Anda di halaman 1dari 3

A.

Tujuan
Untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel.
B. Dasar Teori
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yangdidasarkan atas perbedaan
distribusi dari komponen campuran tersebut diantaranya dua fase, yaitu fase diam
(stationary) dan fase bergerak (mobile). Fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair,
sedangkan fase bergerak dapat berupa zat cair atau gas. Dalam kromatografi fase
bergerak dapat berupa gas atau zat cair dan fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair
(Acun, 2010).
Kromatografi adalah metode suatu proses fisik yang digunakan untuk
memisahkan komponen-komponen dari suatu campuransenyawa kimia. Dalam
kromatografi, campuran tersebut dibuat sebagai zona yang sempit (kecil) pada salah satu
ujung media porus seperti adsorben, yang disebut alas atau landasan kromatografi
(Hendayana,2006).
HPLC yang modern telah mucul akibat pertemuan dari kebutuhan, keinginan
manusia untuk meminimalis pekerjaan,kemampuan teknologi, dan teori untuk memandu
pengembanganpada jalur yang rasional. Jelas sebelum era peralatan yang modern bahwa
LC (Liquid Chromatography) memiliki kekuatan pemisahan yang sangat ampuh, bahkan
untuk komponen-komponen yang berhubungan sangat erat. LC harus ditingkatkan
kecepatannya,diotomasasi, dan harus disesuaikan dengan sampel-sampel yang lebih
kecil, waktu elusi yang beberapa jam (Underwood, 2002).
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi atau KCKT atau biasa juga disebut dengan
HPLC (Hight Performance Liquid Chromatograhy ) dikembangkan pada akhir tahun
1960-an dan awal tahun 1970-an. Saat ini KCKT merupakan tekhnik pemisahan yang
diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel
dalam sebidang, antara lain : farmasi, lingkungan,bioteknologi, polimer dan industri-
industri makanan. Beberapa perkembangan KCKT terbaru antra lain :
miniaturisasi`sistem KCKT, penggunaan KCKT untuk analisis asam-asam nukleat,
analisis protein, analisis karbohidrat dan analisisi senyawa-senyawa kiral(Rohman,
2013).
Prinsip dasar HPLC adalah fase gerak air dialirkan dengan pompa melalui kolom
ke detektor. Cuplikan dimasukkan ke datigum aliran fase gerak dengan cara penyuntikan.
Didalam kolom terjadi pemisahan komponen-komponen cairan karena perbedaa kekuatan
interaksi antara salut-salut terhadap fase diam akan keluar dari kolom lebih dahulu dan
sebaliknya. Setiap komponen campuran yang keluardari kolom dideteksi oleh detektor
kemudian direkam dalam bentuk kromatogram (Lestari, 2014). Zona campuran kemudian
digerakan dengan larutan suatucairan atau gas yang bergerak sebagai pembawa, melaui
media porustersebut, yang berupa partikel-partikel yang ”diam“ (tidak
bergerak,statisiones). Sehingga akibatnya masing-masing komponen dari campuran
tersebut akan terbagi (terdistribusi) secara tidak merata antara alas yang “diam” dan
cairan atau gas yang membawanya.
Akibat selanjutnya, masing-masing komponen akan bergerak(bermigrasi) pada
kecepatan yang berbeda (differential migration) dan dengan demikian, akan sampai pada
ujung lain dari alas tersebut pada waktu yang berlainan, dan dengan demikian terjadilah
pemisahan diantara komponen-komponen yang ada (Hendayana,2006). Beberapa
kelebihan yang dimiliki kromatografi HPLC sehingga menjadikannya sebagai “the best
choice” dalam dunia penentuan/pemisahan ion/logam, di antaranya (Adrianingsih, 2011):
a. Kecepatan (speed )
Kecepatan dalam analisis suatu sampel menjadi aspek yangsangat penting
dalam hal analisis ion yaitu untuk mengurangi biaya bisa menghasilkan data
analisis yang akurat dan cepat dan bisa mengurangi limbah (waste) yang
dihasilkan dari penggunaan eluen.
b. Sensitivitas (sensitivity)
Perkembangan rehnologi mikro prosessor yang dikombinasikan dengan
efisiensi kolom pemisah, mulai ukuran diameter dalam milimeter sampai skala
mikro yang biasa juga disebut microcolumn, membuat pendeteksian ion dalam
sampel menjadi lebih baik,meskipun jumlah sampel yang diinjeksikan ke
dalam kolom pemisah sangat sedikit.
c. Selektivitas (selectivity)
Dengan sistem ini, bisa dilakukan pemisahan berdasarkan keinginan, misalnya
kation/anion organik saja atau kation/anion anorganik yang ingin dipisahkan.
Itu dapat dilakukan dengan memilih kolom pemisah yang tepat.
d. Pendeteksian yang serempak (simultaneous detection)
Teknik pendeteksian sekali injeksi untuk sebuah sampel seperti ini penting
untuk dilakukan karena tentunya mempunyai sejumlah kelebihan dibanding
pemisahan terpisah. Sebagaimana telah diulas diatas, beberapa kelebihan di
antaranya dapat menekan biaya operasional, memperkecil jumlah limbah saat
analisis (short timeanalysis) serta dapat memaksimalkan hasil yang
diinginkan.
e. Kestabilan pada kolom pemisah(stability of the separator column)
Walaupun sebenarnya, ketahanan kolom ini berdasarkan pada paking (
packing) material yang diidikan ke dalam kolom pemisah bisa bertahan pada
perubahan yang terjadi pada sampel, misalnya konsentrasi suatu ion terlalu
tinggi, tidak akan mempengaruhi kestabilan material penyusun kolom
pemisah yang mempunyai waktu penggunaan yang tidak terlalu lama,
dikarenakan kemasan kolom yang kurang baik atau karena faktor internal
lainnya.Instrumentasi HPLC pada dasarnya terdiri atas: wadah fase
gerak,pompa,alat untuk memasukkan sampel (tempat injeksi), kolom.
C. Daftar Pustaka
Acun., Sodiyc. 2010, Kromatografi Gas, Jakarta
Andrianingsih, R., 2011, Penggunaan High Performamance LiquidChromatography
(HPLC) Dalam Proses Analisa Deteksi Ion, Peneliti Bidang Material Dirgantara,
Pusterapan.
Hendayana, Sumar., 2006, KIMIA PEMISAHAN Metode Kromatografi
danElektroforensis Modern, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Lestari,Wahyuni Sri, 2014, Validasi Metode Penetapan Kadar Aliskirendalam Plasma
darah secara In Vitro Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).
UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta
Rohman, Underwood, Day, R.A., A.L, 2002. Analisis Kimia Kuantitatif . Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai