Anda di halaman 1dari 5

PENGECORAN KHUSUS

TUGAS 1

NAMA : HERDA BAGASKARA


NPM : 333 415 0003

TEKNIK METALURGI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
Gambar 1. Flow Chart Proses Pengecoran Logam
1. Process selection
Proses ini merupakan proses dimana penyeleksian material dilakukan untuk
mencapai produk yang diinginkan. Proses penyeleksian ini sangat mendasar dan
sangat berpengaruh pada proses perlakuannya. Karena setiap material memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga daapat mempengaruhi proses dan
seleksi

2. Design and Specification


Setelah bahan dapat ditentukan, kita dapat menentukan desain dan
spesifikasi pada bahan dan proses pengecoran. Proses ini berfungsi untuk
menentukan proses yang dilakukan selanjutkan. Mengentahui bentuk akhir dari
logam jadi, dan menentukan bentuk cetakan. Mengecek kembali apakah bahan yang
digunakan, layak digunakan atau tidak

3. Determination of Casting Technique


setelah semua bahan siap dan telah dispesifikasi , maka proses casting atau
pengecoran dapat dilakukan. Setelah memastikan semua bahan dan alat yang
digunakan baik logam maupun cetakannya

4. Moulding Material Preparation


Mempersiapkan bahan bahan yang digunakan untuk membuat cetakan.
Biasanya cetakan yang biasa digunakan untuk pengeceoran adalah berbahan pasir.
Namun tak semua bahan baku cetakan berbahan pasir. Namun memiliki
karakteristik yang sama. Adapun krakteristik yang wajib dimiliki oleh bahan
cetakan diantaranya:
1. Tahan Suhu Tinggi
2. Memiliki Permeabilitas
3. Tahan Abrasi
4. Tahan Korosi
5. Mampu Bentuk
6. dapat digunakan kembali (namun ada juga yang sekali pakai)
5. Patternmaking
Disaat yang bersamaan, kkita juga harus membuat pola pada cetakan. Hal
ini sangat penting dalam hasil akhir bentuk logam yang diinginkan. Pola biasanya
terbuat dari kayu, logam, bahkan Sterofoam. Namun biasanya kebanyakan
menggunakan Kayu, karena kayu memiliki sifat yang kuat namun ringan, tersedia
banyak disekitar bahkan dengan harga yang murah. Namun tak banyak, industri
casting menggunakan logam dalam bahan cetakannya. Pola juga harus
memperhatikan Drag, Pure, dll untuk mengatur aliran logam cair saat penuangan.
Setelah pola dan cetakan selesai, maka pola akan ditutupi dengan pasir. Pastikan
pasir dapat menutupi pola dengan sangat padat. Yang dapat dikatakan dapat
menghasilkan Moulding dan Coremaking.

6. Furnace Charge Preparation


Disaat yang bersamaan ketika kita membuat cetakan dan pola, kita juga
menyiapkan Furnace atau tungku untuk proses pencairan logam. Tentu kita tidak
bisa melewatkan proses yang satu ini. Atau bahkan proses yang sangat vital dalam
pengecoran logam. Dimana kita bisa mengatur suhu, dan campuran sesuai dengan
hasil akhir yang diinginkan dan sifat mekanik yang diinginkan. Mengatur tata letak
dan suhu. Setelah Bahan logam siap, dan Tungku sudah menyala, maka bahan
logam dapat dimasukan (secara hati-hati) kedalam tungku. Pastikan kita
mengetahui titik lebur dari logam tersebut dan menggunakan APD. Pastikan kita
selalu pengecekan berkala. Dan kita dapat menghasilkan logam cair atau Metal
Melting.

7. Casting
Setelah logam dipastikan mencair, maka logam siap dituang kedalam
cetakan yang didalamya sudah terdapt pola. Proses ini pun sangat pentiing, agar
logam tidak membeku diawal sebelum masuk kedalam cetakan. Kita harus
mengatur kecepatan tuang dan memastikan logam yang dituang masuk sempurna
kedalam cetakan. Pada proses ini, pola yang terbuat dari kayu atau sterofoam akan
meleleh dan logam akan mengisi kekosongan pada pola tersebut. Setelah logam
dipastikan masuk semua, maka tunggu sebentar hingga logam membeku.

8. Fattling
Setelah logam dipastikan membeku dalam cetakan, maka cetakan dapat
dihancurkan dengan palu dengan pelan agar logam tidak ikut rusak. Setelah cetakan
terlepas, logam dapat diambil.

9. Heat Treatment
Heat treatment dilakukan saat ogam terpisah dengan cetakan, dapat
dilakukan proses perlakuan panas. Dengan cara didinginkan dengan berbagai
media. Biasanya dapat menggunakan media air, oli, atau bahkan dibiarkan terbuka
ddengan udara bebas. Maka dari san kita dapat membedakan sifat mekanik dari
logam

10. Inspection and Testing


Inspeksi dan pengetesan berguna untuk menegecek keadaan terakhir logam
setelah dicor dan mengalami penuangan. Biasanya pengecekan untuk mengetahui
kondisi fisik apakah hasil logam memiliki cacat atau tidak. Ada berbagai cara untuk
melakukan insoeksi dan tes pada hasil corn. Baik menggunakan Visual
menggunakan mata telanjang, guna melihat hasil permukaan dari hasil coran .
adanya porositas atau tidak bahkan menggunakan berbagai alat untuk mengeceknya
seperti menggunakan X-ray . Biasanya cacat terjadi akibat adanya perbedaan
kecepatan pada saat penuangan, saluran yang kurang pas bahkan cetakan yang
kurang padat.

Anda mungkin juga menyukai