Anda di halaman 1dari 17

PENYELESAIAN

UTS

MATA KULIAH

(ETIKA YURISPRUDENSI )

DISUSUN OLEH:

RANTIKA PURBOWATI ( 2017141029 )

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI, DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

2019
KASUS 1

AH adalah sarjana farmasi yang lulus dari salah satu universitas swasta tahun
2018. AH ingin bekerja sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK).

1. Jelaskan peraturan yang menerangkan bahwa sarjana farmasi dapat


bekerja sebagai TTK!

Jawab :

A) Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker


dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi,
Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten
Apoteker

Sumber acuan : Peraturan pemerintahan Repuplik Indonesia Nomor 51


tahun 2009 tentang pekerjaan ke farmasian, Bab 1 Ketentuan Umum pasal 1
ayat 6

Link :https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2009/51tahun2009pp.h
tm

B) Tenaga Teknis kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b


terdiri dari Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan
Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker

Sumber acuan : Peraturan pemerintahan Repuplik Indonesia Nomor 51 tahun


2009 tentang pekerjaan ke farmasian, Bab 3 Ternaga Kefarmasia pasal 33
ayat 2

Link :https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2009/51tahun2009pp.h
tm

2. Sebutkan isi kode etik TTK!

A. MUKADIMAH
Asisten Apoteker yang melaksanakan profesi kefarmasian mengabdikan
diri dalam upaya memelihara dan memperbaiki kesehatan, kecerdasan dan
kesejahteraan rakyat melalui upaya perbaikan pelayanan Farmasi, pendidikan
Farmasi, pengembangan ilmu dan teknologi Farmasi, serta ilmu – ilmu terkait.
Asisten Apoteker dalam menjalankan profesinya harus senantiasa bertaqwa
kepada Tuhan YME, menunjukan sikap dan perbuatan terpuji yang dilandasi
oleh falsafah – falsafah dan nilai – nilai pancasila, Undang – Undang Dasar
1945 serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persatuan Ahli
Farmasi Indonesia (PAFI) serta etika profesinya.

Kode etik PAFI ini sebagai landasan moral profesi yang harus diamalkan dan
dilaksanakan oleh seluruh Asisten Apoteker.

B. KEWAJIBAN TERHADAP PROFESI

1. Seorang Asisten Apoteker harus menjunjung tinggi serta memelihara


martabat, kehormatan profesi, menjaga integritas dan kejujuran serta dapat
dipercaya.

2. Seorang Asisten Apoteker berkewajiban untuk meningkatkan


keahlian dan pengetahuannya sesuai dengan perkembangan teknologi.

3. Seorang Asisten Apoteker senantiasa harus melakukan pekerjaan


profesinya sesuai dengan standar operasional prosedur, standar profesi yang
berlaku dan kode etik profesi.

4. Seorang Asisten Apoteker harus menjaga profesionalisme dalam


memenuhi panggilan tugas dan kewajiban profesi.

C. KEWAJIBAN TERHADAP TEMAN SEJAWAT

1. Seorang Asisten Apoteker memandang teman sejawat sebagaimana


dirinya dalam memberikan penghargaan.

2. Seorang Asisten Apoteker senantiasa menghindari perbuatan yang


merugikan teman sejawat secara material maupun moril.
3. Seorang Asisten Apoteker senantiasa meningkatkan kerjasama dan
memupuk kebutuhan martabat jabatan kefarmasian, mempertebal rasa saling
percaya dalam menunaikan tugas.

D. KEWAJIBAN TERHADAP PASIEN / PEMAKAI JASA

1. Seorang Asisten Apoteker harus bertanggung jawab dan menjaga


kemampuannya dalam memberikan pelayanan kepada pasien / pemakai jasa
secara professional.

2. Seorang Asisten Apoteker harus menjaga rahasia kedokteran dan


rahasia kefarmasian, serta hanya memberikan kepada pihak yang berhak.

3. Seorang Asisten Apoteker dapat berkonsultasi / merujuk kepada


teman sejawat atau teman sejawat profesi lain untuk mendapatkan hasil yang
akurat atau baik.

E. KEWAJIBAN TERHADAP MASYARAKAT

1. Seorang Asisten Apoteker harus mampu sebagai suri tauladan


ditengah-tengah masyarakat.

2. Seorang Asisten Apoteker dalam pengabdian profesinya memberikan


semaksimal mungkin pengetahuan dari keterampilan yang dimiliki.

3. Seorang Asisten Apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan


peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan khususnya dibidang
farmasi.

4. Seorang Asisten Apoteker harus selalu melibatkan diri dalam usaha-usaha


pembangunan nasional khususnya bidang kesehatan.

5. Seorang Asisten Apoteker harus menghindarkan diri dari usaha-usaha


yang mementingkan diri sendiri serta bertentangan dengan jabatan
kefarmasian.
F. KEWAJIBAN TERHADAP PROFESI KESEHATAN LAINNYA

1. Seorang Asisten Apoteker senantiasa harus menjalin kerjasama yang baik,


saling percaya, menghargai dan menghormati terhadap profesi kesehatan
lainnya.

2. Seorang Asisten Apoteker harus mampu menghindarkan diri terhadap


perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan, menghilangkan kepercayaan,
penghargaan masyarakat terhadap profesi kesehatan lainnya.

Sumber acuan : Lampiran KMK No 573 Tahun 2008 Tentang Standar Profesi
Asisten Apoteker

Link :
https://id.scribd.com/doc/234048935/Lampiran-KMK-No-573-Tahun-
2008-Tentang-Standar-Profesi-Asisten-Apoteker atau

https://kupdf.net/download/lampiran-kmk-no-573-tahun-2008-tent
ang-standar-profesi-asisten-apoteker_5b098478e2b6f5ff6ba075d8_
pdf

3. Sebutkan syarat untuk mendapatkan Surat Izin Kerja Tenaga Teknis

Kefarmasian (SIKTTK)!

Jawab :

Pasal 52

1) Setiap Tenaga Kefarmasian yang melaksanakan Pekerjaan Kefarmasian di


Indonesia wajib memiliki surat izin sesuai tempat Tenaga Kefarmasian
bekerja.

2) Surat izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:

a. SIPA bagi Apoteker yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian di Apotek,


puskesmas atau instalasi farmasi rumah sakit;

b. SIPA bagi Apoteker yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian sebagai


Apoteker pendamping
c. SIK bagi Apoteker yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian di fasilitas
kefarmasian diluar Apotek dan instalasi farmasi rumah sakit; atau

d. SIK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian yang melakukan Pekerjaan


Kefarmasian pada Fasilitas Kefarmasian

Pasal 53

1) Surat izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 dikeluarkan oleh pejabat


kesehatan yang berwenang di Kabupaten/Kota tempat Pekerjaan Kefarmasian
dilakukan.

2) Tata cara pemberian surat izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikeluarkan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 54

1. Apoteker sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2) huruf a hanya dapat
melaksanakan praktik di 1 (satu) Apotik, atau puskesmas atau instalasi
farmasi rumah sakit

2. Apoteker pendamping sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (2) huruf


b hanya dapat melaksanakan praktik paling banyak di 3 (tiga) Apotek, atau
puskesmas atau instalasi farmasi rumah sakit.

Pasal 55

(1) Untuk mendapat surat izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52,
Tenaga Kefarmasian harus memiliki:

a. STRA, STRA Khusus, atau STRTTK yang masih berlaku;

b. tempat atau ada tempat untuk melakukan Pekerjaan Kefarmasian atau


fasilitas kefarmasian atau Fasilitas Kesehatan yang memiliki izin; dan

c. rekomendasi dari Organisasi Profesi setempat.

(2) Surat Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) batal demi hukum apabila

Pekerjaan Kefarmasian dilakukan pada tempat yang tidak sesuai dengan yang
tercantum dalam surat izin
Sumber Acuan : Peraturan pemerintahan Repuplik Indonesia Nomor 51 tahun
2009 tentang pekerjaan ke farmasian, Bab 3 Ternaga Kefarmasian pasal 52 ,53,
54 dan 55 ayat1dan 2

Link :https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2009/51tahun2009pp.htm

4. Salah satu syarat memperoleh SIKTTK adalah kepemilikan Surat Tanda

Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK) yang masih berlaku.


Bagaimana alur pengajuan STRTTK perorangan?

Pasal 14
(1) Untuk memperoleh STRTTK, Tenaga Teknis Kefarmasian harus mengajukan
permohonan kepada kepala dinas kesehatan provinsi dengan menggunakan
contoh sebagaimana tercantum dalam formulir 4 terlampir.
(2) Surat permohonan STRTTK harus melampirkan;
a. fotokopi ijazah Sarjana Farmasi atau Ahli Madya Farmasi atau Analis
Farmasi atau Tenaga Menengah Farmasi/ Asisten Apoteker;
b. surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki surat
izin praktik;
c. surat pernyataan akan mematuhi peraturan perundang-undangan dan
melaksanakan etika kefarmasian;
d. surat rekomendasi kemampuan dari Apoteker yang telah memiliki STRA,
atau pimpinan institusi pendidikan lulusan, atau organisasi yang
menghimpun Tenaga Teknis Kefarmasian; dan
e. pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar dan
ukuran 2x3 cm sebanyak 2 (dua) lembar.
(3) Kepala dinas kesehatan provinsi harus menerbitkan STRTTK paling lama 10
(sepuluh) hari kerja sejak surat permohonan diterima dan dinyatakan lengkap
menggunakan contoh sebagaimana tercantum dalam formulir 5 terlampir.

Sumber Acuan :Permenkes No.889/menkes/per/v/2011/Tentang Regristrasi, Izin


Pratik, Dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian 4/1/2013

Link :
http://docplayer.info/58934685-Permenkes-no-889-menkes-per-v-2011
-tentang-registrasi-izin-praktik-dan-izin-kerja-tenaga-kefarmasia
n-4-1-2013-1.html

5. Pengajuan STRTTK harus dilengkapi dengan surat permohonan dan

lampiran-lampiran sebagai pendukung. Semua dokumen harap dilengkapi


dengan sebaik-baiknya dengan mengikuti aturan yang sudah disepakati
dengan Dinas Kesehatan, karena apabila terdapat berkas yang tidak sesuai
proses tidak akan dilanjutkan dan berkas akan dikembalikan kepada
pemohon Sebutkan dokumen-dokumen pengajuan STRTTK!

Surat permohonan STRTTK harus melampirkan;


a. fotokopi ijazah Sarjana Farmasi atau Ahli Madya Farmasi atau Analis
Farmasi atau Tenaga Menengah Farmasi/ Asisten Apoteker;
b. surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki surat
izin praktik;
c. surat pernyataan akan mematuhi peraturan perundang-undangan dan
melaksanakan etika kefarmasian;
d. surat rekomendasi kemampuan dari Apoteker yang telah memiliki STRA,
atau pimpinan institusi pendidikan lulusan, atau organisasi yang
menghimpun Tenaga Teknis Kefarmasian; dan
e. pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar dan
ukuran 2x3 cm sebanyak 2 (dua) lembar.
Lampiran
Formulir 4

Hal : Permohonan Surat Tanda Registrasi


Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK)

Yang terhormat,
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi................
di
....................

Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi Tenaga
Teknis Kefarmasian (STRTTK) sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No………….., dengan data-data
sebagai berikut:

Nama Lengkap : ...................................................................................................


Tempat, tanggal lahir : ...................................................................................................
Jenis Kelamin : ...................................................................................................
Lulusan : SMF/D3 Farmasi/Sarjana Farmasi* .........................................
Tahun lulusan : ...................................................................................................
Alamat rumah : ...................................................................................................
Telp ...........................................................................................
Nama sarana : ...................................................................................................
Alamat sarana : ...................................................................................................
telp/fax ......................................................................................
Nomor Hp : ...................................................................................................
E-mail : ...................................................................................................

Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :


f. fotokopi ijazah Sarjana Farmasi atau Ahli Madya Farmasi atau Analis Farmasi atau Tenaga
Menengah Farmasi/ Asisten Apoteker;
g. surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki surat izin praktik;
h. surat pernyataan akan mematuhi peraturan perundang-undangan dan melaksanakan etika
kefarmasian;
i. surat rekomendasi kemampuan dari Apoteker yang telah memiliki STRA, atau pimpinan
institusi pendidikan lulusan, atau organisasi yang menghimpun Tenaga Teknis Kefarmasian;
dan
j. pas foto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar dan ukuran 2x3 cm
sebanyak 2 (dua) lembar.
Demikian, atas perhatian dan perkenannya kami ucapkan terima kasih.

Pemohon,
Tanda Tangan

(………………………….)
Nama Terang

Pas Foto

Pemohon
* : diisi salah satu
4 x 6yang sesuai
Sumber Acuan : Tata Cara Permohonan STRTTK Dan SIKTTK

Permenkes No.889/menkes/per/v/2011/Tentang Regristrasi, Izin Pratik, Dan Izin


Kerja Tenaga Kefarmasian 4/1/2013

Link :
http://docplayer.info/58934685-Permenkes-no-889-menkes-per-v-2011
-tentang-registrasi-izin-praktik-dan-izin-kerja-tenaga-kefarmasia
n-4-1-2013-1.html

6. Perpanjangan STRTTK dapat dilakukan bila sertifikat kompetensi TTK

masih berlaku. Seorang TTK dapat memperpanjang atau mendapatkan


sertifikat kompetensi sesuai kebijakan PP PAFI. Bagaimana cara
mendapatkan Sertifikat Kompetensi atau perpanjangan Sertifikasi
Kompetensi?

TATA CARA RE-SERTIFIKASI KOMPETENSI Re-sertifikasi untuk


mendapatkan sertifikat kompetensi bagi TTK, sesuai kebijakan PP PAFI maka
dilaksanakan dengan melalui :

1. Re-sertifikasi/Perpanjangan sertifikat kompetensi melalui Pemenuhan 25 SKP


Untuk dapat melaksanakan perpanjangan surat tanda registrasi tenaga teknis
kefarmasian (STRTTK), seorang TTK dapat memperpanjang atau mendapatkan
sertifikat kompetensi sesuai kebijakan PP PAFI maka pencapaian pemenuhan
SKP diperoleh dari hasil mengikuti pembelajaran berkelanjutan, konversi
pengalaman/ masa kerja dan pengabdian pada masyarakat sebagai dharma bhakti
profesi. (pembobotan terlampir).

2. Review pembelajaran sehari melalui Workshop dan Uji Kompetensi Workshop


dan Uji Kompetensi ini diperuntukan bagi TTK yang pencapaian nilai SKP nya
kurang dari 25 SKP. Kegiatan ini sebagai upaya dari organisasi profesi/ PD PAFI
untuk memberikan layanan kemudahan bagi anggotanya dengan tetap
mengedapankan penjaminan mutu kompetensi TTK/ anngotanya. dengan metode
pemberian materi sebagai upaya mengulang kembali wawasan, keilmuan dan
pengetahuan dengan yang ter-update/terbaru, ujian tertulis sebagai upaya
mengukur kemampuan dari peserta/ TTK dan wawancara pengalaman/porto folio
dari pekerjaannya untuk menyamakan presepsi kemampuan dan kompetensi yang
dimiliki selama ini.

Sumber acuan: Re - sertifikasi kompetensi TTK perstuan ahli farmasi indonesia


(PAFI)
Link :https://dokumen.tips/documents/re-sertifikasi-kompetensi-ttk-
pd-pafi-jabarwwwpafijabaroridwp-contentuploads201602proposal-repd
f.html

7. Bagaimana cara perpanjangan Sertifikasi Kompetensi melalui


pemenuhan SKP? Jelaskan?

1. Re-sertifikasi/Perpanjangan sertifikat kompetensi melalui Pemenuhan 25 SKP


(dalam jangka waktu 5 tahun )Untuk dapat melaksanakan perpanjangan surat
tanda registrasi tenaga teknis kefarmasian (STRTTK), seorang TTK dapat
memperpanjang atau mendapatkan sertifikat kompetensi sesuai kebijakan PP
PAFI maka pencapaian pemenuhan SKP diperoleh dari hasil mengikuti
pembelajaran berkelanjutan, konversi pengalaman/ masa kerja dan pengabdian
pada masyarakat sebagai dharma bhakti profesi. (pembobotan terlampir)

Sumber acuan: Re - sertifikasi kompetensi TTK perstuan ahli farmasi indonesia


(PAFI)
Link :https://dokumen.tips/documents/re-sertifikasi-kompetensi-ttk-
pd-pafi-jabarwwwpafijabaroridwp-contentuploads201602proposal-repd
f.html
2. Perhitungan SKP :masa bekerja, bakti sosial, keaktifan dalam organisasi,
seminar / pelatihan

3. Bagi anggota yang jumlah SKP nya belum mencukupi, tetapi masa berlaku
STRTTK sudah hampir habis dapat dilakukan evaluasi kemampuan dg mengikuti
uji kompetensi

Adapun cara perpanjangan sertifikasi kompetensi melalui pemenuhan SKP adalah


sebagai berikut

a. Biaya penyelenggaran Re-sertifikasi


Biaya Re-Sertifikasi ditanggung oleh pemohon yang terdiri dari biaya
Sertifikat Kompetensi yang besarnya ditentukan oleh Pengurus daerah dan
biaya registrasi dan verifikasi yang ditentukan oleh Pengurus Daerah
PAFI setempat.

b. Ketentuan Administratif Re-sertifikasi


Untuk mengikuti Program Re-Sertifikasi, Tenaga kefarmasian harus
memenuhi ketentuan administratif sebagai berikut :
1. Melampirkan photo copy Sertifikat SKP yang telah terkumpul..
2. Mengisi borang Permohonan Re-Sertifikasi kepada Badan Sertifikasi
Profesi melalui Pengurus Daerah
3. Membayar biaya registrasi dan verifikasi Re-Sertifikasi.

. C.Syarat teknis Re-sertifikasi

Untuk mengajukan permohonan Re-Sertifikasi tenaga teknis kefarmasian


memenuhi ketentuan : memiliki SKP sebanyak 25 yangterkumpul.
KASUS 2 Apotek B bekerjasama dengan dokter praktek. Dokter tersebut sering
menuliskan resep obat narkotika. Penggunaan obat narkotik di apotek B termasuk
banyak. Saat pelaporan obat narkotika, jumlah stok sering tidak sesuai.

8. Terkait standar pelayanan kefarmasian,sumpah dan kode etik Tenaga


Teknis Kefarmasian (TTK) di sektor pelayanan, apa yang seharusnya
dilakukan anda sebagai TTK di apotek tersebut ?

Bagian Keempat
Pekerjaan Kefarmasian Dalam Distribusi atau
Penyaluran Sediaan Farmasi

Pasal 14

1. Setiap Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi berupa obat


harus memiliki seorang Apoteker sebagai penanggung jawab.

2. Apoteker sebagai penanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dapat dibantu oleh Apoteker pendamping dan/atau Tenaga Teknis
Kefarmasian.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian dalam
Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 15

Pekerjaan Kefarmasian dalam Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan


Farmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 harus memenuhi ketentuan Cara
Distribusi yang Baik yang ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 16

1) Dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian, Apoteker sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 14 harus menetapkan Standar Prosedur Operasional.

2) Standar Prosedur Operasional harus dibuat secara tertulis dan diperbaharui


secara terus menerus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang farmasi dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 17

Pekerjaan Kefarmasian yang berkaitan dengan proses distribusi atau penyaluran


Sediaan Farmasi pada Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi wajib
dicatat oleh Tenaga Kefarmasian sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 18

Tenaga Kefarmasian dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian dalam Fasilitas


Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi harus mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang distribusi atau penyaluran.

PasaL 27

Pekerjaan Kefarmasian yang berkaitan dengan pelayanan farmasi pada Fasilitas


Pelayanan Kefarmasian wajib dicatat oleh Tenaga Kefarmasian sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Sumber acuan : Peraturan pemerintahan Repuplik Indonesia Nomor 51 tahun


2009 tentang pekerjaan ke farmasian, Bab 2 Penyelenggara Pekerjaan
Kefarmasian, Bab ke 4 pasal 14,15,16,17,18 dan 19
Link :https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2009/51tahun2009pp.h
tm

9. Dalam perjalanannya Apotek tersebut kedapatan menjual obat narkotika


secara bebas, Apabila anda sebagai PSA (Pemilik Sarana Apotek) sekaligus TTK
di apotek tersebut langkah kongkrit apa yang harus di lakukan untuk
menyelesaikan masalah di atas?

akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya menurut undang-undang yang berlaku


dengan penuh tanggung jawab dan kesungguhan, akan melaksanakan tugas atas
dasar kemanusiaan tidak akan membedakan pangkat,tidak akan menceritakan
kepada siapapun segala rahasia yang berhubungan dengan tugasnya, kecuali di
minta pengadilan untuk keperluan kesaksian.

10. Bagaimana tatacara kelola Obat Narkotika yang benar?

Bagian Kedua Pengelolaan :

a. ) Pasal 4 Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika


dan Prekursor Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian meliputi kegiatan
sebagai berikut:

a. pengadaan;

b. penerimaan;

c. penyimpanan;

d. penyerahan;

e. pengembalian;

f. pemusnahan; dan

g. pelaporan.
Sumber acuan : PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR ..
TAHUN 2018 TENTANG PENGAWASAN PENGELOLAAN OBAT, BAHAN OBAT,
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN PREKURSOR FARMASI DI FASILITAS
PELAYANAN KEFARMASIAN

Link :

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:NlZmlT4rDSUJ
:jdih.pom.go.id/showpdf.php%3Fu%3DIYQVVlv8zUn87HaXooZ4yeah%252BOw
lQ830UTW%252F9i7%252FVKI%253D+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id

Anda mungkin juga menyukai