Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI KINERJA SEPARATOR DI PT PERTAMINA EP ASSET

4 KAWENGAN FIELD
Anna Elsina Melatunan
PEM Akamigas, Jalan Gajah Mada 38, Blora, Central Java, Indonesia
melatunana@gmail.com

ABSTRAK

Separator yang diteliti ini dioperasikan oleh PT Pertamina EP Asset 4 Kawengan Field,
yang terletak di lapangan produksi minyak Kawengan, Kecamatan Jepon, Kabupaten
Blora, Provinsi Jawa Tengah. Permasalahan di lapangan tersebut adalah kepasiran,
scale, dan liquid carry over, namun permasalahan yang sering terjadi adalah kepasiran.
Penyebab permasalahan ini karena batuan pada formasi wonocolo adalah pasir kuarsa,
sehingga ketika berproduksi banyak pasir yang terikut ke separator dan jika tidak
dibersihkan dalam interval waktu tertentu akan menyebabkan kerusakan pada separator
tersebut.

Kata Kunci: Separator, kepasiran, kerusakan

I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Hidrokarbon yang terproduksi dari reservoir tidak hanya berupa minyak dan

gas. Namun jika dilihat dari wujudnya maka dapat berupa padatan, cairan, dan gas.

Jika hidrokarbon yang terproduksi dari reservoir sudah mencapai permukaan maka

harus segera dipisahkan, karena cara penanganannya berbeda. Untuk proses


pemisahan tersebut, digunakan separator dengan ukuran tertentu yang tidak dapat

meloloskan partikel padatan ke dalam aliran cairan.

Dalam memproduksikan hidrokarbon sering dijumpai adanya masalah –

masalah, diantaranya adalah scale, liquid carry over dan kepasiran, namun yang

paling sering terjadi adalah kepasiran. Timbulnya masalah ini berkaitan erat

dengan karakteristik reservoirnya, sehingga identifikasi untuk upaya pencegahan

dan penanggulangannya harus memperhatikan hal tersebut. Karakteristik reservoir

dalam hal ini meliputi sifat batuan, sifat fluida, dan kondisi reservoirnya. Masalah

kepasiran adalah ikut terproduksinya pasir bersama dengan aliran fluida reservoir

dari sumur sampai ke separator. Pasir dapat menyebabkan penyumbatan pada inlet

separator dan pengakumulasian di bagian bawah separator.

Menurut informasi yang didapat dari operator pada stasiun pengumpul di PT

Pertamina EP Asset 4 Kawengan Field bahwa separator V-1 (kombinasi) yang

digunakan untuk melakukan transfer cairan dari Stasiun Pengumpul (SP) 4 ke

Stasiun Pengumpul Utama (SPU) setiap satu minggu beroperasi harus segera

dibersihkan dikarenakan akumulasi pasir pada bagian bawah separator.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah

1. Merupakan tugas dan kewajiban sebagai mahasiswa praktek di PT Pertamina

EP Asset 4 Kawengan Field.


2. Untuk memahami kinerja separator di PT Pertamina EP Asset 4 Kawengan

Field.

3. Membandingkan teori yang sudah didapatkan di kelas dengan yang ada di

lapangan.

1.3. Manfaat

Manfaat dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai evaluasi kinerja

separator V-1 (kombinasi) di PT Pertamina EP Asset 4 Kawengan Field.

2. Menambah pengetahuan penulis dan pembaca.

1.4. Batasan Masalah

Dalam penulisan paper ini, penulis membahas seputar:

1. Evaluai kinerja separator V-1 (kombinasi).

2. Separator yang ada di lapangan kawengan.

II. Metodologi

Metode penelitian yang dilakukan pertama dimulai dari studi pustaka yaitu

mencari faktor – faktor penyebab kepasiran dan dampaknya pada separator.

Kedua melakukan survei ke stasiun pengumpul 4 PT Pertamina EP Asset 4

Kawengan Field. Survei dilakukan dengan mewawancarai operator dan

pengawas operasi untuk mengetahui secara umum kondisi operasi dan


permasalahan yang terjadi, bersamaan dengan itu juga dilakukan pengambilan

data. Ketiga mengolah dan menganalisi data berdasarkan studi pustaka yang telah

dilakukan.

Data yang diambil saat penelitian adalah Proses Flow Diagram (PFD) SP

4 PT Pertamina EP Asset 4 Kawengan Field, dan spesifikasi separator V-1

(kombinasi) pada SP 4. Spesifikasi separator V-1 (Kombinasi) pada SP 4

ditunjukan oleh tabel 2.1 dan Proses Flow Diagram (PFD) ditunjukan oleh

gambar 2.1.

Tabel 2.1. Spesifikasi Separator


Gambar 2.1. Proses Flow Diagram (PFD) PT Pertamina EP Asset 4 Kawengan
Field.

III. Pembahasan

Menurut Ken Arnold dan Stewart Maurice, kepasiran dapat

menyebabkan penyumbatan pada inlet separator dan pengakumulasiannya pada

bagian bawah separator. Penyebab kepasiran secara umum adalah rusaknya

kestabilan dari ikatan butiran – butiran pasir yang disebabkan oleh adanya gaya

gesekan (frictional force) serta tumbukan oleh suatu aliran dari fluida dimana
laju aliran yang terjadi melampaui batas maksimum dari laju aliran kritis yang

diperbolehkan, sehingga butiran - butiran pasir akan ikut terproduksi bersama

– sama dengan minyak ke permukaan.

Namun di PT Pertamina EP Asset 4 Kawengan Field penyebab

kepasirannya adalah adanya batu pasir kuarsa pada formasi wonocolo. Terdapat

dua cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kepasiran yaitu pemasangan

separator yang sesuai untuk menangani kepasiran dan penggunaan metode

gravel pack.

Pada PT Pertamina EP Asset 4 Kawengan Field sudah menggunakan

separator yang sesuai untuk menangani kepasiran yaitu separator vertikal

dengan prinsip penanggulangan kepasirannya adalah mengeluarkan pasir yang

terakumulasi pada bagian bawah separator setiap satu minggu sekali. Separator

vertikal memang sangat cocok untuk menanggulangi kepasiran, namun jika

kadar pasir yang terproduksi dari sumur sangat banyak dan terus – menerus

maka separator harus terus dibersihkan dan dirawat agar dapat digunakan dalam

jangka waktu yang lama walaupun banyak kadar pasir yang terproduksi.

Seperti yang diuraikan sebelumnya bahwa adanya batu pasir kuarsa

pada formasi wonocolo menyebabkan kepasiran pada produksi sumur yang

terdapat pada PT Pertamina EP Asset 4 Kawengan Field dan menyebabkan

perawatan separator yang harus dilakukan dengan interval waktu tertentu, maka

untuk mengatasi masalah kepasiran, digunakan metode gravel pack. Gravel

pack adalah suatu metode sand control yang digunakan untuk mencegah atau
menghentikan terproduksinya pasir ke dalam sumur. Sehingga dengan

menggunakan metoda ini, diharapkan permasalahan kepasiran pada separator

dapat teratasi.

IV. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan menulis paper, penulis dapat mengambil

beberapa kesimpulan, diantaranya adalah :

1. Pemisahan awal fasa fluida reservoir adalah di separator.

2. Permasalahan yang dihadapi di PT Pertamina EP Asset 4 Kawengan

Field adalah kepasiran yang mengakibatkan operator harus

membersihkan separator dalam interval waktu tertentu untuk

membuang pasir yang terakumulasi di bagian bawah separator.

3. Metode yang digunakan untuk mencegah terproduksinya pasir ke dalam

sumur dan menjaga produktivitas sumur tetap baik adalah gravel pack.

V. Referensi

1. Arnold Ken, Stewart Maurice, Surface Production Operation-Design Oil

Handling System and Facilities. Houston: Stewart Training Company.

Third Edition. 1986;4.

2. Romanova Uliana, Screens Delta, Sand Control. Pillars: 31 Januari 2017.

3. Untoro Edi, Bahan Ajar Separator.

Anda mungkin juga menyukai