Anda di halaman 1dari 1

Hujan Matahari : Sebuah Mukadimah

Aku akan menjadi hujan bila kamu mau. Yang turunnya bisa kamu hendaki sesuka hatimu. Yang
bentuknya bisa kamu pilih sendiri, gerimis kecil, hujan sedang, atau badai petir. Aku akan menjadi
hujan sesuka hatimu, termasuk kapanpun kamu ingin hujan berhenti.

Aku akan menjadi matahari bila kamu mau. Yang hangatnya bisa kamu hendaki sesuka hati. Bila
butuh terik untuk mengeringkan jemuran bajumu, aku akan bersinar sepanjang hari. Bila kamu
butuh hangat, aku akan menjadi seperti matahari sore hari.

Yang tidak bisa aku lakukan adalah menjadi matahari dan hujan dalam satu waktu. Tapi, ada satu
cara agar hujan dan matahari bisa memberi kesan. Bagaimana jika pada suatu sore hari aku akan
menjadi hujan gerimis yang tiba-tiba reda dan aku segera menjadi matahari yang bersinar terik. Aku
akan membuatkan untukmu sebuah pelangi.

Dari balik kaca yang melindungimu dari udara luar. Akan aku pilih tempat terbaik untuk membuat
pelangi, yang kamu tak perlu keluar rumah untuk melihatnya. Cukup melihatnya dibalik kaca jendela
kamarmu.

Sayangnya, aku harus memberi tahumu satu hal yang menyedihkan. Pelangi tidak akan bisa
bertahan lama. Dan aku harus segera pergi. Untuk menemanimu, aku akan menjadi hujan malam ini.

©kurniawangunadi

Anda mungkin juga menyukai