Paper Anna Elsina Melatunan - 171410003 - Produksi 2B
Paper Anna Elsina Melatunan - 171410003 - Produksi 2B
4 KAWENGAN FIELD
Anna Elsina Melatunan
PEM Akamigas, Jalan Gajah Mada 38, Blora, Central Java, Indonesia
melatunana@gmail.com
ABSTRAK
Separator yang diteliti ini dioperasikan oleh PT Pertamina EP Asset 4 Kawengan Field,
yang terletak di lapangan produksi minyak Kawengan, Kecamatan Jepon, Kabupaten
Blora, Provinsi Jawa Tengah. Permasalahan di lapangan tersebut adalah kepasiran,
scale, dan liquid carry over, namun permasalahan yang sering terjadi adalah kepasiran.
Penyebab permasalahan ini karena batuan pada formasi wonocolo adalah pasir kuarsa,
sehingga ketika berproduksi banyak pasir yang terikut ke separator dan jika tidak
dibersihkan dalam interval waktu tertentu akan menyebabkan kerusakan pada separator
tersebut.
I. Pendahuluan
Hidrokarbon yang terproduksi dari reservoir tidak hanya berupa minyak dan
gas. Namun jika dilihat dari wujudnya maka dapat berupa padatan, cairan, dan gas.
Jika hidrokarbon yang terproduksi dari reservoir sudah mencapai permukaan maka
masalah, diantaranya adalah scale, liquid carry over dan kepasiran, namun yang
paling sering terjadi adalah kepasiran. Timbulnya masalah ini berkaitan erat
dalam hal ini meliputi sifat batuan, sifat fluida, dan kondisi reservoirnya. Masalah
kepasiran adalah ikut terproduksinya pasir bersama dengan aliran fluida reservoir
dari sumur sampai ke separator. Pasir dapat menyebabkan penyumbatan pada inlet
Stasiun Pengumpul Utama (SPU) setiap satu minggu beroperasi harus segera
1.2. Tujuan
Field.
lapangan.
1.3. Manfaat
II. Metodologi
Metode penelitian yang dilakukan pertama dimulai dari studi pustaka yaitu
data. Ketiga mengolah dan menganalisi data berdasarkan studi pustaka yang telah
dilakukan.
Data yang diambil saat penelitian adalah Proses Flow Diagram (PFD) SP
ditunjukan oleh tabel 2.1 dan Proses Flow Diagram (PFD) ditunjukan oleh
gambar 2.1.
III. Pembahasan
kestabilan dari ikatan butiran – butiran pasir yang disebabkan oleh adanya gaya
gesekan (frictional force) serta tumbukan oleh suatu aliran dari fluida dimana
laju aliran yang terjadi melampaui batas maksimum dari laju aliran kritis yang
kepasirannya adalah adanya batu pasir kuarsa pada formasi wonocolo. Terdapat
dua cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kepasiran yaitu pemasangan
gravel pack.
terakumulasi pada bagian bawah separator setiap satu minggu sekali. Separator
kadar pasir yang terproduksi dari sumur sangat banyak dan terus – menerus
maka separator harus terus dibersihkan dan dirawat agar dapat digunakan dalam
jangka waktu yang lama walaupun banyak kadar pasir yang terproduksi.
perawatan separator yang harus dilakukan dengan interval waktu tertentu, maka
pack adalah suatu metode sand control yang digunakan untuk mencegah atau
menghentikan terproduksinya pasir ke dalam sumur. Sehingga dengan
dapat teratasi.
IV. Kesimpulan
sumur dan menjaga produktivitas sumur tetap baik adalah gravel pack.
V. Referensi