Makalah Atonia Uteri
Makalah Atonia Uteri
PENDAHULUAN
Atonia Uteri adalah suatu kondisi dimana Myometrium tidak dapat berkontraksi
dan bila ini terjadi maka darah yang keluar dari bekas tempat melekatnya
plasenta menjadi tidak terkendali. (Apri, 2007).
1
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Agar pembaca lebih memahami lagi tentang atonia uteri yang meliputi :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Atonia uteri (relaksasi otot uterus) adalah uteri tidak berkontraksi dalam 15
detik setelah dilakukan pemijatan fundus uteri (plasenta telah lahir). (Depkes
Jakarta : 2002)
Atonia uteri adalah suatu keadaan dimana terjadinya kegagalan otot rahim
yang menyebabkan pembuluh darah pada bekas implantasi plasenta terbuka
sehingga menimbulkan perdarahan.
Diagnosis atonia uteri yaitu bila setelah bayi dan placenta lahir ternyata
pendarahan masih aktif dan banyak, bergumpal dan pada palpasi didapatkan
fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih dengan kontraksi yang lebih lembek.
3
2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Atonia Uteri
Atonia Uteri juga dapat timbul karena salah penanganan kala III persalinan,
dengan memijat uterus dan mendorongnya ke bawah dalam usaha melahirkan
plasenta, sedang sebenarnya belum terlepas dari uterus.
Perdarahan yang sangat banyak dan darah tidak merembes. Peristiwa sering
terjadi pada kondisi ini adalah darah keluar disertai gumpalan disebabkan
tromboplastin sudah tidak mampu lagi sebagai anti pembeku darah
4
2) Konsistensi rahim lunak
2.5 Diagnosis
Diagnosis ditegakan bila setelah bayi dan plasenta lahir ternyata perdarahan
masih aktif dan banyak, bergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus uteri
masih setinggi pusat atau lebih dengan kontraksi yang lembek. Perlu
diperhatikan bahwa pada saat atonia uteri didiagnosis, maka pada saat itu juga
masih ada darah sebanyak 500-1000 cc yang sudah keluar dari pembuluh darah,
tetapi masih terperangkap dalam uterus dan harus diperhitungkan dalam
kalkulasi pemberian darah pengganti.
5
hipovolemik. Tindakan pertama yang harus dilakukan tergantung pada keadaaan
klinisnya.
6
(kontraindikasi hipertensi) atau bekerja dalam 5-7 menit dan
misopostrol 600-1000 mcg menyebabkan kontraksi uterus
8 Pasang infus menggunakan jarum Jarum besar memungkinkan
16 atau 18 dan berikan 500cc pemberian larutan IV secara cepat
ringer laktat + 20 unit oksitosin. atau tranfusi darah. RL akan
Habiskan 500 cc pertama secepat membantu memulihkan volume
mungkin cairan yang hilang selama
perdarahan.oksitosin IV akan cepat
merangsang kontraksi uterus.
9 Ulangi kompresi bimanual KBI yang dilakukan bersama
internal dengan ergometrin dan oksitosin
atau misopostrol akan membuat
uterus berkontraksi
10 Rujuk segera Jika uterus tidak berkontaksiselama
1 sampai 2 menit, hal ini bukan
atonia sederhana. Ibu
membutuhkan perawatan gawat
darurat di fasilitas yang mampu
melaksanakan bedah dan tranfusi
darah
11 Dampingi ibu ke tempat rujukan. Kompresi uterus ini memberikan
Teruskan melakukan KBI tekanan langung pada pembuluh
darah dinding uterus dan
merangsang uterus berkontraksi
12 Lanjutkan infus RL +20 IU RL dapat membantu memulihkan
oksitosin dalam 500 cc larutan volume cairan yang hilang akibat
dengan laju 500 cc/ jam sehingga perdarahan. Oksitosin dapat
menghabiskan 1,5 I infus. merangsang uterus untuk
7
Kemudian berikan 125 cc/jam. berkontraksi.
Jika tidak tersedia cairan yang
cukup, berikan 500 cc yang kedua
dengan kecepatan sedang dan
berikan minum untuk rehidrasi
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Atonia uteri adalah suatu keadaan dimana terjadinya kegagalan otot rahim
yang menyebabkan pembuluh darah pada bekas implantasi plasenta terbuka
sehingga menimbulkan perdarahan.
2) Factor penyebab terjadinya atonia ateri antara lain uterus membesar, kala 1
dan 2 memanjang, Persalinan cepat, Persalinan yang diinduksi atau
dipercepat dengan oksitosin, iInfeksi intrapartum, multiparitas tinggi,
magnesium sulfat yang digunakan untuk mengendalikan kejang pada
preeklamsia atau eklamsia, dan umur yang terlalu tua atau terlalu muda.
3) Tanda dan gejala atonia uteri antara lain Perdarahan pervaginam, konsistensi
rahim lunak, fundus uteri naik, dan terdapat tanda-tanda syok
9
3.2 Saran
Atonia uteri adalah penyebab terbanyak perdarahan post partum, sehingga kita
sebagai tenaga medis dan para medis harus mampu mengenali tanda bahayanya
dan dapat mengatasi masalah atonia uteri ini dengan memahami dan mengetahui
langkah-langkah dalam penatalaksanaan atonia uteri.
10