Anda di halaman 1dari 7

Laboratorium Sistem Distribusi Tenaga Listrik

LAPORAN PERCOBAAN

NO. PERCOBAAN : 01

JUDUL PERCOBAAN : Koordinasi Proteksi Arus Lebih

NAMA PELAPOR : 1. Agung Risco A. C.

2. Aldiyanto Subarkhah

3. Ary Saputra A.

4. Fadhlan Muhammad L.

5. Helmi Yudistira

KELAS/KELOMPOK : 3B2 / 01

TANGGAL PENGUKURAN : 12 November 2019

TANGGAL PENYERAHAN : 19 November 2019

NILAI : ......................................................

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


Laboratorium Sistem Distribusi Tenaga Listrik

I. Tujuan
Setelah melakukan praktikum, diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mengetahui sistem koordinasi proteksi arus lebih.
2. Dapat menentukan parameter setting pada OCR.
3. Menampilkan data pengukuran baik berupa perhitungan maupun kurva.
4. Dapat menganalisa data yang didapat dari hasil praktikum.

II. Gambar Rangkaian


Berikut gambar rangkaian dari sistem koordinasi proteksi arus lebih.

Gambar 1. Koordinasi Proteksi Arus Lebih

Terdapat dua zona, yaitu zona 1 ( Hulu ) dan zona 2 ( Hilir ), dengan data :
Iset Zona 2 = 0,25A t Zona 2 = 0,3 detik
Iset Zona 1 = 0,4A t Zona 1 = 0,7 detik
Ihs 2 fasa = 6,2 A I Instan = 7 A
Ditanyakan : Setting parameter OCR Zona 1 & 2.

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


Laboratorium Sistem Distribusi Tenaga Listrik

III. Prosedur Percobaan


1. Pastikan semua komponen sudah terpasang.
2. Nyalakan power supply DC.
3. Sambungkan power 220V AC untuk OCR Hulu.
4. Nyalakan semua MCB pada simulator.
5. Tekan semua push button secara berurutan untuk bagian Rel Tegangan Tinggi,
Kubikel Tegangan Menengah, dan Penyulang Tegangan Menengah, kecuali DS2.
6. Pastikan terdapat tegangan yang terukur pada meter sebesar 118V L-L.
7. Setting parameter OCR sesuai hitungan / data.
8. Reset OCR sebelum melakukan pengujian.
9. Lakukan uji hubung singkat dan perhatikan fungsi proteksi OCR.

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


Laboratorium Sistem Distribusi Tenaga Listrik

IV. Data Hasil Percobaan


4.1 Setting OCR Zona 1 ( Daerah Hulu )
a. Mencari Ib Dial
𝐼 𝑠𝑒𝑡
𝐼𝑏 ( 𝐷𝑖𝑎𝑙 ) =
0,2 × 𝐼𝑛
0,4
𝐼𝑏 ( 𝐷𝑖𝑎𝑙 ) =
0,2 × 1
𝐼𝑏 ( 𝐷𝑖𝑎𝑙 ) = 2 𝐴
b. Mencari If
𝐼𝑓 = 0,8 × 𝐼ℎ𝑠 2∅ 𝑀𝑖𝑛
𝐼𝑓 = 0,8 × 6,2
𝐼𝑓 = 5 𝐴
c. Mencari TMS
𝐼𝑓 0,02
((𝐼 𝑠𝑒𝑡) − 1) × 𝑡
𝑇𝑀𝑆 =
0,14
5 0,02
(( ) − 1) × 0,7
0,4
𝑇𝑀𝑆 =
0,14
𝑇𝑀𝑆 = 0,26
d. Mencari K
𝑇𝑀𝑆
𝐾=
0,01
0,26
𝐾=
0,01
𝐾 = 26
e. Mencari I >> Dial
𝐼≫
𝐼 ≫ ( 𝐷𝑖𝑎𝑙 ) =
𝐼>
7
𝐼 ≫ ( 𝐷𝑖𝑎𝑙 ) =
0,4
𝐼 ≫ ( 𝐷𝑖𝑎𝑙 ) = 17,5 ~ 18

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


Laboratorium Sistem Distribusi Tenaga Listrik

4.2 Setting OCR Zona 2 ( Daerah Hilir )


a. Mencari Σ Iset
𝐼 𝑠𝑒𝑡
𝛴 𝐼 𝑆𝑒𝑡 =
5
0,25
𝛴 𝐼 𝑆𝑒𝑡 =
5
𝛴 𝐼 𝑆𝑒𝑡 = 0,05
b. Mencari If
𝐼𝑓 = 0,8 × 𝐼ℎ𝑠 2∅ 𝑀𝑖𝑛
𝐼𝑓 = 0,8 × 6,2
𝐼𝑓 = 5 𝐴
c. Mencari TMS
𝐼𝑓 0,02
((𝐼 𝑠𝑒𝑡) − 1) × 𝑡
𝑇𝑀𝑆 =
0,14
5 0,02
(( ) − 1) × 0,3
0,25
𝑇𝑀𝑆 =
0,14
𝑇𝑀𝑆 = 0,13 ~ 0,125
d. Mencari Σ I Inst
𝐼 𝐼𝑛𝑠𝑡
𝛴 𝐼 𝐼𝑛𝑠𝑡 =
𝐼 𝑆𝑒𝑡
7
𝛴 𝐼 𝐼𝑛𝑠𝑡 =
0,25
𝛴 𝐼 𝐼𝑛𝑠𝑡 = 28

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


Laboratorium Sistem Distribusi Tenaga Listrik

V. Analisa dan Grafik


Berikut parameter OCR :

Hulu (Z1) Hilir (Z2)


-IB (Dial) :2 -∑Iset : 0,05
-K : 26 -TMS : 0,125
-I >> : 18 -∑Ins : 28
-TMS : 0,26

Dengan parameter tersebut, ketika terdapat gangguan maka zona hilir yang akan
bekerja terlebih dahulu. Time akan bekerja apabila arus gangguan berada pada daerah
kerja Iset. Instan akan bekerja apabila arus gangguan berada pada daerah I instan yaitu
lebih besar dari wilayah I set. OCR hulu akan bekerja jika OCR hilir mengalami
gangguan.

Gambar 2. Kurva Parameter OCR

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung


Laboratorium Sistem Distribusi Tenaga Listrik

VI. Kesimpulan

 Ketika OCR zona 2 tidak bekerja, maka akan di back up oleh OCR zona 1.
 Penentuan parameter OCR dapat berpengaruh pada jenis pemutusan OCR, baik
time maupun instan.
 Jika I instan lebih kecil dari arus gangguan, maka jenis pemutusannya instan.
 Jika I instan lebih besar dari arus gangguan, maka jenis pemutusannya time.

Jurusan Teknik Elektro – Politeknik Negeri Bandung

Anda mungkin juga menyukai