Anda di halaman 1dari 5

HUKUM DAN PRANATA PEMBANGUNAN

CONTOH KASUS PELANGGARAN HUKUM/ PELANGGARAN PERJANJIAN


DALAM PROSES PEMBANGUNAN ATAU KONSTRUKSI.

DOSEN PEMBIMBING

Devita Permatasari

DISUSUN OLEH :

Dwi Prasetyo Widodo (21317820)


3TB04

JURUSAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS GUNADARMA
Contoh kasus pemutusan kontrak sepihak PT. Teduh Karya Utama Universitas Diponegoro

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro adalah salah satu fakultas yang banyak diminati pada
jenjang pendidikan perguruan tinggi hal ini tercermin pada tingkat persaingan yang masih ketat. Untuk
program reguler masih menunjukkan rasio 1:10 pada tahun 2008 walaupun sedikit menurun dibandingkan
1:15 pada tahun 2002, Melihat trend positif dan data-data tersebut serta guna menunjang visi Fakultas
Teknik menjadi salah satu Fakultas yang dikenal dan diakui dalam skala nasional maupun internasional
dalam menghasilkan lulusan yang profesional dan kompetitif serta menjadi Fakultas riset yang unggul pada
tahun 2020.

Pada tahun 2010 Universitas Diponegoro melakukan beberapa proses perbaikan infrastruktur salah
satu diantaranya adalah di fakultas teknik, fakultas teknik mendapatkan beberapa paket pengadaan barang
dan jasa diantaranya adalah Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Utama Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro yang dibiayai oleh Daftar Isian Proyek Anggaran ( DIPA) Universitas Diponegoro, dengan
pagu anggaran untuk konstruksi sebesar Rp. 15.000.000.000,00 serta Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
sebesar Rp. 14.720.166.000,00 dengan kontrak lundsump fix price dengan jangka waktu pelaksanaan
konstruksi 195 hari kalender dimana nantinya fungsi gedung tersebut untuk gedung perkuliahan mahasiswa
serta kantor dekan Fakultas Teknik beserta jajarannya.

Proses pengadaan proyek tersebut diadakan secara terbuka dengan menggunakan fasilitas Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) e-procurement Universitas Diponegoro dan bisa diikuti oleh semua
perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi untuk mengikuti lelang tersebut dengan persyaratan-
persyaratan yang telah ditentukan oleh panitia lelang. Lelang konstruksi ini dimulai pada bulan April tahun
2010 sampai dengan penetapan pemenang dan penandatangan kontrak pada bulan Juni tahun 2010.

Setelah melihat serta mempelajari dokumen-dokumen lelang tersebut, PT. Teduh Karya Utama
yang beralamat di Jl. Wisma Pagesangan 207 Blok D Kav.8-9 Surabaya, sebagai salah satu perusahaan
yang lama bergerak di bidang jasa konstruksi high risk building mencoba melakukan penawaran pada
proyek tersebut. Pada proses selanjutnya perusahaan tersebut memenangkan proses tender dan
mendapatkan kepercayaan dari Universitas Diponegoro untuk mengerjakan Proyek Pembangunan Gedung
Kuliah Utama Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dengan nilai tender sebesar Rp. 13.199.714.000,00.

Pada proses selanjutnya diadakan kontrak kerja pada tanggal 10 Juni tahun 2010 dengan surat
nomor 4851/H7.3.3/LL/2010 , selanjutnya proses pekerjaan konstruksi dan pada tahapan pekerjaan
konstruksi ini terjadi hal yang tidak diinginkan, yaitu pemutusan kontrak kerja sepihak dengan surat
pemutusan kontrak nomor 9201/ H7.3.3LL/2010 tanggal 23 Desember tahun 2010, dengan beberapa
klausul yang dirasa memberatkan PT. Teduh Karya, sehingga PT. Teduh Karya selaku penyedia jasa merasa
dirugikan akan hal tersebut sehingga melayangkan surat gugatan ( somasi ) kepada Universitas Diponegoro
di Pengadilan Negeri Semarang dengan nomor surat gugatan 342/Pdt/G/2010/PN.Smg tertanggal 28
Desember tahun 2010, untuk menyelesaikan permasalahan mengenai proyek tersebut.
Terjadinya wanprestasi pada proyek pembangunan gedung kuliah utama fakultas teknik
Universitas Diponegoro adalah dalam bentuk keterlambatan penyelesaian pekerjaan bisa terjadi karena
beberapa penyebab, meskipun pihak kontraktor mengaku beberapa alasan yang dapat menguatkan posisi
mereka dalam persidangan, tetapi ada penyebab yang menurut penulis tidak pernah mereka ungkap dalam
persidangan, antara lain minimnya dukungan dari supply chain management yang dimiliki kontraktor, dan
terlalu rendahnya biaya penawaran yang diajukan PT. Teduh Karya.
Karena tantangan yang dihadapi oleh dunia usaha saat ini semakin kompleks, termasuk pula pada
jasa kontruksi salah satu strategi yang dapat digunakan dalam tantangan tersebut adalah membangun supply
chain management yang baik yaitu dengan melakukan kerja sama yang saling menguntungkan dengan
pihak-pihak yang terkait. Keterlambatan atau bahkan tidak terbayarnya supplier atau subkontraktor karena
keuangan kontraktor yang bermasalah, akan menimbulkan minimnya kepercayaan supplier atau
subkontraktor terhadap kontraktor.
Demikian dalam proses pemilihan rekanan menjadi salah satu kunci kesuksesan pembangunan
fasilitas fisik. Kriteria pemilihan harus ditentukan berdasarkan pertimbangan yang objektif dan
menguntungkan bagi pemilik tanpa mengabaikan kepentingan pelaksana konstruksinya. Metoda penilaian
penawaran calon pelaksana konstruksi dalam suatu pelelangan sering menggunakan kriteria ”biaya
terendah”. Walaupun parameter ini sangat relevan tetapi terkadang dianggap kurang memadai. Sistem
evaluasi penawaran menggunakan sistem nilai dapat menjadi alternatif apabila aspek teknis perlu
dipertimbangkan sejalan dengan nilai penawaran biayanya. Penggunaan sistem nilai perlu dilakukan secara
hati -hati, penentuan kriteria kombinasi aspek teknis dan harga harus bersifat objektif, kuantitatif, dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Analisis
Nama Proyek : Pembangunan Gedung Kuliah Utama Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Tahun 2010

Pagu Anggaran : Rp. 15.000.000.000,00

HPS : Rp. 14.720.166.000,00

Pemenang lelang proyek

Nama Perusahaan : PT. Teduh Karya Utama

Alamat : Jl. Wisma Pegesangan 207 Blok D Kav. 8-9 Surabaya

NPWP : 01.822.773.6-609.000

Harga Penawaran : Rp. 13.199.714.000,00

Alasan pemutusan kontrak dari PT. Teduh Karya

1. Adanya perintah pergeseran pondasi diterbitkan tanggal 16 Juni 2010 atau setelah 36 ( tiga puluh
enam ) hari sejak surat perintah kerja diterbitkan. Kondisi pekerjaan saat itu adalah semua pondasi
sumuran 1,8 m dengan kedalaman 8 meter sudah tergali dan sebagian sudah dicor. Kurang lebih
separuh dari lubang titik pondasi yang sudah ada bergeser.
2. Cuaca yang tidak begitu mendukung secara terus menerus.
3. Sulitnya supply beton ready mix karena kesulitan pengadaan pasir cor pada saat gunung merapi di
Jawa Tengah.
4. Keterlambatan material / equipment lift yang datang di lokasi proyek pada tanggal 19 Desember 2010
5. Keterlambatan pengiriman yang pabriknya merupakan rekomendasi Pejabat Pembuat Komitmen (Ibu
Ir.Nany Yuliastuty, MSP) dalam surat nomor : 6171/H.7.3.3/LL/2010 tanggal 04 Agustus 2010 yang
mengakibatkan kerugian waktu dan financial .

Disini penyedia jasa (PT. Teduh Karya) telah melakukan sebuah pelanggaran yaitu melakukan wanprestasi,
karena melakukan pemutusan kontrak kerja sepihak pada tanggal 23 Desember tahun 2010 padahal
sebelumnya sudah melakukan kontrak kerja pada tanggal 10 Juni tahun 2010 dengan alasan seperti diatas
yang bersifat memberatkan PT. Teduh Karya, akhirnya penyedia jasa harus menerima sanksi sebagai
berikut :

 Pada proses akhir pelaksanaan konstruksi tanggal 21 Desember 2010 progres pekerjaan baru
mencapai 47,25 % atau mengalami keterlambatan sebanyak 52,75 % .
 PPKom melakukan pemutusan kontrak dengan surat tertanggal 23 Desember 2010 dalam surat
nomor 9201/H7.3.3/LL/2010 perihal pemutusan kontrak, dengan memberikan sanksi :
a. Black list selama 2 (dua) tahun kepada PT.TEDUH KARYA UTAMA
b. black list selama 2 (dua) tahun kepada Pengurus dan Pemilik modal PT. TEDUH KARYA
UTAMA ;
c. Denda sebesar 5 % (lima persen) harga borongan = 5 % X Rp.13.199.714.000,00 =
Rp.659.985.700,00 (enam ratus lima puluh sembilan juta sembilan ratus delapan puluh
lima ribu tujuh ratus rupiah);
d. Mencairkan jaminan Pelaksanaan Pembangunan Gedung Kuliah Utama Fakultas
Tehnik Universitas Diponegoro tahun 2010.
 PPKom memutus kontrak sepihak tanpa melihat alasan - alasan lagi terhadap keberatan yang
telah dilakukan PT. Teduh Karya Utama dalam suratnya tertanggal 19 Desember 2010 dengan
nomor : 420/UM-TKU/X/2010, sehingga pihak kontraktor merasa dirugikan akan hal tersebut
diatas. Serta beberapa kemungkinan-kemungkinan untuk diadakannya perpanjangan waktu
pelaksanaan konstruksi.

Sumber : https://www.academia.edu/20745495/Studi_Kasus_Pemutusan_Kontrak_Konstruksi

Anda mungkin juga menyukai