Pt. Telkom
Pt. Telkom
PENDAHULUAN
1
Wikipedia
telepon dan handphone mendorong tumbuhnya penyedia layanan jasa
komunikasi yang pesat yang pada akhirnya menimbulkan persaingan antara
penyedia layanan jasa komunikasi.
Walaupun merupakan jasa pelayanan yang terkemukan di Indonesia
PT Telkom tetap harus menghadapi persaingan bisnis pelayanan jasa
komunikasi yang ketat. Persaingan ketat yang di hadapi oleh PT Telkom
adalah pelayanan jasa komunikasi yang lain yaitu seperti PT Indosat dan PT
XL Axiata. Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan konsumen menjadi prioritas
utama dari industri jasa, tidak terkecuali PT Telkom yang pada akhirnya
menumbuhkan pembelian kesinambungan.2
Berdasarkan hal tersebut PT Telkom juga di tuntut mampu
mewujudkan produk yang memenuhi kebutuhan konsumennya dengan
semaksimal mungkin dibandingkan dengan pesaingnya. Seperti data yang
kami dapatkan persaingan pelayanan jasa telekomunikasi di indonesai adalah
banyaknya konsumen yang dimiliki setiap perusahaan serta perbedaan jumlah
pelanggan yang tidak terlalu banyak.3
Dengan melakukan Strategi pemasaran yang baik adalah wujud
rencana untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini
mempunyai ruang lingkup yang luas dibidang pemasaran diantaranya adalah
strategi dalam menghadapi pesaing, strategi harga, strategi produk, strategi
pelayanan dan sebagainya.4
Perusahaan perlu mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan
dalam persaingan hal ini akan membantu dalam mengenali diri, serta
memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan
setiap ancaman yang ada. Dimana strategi pemasaran merupakan upaya
2
Annual report PT. Telekomunikasi (Persero) Tbk.
3
Annual report PT. Telekomunikasi (Persero) Tbk.
4
Philiph Kotler dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran: Edisi 13
Jilid 1. (Jakarta: Erlangga), h. 10
mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu industri
persaingan berlangsung.5
Pemasaran di suatu perusahaan, selain bertindak dinamis juga harus
selalu menerapan prinsip-prinsip yang unggul dan perusahaan harus
meninggalkan kebiasaan- kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku serta terus
menerus melakukan inovasi, karena konsumen lebih menginginkan produk
yang berdasarkan kehendaknya.6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil usaha PT. Telkom Indonesia?
5
Philiph Kotler dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran: Edisi 13
Jilid 1. (Jakarta: Erlangga), h. 10
6
Philiph Kotler dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran: Edisi 13
Jilid 1. (Jakarta: Erlangga), h. 10
BAB II
PEMBAHASAN
7
Wikipedia
Visi
Misi
More for Less adalah suatu model bisnis baru yang mengutamakan benefit
lebih tinggi dari harga. Model bisnis ini sering disebut paradox marketing,
yaitu memberikan benefit atau value yang lebih banyak (more) dengan harga
yang lebih rendah (for less). Kualitas layanan dan pelayanan dikembangkan
bedasarkan Telkom quality system yang berbasis standar internasional. PT
Telkom melakukan pengelolaan bisnis dengan menggunakan metode dan alat
bantu terbaik yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia
sehingga diharapkan dapat menjadi perusahaan terbaik di Indonesia dan role
model bagi perusahaan lain.
Tujuan
Nama
Fungsi dan Wewenang
Direktorat
Fokus pada pengelolaan infrastructure strategy & governance, IT Strategy
& Governance, and Solution serta pengelolaan pendayagunaan IT
Direktorat dan service operation & management, dalam rangka dukungan upaya
NITS eksploitasi bisnid yang sudah mapan dan pengendalian operasional
infrastruktur melalui Divisi Network of Broadband Information System
Center, Divisi Wireless Broadband serta Divisi Broadband.
Fokus pada pengelolaan fungsi Corporate Strategic Planning, Strategic
Direktorat Business Development, Innovation Strategy & Synergyserta pengendalian
ISP operasi unit-unit: Divisi Solution Convergence dan Innovation & Design
Center.
Direktorat Fokus dalam pengelolaan bisnis segmen konsumer serta pengendalian
CONS operasi Divisi Consumer Services
Fokus pada pengelolaan bisnis segmen enterprise & small medium
Direktorat
enterprise serta pengelolaan Divisi Enterprise Services dan Divisi Business
EBIS
Services.
Direktorat Fokus pada pengelolaan fungsi penanganan bisnis segmen wholesale dan
WINS international, serta pengendalian operasional DivisiWholesale Services.
Fokus pada manajemen SDM Perusahaan serta penyelenggaraan
Direktorat operasional SDM secara terpusat melalui unit Human Capital Center, serta
HCM pengendalian operasi unit Telkom Corporate University Center,
Assessment Center Indonesia serta Community Development Center.
Fokus pada pengelolaan keuangan perusahaan serta mengendalikan
Direktorat
operasi keuangan secara terpusat melalui unit Finance, Billing & Collection
KEU
Center.
8
http://www.academia.edu/10811264/Corporate_Strategic_at_PT_Telkom_Structu
re_Analysis_
2. Perumusan Strategi Perusahaan
a. CSS, adalah dokumen utama rencana Perusahaan yang berisi visi, misi,
sasaran, strategi korporasi, strategi inisiatif, kebijakan dan program
utama yang disusun dalam waktu lima tahun kedepan;
b. Group Business Plan (GBP) atau Master Plan (MP), merupakan
rencana jangka panjang Perusahaan di tingkat Direktorat yang
merupakan penjabaran dari CSS;
c. Corporate Annual Message (CAM), yaitu arahan Dirut mengenai
program prioritas satu tahun anggaran mendatang yang digunakan
sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja dalam kerangka waktu
satu tahun mendatang;
d. Rencana Kerja Manajerial (RKM), adalah rencana ker ja yang disusun
sebagai penjabaran Corporate Annual Message (CAM) yang akan
dipakai dalam penyusunan RKAP dan disusun dalam kurun waktu satu
tahun anggaran;
e. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), adalah program-
program kerja dan anggaran Perusahaan yang disusun dalam kerangka
waktu satu tahun mendatang;
f. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), merupakan program-program
kerja dan anggaran yang disusun dalam kerangka waktu satu tahun
anggaran oleh Direktorat operasi, unit fungsional korporasi, unit
corporate support , unit bisnis, anak Perusahaan dan yayasan.
g. GCG dapat menjamin dan memastikan keseluruhan proses, dari
kegiatan manajemen stratejik yang baik hingga pemberian nilai tambah
yang berkesinambungan bagi Perusahaan, serta tidak bertentangan
dengan kepentingan seluruh pemangku kepentingan. Sebagaimana
telah dikemukakan sebelumnya, GCG merupakan sebuah hubungan
yang tidak hanya antara pemegang saham (pemilik) dengan pihak
manajemen saja, tetapi juga antara Perusahaan dengan pemangku
kepentingan lainnya. Di sisi lain, manajemen stratejik merupakan
proses penetapan visi, misi dan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta
pengalokasian sumber daya untuk penerapan kebijakan dan
perencanaan pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu GCG dan
manajemen stratejik saling terkait dan melengkapi satu sama lain. GCG
sangat dibutuhkan dalam proses manajemen stratejik untuk mencapai
tujuan organisasi serta pengawasan kinerja organisasi yang
memperhatikan kepentingan seluruh pemangku kepentingan.
9
Philiph Kotler dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran: Edisi 13
Jilid 1. (Jakarta: Erlangga), h. 50
10
Caestro, Husted, dan Dougles, 1997. Langkah Strategis Sehubungan dengan
Perencanaan Sumber Daya Manusia. Bandung. H. 93
Perencanaan SDM sudah semestinya merupakan representasi dan refleki dari
keseluruhan rencana strategis perusahaan. Artinya, kualifikasi sumber daya
manusia yang nantinya dirumuskan sudah semestinya memenuhi kriteria
sebagaimana yang disyaratkan dalam perencanaan strategis perusahaan
secara keseluruhan, serta terintegrasi dengan bagian-bagian perusahaan
lainnya seperti bagian produksi, pemasaran, dan lain sebagainya. Misalnya
saja, perusahaan dalam lima tahun ke depan bermaksud untuk
mempertahankan tingkat keuntungan (profit) pada tingkat 10 persen.
b. Langkah kedua: Analisa dari kualifikasi tugas yang akan diemban oleh
tenaga kerja.
Pada tahap ini, ada tiga hal yang biasanya dilakukan, yaitu analisa kerja atau
lebih dikenal dengan analisa jabatan (job analysis), deskripsi kerja (job
description), dan spesifikasi kerja atau lebih dikenal dengan spesifikasi
jabatan (job spesification). Analisis jabatan merupakan persyaratan detail
tentang jenis pekerjaan yang diperlukan serta kualifikasi kerja yang
diperlukan untuk mampu menjalankannya. Deskripsi jabatan meliputi rincian
pekerjaan yang akan menjadi tugas tenaga kerja. Spesifikasi jabatan
merupakan rincian karakteristik atau kualifikasi yang diperlukan bagi tenaga
yang dipersyaratkan.
Langkah ini merupakan sebuah perkiraan tentang jumlah tenaga kerja beserta
kualifikasinya yang ada dan diperlukan bagi perencanaan perusahaan di masa
yang akan datang. Termasuk di dalam langkah ini adalah berapa jumlah
tenaga kerja yang perlu dipromosikan, ditransfer, dan lain sebagainya. Pada
langkah ini, berdasarkan evaluasi kegiatan perusahaan pada periode
sebelumnya dan rencana perusahaan untuk periode berikutnya, maka
perusahaan menganalisa apakah ketersediaan tenaga kerja yang dimiliki
perusahaan mencukupi untuk memenuhi tuntutan kebutuhan perusahaan di
masa yang akan datang ataukah tidak.
Analisa terhadap ketersediaan tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan dan
keperluannya bagi masa yang akan datang membawa kepada kesimpulan :
Langkah keempat yang dilakukan tentu akan senantiasa berubah dari masa ke
masa. Sehingga perlu senantiasa dilakukan evaluasi terhadap perencanaan
sumber daya manusia disesuaikan dengan perencanaan strategis perusahaan.
Manajemen adalah proses terus menerus dan berkelanjutan. Oleh karena itu,
apa yang telah direncanakan dalam manajemen sumber daya manusia juga
harus senantiasa dievaluasi dan dilakukan tindakan korektif sekiranya ada
ketidaksesuaian atau terjadi perubahan seiring dengan perkembangan yang
terjadi di perusahaan.
Analisis SWOT
} Strenght } Weakness
1. Jaringan yang tersebar 1. Teknologi yang
luas di Indonesia dikembangkan tidak tahan
lama
2. Produk yang ditawarkan
bervariasi 2. Salah satu produk yang
semakin turun pendapatannya
3. Selalu menjaga kualitas
produk 3. Budget yang besar untuk
mengembangkan teknologi
4. Sumber daya manusia
yang unggul 4. Harga yang ditawarkan cukup
tinggi
5. Layanan yang baik
5. Jumlah beban yang terus
6. Pengembangan teknologi meningkat
yang cepat
6. Kurangnya promosi
7. Brand image yang kuat
7. Melakukan merger dan
8. Sumber daya keuangan akusisi yang kurang baik
yang memadai
11
Philiph Kotler dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran: Edisi 13
Jilid 1. (Jakarta: Erlangga), h. 35
9. Pertumbuhan pendapatan 8. Kualitas produk yang tidak
yang terus meningkat merata
} Opportunity } Threat
1. Pertumbuhan pengguna 1. Perisiwa-peristiwa sosial dan
telepon seluler yang besar politik yang terjadi
9. Kebutuhan akan
keamanan dalam
berkomunikasi
10. Keingin masyarakat yang
serba praktis
12
Annual report PT. Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk.
yang diberikan harus up to date agar kegiatan perusahaan tetap
berjalan dengan lancar.
Strategi pemasaran
Sebagai dari strategi bisnis Perseroan untuk memberikan layanan
kepada pelanggan, sejak tahun 2013 PT. Telkom telah melakukan perubahan
pendekatan segmen usaha dari berbasis produk menjadi berbasis pelanggan.
Dampak dari perubahan penyajian informasi segmen yaitu dari segmen
sambungan kabel tidak bergerak, sambungan nirkabel tidak bergerak seluler
dan lain-lain menjadi segmen korporat, perumahan dan perorangan dan lain-
lain
Bauran Pemasaran
1. Produk
Ø Telepon
1. Telepon tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang hingga kini masih
menjadi monopoli TELKOM di Indonesia.
Ø Data/Internet
6. TELKOMLink DINAccess.
2. Price
Harga yang ditawarkan kepada para pelanggan saat ini sudah menyesuaikan
dengan kemampuan daya beli masyarakat Indonesia, serta untuk menjalankan
misi dari perusahaan yaitu “more for less” yaitu memberikan kualitas produk
yang bagus dengan harga yang lebih hemat.
3. Place
4. Promotion
Promosi yang dilakukan oleh Telkomsel dari tahun ketahun adalah telkomsel
Poin. Dimana para pelanggan bisa mendapatkan poin dari setiap penggunaan
produk Telkomsel lalu para pelanggan bisa menukarkan dengan hadiah yang
telah ditentukan atau dapat mengikuti undian yang berkesempatan
mendapatkan lebih besar lagi, tidak hanya itu Telkomsel juga bekerja sama
dengan pemerintahan dengan memperbanyak titik Wi-Fi di seluruh kota agar
para pelanggan bisa dengan mudah mendapatkan akses.
5. People
Telkom memiliki budaya untuk membuat karyawan menjadi lebih baik dalam
pekerjaannya yaitu dengan menerapkan The Telkom Way, yang mengandung
tiga unsur inti 3P, yaitu philosophy, principle dan practice.
Philosophy to be the best : always the best yakni dasar yang berisi filosofi-
filosofi dasar bagi seluruh jajaran Telkom untuk menjadi insan terbaik.
Principle to be the star : solid-speed-smart (3S) yaitu nilai-nilai inti yang
berisi prinsip dasar untuk menjadi insan bintang. Principle to be the star
mengandung tiga nilai inti yang disebut 3S : solid adalah terwujudnya satu
hati, satu pikiran dan satu tindakan, speed adalah bertindak secara cepat
dalam setiap pekerjaan dan smart yaitu bersikap, berpikir dan bertindak
secara cerdas dalam pekerjaan melalui intuisi yang tajam.
6. Physical evidence
Bukti fisik yang ada adalah tower yang tersebar luas diseluruh Indonesia serta
dengan pembaharuan teknologi yang cepat dan bukti fisik lainya adalah serat
optic yang sudah terpasang sejauh 100.000 km.
6. Process
KESIMPULAN