pertama kali
 berikan analgetik tepat waktu terutama saat
nyeri hebat
 evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala
(efek samping)

21

Anda mungkin juga menyukai