pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi atau
entitas publik seperti pemerintah, LSM dan lain-lain yang dijadikan sebagai informasi
dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan.
Organisasi sector public yang paling mudah dikenal adalah organisasi pemerintah.
Organisasi pemerintah sebagaimana organisasi public umumnya akan beraktivitas
berdasarkan anggaran.
Tinjauan akuntansi sector public berdasar pada SAK No 45 berisi tentang ;
UU No. 5/ 1974
UU No. 22/1999
UU No. 25/1999
UU No. 32/2004
UU No. UU No.
17/2003 17/2003
UU No. 1/2004 UU No. 1/2004
UU No. 33/2004
KEDUDUKAN AKUNTANSI
Akuntansi yang berkaitan dengan organisasi perusahaan biasanya dikenal
dengan akuntansi sector privat, dan yang berkaitan dengan organisaisi
pemerintah atau lembaga non profit dikenal dengan akuntansi pemerintahan
atau akuntansi sector public.
Reformasi keuangan daerah ditandai dengan diberlakukannya UU No. 22
Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan pusat
dan daerah.
Anggaran dalam pemerintahan atau organisasi sector public. Anggaran
menjadi rencana menejerial untuk menerapkan strategi organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi sector public.
1. Deskripsi dana, dana umum (general fund) adalah dana yang dibentuk
oleh suatu unit pemerintah Negara Bagian atau Pemerintah Lokal untuk
mempertanggungjawabkan semua aktivitas “Pemerintah Umum”
(general government) yang tidak dipertanggungjawabkan dalam dana
lain.
2. Sumber keuangan, adalah semua jenis sumber keuangan pemerintah
umum merupakan sumber keuangan dana umum yaitu berasal dari pajak
property, pajak penjualan, pajak penghasilan, perijinan, dan beban jasa,
maupun bantuan (grant) seperti federal dan donasi. Sumber dana umum
sama dengan sumber dana khusus.
3. Proses akuntansi sangat dipengaruhi oleh sifat dana, focus pengukuran,
dan basis pencatatannya. Dana umum dan khusus termasuk kelompok
dana pemerintahan yang bersifat belanja.
4. Akuntansi anggaran yaitu memiliki posisi formal dalam akuntansi dana.
Ada tiga komponen pokok anggaran unit pemerintah;
a. Taksiran pendapatan adalah sumber keuangan yang diharapkan akan
tersedia bagi suatu unit pemerintah dalam suatu tahun anggaran
berupa pendapatan pajak, perijinan, bunga, parkir, pendapatan
investasi, dan pendapatan intern pemerintah, beban jasa (charge for
service), serta denda dan penyitaan (fine and forfeiture).
b. Appropreasi merupakan alokasi sumber keuangan yang digunakan
untuk membelanjai aktivitas dalam suatu tahun anggaran. Appropriasi
dapat juga disebut sebagai usulan pengeluaran.
c. Sumber (penggunaan) keuangan lain adalah penerimaan yang tidak
dapat dikatagorikan sebagai pendapatan bagi dana yang menerimanya
antara lain penjualan obligasi dan transfer yang diterima.
KOTA SIDOARJO
DANA UMUM
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
TAHUN ANGGARAN 2004
Taksiran Pendapatan
Pajak 22.000.000,00 26.000.000,00
Perijinan 13.000.000,00 21.000.000,00
Perparkiran 13.000.000,00 12.000.000,00
Beban Jasa 12.000.000,00 10.000.000,00
Denda dan Penyitaan 10.000.000,00 11.000.000,00
Appropriasi
Gaji 20.000.000,00 19.500.000,00
Supplies 12.000.000,00 12.000.000,00
Security 10.000.000,00 10.000.000,00
Fasilitas Modal 10.000.000,00 7.250.000,00
Layanan Lain 8.000.000,00 5.250.000,00
SUMMARY PROBLEM
Informasi berikut ini dari dana umum Kota Krian. Untuk tahun anggaran 2004,
badan legistave kota tersebut telah menyetujui anggaran dana umum. Pajak
property yang tercantum dalam anggaran sebesar Rp 36.000.000,00 tersebut
dibebankan kepada pemilik property yaitu; Shinta Rp 20.000.000,00, Sya’ban Rp
12.000.000,00, Anita Rp 1.800.000,00, Syananta Rp 1.200.000,00, dan Mas’ud Rp
1.000.000,00.
KOTA KRIAN
DANA UMUM
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
TAHUN ANGGARAN 2004
Keterangan Anggaran Rp
Taksiran Pendapatan
Pajak Property 36.000.000,00
Perijinan 2.000.000,00
Perparkiran 1.600.000,00
Penjualan 400.000,00
Jumlah 40.000.000,00
Appropriasi
Gaji 28.000.000,00
Supplies 8.000.000,00
Layanan Lain 3.600.000,00
Jumlah 39.600.000,00
Transaksi operasi yang terjadi selama tahun anggaran 2004 sebagai berikut:
1. Pajak property ditetapkan kepada kelima warga Negara pemilik property
2. Dilakukan pemesanan supplies dengan harga pesanan Rp 8.000.000,00
3. Pemerintah menerima pembayaran pajak property dari semua warga
Negara yang telah diberikan tagian pajak property
4. Diterima pesanan supplies pada transaksi tiga dan disiapkan vouchernya
(belum dibayar)
5. Diterima pendapatan dari pajak penghasilan perparkiran, dan perijinan
sesuai dengan jumlah yang ditetapkan dalam anggaran
6. Dilakukan pembayaran voucher yang telah dibuat untuk supplies yang
telah diterima
7. Disiapkan voucher gaji dan belanja lain-lain dengan jumlah sesuai dengan
anggaran (belum dibayar)
8. Dilakukan pembayaran voucher gaji dan belanja lain-lain
2. Jurnal operasi
Jurnal untuk mencatat transaksi 1
Piutang pajak property kini Sinta Rp 20.000.000
Piutang pajak property kini Sa’ban Rp 12.000.000
Piutang pajak property kini Anita Rp 1.800.000
Piutang pajak property kini Sananta Rp 1.200.000
Piutang pajak property kini Mas’ud Rp 1.000.000
Pendapatan pajak property Rp 36.000.000
3. Neraca Saldo
Kota Krian
Dana Umum
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2004
Kas Rp 400.000
Taksiran pendapatan pajak property Rp 36.000.000
Taksiran pendapatan pajakpenjualan Rp 400.000
Taksiran pendapatan perparkiran Rp 1.600.000
Taksiran pendapatan perijinan Rp 2.000.000
Appropriasi gaji Rp 28.000.000
Appropriasi supplies Rp 8.000.000
Appropriasi lain-lain Rp 3.600.000
Pendapatan pajak property Rp 36.000.000
Pendapatan pajak penjualan Rp 400.000
Pendapatan perparkiran Rp 1.600.000
Pendapatan perijinan Rp 2.000.000
Belanja gaji Rp 28.000.000
Belanja supplies Rp 8.000.000
Belanja lain-lain Rp 3.600.000
Saldo dana tidak dicadangkan Rp 400.000
4. Jurnal Penutup
Pendapatan pajak property Rp 36.000.000
Pendapatan pajak penjualan Rp 400.000
Pendapatan perparkiran Rp 16.000.000
Pendapatan perijinan Rp 2.000.000
Taksiran pendapatan pajak property Rp 36.000.000
Taksiran pendapatan pajakpenjualan Rp 400.000
Taksiran pendapatan perparkiran Rp 16.000.000
Taksiran pendapatan perijinan Rp 2.000.000
Appropriasi gaji Rp 28.000.000
Appropriasi supplies Rp 8.000.000
Appropriasi lain-lain Rp 3.600.000
Belanja gaji Rp 28.000.000
Belanja supplies Rp 8.000.000
Belanja lain-lain Rp 3.600.000
5. Laporan Keuangan
Kota Krian
Dana Umum
Laporan Pendapatan, Belanja, dan Perubahan Saldo Dana
Per 31 Desember 2004
Pendapatan
Pendapatan pajak property Rp 36.000.000
Pendapatan pajak penjualan Rp 400.000
Pendapatan perparkiran Rp 16.000.000
Pendapatan perijinan Rp 2.000.000
Total Pendapatan Rp 40.000.000
Belanja
Belanja gaji Rp 28.000.000
Belanja supplies Rp 8.000.000
Belanja lain-lain Rp 3.600.000
Total Belanja Rp 39.600.000
Tugas dikumpulkan
Berikut informasi Dana umum Balung Bendo
Taksiran:
Pendapatan pajak property Rp 17.000.000,00
Pendapatan pajak penjualan Rp 7.000.000,00
Pendapatan perparkiran Rp 3.000.000,00
Pendapatan perijinan Rp 1.000.000,00
Denda Rp 2.000.000,00
Apropriasi:
Belanja Gaji Rp 20.000.000,00
Belanja Supplies Rp 4.000.000,00
Peralatan Rp 3.000.000,00
Kendaraan Rp 2.000.000,00
Pajak property sebesar Rp 17.000.000,00 ditetapkan kepada empat pemilik property;
Nurul Rp 6.000.000,00, Sumiatin Rp 5.000.000,00, Tatok Rp 4.000.000,00, dan
Cahyani Rp 2.000.000,00.
Transaksi yang terjadi pada tahun 2010;
1. Pemerintah menyerahkan faktur kepada keempat warga Negara pemilik property.
2. Pemerintah melakukan pemesanan supplies seharga Rp 4.000.000,00
3. Seluruh pajak property diterima Rp 17.000.000,00 dan pajak penjualan Rp
7.000.000,00
4. Supplies yang dipesan diterima dan dibayar dengan faktur Rp 4.000.000,00
5. Diterima seluruh pendapatan secara tunai dari perparkiran dan perijinan.
6. Gaji karyawan dibayar sebesar Rp 20.000.000,00.
7. Pemerintah melakukan pemesanan peralatan sebesar Rp 3.000.000,00
8. Pemerintah melakukan pemesanan kendaraan sebesar Rp 1.900.000,00
9. Diterima seluruh pendapatan secara tunai dari denda
10.Peralatan yang dipesan diterima dan di bayar dengan faktur Rp 3.000.000,00
11.Kendaraan yang dipesan diterima dan disiapkan vochernya (belum dibayar).
Diminta:
1. Buatkan jurnal anggaran
2. Buatlah jurnal operasi
3. Susunlsh neraca saldo
4. Buatlah jurnal penutup
5. Susunlah laporan keuangan
Aktivitas investasi
Sumber keuangan yang diterima oleh dana proyek modal baiasanya tidak
selalu segera digunakan begitu diterima, sehingga sangat dimungkinkan
adanya kas yang menganggur.
Prosedur akuntansi
Fokus pengukuran dana proyek modal adalah tersedianya sumber yang dapat
dibelanjakan. Basis akuntansi yang digunakan adalah basis akrual
modifikasian, yaitu mengakui pendapatan pada saat tersedia dan terukur serta
mengajui belanja pada saat barang atau jasa diterima atau pada saat utang
timbul. Ada tiga alas an mengapa utang obligasi tidak dicatat sebagai utang
dalam dana proyek modal; (1) Dana proyek modal berfokus pada aktiva
pengeluaran, karena itu yang dicatat hanya yang bersifat lancar,(2) Dana
proyek modal digunakan hanya untuk mencatat sumber keuangan untuk
memperoleh aktiva tetap,(3) Dana pelunasan utang digunakan untuk mencatat
pelunasan pokok dan bunga utang.
Untuk pengendalian belanja, maka akuntansi dana proyek modal
menggunakan akuntansi encumbrance yaitu dengan mengaitkan sejumlah
dana tertentu terhadap aktivitas yang telah disetujui untuk dibelanjakan dalam
waktu dekat atau lama. Penandatanganan kontrak tersebut dijurnal dengan
mendebet akun encumbrance, dan mengkridit akun cadangan encumbrance.
Begitu juga sebaliknya apabila terjadi realisasi pelaksanaan.
Instruksi:
Buatlah jurnal anggaran awal tahun anggaran 2003
Buatlah jurnal operasi selama tahun anggaran 2003
Susunlah neraca saldo akhir tahun anggaran 2003
Buatlah jurnal penutup akhir tahun anggaran 2003
Susunlah laporan keuangan tahun anggaran 2003
Buatlah jurnal anggaran awal tahun anggaran 2004
Buatlah jurnal operasi selama tahun anggaran 2004
Susunlah neraca saldo akhir tahun anggaran 2004
Buatlah jurnal penutup akhir tahun anggaran 2004
Susunlah laporan keuangan tahun anggaran 2004
Encumbance Rp 800.000.000,00
Cadangan Encumbance Rp 800.000.000,00
(jurnal untuk mencatat penandatangan kontrak)
Kas Rp 400.000.000,00
Hasil Penjualan Obligasi Rp 400.000.000,00
Kas Rp 350.000.000,00
Piutang dari pemerintah pusat Rp 350.000.000,00
Kas Rp 390.000.000 Rp
Piutang bunga investasi 30.000.000
Investasi 250.000.000
Utang kontrak kontruksi 150.000.000
Persentase sisaan kontruksi 40.000.000
Pend. Bantuan pemerintah 350.000.000
Pendapatan investasi 130.000.000
Hasil penjualan obligasi 400.000.000
Transfer dari dana umum 150.000.000
Belanja fee arsitektur 100.000.000
Belanja kos kuntruksi 450.000.000
Taksiran pendapatan 450.000.000
Taksiran sumber pend.lain 550.000.000
Apropriasi 800.000.000
Encumbrance 250.000.000
Cadangan Encumbrance 250.000.000
Saldo dana tidak dicadangkan 200.000.000
Jumlah 2.470.000.000 2.470.000.000
Apropriasi Rp 800.000.000
Belanja fee arsitertur Rp 100.000.000
Belanja kos kontruksi Rp 450.000.000
Encumbrance Rp 250.000.000
Kas Rp 390.000.000 Rp
Piutang bunga investasi 30.000.000
Investasi 250.000.000
Utang kontrak kontruksi 150.000.000
Persentase sisaan kontruksi 40.000.000
Cadangan encumbrance 250.000.000
Saldo dana tidak dicadangkan 230.000.000
Jumlah 670.000.000 670.000.000
Kas Rp 305.000.000 Rp
Pendapatan investasi 75.000.000
Belanja kos kontruksi 250.000.000
Taksiran pendapatan 50.000.000
Appropriasi 250.000.000
Saldo dana tidak dicadangkan 280.000.000
Jumlah 605.000.000 605.000.000
Appropriasi Rp 250.000.000
Belanja kos kontruksi Rp 250.000.000
SOAL DIKERJAKAN
Berikut ini adalah informasi yang diperoleh dari dari Dana Pembangunan
Jembatan Pemerintah Kota Jagir untuk tahun anggaran 2010.
1. Pemerintah kota Jagir menyetujui melaksanakan pembangunan jembatan
dengan total biaya Rp 3.000.000.000,00. Beberapa hari kemudian
ditandatangani kontrak dengan PT. Difan. Sumber keuangan untuk
melakukan pembangunan berasal dari bantuan pemerintah pusat Rp
625.000.000,00, dan hasil penjualan obligasi umum Rp 2.500.000.000,00. Di
samping itu menaksir pendapatan investasi sebesar Rp 100.000.000
2. Dilakukan emisi obligasi umum dengan harga jual Rp 2.250.000.000,00
(nilai nominal obligasi sebesar Rp 2.500.000.000,00).
3. Diterima bantuan pemerintah pusat secara tunai.
4. Kas sebesar Rp 2.250.000.000,00 digunakan untuk membeli surat berharga
jangka pendek.
5. Dilakukan pembayaran fee bagi arsitek sebesar Rp 11.250.000,00 yang
merupakan bagian dari harga kontrak yang telah ditandangani.
6. Kontraktor menyerahkan tagihan kepada pemerintah sebesar Rp
625.000.000,00.
7. Investasi surat berharga dengan kos Rp 125.000.000,00 dijual dengan
harga Rp 125.500.000,00.
8. Pendapatan investasi berupa bunga senilai Rp 87.500.000,00.
9. Tagihan pada transakasi 6 dibayar dengan prersentase sisaan 10%.
10. Kontraktor menyerahkan tagihan kepada pemerintah sebesar Rp
625.000.000,00.
11.Investasi surat berharga dengan kos Rp 365.000.000,00 dijual dengan
harga Rp 400.000.000,00.
12.Tagihan pada transakasi 10 dibayar dengan prersentase sisaan 10%.
13.Pendapatan investasi berupa bunga senilai Rp 6.250.000,00. Tetapi belum
diterima sampai akhir tahun anggaran
Diminta:
1. Buatlah jurnal anggaran
2. Buatlah jurnal operasional
3. Susunlah neraca saldo
4. Buatlah jurnal penutup
5. Susunlah laporan keuangan
Dana Penetapan Khusus
1. Penetapan dana khusus adalah aktifitas khusus jasa operasi yang diberikan
yang tidak berkaitan dengan perolehan atau pembangunan fasilitas modal
(Aktiva tetap). Jenis-jenis penetapan jasa khusus adalah perlindungan polisi
khusus, pembersihan kotoran-kotoran akibat badai, pembersihan salju,
pembersihan jalan, dan penerangan jalan.
2. Proyek penetapan khusus adalah aktifitas khusus yang menghasilkan aktiva
baru, tambahan, atau pertambahan nilai, manfaat, dan atau keindahan aktiva
lama. Jenis- jenis proyek penetapan khusus baik yang bersifat intrastruktur
maupun yang bersifat bisnis pemerintah, antara lain: pengerasan dan
pelebaran jalan, perbaikan jalan, trotoar, pembangunan tempat parker,
pembuatan tempat penyaluran air, pembuatan gili-gili dan selokan.
Jurnal anggaran
Jurnal Operasi
Warga Negara membayar secara angsuran selama 10 Tahun, maka angsuran
selama 9 tahun terakhir tidak dapat diakui sebagai pendapatan, tetapi sebagai
piutang dan pendapatan ditanggungkan.
Berdasarkan informasi diatas, jurnal untuk mencatatan pendapatan khusus
adalah:
Piutang penepatan khusus-kini Rp 11.500.000,00
Piutang penepatan khusus-ditangguhkan 103.500.000,00
Pendapatan-penepatan khusus Rp 11.500.000,00
Pendapatan ditangguhkan 103.500.000,00
Jurnal untuk mencatat penepatan khusus
Jurnal yang dibuat untuk mencatat kontrak dengan PT. Total Persada sebesar
Rp 115.000.000,00 adalah:
Encumbrance Rp 115.000.000,00
Cadangan Encumbrance Rp 115.000.000,00
Jurnal untuk mencatat penandatanganan kontrak
Laporan Jurnal
Keuangan
Figur 6.1
Siklus Akuntansi
Sesuai dengan urutan siklus dalam Figur 6.1, berikut ini akan disajikan
sebuah kasus singkat dari Yayasan Maju Bersama.
Penerimaan bantuan dari pemerintah menambah kas Yayasan sebesar Rp 70 juta. Karena
ada ketentuan penggunaan untuk membiayai pelatihan bagi UKM dan pembentukan jaringan UKM,
sebesar 60% dari penerimaan ini diakui sebagai pendapatan bagi Dana Terikat, sementara sisanya
diakui sebagai pendapatan bagi Dana Tidak Terikat. Penerimaan ini dicatat oleh Yayasan dengan
mendebit Kas sebesar Rp 70 juta, serta mengkredit Pendapatan—Dana Terikat (Rp 42 juta) dan
Pendapatan Dana Tidak Terikat (Rp 28 juta).
6 Januari
Diterima sumbangan dari asosiasi pengusaha Depok sebesar Rp 8 juta untuk pembangunan jaringan
UKM.
Kas 8.000.000
Pendapatan—Dana Terikat 8.000.000
Penerimaan sumbangan sebesar Rp 8 juta ditentukan penggunaannya untuk pembangunan
jaringan UKM, sehingga Yayasan mengakuinya sebagai pendapatan bagi Dana Terikat. Pencatatan
dilakukan dengan mendebit Kas dan mengkredit Pendapatan—Dana Terikat.
7 Januari
Dibayarkan gaji staf dan karyawan sebesar Rp 9 juta.
Belanja Gaji—Dana Tidak Terikat 9.000.000
Kas 9.000.000
Pembayaran gaji karyawan akan mengurangi kas Yayasan dan menambah belanja gaji. Pembayaran ini
menggunakan Dana Tidak Terikat, sehingga Yayasan akan mencatat transaksi ini dengan mendebit
Belanja Gaji—Dana Tidak Terikat dan mengkredit Kas sebesar Rp 9 juta.
11 Januari
Yayasan mengadakan Seminar Kewirausahaan di Hotel Aneka Wiyata, menghabiskan dana
sebesar Rp 4,5 juta.
Belanja Kegiatan—Dana Terikat 4.500.000
Kas 4.500.000
Kegiatan Seminar Kewirausahaan tersebut dibiayai dengan menggunakan Dana Terikat. Yayasan
mencatat transaksi ini dengan mendebit Belanja Kegiatan— Dana Terikat dan mengkredit Kas
sebesar Rp 4,5 juta.
12 Januari
Diterima uang pendaftaran dari peserta Seminar Kewirausahaan sebesar Rp 2 juta.
Kas 2.000.000
Pendapatan—Dana Terikat 2.000.000
13 Januari
Yayasan membeli sebuah motor untuk kendaraan operasional senilai Rp 10 juta.
Pembelian ATK untuk perlengkapan sekretariat Yayasan akan dicatat oleh Yayasan dengan
mendebit Belanja ATK—Dana Tidak Terikat dan mengkredit Kas sebesar Rp 2 juta.
30 Januari
Mengadakan kegiatan Pertemuan UKM I yang menghabiskan dana Rp 3 juta.
Belanja Kegiatan—Dana Terikat 3.000.000
Kas 3.000.000
Kegiatan Pertemuan UKM I tersebut dibiayai dengan Dana Terikat, sehingga Yayasan mencatat
transaksi tersebut dengan mendebit Belanja Kegiatan—Dana Terikat dan mengkredit Kas sebesar Rp
3 juta.
31 Januari
Diterima sumbangan berupa 2 unit komputer dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Nilai wajar dari
kedua komputer tersebut adalah Rp 9 juta.
Tidak ada penjurnalan
Basis kas hanya mencatat transaksi yang melibatkan arus masuk/keluar kas. Transaksi di atas tidak
melibatkan arus masuk/keluar kas, sehingga Yayasan tidak melakukan penjurnalan atas transaksi
tersebut.
NERACA
Dana Tidak Terikat Dana Terikat
(dalam Rp) (dalam Rp)
Aktiva
Kas 50.500.000 59.500.000
Total 50.500.000 59.500.000
Kewajiban dan Ekuitas Dana
Ekuitas dana* 50.500.000 59.500.000
Total 50.500.000 59.500.000
LAPORAN AKTIVITAS
Dana Tidak Terikat Dana Terikat
(dalam Rp) (dalam Rp)
Pendapatan 78.000.000 52.000.000
Belanja gaji 9.000.000
Belanja kendaraan 10.000.000
Belanja sewa gedung 15.000.000
Belanja listrik, air, dan telepon 1.500.000
Belanja ATK 2.000.000
Belanja kegiatan 7.500.000
Surplus/ deficit 40.500.000 44.500.000
Transfer masukan - -
Transfer—keluaran - -
Penambahan Ekuitas Dana 40.500.000 44.500.000
+/+ Penambahan
Ekuitas Dana
= 40.500.000 44.500.000
= 50.500.000 59 500 000
Saldo Akhir
Basis Akrual
5 Januari
Diterima bantuan dari pemerintah sebesar Rp 70 juta dengan syarat penggunaan 60% untuk kegiatan
pelatihan bagi UKM dan pembentukan jaringan UKM.
Kas 70.000.000
Pendapatan—Dana Terikat 42.000.000
Pendapatan—Dana Tidak Terikat 28.000.000
Penerimaan bantuan pemerintah akan dicatat oleh Yayasan dengan mendebit Kas sebesar Rp 70
juta. Karena ada ketentuan bahwa 60% dari sumbangan tersebut ditujukan untuk membiayai kegiatan
pelatihan UKM dan pembentukan jaringan UKM, inaka Yayasan mencatatnya dengan mengkredit
Pendapatan— Dana Terikat. Sementara sisanya diakui sebagai pendapatan bagi Dana Tidak Terikat,
dan dicatat dengan mengkredit Pendapatan—Dana Tidak Terikat. Pencatatan ini tidak berbeda
dengan pencatatan dengan basis kas.
Akuntansi Sektor Publik
6 Januari
Diterima sumbangan dari asosiasi pengusaha Depok sebesar Rp 8 juta untuk pembangunan jaringan
UKM.
Kas 8.000.000
Pendapatan—Dana Terikat 8.000.000
Penerimaan sumbangan untuk pembangunan jaringan UKM akan diakui sebagai pendapatan
bagi Dana Terikat, dan akan dicatat sebagai kredit pada akun Pendapatan—Dana Terikat.
7 Januari
Dibayarkan gaji staf dan karyawan sebesar Rp 9 juta.
Belanja Gaji—Dana Tidak Terikat 9.000.000
Kas 9.000.000
Pembayaran gaji karyawan akan dicatat oleh Yayasan dengan mendebit Belanja Gaji Dana Tidak
Terikat dan mengkredit Kas sebesar Rp 9 juta.
11 Januari
Yayasan mengadakan Seminar Kewirausahaan di Hotel Aneka Wiyata, menghabiskan dana
sebesar Rp 4,5 juta.
Belanja Kegiatan—Dana Terikat 4.500.000
Kas 4.500.000
Pengeluaran untuk kegiatan Seminar Kewirausahaan tersebut menggunakan Dana Terikat, dan akan
dicatat dengan mendebit Belanja Kegiatan—Dana Terikat dan mengkredit Kas sebesar Rp 4,5 juta.
12 Januari
Diterima uang pendaftaran dari peserta Seminar Kewirausahaan sebesar Rp 2 juta.
Kas 2.000.000
Pendapatan—Dana Terikat 2.000.000
Penerimaan uang pendaftaran peserta seminar akan diakui sebagai pendapatan bagi Dana Terikat.
Yayasan mencatat transaksi tersebut dengan mendebit Kas dan mengkredit Pendapatan—Dana
Terikat sebesar Rp 2 juta.
13 Januari
NERACA
Dana Tidak Terikat Dana Terikat
(dalam Rp) (dalam Rp)
Aktiva
Kas 50.500.000 59.500.000
Sewa dibayar di muka 15.000.000 -
Perlengkapan ATK 2.000.000 -
Komputer 9.000.000 -
Kendaraan 10.000.000 -
Total 86.500.000 59.500.000
LAPORAN AKTIVITAS
Dana Tidak Terikat Dana Terikat
(dalam Rp) (dalam Rp)
Pcndapatan 37.000.000 52.000.000
Belanja gaji 9.000.000
Belanja kegiatan 7.500.000
Surplus / deficit 28.000.000 44.500.000
Transfer—masukan - -
Transfer—keluaran - -
Penambahan Ekuitas Dana 28.000.000 44.500.000
12 Januari
Diterima uang pendaftaran dari peserta Seminar Kewirausahaan sebesar Rp 2 juta.
Kas 2.000.000
Pendapatan—Dana Terikat 2.000.000
Yayasan mengakui pendapatan bagi dana terikat dengan mendebit Kas dan mengkredit
Pendapatan—Dana Terikat sebesar Rp 2 juta.
13 Januari
Yayasan membeli sebuah motor untuk kendaraan operasional senilai Rp 10 juta. Transaksi ini untuk
Dana Tidak Terikat.
Belanja Kendaraan 10.000.000
Kas 10.000.000
Kendaraan 10.000.000
Ekuitas Dana—Di investasikan
pada Aktiva Tetap 10.000.000
Pencatatan belanja dilakukan sama dengan pencatatan belanja pada basis kas. Selain mencatat
belanja, Yayasan juga harus mengakui aktiva yang dibelinya sebagai konsekuensi atas tuntutan yang
muncul dari fokus pengkuran jangka panjang. Hal ini dilakukan dengan mendebit Kendaraan dan
mengkredit Ekuitas Dana—Diinvestasikan pada Aktiva Tetap (Dana Tidak Terikat). Jurnal kedua ini
disebut sebagai jurnal corollary.
15 Januari
Dibayarkan biaya sewa gedung sebagai sekretariat Yayasan untuk satu tahun ke depan sebesar Rp
15 juta.
Belanja Sewa—Dana Tidak Terikat 15.000.000
Kas 15.000.000
Sama halnya dengan basis kas, pencatatan transaksi ini dilakukan dengan mendebit Belanja Sewa
—Dana Tidak Terikat dan mengkredit Kas sebesar Rp 15 juta.
20 Januari
Diterima uang pinjaman dari bank sebesar Rp 50 juta yang akan jatuh tempo pada bulan Juni tahun
depan.
Kas 50.000.000
Pendapatan—Dana Tidak Terikat 50.000.000
Ekuitas Dana—Dicadangkan untuk Utang
(Dana TidakTerikat) 50.000.000
Utang Bank 50.000.000
Selain pencatatan Pendapatan—Dana Tidak Terikat, Yayasan juga akan mencatat jurnal yang kedua
untuk mengakui utang yang diperoleh. Pengakuan utang ini dilakukan dengan mendebit akun Ekuitas
Dana—Dicadangkan untuk Utang (Dana Tidak Terikat), dan mengkredit Utang Bank sebesar Rp 50
juta.
23 Januari
Dibayar tagihan listrik, air, dan telepon untuk bulan Desember tahun lalu sebesar Rp 1,5 juta.
Belanja Listrik, Air, dan Telepon— Dana TidakTerikat 1.500.000
Kas 1.500.000
Pencatatan Belanja Listrik, Air, dan Telepon—Dana Tidak Terikat ini tidak berbeda dengan
pencatatan yang dilakukan dalam, basis kas.
25 Januari
Dibeli alat tulis kantor (ATK) sebagai perlengkapan sekretariat Yayasan untuk enam bulan ke depan
senilai Rp 2 juta.
Belanja ATK—Dana Tidak Terikat 2.000.000
Kas 2.000.000
30 Januari
Mengadakan kegiatan Pertemuan UKM I yang tnenghabiskan dana sebesar Rp 3 juta.
Belanja Kegiatan—Dana Terikat 3.000.000
Kas 3.000.000
Pengeluaran untuk kegiatan Pertemuan UKM I dicatat dengan mendebit Belanja Kegiatan—Dana
Terikat dan mengkredit Kas sebesar Rp 3 juta.
31 Januari
Diterima sumbangan berupa 2 unit komputer dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Nilai wajar dari
kedua komputer tersebut adalah Rp 9 juta.
Komputer 9.000.000
Ekuitas Dana—Diinvestasikan
pada Aktiva Tetap (Dana TidakTerikat) 9.000.000
Berbeda dengan basis kas murni, basis kas modifikasi memungkinkan pengakua transaksi yang tidak
melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas. Seper halnya transaksi di atas, Yayasan dapat
mengakui komputer yang diperoleh dengan mendebit Komputer dan mengkredit Ekuitas Dana—
Diinvestasikan pad Aktiva Tetap (Dana Tidak Terikat) sebesar Rp 9 juta.
NERACA
Dana Tidak Terikat
(dalam Rp) Dana Terikat
(dalam Rp)
Aktiva
Kas 50.500.000 59.500.000
Komputer 9.000.000
Kendaraan 10.000.000
Total 69.500.000 59.500.000
LAPORAN AKTIVITAS
Dana Dana
Tidak Terikat Terikat
(dalam Rp) (dalam Rp)
Pendapatan 78.000.000 52.000.000
Belanja gaji 9.000 9.000.000 -
Belanja kendaraan 10.000.000 -
Belanja sewa gedung 15.000.000 -
Belanja listrik, air, dan telepon 1.500.000 -
Belanja ATK 2.000.000 -
Belanja kegiatan - 7.500.000
Surplus/ deficit 40.500.000 44.500.000
Transfer—masukan - -
Transfer—keluaran - -
Penambahan Ekuitas Dana 40.500.000 44.500.000
127
Dana Dana
Tidak Terikat Terikat
Diminta:
Catatlah transaksi-transaksi di atas ke dalam dana-dana yang telah ditetapkan dengan menggunakan:
a. Basis kas.
b . Basis akrual.
c . Basis kas yang dimodifikasi.
AKUNTANSI UNIVERSITAS
Aplikasi akuntansi dana juga dapat kita lihat dalam praktik akuntansi di universitas sebagai salah satu
jenis organisasi nirlaba. Bab ini akan membahas bagaimana aturan dan prinsip-prinsip penggunaan
akuntansi dana dalam institusi universitas di Amerika Serikat (AS). Dalam pengaturannya, universitas
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Universitas yang Dikelola Pihak Swasta (Private University). Dalam hal ini pelaksanaan
akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi yang dikembangkan oleh Financial
Accounting Standards Board – FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) khususnya dalam
pernyataan (FASB Statement) No. 117 tentang Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba.
2. Universitas yang Dikelola Pihak Pemerintah (Public University). Dalam hal ini pelaksanaan
akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi yang dikembangkan oleh Governmental
Accounting Standards Board – GASB (Dewan Standar Akuntansi Pemerintah) khususnya
dalam pernyataan (GASB Statement) No. 15 tentang “Model Pelaporan Keuangan untuk
Universita”.
Bab ini akan membahas jenis universitas yang kedua berdasarkan ketentuan akuntansi dana yang
dikembangkan dalam pernyataan GASB No. 15.
Dana Lancar (Current Funds) adalah dana yang didirikan oleh universitas untuk mengelola kekayaan
atau sumber daya (resources) yang akan digunakan dalam rangka membiayai kegiatan operasional
sehari-hari. Current funds ini dibagi menjadi dua, yaitu dana yang penggunaannya tidak ada batasan
(unrestricted current fund) dan dana yang penggunaannya terbatas pada tujuan tertentu (restricted
current fund).
Dana Pinjaman (Loan Funds) adalah dana yang didirikan untuk mengumpulkan dana-dana yang akan
digunakan untuk memberikan pinjaman baik kepada pegawai universitas maupun pihak-pihak lain
yang terkait dengan universitas.
Dana Abadi (Endowment Funds) adalah dana yang dikumpulkan dan kemudian dikelola oleh
universitas tidak untuk penggunaan jangka pendek. Dana ini “diabadikan” kemudian dikelola dalam
bentuk investasi yang hasilnya (return) bisa dimanfaatkan untuk penggunaan jangka pendek.
Dana Anuitas dan Pensiun (Annuity and Life Income Funds) adalah semacam dana pensiun yang
dikelola oleh universitas, sedangkan Dana Pembangunan (Plant Funds) adalah dana yang
dikumpulkan dengan tujuan penggunaan berupa pembangunan gedung, fasilitas, dan aktiva tetap
lainnya.
Akuntansi dana untuk universitas serupa dengan akuntansi dana untuk unit-unit pemerintah. Keduanya
mencatat pendapatan dan belanja untuk masing-masing dana, menggunakan anggaran untuk
merencanakan dan memonitor operasi, dan juga menggunakan sistem beban pemesanan
(encumbrances) untuk mencatat pesanan pembelian yang dilakukan, memiliki transaksi dan transfer
antardana, serta menyajikan neraca serta laporan operasi untuk periode berjalan.
Akan tetapi, terdapat perbedaan di antara keduanya dalam hal dana yang diterima. Akuntansi dana
untuk universitas harus memisahkan antara dana terikat (restricted funds) dan dana tidak terikat
(unrestricted funds). Pembatasan (restriction) yang dimaksud berasal dari pihak eksternal universitas.
Pihak manajemen Universitas juga dapat menyisihkan uang untuk tujuan tertentu. Namun, manajemen
tidak boleh membatasi penggunaan suatu dana. Sehingga ketika istilah pembatasan digunakan dalam
akuntansi dana untuk universitas, hal itu mengacu pada pembatasan dari pihak eksternal universitas
atas penggunaan suatu dana, bukan mengacu pada penyisihan dana secara internal.
Secara ringkas, akuntansi dana dan pelaporannya untuk universitas dapat dilihat pada Figur 9.1 berikut:
Kelompok Dana
Lancar
Tidak Anuitas dan
Terikat Terikat Pinjaman Abadi Pensiun Pembangunan
Figur 9.1
Akuntnasi dana universitas dan pelaporannya
Seperti dapat dilihat pada Figur 9.1, ada tiga laporan keuangan yang harus dibuat oleh suatu
universitas, yaitu:
1. Laporan pendapatan, belanja, dan beban lainnya (statement of current funds revenues,
expenditures, and other changes).
2. Laporan perubahan saldo dana (statement of changes in fund balances).
3. Neraca kombinasi (combined balance sheet).
Pada bagian akhir dari bab ini akan disajikan dua laporan yang pertama, sementara neraca yang
disajikan hanya mencakup neraca untuk Dana Lancar. Namun yang dimaksud dengan neraca kombinasi
sebenarnya hanyalah gabungan neraca dari masing-masing dana. Selanjutnya, pembahasan akuntansi
dana untuk universita ini akan berfokus pada Dana Lancar.
DANA LANCAR TIDAK TERIKAT
Dana Lancar Tidak Terikat (Unrestricted Current Fund) mencatat dana yang dapat dibelanjakan
untuk menjalankan aktivitas utama dari universitas dan penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan
tertentu. Dana Lancar Tidak Terikat serupa dalam tujuannya dengan Dana Umum pada entitas
pemerintah.
Dasar akuntansi untuk Dana Lancar Tidak Terikat adalah dasar akrual, seperti yang digunakan untuk
entitas komersial. Namun, sebagai ganti laba bersih (net income), selisih antara pendapatan dan belanja
dicatat sebagai perubahan bersih atas saldo dana (net change to fund balance).
Bagian keuangan dari universitas biasanya menyiapkan rincian anggaran menurut fungsi, objek,
departemen, dan kelompok belanja. Pencatatan ayat jurnal untuk anggaran ini serupa dengan yang
dicatat dalam akuntansi pemerintahan. Format ayat jurnal anggaran adalah sebagai berikut:
Anggaran Pendapatan XXX
Estimasi Belanja XXX
Saldo Dana XXX
Ayat jurnal anggaran tersebut ditutup pada akhir periode.
Selain itu, seperti telah disinggung sebelumnya, akuntansi dana untuk universitas juga menggunakan
sistem encumbrances untuk mencatat pesanan pembelian yang dilakukan. Dengan sistem ini, ketika
dilakukan pesanan pembelian maka dicatatlah ayat jurnal berikut:
Beban Belanja XXX
Cadangan Beban Belanja XXX
Setelah pesanan diterima maka jurnal di atas dibalik senilai proporsi pesanan yang diterima, dan
dilakukan pencatatan atas nilai pesanan yang sebenarnya diterima:
Cadangan Beban Belanja XXX
Beban Belanja XXX
Belanja XXX
Kas XXX
Dalam akuntansi dana untuk universitas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara
lain:
Pendapatan dan Belanja
Sehubungan dengan pendapatan (revenue) dan belanja (expenditure), dalam akuntansi dana untuk
universitas terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
a. Remisi Uang Kuliah dan Piutang Tak Tertagih
Uang kuliah atau SPP (tuition and fees) adalah sumber pendapatan utama dari Dana
Lancar Tidak Terikat. Dalam akuntansi dana untuk universitas, jumlah uang kuliah yang
seharusnya terkumpul berdasarkan tarif standar diakui secara penuh sebagai pendapatan.
Beasiswa dan remisi (potongan) uang kuliah yang diberikan universitas, termasuk piutang
tak tertagih dicatat sebagai belanja. Meskipun banyak beasiswa yang terdapat di sebuah
universitas, dalam Dana Lancar Tidak Terikat hanya dicatat beasiswa yang disponsori
langsung oleh universitas. Beasiswa lain yang berasal dari alumni atau perusahaan yang
dikelola oleh universitas dicatat dalam kelompok dana yang lain.
b. Pengembalian Uang Kuliah
Akuntansi dana untuk universitas mengharuskan pengembalian uang kuliah (untuk mahasiswa
yang mengundurkan diri) dicatat sebagai pengurangan pendapatan. Ketika pengembalian
kepada mahasiswa
tersebut disetujui, universitas mendebit pendapatan dari uang kuliah dan mengkredit kas atau
piutang.
c. Sesi Perkuliahan yang Berlangsung pada Dua Periode
Suatu sesi perkuliahan mungkin dimulai pada satu periode berjalan namun baru diselesaikan
pada periode berikutnya. Akuntansi dana untuk universitas mengharuskan bahwa uang kuliah yang
dipungut untuk sesi perkuliahan tersebut diakui sebagai pendapatan pada periode di mana sesi
perkuliahan tersebut paling banyak diselenggarakan, bersama dengan seluruh belanja yang
berhubungan dengan sesi perkuliahan tersebut. Jika uang kuliah dipungut pada periode berjalan
namun sesi perkuliahan kebanyakan diselenggarakan pada periode berikutnya, maka universitas
mencatat pemungutan uang kuliah sebagai debit pada kas dan kredit pada pendapatan
tangguhan (deferred revenue). Pendapatan tangguhan, beserta belanja tangguhan (deferred
expenditure) jika ada, kemudian diakui sebagai pendapatan dan belanja yang sesungguhnya
pada periode berikutnya.
Transfer dan Penyisihan Dana
Seperti dalam akuntansi pemerintahan, akuntansi dana untuk universitas juga memiliki beragam
transfer antardana. Namun, dalam akuntansi dana untuk universitas terdapat istilah khusus yaitu
transfer wajib (mandatory transfer) dan transfer tidak wajib (nonmandatory transfer). Transfer
wajib adalah transfer dari Dana Lancar ke dana lainnya untuk memenuhi ketentuan dari pihak
eksternal dalam suatu perjanjian. Transfer tidak wajib adalah transfer serupa namun ditentukan
sendiri oleh pihak universitas untuk berbagai tujuan. Transfer tidak wajib juga dapat dilakukan dari
dana lainnya ke dalam Dana Lancar. Transfer wajib dan tidak wajib dilaporkan secara terpisah dalam
laporan keuangan yang berhubungan dengan Dana Lancar serupa dengan transfer antardana dalam
akuntansi pemerintahan.
Manajemen universitas juga dapat menyisihkan uang dalam Dana Lancar Tidak Terikat untuk tujuan
tertentu di masa depan. Penyisihan yang disebut dana yang penggunaannya ditetapkan atau
dialokasikan oleh dewan (board-designated funds) ini adalah penyisihan internal yang serupa dengan
penyisihan laba ditahan (retained earnings) dalam entitas komersial. Manajemen dapat menetapkan atau
mencabut penyisihan tersebut menurut kebijakannya sendiri.
Investasi
Investasi dilaporkan pada nilai wajar (fair value) dalam neraca suatu institusi publik. Pendapatan
investasi, termasuk perubahan dalam nilai wajar investasi untuk periode berjalan, harus dilaporkan
sebagai pendapatan (revenue) dalam laporan operasi entitas yang sesuai.
Sumbangan
Universitas mencari pemasukan dari alumni, perusahaan, dan lembaga eksternal untuk memperbaiki
program dan aktivitas pendidikannya. Selain itu, universitas juga dapat mencari pemasukan tambahan
dari lembaga-lembaga internalnya. Lembaga-lembaga yang menjadi bagian integral dari universitas
juga memiliki Dana Lancar serta dana-dana lainnya yang disatukan dalam laporan keuangan
universitas.
Yang perlu diperhatikan adalah pemisahan antara sumbangan yang mengikat (restricted
contributions) dengan sumbangan yang tidak mengikat (unrestricted contributions). Sumbangan
yang mengikat yang diterima dicatat dalam Dana Lancar Terikat dan dibelanjakan sesuai dengan
batasannya. Sumbangan yang tidak mengikat dicatat dalam Dana Lancar Tidak Terikat dan dibelanjakan
sesuai dengan kebutuhan universitas yang telah ditentukan. Beberapa pemasukan dapat berbentuk
Dana Abadi di mana pokok dananya (principal) harus dikelola selama periode tertentu. Pemasukan ini
dicatat dalam rekening Dana Abadi yang terpisah.
Pemasukan yang berupa properti diakui sebag.ai pendapatan pada nilai wajarnya. Sedangkan pemasukan
yang berupa jasa, seperti jasa dari mahasiswa lama untuk melaksanakan program orientasi bagi
mahasiswa baru, biasanya tidak dicatat oleh universitas.
Depresiasi
Semua organisasi nirlaba, termasuk universitas, harus melaporkan depresiasi (penyusutan) dalam
laporan keuangan untuk tujuan eksternalnya. Depresiasi harus dilaporkan sebagai belanja
(expenditure) dalam daNa yang menggunakan aktiva bersangkutan selama periode berjalan.
Serupa dengan Dana Umum dalam akuntansi pemerintahan, Dana Lancar juga dapat mengakuisisi aktiva,
namun terbatas pada aktiva lancar/jangka pendek. Jadi, tidak ada aktiva j angka panjang yang dilaporkan
dalam Dana Lancar. Aktiva j angka panjang dilaporkan dalam Dana Pembangunan terpisah yang
digunakan untuk mencatat akuisisi aktiva tetap dengan dana yang berasal baik dari Dana Lancar maupun
Dana Pembangunan sendiri. Akan tetapi untuk akuisisi aktiva tetap dalarn nilai yang . besar tidak
boleh menggunakan dana yang berasal dari Dana Lancar, namun harus menggunakan dana yang berasal
dari dan dicatat sebagai Dana Pembangunan.
Figur 9.2
Neraca—Dana Lancar Universitas Impian
Pendapatan (Revenue)
Setelah dihitung, jika seluruh mahasiswa yang terdaftar di Universitas Impian membayar uang
kuliahnya pada tarif standar, maka Universitas Impian akan memperoleh pendapatan dari uang
kuliah sebesar Rp 1.310.000. Dari jumlah tersebut, Universitas Impian berencana memberikan
remisi (potongan) uang kuliah total senilai Rp 45.000 sedangkan sisanya harus dibayar tunai
oleh para mahasiswa. Tidak berapa lama kemudian, karena satu. dan lain hal maka sebagian
mahasiswa Universitas Impian mengundurkan diri dan menarik uang kuliah yang telah mereka
bayarkan total senilai Rp 20.000. Ayat jurnalnya sebagai berikut:
(1) Kas 1.265.000
Piutang 45.000
Pendapatan—Uang Kuliah 1.310.000
(2) Pendapatan—Uang 20.000
Kas 20.000
Karena berstatus badan hukum milik negara, maka Universitas Impian masih mendapatkan subsidi
dari pemerintah senilai Rp 650.000. Selain itu, Universitas Impian juga mendapat tambahan dana dari
pemerintah senilai Rp 20.000 yang berasal dari dana lancar terikat sehubungan dengan riset
pengobatan kanker sebagai penggantian biaya overhead. Ayat jurnalnya sebagai berikut:
(3) Kas 670.000
Pendapatan—Apropriasi Pemerintah 650.000
Pendapatan—Hibah dan Kontrak Pemerintah 20.000
Universitas Impian juga memperoleh pendapatan dari donasi alumninya senilai Rp 425.000, di
samping juga memperoleh pendapatan dari pengelolaan Dana Abadi senilai Rp 255.000. Ayat
jurnalnya sebagai berikut:
(4) Kas 425.000
Pendapatan—Sumbangan, Hibah, dan Kontrak Pribadi 425.000
(5) Kas 255.000
Pendapatan—Dana Abadi dan Pendapatan investasi 255.000
Setelah dihitung, investasi yang tercatat dalam Dana Lancar ternyata mengalami kenaikan nilai wajar
(fair value) senilai Rp 10.000. Ayat jurnalnya sebagai berikut:
(6) Investasi 10.000
Pendapatan—Dana Abadi dan Pendapatan Investasi 10.000
Unit-unit usaha tambahan/lainnya (auxiliary enterprises) milik universitas, di antaranya adalah
kantin, memperoleh pendapatan senilai Rp 1.100.000. Dari jumlah itu, senilai Rp 123.000
masih dalam bentuk piutang, Rp 9.000 diperkirakan tidak tertagih, sedangkan sisanya telah diterima
secara tunai. Ayat jurnalnya sebagai berikut:
(7) Kas 977.000
Piutang 123.000
Belanja—Usaha Tambahan 9.000
Penyisihan PiutangTakTertagih 9.000
Pendapatan—Usaha Tambahan 1.100.000
Terakhir, pada tahun 20X6 terdapat pokok dari Dana Abadi yang sudah jatuh tempo senilai Rp
20.000 dan dapat digunakan dalam Dana Lancar Tidak Terikat. Ayat jurnalnya sebagai berikut:
(8) Kas 20.000
Pendapatan—Dana Abadi Jatuh Tempo 20.000
Belanja (Expenditures)
Rincian belanja dari Universitas Impian dapat dilihat pada ayat jurnal di bawah. Dari jumlah
belanja tersebut, Rp 2.003.000 dibayar tunai, Rp 73.000 • secara kredit, senilai Rp 40.000
merupakan penggunaan dari persediaan dan perlengkapan yang ada, Rp 10.000 merupakan beban
dibayar di muka yang jatuh tempo pada 20X6, dan Rp 79.000 merupakan belanja dari dana
lainnya yang nantinya harus diganti oleh Dana Lancar. Sebagai catatan, termasuk dalam belanja
yang dimaksud adalah penggantian biaya overhead untuk riset pengobatan kanker senilai Rp
20.000 [lihat jurnal (3)]. Ayat jurnalnya sebagai berikut:
Remisi uang kuliah yang telah ditetapkan di awal total senilai Rp 45.000 akhirnya diberikan kepada
beberapa mahasiswa pilihan dari Universitas Impian. Ayat jurnalnya sebagai berikut:
(10) Belanja—Beasiswa 45.000
Piutang 45.000
Terakhir, belanja dari unit-unit usaha tambahan milik universitas dicatat pada ayat jurnal sebagai
berikut:
(11) Belanja—Usaha Tambahan 906.000
Kas 906.000
Transfer
Berikut ini adalah data-data mengenai transfer antardana yang terjadi selama tahun 20X6 untuk
Universitas Impian.
Transfer Wajib Jumlah Tujuan
Jumlah transfer wajib ke Dana Pembangunan sebesar Rp 120.000 dialokasikan senilai Rp 75.000
untuk unit-unit usaha tambahan milik universitas, demikian pulajumlah transfer wajib ke Dana
Pembangunan sebesar Rp 85.000 dialokasikan senilai Rp 35.000 untuk unit-unit usaha tambahan
tersebut. Adapun ayat jurnal untuk mencatat data-data transfer antardana di atas adalah sebagai
berikut:
Transaksi Lain
Berikut adalah ayat-ayat jurnal untuk beberapa transaksi lainnya yang berhubungan dengan
neraca Dana Lancar dari Universitas Impian:
(14) Investasi 55.000
Kas 55.000
(15) Kas 88.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih 10.000
Piutang Usaha 98.000
Terakhir, manajemen Universitas Impian menyisihkan Rp 50.000 dari saldo dana untuk riset di
masa depan. Ayat jurnalnya sebagai berikut:
Format ayat jurnal pener•imaan dana dalam Dana Lancar Terikat adalah sebagai berikut:
Kas XXX
Saldo Dana XXX
Format ayat jurnal ketika dana tersebut dibelanjakan adalah sebagai berikut:
Belanja XXX
Saldo Dana XXX
Kas XXX
Pendapatan XXX
Jadi, dalam Dana Lancar Terikat, pendapatan tidak diakui sampai belanja yang sesuai dengan tujuan
tertentu telah dilakukan.
Ilustrasi Transaksi Dana Lancar Terikat
Berikut adalah ilustrasi lanjutan dari transaksi-transaksi Universitas Impian selama tahun 20X6:
Selama tahun 20X6, Universitas Impian membelanjakan uang senilai Rp 212.000 untuk riset
pengobatan kanker dan Rp 190.000 untuk pengembangan "Pusat Rekayasa Teknologi." Ayat
jurnalnya sebagai berikut:
Selain itu, Universitas Impian juga menerima pendapatan dari pengelolaan Dana Abadi senilai Rp
105.000 yang penggunaannya dibatasi pada belanja untuk pengembangan program S-1. Ayat
jurnalnya sebagai berikut:
Dari keterangan untuk jurnal (22) diketahui bahwa dana dari pemerintah senilai Rp 300.000 untuk riset
pengobatan kanker sudah termasuk Rp 20.000 sebagai penggantian biaya overhead yang dicatat dalam
Dana Lancar Terikat [lihat jurnal (3)]. Ketika belanja penggantian biaya overhead ini dilakukan dan
dicatat pada Dana Lancar Terikat [lihat keterangan untuk jurnal (9)] maka pada Dana Lancar Terikat
dibuatlah ayat jurnal berikut:
Setelah diteliti, senilai Rp 14.000 dari Dana Lancar Terikat yang telah diterima sebelumnya ternyata
ketentuan yang membatasinya tidak dapat dipenuhi oleh Universitas Impian sehingga harus
dikembalikan. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
Transaksi Lain
Berikut adalah ayat-ayat jurnal untuk beberapa transaksi lainnya yang berhubungan dengan
neraca Dana Lancar dari Universitas Impian:
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan Universitas Impian untuk tahun buku yang berakhir tanggal 30 Juni 20X6
disajikan pada beberapa figur berikut:
Universitas Impian
Neraca—Dana Lancar
30 Juni 20X6
(dalarn ribuan rupiah)
20X6 20X5
Aktiva
Tidak Terikat:
Figur 9.3
Neraca—Dana Lancar Universitas Impian
Figur 9.4
Lanjutan)
PERTANYAAN
Universitas Impian menerapkan akuntansi dana dalam pembukuannya. Di awal tahun ajaran
2005/2006, diketahui data keuangan sebagai berikut:
Pos Tidak Terikat:
Kas 210.000.000,00
Piutang Usaha 341.000.000,00
Piutang Apropriasi Pemerintah 75.000.000,00
Total Aktiva Tidak Terikat 626.000.000,00
Utang Usaha 45.000.000,00
Pendapatan yang Ditangguhkan 66.000.000,00
Saldo dana tidak dialokasikan 515.000.000,00
Total Pasiva Tidak Terikat 626.000.000,00
Pos Terikat:
Kas 7.000.000,00
Investasi 60.000.000,00
Aktiva Bersih Terikat 67.000.000,00
Saldo dana terikat 67.000.000,00
Total pasiva terikat 67.000.000,00
Aplikasi akuntansi dana juga dapat kita lihat dalam praktik akuntansi di
rumah sakit. Namun harus disadari bahwa tidak semua rumah sakit adalah
organisasi yang bersifat nirlaba. Beberapa rumah sakit dioperasikan sebagai
layaknya perusahaan yang mencari laba, bahkan beberapa di antaranya
melakukan penjualan sahamnya di pasar modal. Dalam kasus rumah sakit
yang beorientasi laba, standar akuntansi yang diikuti adalah standar
akuntansi keuangan yang digunakan untuk sektor komersial.
Bab ini akan membahas bagaimana aturan dan prinsip-prinsip penggunaan
akuntansi dana dalam rumah sakit di Amerika Serikat (AS). Seperti halnya
universitas, dalam pengaturannya, rumah sakit dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:
1. Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Swasta (Private Hospital). Dalam
hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasar standar
akuntansi yang dikembangkan oleh Financial Accounting Standards
Board – FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) khususnya
dalam pernyataan (FASB Statement) No. 117 tentang Laporan
Keuangan untuk Organisasi Nirlaba.”
2. Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Pemerintah (Public Hospital).
Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasar standar
akuntansi yang dikembangkan oleh Governmental Accounting
Standards Board – GASB (Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan).
Bab ini akan membahas jenis rumah sakit yang pertama berdasarkan
ketentuan akuntansi dana yang dikembangkan dalam pernyataan FASB No.
117.
Penggantian dan
Tujuan Terikat Pengembangan
Umum Khusus Waktu Fasilitas Abadi
Figur 10.1
Dana – dana dalam akuntansi dana rumah sakit
Dana Umum
Dana Umum (Gneral Fund) digunakan untuk mencatat sumber
daya/dana yang diterima dan dibenlanjakan dalam menjalankan
kegiatan operasi utama dari rumah sakit. Dalam dana umum, direksi
rumah sakit dapat menetapkan pembatasan berupa penyisihan atas
sumber daya tertentu (board-designated resources). Dalam hal ini,
dana yang disisihkan tetap dianggapsebagai dana terikat
namunpencatatannya harus tetap mencantumkan tujuan penyisihan
dana tersebut. Hal ini disebabkan oleh dana yang dibatasi
penggunaannya. Penyisihan danaberasal dari inisiatif internal
direksi rumah sakit, sedangkan pembatasan penggunaan dana
berasal dari pihak internal direksi rumah sakit, sedangkan
pembatasandana berasal dari pihak eksternal rumah sakit yang
mensponsori dana tersebut.
Dana Terikat
Kelompok dana (fund Group)yang digolongakn sebagai dana terikat
digunakan untuk mencatat dana yang penggunaannya dibatasi oleh
donor atau pihak yang mensponsori dana tersebut.secara garis
besar, seperti dijelaskan sebelumnya kelompok dana terikat ini
dapat dibagi menjadi dua yaitu pembatasannya bersifat sementara
(temporarily restricted) dan yang pembatasannya bersifat tetap
(permanently restricted)
Yang termasuk kedalam dana terikat sementara adalah (1) Dana
untuk tujuan khusus (Specific-Purpose Funds), yaitu dana atau
kekayaan yang dibatasi penggunaannya sampai batas waktu
tertentu, (2) Dana Terikat Wkatu (Time Resticted Fund), yaitu Dana
atau kekayaan yang dibatasi penggunaannya sampai batas waktu
tertentu, dan (3) Dana Pengganti dan Pengembangan Fasilitas (Plant
Replecement and Exspansion Funds). Yaitu dana atau kekayaan
yang khusus dialokasikan untuk pembangunan dan/atau
pengembangan aktiva tetap.(Endowment Funds). Deskripsi singkat
tentang masing-masing dana tersebut dapat dilihat pada bagan
sebelumnya. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam dana
abad, dana hanya boleh digunakan sebagai modal/pokok, yang
biasanya akan dikelola/diinvestasikan misalnya daalm bentuk
deposito. Penghasilan dari investasi inilah yang baru dapat
digunakan baik untuk tujuan umum(tidak terikat) maupun untuk
tujuan khusus (terikat sementara)
LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT
Terdapat empat laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh
proses akuntansi.
Neraca
Neraca rumah sakit tidak mempunyai perbedaanmendasar, baik isi
maupun proses penyusunan, dari sudut pandanng ilmu akuntansi
dibandingkan dengan neraca perusahaan yang sering kita kenal di
sektor komersial. Namun demikian, ada beberapa hal yang secara
khusus perlu diperhatikan, antara lain :
a. Kas
Laporan Operasi
Untuk rumah sakit, hasil dari kegiatan operasinya dilaporkan dalam
Laporan Operasi (Statement of Operations). Laporan ini mencakup
pendapatan, beban, untung dan rugi, serta transaksi lainnya yang
memengaruhi saldo dana selama periode berjalan. Dalam laporan
operasi harus dinyatakan suatu indikator kinerja seperti halnya
laba bersih dalam perusahaan, yang melaporkan basil kegiatan
operasi rumah sakit selama periode berjalan. Indikator kinerja ini
harus mencakup baik laba/rugi operasi selama periode berjalan
maupun laba lain yang diperoleh selama operasi berjalan. Contoh
laba lain yang dimaksud adalah pendapatan investasi (baik yang
telah direalisasi maupun belum direalisasi) . Judul dari indikator
kinerja ini misalnya "Surplus Pendapatan dan Sumbangan Lainnya
atas Belanja."
Perubahan lainnya dalam saldo dana selama periode berjalan hams
dilaporkan setelah indikator kinerja, misalnya transfer-transfer yang
terjadi secara internal antardana yang ada.
Berikut adalah pos-pos lain yang juga perlu menjadi perhatian.
a. Pendapatan Jasa Pasien
d. Transfer Antardana
Tidaklah tepat untuk tetap mengelola aktiva dalam Dana Terikat
ketika persyaratan yang ditetapkan oleh pihak sponsor/ donor
sudah terpenuhi. Dalam hal ini, aktiva tersebut harus ditransfer
dari Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat. Untuk tujuan
pelaporan keuangan, transfer antardana ini dilaporkan dalam
Laporan Operasi sebagai "Pelepasan Saldo Dana" dan
ditunjukkan sebagai penambahan atas Dana Tidak Terikat.
e. Beban Dana Umum
c. Sumbangan
Sumbangan (donasi) dibagi menjadi donasi yang berbentuk
jasa dan berbentuk aktiva. Karena sering kali sulit untuk
menetapkan nilai dari donasi yang berbentuk jasa, maka nilai
dari donasi ini biasanya tidak dicatat. Namun, jika terdapat
kebutuhan untuk melakukan pencatatan, maka perkiraan nilai
dari donasi jasa dicatat sebagai Sumbangan yang langsung
diikuti dengan beban dalam jumlah yang sama. Sedangkan
donasi yang berbentuk aktiva dilaporkan pada nilai wajar pada
tanggal diterimanya sebagai sumbangan. Jika donasi aktiva ini
penggunaannya dibatasi oleh pihak sponsor/donor maka
dilaporkan dalam Dana Terikat Sementara atau Dana Terikat
Permanen. Ketika pembatasannya sudah tidak berlaku lagi,
maka dilakukan transfer dari Dana Terikat ke Dana Umum.
ILUSTRASI TRANSAKSI
Berikut adalah ilustrasi transaksi untuk Rumah Sakit Impian,
sebuah rumah sakit nirlaba di Kota Impian, selama periode 20X6.
Rumah sakit ini mengklasifikasikan dananya menjadi (1) Dana
Tidak Terikat: Dana Umum, (2) Dana Terikat Sementara: Dana
untuk Tujuan Khusus, Dana Terikat Waktu, Dana Penggantian dan
Pengembangan Bangunan, dan (3) Dana Terikat Permanen:
Dana Abadi. Saldo neraca tanggal 31 Desember 20X5 yang juga
menjadi saldo awal untuk periode 20X6 adalah sebagai berikut.
Rumah Sakit Impian
Neraca
Per 31 Desember 20X5 (dalam ribuan rupiah)
Aktiva
Aktiva Lancar:
Kas 14.000
Piutang 400.000
-/- Estimasi Piutang Tak T ertagih 12.000
Piutang Sumbangan (30.000)
Persediaan 60.000
Beban Dibayar di Muka 20.000
Total AktivLancar 476.000
Aktiva yang Disisihkan:
Kas yang Disisihkan untuk Pengembangan Fasilitas 210.000
Piutang yg Disisihkan untuk Pengembangan Fasilitas 120.000
lnvestasi yg Disisihkan untuk Pengembangan Fasilitas 808.000
Total Aktiva yang Disisihkan 1.138.000
Investasi 716.000
Aktiva Tetap 3.200.000
-/- Akumulasi Depresiasi (1.000.000)
Aktiva Tetap (Bersih) 2.200.000
Total Aktiva 4.530.000
Kewajiban dan Aktiva Bersih
Kewajiban Lancar:
Utang Bank 70.000
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 60.000
Utang Usaha 90.000
Utang Gaji 25.000
Utang Pihak Ketiga 125.000
Pendapatan Diterima Di Muka 5.000
Total Kewajiban Lancar 375.000
Utang Jangka Panjang 1.100.000
Total Kewajiban 1.475.000
Aktiva Bersih:
TidakTerikat 1.685.000
Terikat Sementara 570.000
Teri kat Waktu 800.000
Total Aktiva Bersih 3.055.000
Total Kewajiban dan Aktiva Bersih 4.530.000
Figur 10.2
Neraca Rumah Sakit Impian
Dana Umum
Rumah Sakit Impian telah memberikan jasa kepada para pasiennya total
senilai Rp 2.600.000 jika diukur menggunakan tarif standar. Dari jumlah ini,
terdapat penyesuaian kontraktual yang harus dikurangkan senilai Rp
240.000. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
(1)Piutang 2.600.000
Pendapatan Jasa Pasien 2.600.000
(2)Penyesuaian Kontraktual 240.000
Piutang 240.000
Selain pendapatan yang berasal dari pasiennya, Rumah Sakit Impian
juga memperoleh pendapatan dari kantin, apotik, dan lahan parkir yang
dikelolanya total senilai Rp 30.000. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
(3)Kas 30.000
Pendapatan Program Lainnya 30.000
Selama 20X6, Rumah Sakit Impian mengakui beban operasi senilai Rp
2.590.000. Dari jumlah itu, senilai Rp 2.125.000 dibayar tunai dan sisanya
merupakan penggunaan aktiva dibayar di muka, penyisihan piutang tak
tertagih, depresiasi, dan utang. Selain itu Rumah Sakit Impian juga
menerima sumbangan jasa senilai Rp 10.000.
Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
(4)Belanja—Jasa Keperawatan 800.000
B elanja—Jasa Profesional Lainnya 620.000
Belanja—Jasa Umum 700.000
Belanja—Jasa Fiskal 100.000
Belanja—Jasa Administrasi 80.000
Belanja—Biaya Malpraktik 30.000
Belanja—Piutang TakTertagih 60.000
Belanja—Depresiasi 200.000
Kas 2.125.000
Estimasi Piutang TakTertagih 60.000
Persediaan 90.000
Belanja Dibayar di Muka 5.000
Akumulasi Depresiasi 200.000
Utang Usaha 50.000
Utang Gaji 30.000'
Utang Biaya Malpraktik 30.000
(5)Belanja—Jasa Profesional Lainnya 10.000
Pendapatan Donasi Jasa 10.000
Selain donasi jasa seperti disinggung di atas, Rumah Sakit Impian juga
menerima donasi aktiva dalam bentuk uang tunai senilai Rp 63.000 dan dalam
bentuk obat- obatan senilai Rp 30.000. Kedua donasi tersebut tidak terikat
penggunaannya. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
(6)Kas 63.000
Sumbangan—Tidak Dibatasi 63.000
(7)Persediaan 30.000
Sumbangan—Tidak Dibatasi 30.000
Pendapatan lain yang diperoleh Rumah Sakit Impian selama 20X6
adalah pendapatan senilai Rp 10.000 dari investasi yang dananya
ditentukan oleh direksi rumah sakit sendiri (board-designated funds) bagi
pengembangan rumah sakit di masa depan. Sebagai tambahan, Rumah Sakit
Impian juga memperoleh keuntungan senilai Rp 5.000 dari penjualan
peralatannya. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
(8)Kas—Disisihkan untuk Pembangunan Gedung 10.000
Pendapatan Investasi 10.000
(9)Kas 55.000
Akumulasi Depresiasi 50.000
Aktiva Tetap 100.000
Keuntungan Penjualan Aktiva 5.000
Berikut ini adalah data mengenai transfer dari Dana Terikat ke Dana
Tidak Terikat.
Jumlah Dana Terikat Deskripsi
(Rp)
180.000 Dana untuk Dana dalam bentuk uang
Tujuan Khusus tunai untuk riset dan
200.000 Dana Penggantian Dana dalam bentuk uang
pendidikan.
dan tunai untuk mem-
Fasilitas
Pengembangan beli peralatan .
25.000 Dana Penggantian Peralatan yang sudah
dan Perluasan dapat digunakan untuk
12.000 Dana
Gedung Terikat kegiatan
Penarikanoperasi .
piutang.
Waktu Figur 10.3
Dana Abadi
Selama 20X6 Dana Abadi Rumah Sakit Impian memperoleh sumbangan
dalam bentuk uang tunai senilai Rp 415.000. Dari jumlah ini, senilai Rp
400.000 langsung diinvestasikan. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
Pendapatan Lain
Pendapatan investasi 10.000
Surplus pendapatan atas belanja 100.000
Keuntungan investasi yang belum direalisasi 15.000
Penerimaan transfer – pelepasan saldo dana pembangunan 225.000
Kenaikan dalam aktiva bersih 340.000
Figur 10.5
Laporan Operasi Rumah Sakit Impian
KASUS
Kasus 1
Rumah Sakit Hidup Sehat yang memperkerjakan seorang kontroler
yang tidak berpengalaman pada awal tahun 20X5. Di penghujung
tahun 20X5, dewan direksi Rumah Sakit Hidup Sehat memutuskan
untuk mengadakan sebuah program besar untuk pencarian dana.
Mereka berharap pada bulan Desember 20X5, laporan posisi
keuangan Rumah Sakit Hidup Sehat telah sepenuhnya sesuai dengan
prinsip yang berlaku umum untuk rumah sakit. Neraca saldo bulan
Desember 20X5 yang telah disiapkan kontroler adalah sebagai
berikut:
Rumah Sakit Hidup Sehat
Neraca Saldo
Per 31 Desember 20X5
(dalam jutaan rupiah)
Debit Kredi
t
Kas 1.000 -
Piutang sumbangan 1.850 -
Investasi pada sekuritas jangka 2.000 -
pendek yang dapat dipasarkan
Investasi pada sekuritas jangka 3.000 -
panjang yang dapat dipasarkan
Piutang bunga 150 -
Piutang usaha 550 -
Persediaan 350 -
Tanah 1.200 -
Gedung dan peralatan 7.500 -
Akumulasi depresiasi - 2.600
Utang usaha - 400
Utang hipotek - 3.200
Saldo dana - 11.400
Total 17.60 17.600
0
Kasus 2
Anggaplah diri Anda saat ini adalah seorang tenaga akuntansi di Rumah Sakit Kasih. Berikut ini adalah
neraca Rumah Sakit Kasih pada tanggal 31 Desember 20X5 (dalam jutaan rupiah):
Dana Umum
Aktiva Kewajiban dan Saldo Dana
Kas 200 Utang Usaha 160
Piutang usaha 370 - Beban yang masih harus 60
dibayar
(-) Penyisihan piutang tak Total kewajiban 220
tertagih (70) 300
Perlengkapan 140 Saldo dana 420
Total aktiva 640 Total kewajiban dan saldo dana 640
Dana Pembangunan
Aktiva Kewajiban dan Saldo Dana
Kas 538 Utang obligasi hipotek 1.500
Investasi 712 Saldo dana:
Tanah 4.000 Investasi pada bangunan 20.210
Bangunan 17.500 - Dicadangkan utk pengmbgn
(-) Akumulasi depresiasi (4.300) 13.200 dan penggantian fasilitas 2.200
Peralatan 6.800 - 22.410
(-) Akumulasi depresiasi 1.340 5.460
Total aktiva 23.910 Total kewajiban dan saldo dana 23.910
Dana Pembangunan
Aktiva Kewajiban dan Saldo Dana
Kas 60 Saldo dana 2.660
Investasi 2.600