Syukur Alhamdulillah Segala puji milik Allah. Puji dan syukur kita panjatkan atas limpahan kasih sayang
dan rahmatNya kepada kita sekalian. Semoga Allah berkenan terus mencurahkan kasihNya kepada
kami, insan KPPN Metro, agar dapat menunaikan tugas pelayanan perbendaharaan secara amanah
memenuhi azas-azas pengelolaan keuangan negara yaitu : akuntabel, professional, proporsional dan
transparan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 262/PMK.01/2016 tanggal 30 Desember 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, KPPN Metro
merupakan KPPN dengan Tipe A1 merupakan instansil vertikal Ditjen Perbendaharaan di bawah Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Lampung dengan wilayah pembayaran Kota
Metro, Kab. Lampung Tengah, dan Kab. Lampung Timur serta berkedudukan di jalan Seminung No. 5
Metro.
KPPN Metro mempunyai tugas melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum
negara, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta menatausahaan penerimaan dan
pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam
rangka mendukung hal itu, kami terbitkan Buku Pintar SAS 2018 sebagai panduan mandiri bagi
seluruh satker mitra kerja KPPN Metro dalam rangka proses pelaksanaan anggaran sampai dengan
pelaporan pertanggungjawabannya.
Buku pintar ini kami susun bagi para pemangku kepentingan sebagai wujud tanggung jawab moral kami
selaku guru dan pelayan demi upaya peningkatan pelayanan KPPN Metro. Buku ini juga tersedia dalam
versi softcopy berbentuk PDF (E-book) dan Flipbook yang dapat didownload pada website resmi KPPN
Metro, yaitu http://kppnmetro.org atau www.djpbn.kemenkeu.go.id/kppn/metro .
Besar harapan kami, buku pintar ini dapat bermanfaat dan menjadi panduan bagi pelaksanaan tugas
dalam pengelolaan APBN khususnya dalam pengoperasian Aplikasi SAS. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan buku ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kontribusi yang konstruktif
akan selalu kami respon dalam rangka perbaikan kualitas materi dan penyajian.
Demikian mudah-mudahan media ini bermanfaat buat stakeholder maupun pihak-pihak yang
membutuhkan.
Created by dorintez
Pilih INSTAL
Gambar diatas menunjukkan proses instalasi akan membentuk folder pada C:\DBSAS17.
Pilih Lanjut
Gambar tersebut diatas menunjukkan bahwa proses instalasi akan membentuk folder
C:\AplikasiSAS2018 pada C:\. Langkah selanjutnya pilih Selesai.
Gambar diatas adalah shortcut yang ada di desktop komputer untuk menjalankan aplikasi SAS. Klik
dua kali pada gambar untuk menjalankan aplikasi.
Maka akan masuk ke Aplikasi SAS 2018 Modul Admin seperti dibawah ini :
3. Aplikasi akan terupdate, tunggu sampai selesai dan muncul seperti di bawah ini :
4. Setelah itu klik tombol SELESAI dan akan muncul tampilan login berikut :
Klik tombol berbentuk kotak untuk mencari ADK DIPA 2018 (folder tempat ADK DIPA tidak boleh
ada spasi)
Jalankan proses Transfer pagu pilih pagu yang tertera berikan tanda V dan isikan kode
Selanjutnya adalah masuk ke Sub Menu Referensi I Nomor SPP isikan data satker. Nomor
awal dimulai dari 00001 dan nomor akhir alokasi 99999, lalu klik SIMPAN :
Pilih Sub Menu Kode KPPN Pembayar seperti di bawah ini & pilih default nomor 126 untuk KPPN
Metro. Kosongkan kolom centang pada “Ada KCBI”
Isikan :
1) Kode Satker
2) Isikan NIP
3) Isikan Nama
4) Isikan Golongan (misal : IV/a diisi 41, gol III/b diisi 32, gol II/c diisi 23, dst)
5) Isikan Jabatan
6) Pilih Keterangan sesuai dengan Jabatannya
7) berikan tanda V pada kotak yang ada pada PPK dan PPSPM
Rekam semuanya dengan karwas 0001 lalu beri tanda centang Default pada kolom PPK &
PP-SPM :
Kuasa Pengguna Anggaran (Ket : 1) wajib direkam
Pejabat Penandatangan SPM (Ket : 2) wajib direkam
Bendahara Pengeluaran (Ket : 3) wajib direkam
Pejabat Pembuat Komitmen (Ket : 4) wajib direkam
Pengantar SPM (Ket : 5)
Bendahara Penerimaan (Ket : 6) jika ada
Operator (Ket : 0)
Selanjutnya pilih Sub Menu Referensi I Nomor Kontrak seperti tampilan berikut :
Selanjutnya pilih Sub Menu Referensi I Alamat Kantor dan isikan data kantor Anda :
Pada aplikasi SAS tahap awal (18.0.0), untuk user LPJ Bendahara Pengeluaran belum ada. Oleh
karena itu, jika anda mulai menggunakan SAS di tengah tahun maka setelah instalasi SAS, harus
melakukan update SAS dahulu sampai versi terakhir, baru mulai merekam user.
Jika satker Anda merupakan satker lama (tiap tahun mendapatkan DIPA), maka supplier dapat
diimpor dari SAS versi 2017. Jika satker Anda adalah satker baru (baru mendapatkan DIPA di atas
tahun 2015), Anda harus melakukan perekaman supplier secara manual. Ambil data SUPPLIER
tahun 2017 agar anda tidak perlu merekam lagi supplier tahun sebelumnya untuk menghindari
penolakan pada SPAN.
Pastikan bahwa aplikasi dan database SAS 2017 ada pada PC/laptop yang sama. Caranya
melalui menu UTILITY --> Ambil Data Supplier 2017
Tipe Supplier :
01 (satker) : untuk Bendahara Pengeluaran
02 (penyedia barang & jasa) : untuk Rekanan/Pihak Ketiga
03 (pegawai) : untuk penerima Para Pegawai PNS dengan Daftar Terlampir
04 (BA 999) : khusus Kantor Pusat DJPb
05 (transfer daerah) : khusus Ditjen Perimbangan Keuangan
06 (penerusan pinjaman) : untuk penerima Non PNS atau Bansos dengan Daftar
Terlampir
07 (lain-lain) : untuk SPM-KP Ditjen Pajak
Kemudian klik Tambah Alamat, maka akan muncul tampilan seperti ini :
Kemudian klik Tambah Rekening, maka akan muncul tampilan seperti ini :
Kolom Bank Pusat langsung tekan Enter, lalu pilih Bank Pusat letak rekening
Kolom Nama Bank pertama dapat dikosongkan (jika tidak ditemukan daftar nama kantor
cabang bank), lalu kolom keduanya harus diketik manual Nama Kantor Cabang Bank
Kolom Nama Rekening diisi sesuai dengan nama di rekening koran
Kolom Nomor Rekening diisi nomor rekening tanpa tanda baca (hanya angka)
Kolom Lokasi diisi kode lokasi sesuai lokasi :
12.00 Provinsi Lampung
12.02 Kab. Lamteng
12.07 Kab. Lamtim
12.51 Kota Bandar Lampung
12.52 Kota Metro
Kolom NRS diisi dengan Nomor Register Supplier yang dapat dilihat pada OMSPAN
Setelah selesai, dapat klik Simpan Rekening Simpan Alamat Simpan
Isikan Kode PPK sesuai yang sudah direkam, lalu klik ENTER
Masuk ke SAS 2017, lalu ke submenu PPNPN Utiliti Kirim Data PPNPN Lintas Tahun
Klik kolom Lokasi untuk meletakkan file hasil transfer ADK Lintas Tahun, misalnya ke
C:\AplikasiSAS2018
Klik Kirim, file ADK PPNPN Lintas Tahun akan terbentuk di C:\AplikasiSAS2018
Login ke level PPK/SPP pada SAS 2018, lalu pilih submenu PPNPN Utiliti Terima Data
PPNPN Tahun Lalu
Klik Tombol Kotak untuk mencari ADK PPNPN Lintas Tahun yg tadi sudah ditransfer lalu klik Buka
Pada jendela window Split Data Pagu PPNPN, isikan kode PPK satker (contoh : 01) kepada akun
dimana gaji PPNPN akan dibebankan (sesuaikan pembebanan akunnya) lalu tekan Enter. Pengisian
bisa di beberapa akun yang berbeda, sesuai dengan fungsi akun tersebut untuk pembayaran
PPNPN (misal : untuk honorer, satpam, komisioner, dll). Untuk mengecek kode PPK dapat dilihat
pada modul admin menu Referensi I Kode PPK.
Setelah selesai, klik tombol simpan (gambar disket) di pojok kiri bawah jendela window
Beri tanda Centang Default pada NAMA SATKER, lalu klik SET DEFAULT, jika berhasil akan muncul
seperti gambar di bawah ini.
Login dengan user satker, lalu masuk ke menu Modul Komitmen Cari Data Supplier
Nomor Register
Supplier (NRS)
Jika sudah, berikan centang pada kolom Pilih (di paling kanan), lalu klik Unduh Txt pada bagian
bawah tengah untuk mendownload ADK Supplier dari OMSPAN. Hasil downloadnya akan seperti ini :
Pilih ADK supplier yang telah didownload sebelumnya, lalu klik AMBIL
Jika berhasil, akan muncul pemberitahuan “Proses Selesai” dan Data supplier sudah berhasil
diimport ke dalam aplikasi SAS 2018.
Klik Ubah jika ingin memeriksa apakah data-data di dalamnya sudah benar.
1. Rekam SPP
Selanjutnya masuk ke Aplikasi SAS 2018 dengan level PPK untuk melakukan perekaman SPP.
- Isikan User dengan user yang sudah di rekam pada referensi user
- Isikan Password
- Klik Login
Masuk ke Aplikasi seperti di bawah ini lalu pilih Menu SPP Sub Menu RUH SPP
Selanjutnya setelah masuk ke Sub Menu RUH SPP maka dapat dimulai melakukan perekaman SPP
Gaji 2018 seperti contoh di bawah ini :
4. Klik tombol untuk mencari file ADK GPP yang berextensi . RKP
5. Berikan tambahan keterang yang diperlukan
6. Pastikan Tahun Anggaran Diisi dengan tahun 2018
7. Pilih Cara Bayar : (2) Giro Bank
8. Pilih kegiatan yang terdapat Akun 51....untuk Gaji
9. Pilih kode Output untuk Gaji
10. Pilih Sub Output
11. Pilih Komponen
12. Pilih Sub Komponen
13. Pilih Jenis Pembayaran : (1) Pengeluaran Anggaran
14. Pilih Sifat Pembayaran : (4) Pengeluaran Langsung (LS)
15. Pilih Dasar Pengeluaran : (01) UU No 15 Tahun 2017
16. Pilih Jenis Dokumen : (01) DIPA
17. Nilai pada Kotak Jumlah Pengeluaran akan otomatis terisi jika dilakukan Proses import data GPP
18. Nilai pada Kotak Jumlah Pengeluaran akan otomatis terisi jika dilakukan Proses import data GPP
19. Nilai pada Kotak Jumlah Potongan akan otomatis terisi jika dilakukan Proses import data GPP
20. Selanjutnya pilih tombol Rekap Gaji
Setelah klik tombol rekap gaji maka selanjutnya masuk ke detail rincian gaji seperti di bawah ini ;
Klik kotak Kode Bendaharawan , lalu pilih Para Pegawai satker................. , maka akan tampil
rincian supplier sesuai yang sudah kita isikan pada Referensi I.
2. Cetak SPP
Selanjutnya adalah melakukan perekaman selanjutnya adalah melakukan proses cetak yaitu masuk
menu SPP Sub Menu Cetak SPP
Berikan tanda V pada Kotak Proses lalu pilih cetak ke Layar atau langsung ke Printer maka akan
tampak cetakan SPP sebagai berikut :
KODE-KODE
KATEGORI
Jenis Cara Jenis Sifat Akun Akun Pot. KELENGKAPAN
SPM
SPM Bayar Pbyrn Pbyrn Belanja
SPM-UP 10 2 4 1 825111 – · ADK SPM
(RM) · Surat Pernyataan UP
825113 · MP (untuk PNBP)
(PNBP)
SPM-GUP ISI 05 2 1 3 5xxxxx – · ADK SPM
· MP (untuk PNBP)
SPM-GUP NIHIL 05 5 1 3 5xxxxx 815111 · ADK SPM
(RM) · SSBP sisa UP
815113
(PNBP)
SPM-TUP 10 2 4 2 825511 – · ADK SPM
(RM) · Persetujuan TUP
825513 · MP (untuk PNBP)
(PNBP)
SPM-PTUP 05 5 1 6 5xxxxx 825511 · ADK SPM
(RM) · SSBP sisa TUP
825513
(PNBP)
SPM-LS GAJI 01 2 1 4 51xxxx Pajak, · ADK SPM
PFK, PNBP · ADK GPP
· ADK PRB
· Daftar Perubahan GPP
· SSP
· SPTJM (tentative)
SPM-LS BELANJA Pembayaran Belanja Pegawai berupa … (Gaji Susulan/Gaji Terusan/Kekurangan Gaji)
PEGAWAI (GPP) Sesuai Daftar Gaji No …. Tanggal …., Untuk Bulan …. Tahun …. sesuai SPP No….
Tanggal ……
SPM-LS BELANJA Pembayaran Belanja Pegawai berupa … (Tunjangan Kinerja/Uang Makan/
PEGAWAI (Non Lembur/Vakasi) sesuai SK No …. Tanggal …. untuk Bulan …. sesuai SPP No…. Tanggal
GPP) ……
SPM-LS PPNPN Pembayaran Belanja Barang berupa Honorarium PPNPN bulan ……………… sesuai DPP
Nomor : …………… dan SPP No…. Tanggal ……
SPM-LS NON Pembayaran Belanja … (Barang/Modal/Bansos) berupa… (Honorarium/Perjalanan Dinas,
KONTRAKTUAL dll) sesuai …. (SK/ST/SPD) No …. Tanggal …. untuk Bulan …. sesuai SPP No…. Tanggal
……
SPM-LS KONTRAK Pembayaran Belanja …. (Barang/Modal) Sesuai …. (Kontrak/Nota Pesanan/Faktur)
(sekaligus lunas) Nomor …. Tanggal …., BAST Nomor …. Tanggal …. dan sesuai SPP No…. Tanggal ……
Ada 2 pilihan, excel supplier tipe 3 dan tipe 6. Tipe 3 adalah untuk penerima Para Pegawai PNS
dengan Daftar Terlampir (wajib ada NIP). Sedangkan tipe 5 untuk penerima Non PNS atau
Bansos dengan Daftar Terlampir.
Extract file hasil download, isinya excel seperti di bawah ini. Pilih sesuai Bank tujuan penerima.
Rekam supplier dengan nama dan nomor rekening terlampir lalu pada menu perekaman uraian
SPP, klik tombol Daftar Lampiran, kemudian klik Import
- Maka akan muncul tampilan "Keterangan Pekerjaan", % Realisasi thd Pagu, Target
Kinerja/Volume dan Capaian Kinerja/Volume (%), seperti gambar di bawah ini:
- Untuk memudahkan pengisian, silakan pilih "Tampilkan Hanya Level Output" karena memang
yang di isi hanya pada level Output doang.
Isian Capaian Kinerja Program dengan menggunakan persentasi sesuai dengan pengukuran kinerja
pada kondisi satker masing-masing. Pengukuran kinerja yang dimaksud adalah menilai keberhasilan
atau kegagalan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana. Kita bisa membandingkan
antara target dengan realisasinya.
Jika telah terisi, klik "Simpan" utk menyimpan, menu "Cetak" untuk mencetak, menu "kirim" untuk
membentuk menjadi sebuah ADK yang nantinya akan kita masukkan ke Aplikasi SAIBA, dan menu
"keluar" untuk keluar pada modul capaian output.
b. Jika kita hilangkan pilihan "Tampilkan Hanya Level Output" maka hasil cetakannya lengkap.
- Ketika klik "kirim" maka akan muncul folder tujuan pembentukan ADK, silakan pilih folder yang
diinginkan dan klik OK.
Langkah selanjutnya adalah menginput data NTPN, NTB, Nilai Setor, Tanggal Buku dan Tanggal
Dokumen. Lihat gambar :
Masukkan Tanggal Buku kemudian klik Tampilkan. Akan muncul daftar setoran yang telah kita input
sebelumnya. Setelah tercentang, klik Cetak.
ADK ini nanti yang dibawa ke KPPN beserta cetakan Data Kofirmasi Penerimaan Negara.
1. Catat SPM
Setelah proses Cetak SPP maka jika seting Database yang dipilih adalah Gabung maka PPSPM bisa
langsung melakukan proses Catat, Ubah, Batal SPM
Setelah Proses perekaman SPP selesai maka PPSPM bisa langsung melakukan proses Catat, Batal
dan Hapus SPM dengan masuk ke Level SPM seperti tampilan di bawah ini :
Setelah masuk dengan user dan Password untuk PPSPM dan pilih Menu SPM Sub Menu Catat,
Batal dan Hapus SPM
Klik SPP yang akan di Catat lalu pilih tombol PILIH di kanan bawah
2. Cetak SPM
Selanjutnya lakukan Proses Cetak SPM pada menu SPM dan Sub Menu Cetak SPM
Setelah klik Sub Menu Cetak SPM maka akan tampak tampilan berikut ini :
3. Masukkan filter tanggal SP2D yang akan diimpor lalu klik Kirim
4. Jika sudah tertayang, maka pilihlah SP2D yang anda inginkan atau bisa juga dengan pilih semua
dengan mencentang kotak di kolom paling kanan di bawah tulisan Data SP2D (Pilih).
6. ADK yang dihasilkan biasanya berekstensi TXT dan memiliki nama dengan format
kodesatker_tglawalpencarian_tglakhirpencarian.txt
7. Selanjutnya, login ke SAS menggunakan user/menu PPSPM, pilih menu SPM kemudian pilih
SubMenu Catat Nomor SP2D. Pilih range tgl SPM sesuai dengan data .txt yang telah kita
download lalu klik Impor Data Nomor SP2D
8. Cari data .txt yang telah kita download dari OM SPAN kemudian klik OK. Jika berhasil, nomor
SP2D akan otomatis terisi, kita tinggal klik Simpan.
Aplikasi Injeksi PIN PPSPM (Tanda Tangan Elektronik) adalah aplikasi yang dipakai untuk
menambahkan/memasukkan PIN PPSPM sebagai tanda tangan elektronik ke dalam ADK SPM sekaligus
sebagai sarana untuk melakukan encode PIN PPSPM sebelum dikirimkan dengan sarana SMS ke SMS
Gateway KPPN pada saat aktivasi atau perubahan PIN PPSPM.
ADK SPM yang ditransfer dari aplikasi SAS tidak dapat diajukan ke KPPN sebelum dilakukan inject
PINPPSPM pada ADK dimaksud. Sebelum ADK SPM di antar ke KPPN satker wajib melakukan Injeksi
tandatangan elektronik ke dalam ADK SPM yang mau di sampaikan ke KPPN, prosesnya yaitu :
Buka Aplikasi Inject PIN PPSPM
1) Ambil ADK SPM yang akan dimasukkan PIN dengan cara klik tombol ADK SPM. Apabila ADK
berhasil dibaca, akan tampak seperti gambar di atas.
2) Lakukan pengecekan kesesuaian antara hardcopy dengan ADK SPM dengan cara memasukkan
kode barcode yang tercetak pada hardcopy SPM.
3) Kesesuaian antara hardcopy dengan ADK SPM dapat dilihat pada grid kolom valid. Tanda
berarti sesuai, sedangkan tanda silang merah berarti terdapat ketidaksesuaian atau belum
dilakukan validasi.
4) Masukkan PIN apabila semua SPM sudah divalidasi dan valid dengan cara klik tombol Inject
PIN. Inject PIN tidak bisa dilakukan apabila masih terdapat SPM yang belum divalidasi atau
tidak valid.
5) Masukkan PIN PPSPM pada form yang muncul setelah klik tombol inject PIN. Catatan: PIN
terdiri dari 6 digit angka tanpa huruf yang telah diaktifasikan
Merekam data kontrak pada Aplikasi SAS merupakan kewajiban sesuai PMK-190/PMK.05/2012 Pasal 35
ayat 1 yang berbunyi " Perjanjian/kontrak yang pembayarannya akan dilakukan melalui SPM-LS, PPK
mencatatkan perjanjian/kontrak yang ditandatangani ke dalam suatu sistem yang disediakan oleh
Direktorat Jenderal Perbendaharaan". Data kontrak wajib disampaikan ke KPPN paling lambat 5 hari
kerja setelah kontrak ditandatangani.
Berikut tahapan-tahapan perekaman data kontrak di aplikasi SAS :
Saat mengisi pagu kontrak, jangan lupa melakukan pembebanan pagu. Caranya dengan mengklik
tombol ... disebelah pengisian rupiah pagu tahun XXXX. Data tidak akan bisa disimpan jika tahap ini
terlewat
Setelah masuk isikan pagu kontrak di kolom yang berwarna biru, lalu klik simpan dan pastikan ada
kotak informasi yang bertuliskan pagu kontrak disimpan.
Selanjutnya pengisian yang sering membuat bingung adalah pengisian cara pembayaran. Pada
pengisian cara pembayaran, setelah memilih pembayaran sekaligus atau bertahap. Klik kotak
disampingnya yang bertuliskan detil rincian dan realisasi.
Setelah pengisian persentase pencairan, klik tombol rekam tanggal pembayaran untuk merekam
tanggal perkiraan pencairan. Perkirakan tanggal sesuai prestasi pekerjaan.
Klik tutup, kemudian klik tombol simpan. Maka akan kita dapatkan hasil perhitungan seperti berikut
Pada hasil diatas dapat kita lihat perhitungan rincian pembayaran. Uang muka dibayar sebesar 20
juta dan diangsur 3 kali dengan jumlah 20 juta. Jumlah pembayaran prestasi pekerjaan sebesar 95
Klik tombol panah berwarna hijau untuk mengisi data Jangka Waktu, Sanksi, Data Jaminan, dan
data Lokasi/koordinat.
Khusus untuk Kontrak dengan Uang Muka, kolom Bank/Asuransi Penjamin UM (Uang Muka) sampai
dengan kolom tanggal berakhirnya Jaminan harus terisi.
Klik pada lokasi proyek/lokasi pelaksanaan pekerjaan untuk mendapatkan koordinat (lattitude
dan longitude), lalu klik kanan dan pilih “Ada Apa Disini?”
Akan muncul kotak seperti di bawah ini, lalu klik kode koordinat warna biru di bawahnya
Blok data koordinat di samping kiri browser lalu copykan ke kolom koordinat pada perekaman
kontrak Aplikasi SAS.
1. Pengertian PPNPN
Apa itu PPNPN? PPNPN (Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri) adalah pegawai tidak tetap,
pegawai honorer, staf khusus, dan pegawai lain yang dibayarkan oleh Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara. PPNPN meliputi :
1) PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) » Pegawai yang diangkat berdasarkan
perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan;
2) Staf khusus/staf ahli non pegawai negeri pada Kementerian Negara/Lembaga;
3) Komisioner/pegawai non pegawai negeri pada lembaga non struktural;
4) Dokter/Bidan PTT;
5) Dosen/Guru Tidak Tetap;
6) Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan Pramubhakti pada Satker yang membuat
perjanjian kerja/kontrak dengan KPA/PPK untuk melaksanakan kegiatan operasional kantor
7) Pegawai non pegawai negeri lainnya yang penghasilannya bersumber dari APBN.
PPNPN yang dimaksud disini tidak termasuk :
1) Pegawai pada BLU yang penghasilannya dibayarkan dari pendapatan BLU;
2) Pegawai tidak tetap/penerima honorarium yang ditugaskan terkait output kegiatan.
Perekaman/perubahan elemen data pada Aplikasi SAS meliputi data identitas PPNPN, surat
keputusan/perjanjian kerja/kontrak PPNPN, jumlah penghasilan dan data keluarga dengan
ketentuan sebagai berikut :
a) Pembayaran penghasilan PPNPN setiap bulan dibuat dalam suatu Daftar Pembayaran
Penghasilan PPNPN dari Aplikasi SAS.
b) Penghasilan PPNPN dibayarkan setiap bulan sesuai keputusan/perjanjian kerja/kontrak dan
dibayarkan paling cepat pada hari kerja pertama dan paling lambat tanggal 10 (sepuluh)
bulan berikutnya.
c) Pembayaran penghasilan PPNPN harus tetap memperhatikan ketersediaan dana dalam DIPA
menggunakan akun 521111, artinya pagu tidak boleh minus. Jika pagu tidak mencukupi, harus
melakukan revisi DIPA;
d) Pembayaran penghasilan kepada PPNPN menggunakan SPM LS langsung kepada rekening
masing-masing PPNPN;
e) Satuan kerja menyampaikan SPM pembayaran Penghasilan PPNPN ke KPPN melampirkan :
Daftar nominatif jika lebih dari satu penerima;
SSP apabila ada potongan PPh pasal 21;
ADK SPM dan ADK PPNPN.
f) Pengguna sangat disarankan untuk tidak menghapus data DPP yang sudah terbayar dengan
SP2D, karena data pembayaran bulanan (penghasilan dan pajak) akan digunakan sebagai dasar
perhitungan penyesuaian pajak pada akhir tahun atau pada saat pegawai berhenti bekerja. Data
yang tidak lengkap setiap bulan bisa mengakibatkan kesalahan perhitungan pajak.
g) Penghapusan data hanya boleh dilakukan untuk DPP yang memang salah dan tidak berlanjut
sampai dengan pencairan dana ke KPPN.
Klik Add, kemudian isi data PPNPN pada kolom yang tersedia.
Data rekening ini diperlukan untuk pembuatan SPM LS yang pembayarannya langsung ke rekening
PPNPN yang bersangkutan. Jika sudah, klik OK.
Setelah semua data sudah selesai diisi, klik tombol Save.
Keterangan :
Pada kolom kedudukan terdapat 3 (tiga) referensi kedudukan yaitu:
1. Aktif-BPJS :
Untuk pegawai berstatus aktif dan dikenakan potongan BPJS (baik yang sudah mempunyai
kartu BPJS maupun belum, baik yang menanggung BPJS ataupun tertanggung BPJS).
2. Aktif-nonBPJS :
Untuk pegawai berstatus aktif namun tidak dikenakan potongan BPJS (contoh: pensiunan
PNS yang kemudian menjadi PPNPN. Iuran BPJS sudah ditanggung oleh negara karena
statusnya pensiunan sehingga sebagai PPNPN dia tidak perlu membayar iuran BPJS).
3. Nonaktif :
Untuk pegawai yang diberhentikan atau tidak dimasukkan ke dalam daftar nominatif.
Khusus kasus dimana PPNPN terdiri dari satu keluarga (Nomor Kartu Keluarga sama) yang
sama-sama PPNPN, maka data keluarga yang perlu diisi lengkap hanya satu PPNPN saja
(contoh: suami), sedangkan PPNPN yang lain (istri/anak) dibuat status perkawinannya 1000
(tidak kawin) karena datanya sudah ada di data keluarga suami.
Pada kolom NPWP terdapat validasi 3 digit kode KPP pada NPWP digit ke 10-12. Untuk pegawai
yang tidak mempunyai NPWP silahkan kode NPWP silahkan kolom NPWP diisi angka 0 dengan
digit ke 10-12 diisi kode KPP NPWP bendahara kantor contoh : 000000000321000;
Pada field data rekening PPNPN, kolom kode swift dan dan kode iBan hanya perlu diisi oleh
PPNPN yang mempunyai rekening di bank asing.
Pada kotak dialog Status Kawin Awal Tahun, pilih tahun 2018 lalu klik tombol Update untuk
memunculkan data PPNPN yang baru direkam, kemudian klik Simpan.
Pada kotak dialog No Urut PPNPN akan terlihat nama PPNPN yang baru direkam. Status yang
berwarna merah artinya belum mendapatkan nomor urut. Klik tombol Cek » Urutkan, kemudian
Simpan dan Keluar
Pada kotak dialog Perekaman Potongan Penghasilan Perbulan, pilih Bulan yang akan dipotong
terlebih dahulu, kemudian isi potongan pada kolom berwarna ungu.
Kemudian pilih pegawai yg dibuat DPP-nya dengan mencentang Checkbox di samping kanan.
Pilih Kode Satker, Bulan, Tampilkan. Selanjutnya centang Checkbox pada DPP yang akan
dicetak. Jangan lupa pilih Penandatangan kemudian klik tombol Cetak.
Setelah pembentukan tanggal selesai, akan tampil daftar tanggal hari kerja dan hari libur. Segera
tentukan mana saja yang hari libur. Caranya, klik tombol Libur? pada bagian kanan tanggal-tanggal
yang seharusnya libur.
Lakukan hal serupa pada tanggal-tanggal libur lainnya hingga bulan Desember 2018, agar tidak
lupa sehingga tidak mengakibatkan kurangnya pembayaran lembur karena ada hari yang seharusnya
libur tapi dianggap hari kerja. Setelah selesai, klik Keluar.
Saatnya melakukan perekaman daftar perhitungan lembur.
Masuk ke menu PPNPN » Lembur » Proses Lembur.
Secara otomatis pada tanggal 18 Agustus 2017 terisi 4 jam lembur pada seluruh PPNPN.
Akan tampil Daftar Rekap Pembayaran Perhitungan Uang Lembur Dan Uang Makan
Lembur.
Klik tombol Lembur PPNPN, kemudian pilih daftar perhitungan PPNPN yg akan dibuatkan SPM-nya.
Tanggal berakhir bekerja diambil dari pengisian tanggal akhir SK/Kontrak Pegawai
Pada saat bulan terakhir SK/kontrak tidak diisi dengan bulan Desember, maka pada
bulan itu akan dihitung penyesuaian pajak (adjustment). Dalam keadaan normal,
penyesuaian pajak akan dilakukan pada bulan Desember.
Tanggal akhir SK/Kontrak wajib diisi dengan benar untuk menghindari kelebihan/kekurangan
perhitungan pajak.
Jika terjadi kasus pegawai berhenti bekerja sebelum tanggal berakhir SK/Kontrak, maka
sebelum pembuatan gaji terakhir (DPP), tanggal akhir SK/Kontrak harus disesuaikan dengan
bulan gaji terakhir tersebut. Misal :
1) Tanggal akhir SK/Kontrak awalnya terisi dengan 31-12-2018
2) Pegawai berhenti pada tanggal 31-10-2018
3) Pada saat akan membayar gaji bulan Oktober 2018, pada perekaman SK/Kontrak harus
disesuaikan tanggal akhir SK/Kontrak menjadi 31-10-2018 (Oktober 2018)
4) Hal ini dilakukan agar pada saat pembayaran gaji terakhir tersebut penyesuaian
perhitungan pajak disesuaikan.
Kompensasi pajak hanya bisa dilakukan untuk pembayaran gaji mulai bulan April 2018.
Isikan checklist/tanda centang pada Kompensasi Pajak untuk memperhitungkan piutang pajak
dengan perhitungan pajak pada DPP bulan itu.
Contoh simulasi :
Pajak yg Nilai
Nilai Pajak April hasil
Pegaw Nilai terdapat piutang
piutang perhitungan
ai kompensasi dalam DPP pajak
akhir th 2016 normal April akhir
1 2 3 4 5 6
(3-4) (2-4)
Robin 2.000.000 300.000 300.000 0 1.700.000
Nami 100.000 220.000 100.000 120.000 0
Sanji 130.000 130.000 130.000 0 0
Modul LPJ Bendahara Pengeluaran adalah modul SAS yang dikhususkan bagi bendahara pengeluaran
dalam mengelola pembukuan, khususnya untuk pembukuan Uang Persediaan. Modul ini juga sering
disebut SILABI (Sistem Pelaporan Bendahara Instansi).
Isikan :
Nama User
Isikan Password
Isikan NIP (masing-masing user harus beda NIP)
Pemilihan tipe user LPJ Bendahara Pengeluaran (SILABI) :
Level : 2 ( Operator )
Menu : 4 (LPJ Bend. Pengeluaran)
Kode PPK : pilih sesuai kode BPP
Lalu Klik SIMPAN
5) Rekam data rekening satker sesuai SAS 2016. Perekaman nomor rekening dilakukan secara
terpisah :
Bendahara Penerimaan (jenis rekening : 10)
Isian harus lengkap termasuk nomor surat persetujuan rekening dari KPPN. Kode BPP diisi
000. Lalu klik SIMPAN.
2) Rekam saldo awal dengan tanggal 1 Januari 2018 sesuai dengan saldo masing-masing Buku
Pembantu. Saldo masing-masing buku pembantu dapat dilihat/dicetak dari SILABI tahun 2017
dari menu Cetak Buku.
Isikan Nomor SP2D pada kolom No. SP2D (untuk SPAN ada 14 angka), Tanggal SP2D pada
kolom Tgl. SP2D, dan Bank/Pos Pada kolom Bank/Pos lalu centang pada kolom pilih dan
klik tombol SIMPAN untuk menyimpan nomor SP2D.
2. RUH SALDO AWAL untuk memindahkan saldo pembukuan manual/pembukuan
sebelumnya yang dilakukan oleh bendahara ke dalam SILABI. Perekaman saldo awal ini
terdapat dalam menu Bendahara Pengeluaran R/U/H saldo Awal.
Buku Pembantu UP
Buku Pembantu +
Tunai Buku Pembantu Pajak
+
= + =
Buku Buku Pembantu LS
Kas +
Buku Pembantu
Buku Pembantu UM/BPP
Bank +
Buku Pembantu Lain
Keterangan :
Kode satker : berisi kode satker (default)
Bendahara : berisi Kode BPP (default)
Periode :
o Bulan : sebagai parameter untuk menampilkan kuitansi yang telah
direkam dalam Grid dalam periode bulan tertentu.
o Tanggal : sebagai parameter untuk menampilkan kuitansi yang telah direkam
dalam Grid dalam periode tanggal tertentu.
Rekam : untuk merekam kuitansi baru
Edit : Untuk mengubah kuitansi yang telah direkam
Hapus : untuk menghapus kuitansi yang telah direkam
Cetak : untuk mencetak kuitansi yang telah direkam
Keluar : untuk keluar dari submenu RUH kuitansi
8. RUH Pajak. Submenu ini digunakan untuk merekam pajak yang dipungut oleh
bendahara yang berasal dari pajak atas pembelian barang melalui UP/TUP
maupun dari kekurangan pajak atas SAS LS bendahara yang belum dipotong di
SAS. Berikut tampilan dari submenu RUH Pajak.
Keterangan :
Kode satker : berisi kode satker (default)
Bendahara : berisi Kode BPP (default)
Periode :
o Bulan : sebagai parameter untuk menampilkan kuitansi yang telah direkam
dalam Grid dalam periode bulan tertentu.
o Tanggal : sebagai parameter untuk menampilkan kuitansi yang telah direkam
dalam Grid dalam periode tanggal tertentu.
Rekam : untuk merekam kuitansi baru
Edit : Untuk mengubah kuitansi yang telah direkam
Hapus : untuk menghapus kuitansi yang telah direkam
Cetak : untuk mencetak kuitansi yang telah direkam
9. Klik rekam untuk merekam pajak maka akan tampil form sebagai berikut :
Centang pada kolom pilih lalu klik “pilih”, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
B. Transaksi Bendahara
Syarat untuk melakukan perekaman Pajak yang berasal dari SAS LS Bendahara
adalah melakukan pencatatan SP2D pada modul Aplikasi SAS. Berikut adalah
tampilan dari perekaman pajak yang berasal dari Pembayaran LS bendahara :
Klik Rekam, lalu pilih yang TRANSAKSI BENDAHARA
Submenu ini merupakan inti dari modul aplikasi silabi modul bendahara pengeluaran
ini. Melalui submenu RUH Transaksi, transaksi yang terjadi mulai dibebankan dan mulai
dicatat. Sebelum memulai melakukan perekaman transaksi harus didahului dengan
perekaman pada submenu sebelumnya, yaitu submenu RUH kuitansi untuk melakukan
pencatatan kuitansi dan RUH pajak untuk melakuka Pencatatan Pajak dan SPM pada Modul
Aplikasi SPM sudah dilakukan pencatatan nomor SP2D.
Setelah transaksi dianalisis dan dicatat ke dalam jurnal, langkah selanjutnya adalah mem-
posting (memindahkan-bukukan) setiap saldo akun yang terdapat pada jurnal ke dalam buku
Keterangan :
1. Isikan kode satker dan periode posting
2. Klik tombol posting
3. Tunggu sampai muncul pesan
B) Cetak Buku
Submenu ini digunakan untuk mencetak laporan BKU dan Buku Pembantu , antara lain :
C) Berita Acara
Keterangan :
1. Pilih jenis berita acara
2. Pilih periode
3. Klik hitung saldo
4. Isi Nomor Berita Acara
5. Isi Tanggal berita Acara
6. Isi Uang di Brankas
7. Isi Saldo Rekening
8. Isi Saldo Uakpa
9. Isi Penjelasan UP
Penjelasan UP hanya akan muncul jika terdapat selisih pada posisi kas dan UP
10. Klik simpan
Keterangan :
1. Isi periode
2. Klik tayang
SILABI-BPP
Dana UP dari Bendahara Pengeluaran tersebut direkan di SILABI-BPP melalui RUH
Transaksi dengan kode : (23) terima tunai BP atau (22) terima transfer BP
Kemudian BPP akan merekam kuitansi-kuitansi melalui : RUH Kuitansi (rekam semua
kuitansi) dan RUH Pajak (rekam semua pajak dari kuitansi)
Untuk pembukuan transaksi BPP melalui RUH Transaksi :
(08) transaksi UP
(09) pungut pajak
(10) setor pajak
(13) Bayar UM
(14) Bukti rampung
(15) kekurangan UM
(16) kelebihan UM
Saat pengajuan SPM GUP isi :
SILABI-BP : RUH transaksi (11) SPM GU (07) PU Bank selanjutnya transaksi (18)
tunai ke BPP atau (17) transfer ke BPP.
SILABI-BP : Kirim ke BPP adk SPM GU klik ADK, maka akan terbentuk file kirim dengan
nama GU, misal: GU622297_346723K.GU
SILABI-BPP : RUH transaksi (11) terima ADK SPM GU pilih sesuai SPM GU BPP dan rekam
transaksi di BPP kembali seperti diatas
SILABI-BPP : membuat DRPP diserahkan ke BP untuk dibuat SPP oleh PPK, DRPP berupa
cetakan dan ADK. DRPP dibuat perkegiatan output lokasi.
SILABI-BP : Kirim ke BPP adk SPM GU klik ADK, maka akan terbentuk file kirim dengan
nama GU, misal: GU622297_346723K.GU
SILABI-BPP : RUH transaksi (11) terima ADK SPM GU pilih sesuai SPM GU BPP dan rekam
transaksi di BPP kembali seperti diatas
SILABI-BPP : membuat DRPP diserahkan ke BP untuk dibuat SPP oleh PPK, DRPP berupa
cetakan dan ADK. DRPP dibuat perkegiatan output lokasi.
b) Pembayaran uang atas SPM LS bendahara yang telah terbit SP2D dilakukan oleh
Bendahara Pengeluaran Pembantu (uang dibagikan kepada para penerima oleh BPP)
SILABI-BP RUH Transaksi :
(02) SPM Ls Bendahara
(07) PU Bank
(33) Transfer SPM LS Bendahara ke BPP (Transfer) atau
(34) Transfer SPM LS Bendahara ke BPP (Tunai)
Setting tipe Bendahara Penerimaan melalui menu Bendahara Penerimaan --> Setting Bendahara
Penerimaan
Pilih salah satu dari pilihan tipe Bendahara Penerimaan yang ada sesuai dengan kriteria bendahara
penerimaan masing-masing, lalu klik SIMPAN.
a) Target Penerimaan dalam DIPA : diisi target penerimaan (perkiraan penerimaan) per-akun
yang tertera pada halaman III DIPA
3 4 5
7 6
Keterangan :
1) Jenis Transaksi : pilih 01
2) Isi secara manual akun target penerimaan dalam DIPA di kolom AKUN TRAN
3) Isi jumlah rupiah target penerimaan di kolom NILAI TRAN
4) Klik tombol ADD (+) jika dalam target penerimaan DIPA terdapat lebih dari 1 akun
5) Klik tombol DEL (-) untuk menghapus akun yang salah rekam
6) Isi uraian transaksi/uraian akun
7) Klik SIMPAN, maka data Target Penerimaan sudah tersimpan
3
4 5
Keterangan :
1) Jenis Transaksi : pilih 02
2) Pilih cara bayar, lalu isi nomor dokumen setoran ke rekening Bendahara Penerimaan
3) Isi akun setoran di kolom AKUN TRAN & jumlah rupiah target penerimaan di NILAI TRAN
4) Klik tombol ADD (+) jika dalam target penerimaan DIPA terdapat lebih dari 1 akun
5) Klik tombol DEL (-) untuk menghapus akun yang salah rekam
6) Isi uraian transaksi/uraian akun
7) Pilih dahulu tab DETAIL di atas
8) Isi rincian setoran ke rekening Bendahara Penerimaan (jika ada)
9) Klik SIMPAN, maka data penerimaan sudah tersimpan
3
4 5
Keterangan :
1) Jenis Transaksi : pilih 03
2) Pilih cara bayar, lalu isi nomor dokumen setoran ke rekening Bendahara Penerimaan
3) Isi akun setoran di kolom AKUN TRAN & jumlah rupiah target penerimaan di NILAI TRAN
4) Klik tombol ADD (+) jika dalam target penerimaan DIPA terdapat lebih dari 1 akun
5) Klik tombol DEL (-) untuk menghapus akun yang salah rekam
6) Isi uraian transaksi/uraian akun
7) Pilih dahulu tab DETAIL di atas
8) Isi rincian setoran ke rekening Bendahara Penerimaan sesuai dengan BPN (Bukti Penerimaan
Negara)/bukti setor yang diberikan oleh Bank Persepsi
9) Klik SIMPAN, maka data penerimaan sudah tersimpan
3 4 5
Keterangan :
1) Jenis Transaksi : pilih 04
2) Pilih cara bayar, lalu isi nomor dokumen setoran ke rekening Bendahara Penerimaan
3) Isi akun setoran di kolom AKUN TRAN & jumlah rupiah target penerimaan di kolom NILAI TRAN
4) Klik tombol ADD (+) jika dalam target penerimaan DIPA terdapat lebih dari 1 akun
5) Klik tombol DEL (-) untuk menghapus akun yang salah rekam
6) Isi uraian transaksi/uraian akun
7) Pilih dahulu tab DETAIL di atas
8) Isi rincian setoran ke rekening Bendahara Penerimaan sesuai dengan BPN (Bukti Penerimaan
Negara)/bukti setor yang diberikan oleh Bank Persepsi
9) Klik SIMPAN, maka data penerimaan sudah tersimpan
1. Posting
Setelah transaksi dianalisis dan dicatat ke dalam jurnal, langkah selanjutnya adalah mem- posting
(memindahkan-bukukan) setiap saldo akun yang terdapat pada jurnal ke dalam buku besar untuk
masing-masing akun. Intinya adalah bahwa setiap saldo akun yang masih “tercerai berai” dalam jurnal
akan diakumulasikan ke dalam buku besar sesuai masing-masing akun. Nantinya, buku besar untuk
masing-masing akun ini akan memperlihatkan secara terperinci mengenai setiap perubahan (mutasi
debet dan mutasi kredit) yang ditimbulkan dari seluruh transaksi yang terjadi selama periode akuntansi.
Submenu yang digunakan untuk melakukan posting ini adalah menu Bendahara Penerimaan Posting
Keterangan :
a) isikan kode satker dan periode posting
b) Klik tombol posting
c) Tunggu sampai muncul pesan “Proses Posting Selesai”
2. Cetak Buku
Submenu ini digunakan untuk mencetak laporan BKU dan Buku Pembantu
3. Berita Acara
Submenu ini ada dalam menu Bendahara Penerimaan Laporan Berita Acara
Keterangan :
a) Isi periode
b) Klik tayang
5. Utility dan Cetak LPJ Bendahara Penerimaan
Dalam membuat SPM GU Nihil/PTUP pada akhir tahun anggaran, apabila muncul penolakan karena
pagu tidak cukup padahal dari hasil pengecekan seharusnya pagu mencukupi, hal ini disebabkan
karena SSBP sisa UP/TUP yang telah disetor belum direkam ke aplikasi SAS.
Pilih sumber dana sesuai UP, misalnya dalam hal ini kita pilih RM (Rupiah Murni)
Klik pada kolom nama satker di bawah, maka akan muncul rincian UP/TUP
Klik disini
Sisa UP
Sisa TUP
Misalnya, jika akan merekam SSBP sisa UP, pilih SP2D-UP yang tersedia pada kolom UP, lalu
klik tombol Rekam SSBP yang tersedia di bawah
Scroll untuk
mencari
SP2D TUP
Setelah itu, Anda dapat merekam SPP GUP Nihil atau SPP PTUP seperti biasa.
Sesuai dengan Per-21/PB/2014 tentang penyesuaian sisa pagu DIPA pada SPAN, pada pasal 5
disebutkan bahwa setoran pengembalian belanja mengurangi realisasi anggaran belanja dan dapat
menyesuaikan sisa pagu DIPA Satker bersangkutan. Hal ini merupakan kemajuan di bidang pengelolaan
keuangan negara karena di tahun-tahun sebelumnya pengembalian belanja tidak bisa digunakan lagi
oleh satker (seperti pada Per-1/PB/2013). Pada Peraturan Dirjen Perbendaharaan nomer 21 tahun 2014
tersebut di pasal 4 ayat 2 menyebutkan bahwa penyetoran pengembalian belanja dilakukan dengan
menggunakan SSPB yang dihasilkan dari aplikasi SAS.
Setelah itu akan tampil gambar seperti di bawah ini, pilih rekam
Dalam merekam SSPB selain perlu mencantumkan nomor SP2D (data yang lain akan mengikuti secara
otomatis) kita perlu memasukkan data bendahara, akun yang dipilih akan dikembalikan, jumlah rupiah
pengembalian dan uraian pengembalian. Selain itu kita juga diminta memasukkan rekening Kas Negara.
Maka data rekening kas negara tiap bank berbeda-beda, karena yang kami ketahui adalah rekening kas
negara di bank mandiri (bisa kita ketahui pada pengembalian jasa giro pada rekening giro bendahara
pengeluaran) maka saya isi rekening kas negara seperti gambar di bawah dan tentu saja rencananya
SSPB ini akan kita setor melalui Bank Mandiri.
Setelah kita simpan, berikut ini data SSPB yang telah terekam pada aplikasi SAS :
Langkah pertama setelah kita buat SSPB dengan aplikasi SAS, maka selanjutnya adalah
membayarkannya kepada negara (lewat Pos atau Bank), setelah itu kita akan mendapatkan NTPN atas
setoran pengembalian belanja tersebut. Maka kode NTPN dan NTB tersebut perlu kita masukkan pada
aplikasi SAS pada menu RUH SSPB seperti gambar di bawah :
Lalu kita tinggal mengisi nomer surat (agenda surat kantor), tanggal surat, memilih pejabat (PPK) dan
mengisi pertimbangan SSPB tersebut dilakukan
Lalu kita ajukan surat tersebut sesuai dengan Per-21/PB/2014 kepada Kepala KPPN c.q. Kepala
Seksi Vera (Verifikasi dan Akuntansi) dilampiri dengan Copy SSPB dan nota konfirmasi penerimaan
negara (validasi SSPB) dan adk (untuk KPPN yang belum melaksanakan SPAN, untuk KPPN dengan
SPAN dikirim tanpa adk seperti pengalaman kami pada KPPN Metro)
Setelah kita mendapat Surat Pemberitahuan dari KPPN beserta Berita Acara Penyesuaian Pagu, maka
kita tinggal memasukkan nomer surat dari KPPN beserta tanggal surat seperti gambar di bawah
Pilih satker, contohnya untuk satker Bimas Islam (pada umumnya Kankemenag memegang lebih dari 1
DIPA) di sisi kiri atas lalu klik Detail Satker di kanan bawah
Pilih pada tab atas PNBP Terpusat Bertahap atau PNBP Terpusat Tidak Bertahap seperti
ditunjukkan di gambar bawah lalu klik tombol Rekam, kita isikan sesuai SE Dirjen Perbendaharaan
seperti gambar di bawah
Isikan perhitungan MP Tahun lalu (dapat dicetak dari MP terakhir di tahun anggaran sebelumnya) lalu
klik Simpan.
Klik Rekam SSBP untuk merekam setoran SSBP untuk MP (untuk perekaman secara manual) atau
dapat melakukan Import SSBP dengan syarat apabila SAS untuk LPJ Bendahara Penerimaan ada pada
PC/Laptop yang sama.
Untuk perekaman saldo awal hibah Uang, login ke SAS level Admin Menu Pagu Tayang Pagu
Lalu pada pojok kiri bawah klik Detail Satker Detail Hibah
Rekam Saldo awal hibah (untuk hibah baru, saldo awal dikosongkan) & tanggal hibah
diterima lalu pilih kode Register Hibah
Masuk menu Pagu Pembagian Pagu lalu lakukan pembagian pagu ulang (isi kode PPK)
Masuk menu Referensi II Register : Rekam kode register Hibah Uang sesuai data hibah yang
sudah masuk dalam revisi DIPA. Jika sudah klik Simpan
Klik tombol rekam, lalu masukkan tahun anggaran dan kode satker dan mulai rekaman SP2HL
Masuk ke SAS user PPSPM menu SPM RUH SPM Pengesahan Hibah MPHL-BJS
Untuk kolom Belanja (MAK) di sebelah kiri, harus memilih diantara akun di bawah ini :
Kode URAIAN
Akun
117111 Barang Konsumsi
117112 Amunisi
117113 Bahan untuk Pemeliharaan
117114 Suku Cadang
117121 Pita Cukai, Materai dan Leges
117122 Tanah Bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat
117123 Hewan dan Tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat
117124 Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat
117125 Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk diserahkan kepada Masyarakat
117126 Aset Tetap Lainnya untuk diserahkan kepada Masyarakat
117127 Aset Lain-Lain untuk diserahkan kepada Masyarakat
117128 Barang Persediaan Lainnya untuk Dijual/Diserahkan ke Masyarakat
117129 Persediaan Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat – Dalam Proses
117131 Bahan Baku
117132 Barang dalam Proses
117141 Persediaan dalam Rangka Bantuan Sosial
117191 Persediaan untuk Tujuan Strategis/Berjaga-jaga
117192 Persediaan Barang Hasil Sitaan
117199 Persediaan Lainnya
117211 Persediaan BLU Pelayanan Kesehatan
117212 Persediaan BLU Pelayanan Pendidikan
117213 Persediaan BLU penunjang Konstruksi
117214 Persediaan BLU Penyedia Jasa Telekomunikasi
117219 Persediaan BLU Penyedia Barang dan Jasa Lainnya
117221 Persediaan BLU Pengelola Kawasan Otorita
117222 Persediaan BLU Pengelola Kawasan Ekonomi Terpadu
117229 Persediaan BLU Pengelola Kawasan Lainnya
Untuk kolom Pendapatan (MAP) di sebelah kanan, harus memilih diantara akun di bawah ini :
Kode Akun URAIAN
431121 Pendapatan Hibah Dalam Negeri – Langsung Bentuk Barang
431221 Pendapatan Hibah Luar Negeri – Langsung Bentuk Barang
431122 Pendapatan Hibah Dalam Negeri – Langsung Bentuk Jasa
431222 Pendapatan Hibah Luar Negeri – Langsung Bentuk Jasa
431123 Pendapatan Hibah Dalam Negeri – Langsung Bentuk Surat Berharga
431223 Pendapatan Hibah Luar Negeri – Langsung Bentuk Surat Berharga
Jika sudah selesai klik Kembali pilih Penandatangan (KPA) klik Simpan.