Pengertian ASP II
Akuntansi Sektor Publik yaitu mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan
pada pengelolaan dana masyarakat dilembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-
departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM, dan yayasan sosial
maupun pada proyek-proyek kerja sama sektor publik & swasta.
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat penerapan dan perlakuan akuntansi
pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan
kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya
disebabkan luasnya jenis dan bentuk organisasi yang berada didalamnya, akan tetapi
juga karena kompleknya lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik
tersebut.
B. Sifat dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan. Tujuan akuntansi diarahkan
untuk mencapai hasil tertentu, dan hasil tersebut harus memiliki manfaat. Akuntansi
digunakan pada sektor swasta maupun sektor publik untuk tujuan-tujuan yang berbeda.
Dalam beberapa hal, akuntansi sektor publik berbeda dengan akuntansi sektor swasta.
Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut disebabkan karena adanya
perbedaan lingkungan yang mempengaruhi.
Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan tur
bulence. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi
faktor ekonomi, politik, cultur dan demografi.
a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain:
Pertumbuhan ekonomi
Tingkat inflasi
Pertumbuhan pendapatan perkapita (GNP/GDP)
Struktur produksi
Tenaga kerja
b. Faktor Politik
Faktor politik yang mempengaruhi organiasasi sektor publik antara lain:
Hubungan negara dan masyarakat
Legimitasi pemerintah
Rezim yang berkuasa
Ideologi negara
Elit politik dan massa
c. Faktor Cultur
Faktor cultur yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain:
Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
Sistem nilai dimasyarakat
Historis
Sosiologi masyarakat
Karakteristik masyarakat
d. Faktor Demografi
Faktor demografi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain:
Pertumbuhan penduduk
Struktur usia penduduk
Migrasi
C. Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
a. Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat
dengan membandingkan beberapa hal, yaitu:
f. Sistem Akuntansi
Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan sektor
swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan yaitu:
Kedua sektor ini merupakan bagian integral dari sistem ekonomi disuatu
negara dan keduanga menggunakan sumber daya yang sama untuk
mencapai tujuan organisasi.
Keduanya menghadapi masalah yang sama yaitu masalah kelangkaan
sumber daya (scarcity of resources), sehingga dituntut untuk menggunakan
sumberdaya organisasi secara ekonomis, efisien, dan efektif.
Proses pengendalian manajemen termasuk manajemen keuangan pada
dasarnya sama, yaitu sama-sama membutuhkan informasi yang andal dan
relevan untuk bisa melaksanakan fungsi manajemen yaitu : perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian.
Menghasilkan produk yang sama misalkan : baik pemerintah maupun
swasta sama-sama bergerak dalam bidang transportasi massa, pendidikan,
kesehatan, penyediaan energi dan sebagainya.
Terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan.
D. Tujuan Akuntansi Sektor Publik
America Accounting Association (1970) dalam glynn (1993) menyatakan bahwa tujuan
akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk:
Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien
dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan
kepada organisasi.
Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan
pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif program dan
penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi
pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan
penggunaan dana publik.
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok yaitu penyediaan informasi,
pengendalian manajemen dan akuntabilitas. Informasi akuntansi bermanfaat untuk
pengambilan keputusan, terutama untuk membantu manajer dalam melakukan alokasi
sumber daya. Selain itu informasi akuntansi dapat digunakan untuk membantu dalam
pemilihan program yang efektif dan ekonomis serta untuk penilaian investasi. Informasi
akuntansi juga berguna dalam penentuan indikator kinerja sektor publik.
E. Perkembangan Akuntansi Sektor Publik
Istilah Sektor Publik mulai dipakai pertama kali pada tahun 1952, lalu pada
tahun 1970-an muncullah kritikan dan serangan yang mempertanyakan peran sektor
publik kemudian pada tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di negara-
negara industri maju sebagai jawaban atas berbagai kritikan yang terjadi pada tahun
1970-an. Berbagai perubahan dilakukan misalnya dengan mengadopsi pendekatan New
Public Management (NPM) dan reinventing goverment dibanyak negara terutama
negara Anglo-saxon. Contohnya perubahan sistem akuntansi dari akuntansi berbasis kas
menjadi akuntansi berbasis akrual. Pemerintah New Zeland yang dianggap berhasil
dalam menerapkan akuntansi berbasis akrual telah mengadopsi sistem akuntansi
tersebut sejak tahun 1991
H. AKUNTABILITAS PUBLIK
Pengertian Akuntansi Publik
Akuntansi Publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk
memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan
segala aktifitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi
amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk mememinta
pertanggungjawaban tersebut.Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam,yaitu: (1)
akuntibilitas vertikal dan (2) akuntibilitas horisontal.
Dalam konteks organisasi pemerintah, akuntibilitas publik adalah pemberian
informasi dan disclosure atas aktivitas dan kinerja finansial pemerintah kepada pihak-
pihak yang berkepentingan dengan laporan tersebut. Akuntabilitas merupakan konsep
yang lebih luas dari stewardship.
Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri
atas beberapa dimensi.Ellowod(1993) menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas
yang harus dipenuhi oleh rganisasi sektor publik,yaitu:
1. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum (accontibility for
probility and legality)
2. Akuntabilitas proses (process accountability)
3. Akuntibilitas proogram (program accountabilty)
4. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)
I. PRIVATISI
Perusahaan publik juga tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi
nepotisme, inefisiensi, dan sumber dan sumber pemborosan negara.
BUMN dan BUMD dalam era globalisasi akan menghadapi beberapa tekanan
dan tuntutan,yaitu:
1. Regulation & political pressure, BUMN dan BUMD dituntuk untuk memberikan
bagian laba perusahaan kepada pemerintah.
2. Social pressure, BUMN dan BUMD akan menghadapi tekanan yang semakin besar
dari masyarakat (konsumen) untuk menghasilkan produk yang murah dan
berkualitas.
3. Rent seeking behaviour, BUMN dan BUMD akan berhadapan dengan orang-orang
yang mencoba melakukan rent seeking, korupsi, kolusi, dan nepotisme.
4. Economic & efficiency, BUMN dan BUMD disisi lain dituntuk untuk ekonomi dan
efisien agar menjadi entitas bisnis yang profesional.
Privatisasi merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan publik untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan-perusahaan publik. Privatisasi
perusahaan publik memiliki fungsi ganda, yaitu mengurangi beban belanja publik,
menaikkan pendapatan negara, dan mendorong pembangunan swasta.
J. OTONOMI DAERAH
Salah satu ketetapan MPR yaitu tap MPR nomor XV/MPR/1998 tentang
penyelenggaraan Otonomi daerah; pengaturan,pembagian dan pemanfaatan sumber
daya nasional yang perkeadilan serta perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia merupakan landasan hukum bagi
dikeluarkannya UU No.22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah,dan UU No.25 tahun
1999 tentang pemerintah keuangan antara pemeintah pusat dan daerah sebagai dasar
penyelenggaraan otonom daerah.Misi utama kedua undang-undang tersebut adalah
desentralisasi.Ada Dua manfaat desentralisasi.
1. Mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa dan kreativitas masyarakat dalam
pembangunan, serta mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan (keadilan) di
seluruh daerah dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang tersedia di
masing-masing daerah
2. Memperbaiki alokasi sumber daya produktivitas melalui pergeseran peran
pengambilan keputusan publik ke tingkat pemerintah yang paling rendah yang
memiliki reformasi yang paling lengkap.