Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sudah tidak asing lagi bagi kita sebagai rakyak indonisia, dalam mengetahui tentang
beranika ragam bisnis, mulai dari yg kecil sampai yang besar, yg islamiah dan yg non islamiah,
khususnya dalam bisnis kuliner ( bisnis makanan), yang mana hampir tiap-tiap daerah dari mulai yg
tempatnya masih di katakan pedalaman ( yg penduduknya masih sedikit) , sampai pada tempat yg
sudah menjadi perkotaan,( banyak penduduknya), yang terjun dalam bisnis kuliner. Bisnis kuliner
yang sangat menyebar dan tidak asing lagi bagi telinga kita sebagai masyarakat Iindonisia, adalah
nasi goreng, nasi padang, nasi peccel, nasi kobel( nasi syetan), bakso, sate dll, yang mana bisnis
tersebut sangat membantu terhadap para masyarakat atau konsumen di saat sibuk melakukan
aktivitas hari-harinya, atau di saat bepergian jauh yg tidak memungkinkan untuk menghidangkan
makanan lansung dari rumah terhadap keluarga . Maka dengan adanya bisnis tersebut secara tidak
lansung sangat membantu terhadap para masyarakat atau konsumen di dalam ketentaraman berumah
tangga dan berlansungnya kebutuhan hidunya.

Bisnis makanan (kuliner) merupakan salah satu bisnis yang dewasa ini berkembang pesat
dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar. Sudah banyak pelaku usaha yang mendapat
keuntungan dari usaha kuliner ini. Namun tidak sedikit pula pelaku usaha kuliner yang gulung tikar
alias bangkrut, karena strategi pemasaran yang digunakan kurang tepat dan kualitas pelayanan yang
kurang optimal. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam memenangkan persaingan
ditentukan oleh penerapan srategi pemasaran yang tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan
konsumen, yang mana hubungan baik akan tercipta bila sebuah bisnis kuliner mampu memberikan
kepuasan terhadap kebutuhan,keinginan, dan selera konsumen.

Bisnis kuliner adalah bisnis jenis usaha yang menguntugkan dan akan selalalu laris
sepanjang masa, alasannya karena makanan adalah kebutuhan pokok manusia yg tidak bisa lepas
dari kehidupan manusia. Bisnis kuliner ini pun punya banyak kategori, mulai dari makanan
ringan(camilan), minuman, hingga makanan pokok. Semua kategori di bisnis kuliner ini( camilan,
minuman, makanan pokok) punya potensi yang sangat bagus tergantung dari kita dalam
menjualnya.
Bisnis kuliner sangat berperan dalam kehidupan kita sebagai manusia, baik terhadap para
produsennya sendiri maupun terhadap konsumennya, karna kita sebagai manusia pasti butuh
sesuatu yg bisa menyebabkan berlansungnya kehidupan, contoh dari bisnis kuliner adalah nasi,
terserah ber merek nasi apa saja, yg penting halal , karna bagaimana pun kita tetap akan menyadari
kalau kita di ciptakan oleh Allah swt bukan hanya untuk beribadah trus, tanpa memandang
kesehatan dan tidaknya terhadapa kita sendiri dalam melakukan ibadah tsb, akan tetapi kita juga
diperintahkan untuk mencari atau berusaha terhadap sesuatu yg menjadi penyebab giat, mampu dan
menambah semangat serta menjadi pendorong (stimolasi) terhadap kita sebagai umat islam dalam
beribadah ke pada Allah swt, tentunya dengan kita menkomsumsi makanan yg halal maka akan
menambahkan tenaga kita, sehingga kita bisa lebih tenang dan kh’syu' dalam beribadah ke pada
Allah swt. Oleh karna itu, kami sangat tertarik dalam pemnbahasan bisnis plan bisnis
kuliner(makanan) ringan ini, untuk mengangkat konsep yg berjudul “ Bakso syari’ah”.

1,2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat di rumuskan adalah
bagaimana menciptakan Bakso syari’ah agar terbebas dari barang-barang yg di haramkan oleh
syari’at?.

1,3 Tujuan
Tujuan dari program kreatifitas ini adalah untuk menciptakan bisnis makanan(kuliner) baru
yang terbebas atau murni dari hal-hal yg diharamkan oleh syari’ah dan mencitrakan “KONSEP”
sebagai makanan yg murni dari barang-barang yg dilarang oleh islam.

1,4 Mamfaat

Mamfaat yang dapat diperoleh dari adanya usaha bisnis kuliner ini adalah:
Mengatasi masalah keraguan terhadap terhadap pelanggan atau konsumen dalam mengkonsumsi
dari kehawatiran dan pikiran-pikiran yg bersifat negatif ( campuran-barang yg di haramkan oleh
syari’ah). Memberikan kepuasan para pelanggan atau konsumen dalam membeli dan
mengkonsumsinya tanpa terlintas sedikitpun tentang hal-hal yg diharamkan.
Program ini dapat meningkatkan skill dalam berbisnis yang berbasis syari’ah dan nantinya juga
dapat menciptakan lapangan kerja islamiah terhadap masyarakat yg sangat luas.
BABII
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Kondisi Umum pengkonsumi atau Pembeli Bakso

Bakso merupakan salah satu makanan ringan yg sangat bermamfaat dan membantu
terhadap kebutuhan masyarakat atau konsumen dalam kehidupan sehari-hari, tidak harus
memandang cuaca, baik dalam keadaan musim panas maupun dalam keadaan musim
hujan,dampaknya sebagai pengkomsumsi makanan yg berjenis bakso,maka akan kita jumpai jenis
bakso yg masih belum murni akan kehalalannya, dgn alasan tercampurnya bakso tsb dengan barang
yang masih diharamkan oleh syari’ah, yang mana hal tsb sangat berbahaya terhadap para konsumen
baik dari segi kesehatan jasmani rohani maupun keagamaanya, dalam mengkonsumsi makanan yang
mengandung sesuatu yg di haramkan oleh syari’ah. Selama ini permasalahan yg mesih belum
terselesaikan adalah bagaaimana caranya kita sebagai produsen bukan hanya bisa memberikan rasa
nyaman dan kepuasan terhadap produk yg kita ciptakan terhadap para konsumen dalam
mengkonsumsinya, melainkan kita sebagai produsen juga harus memberi jaminan dan tanggung
jawab penuh dalam barang yang kita jual terhadap konsumen bahwasanya barang yg kita jual
memang benar-benar barang yg halal, murni dari campuran barang yg berbau keharaman, bersih
serta memberi kemamfaatan terhadap kesehatan para konsumen. Hal lain yang di temui dalam
kehidupan sehari-hari adalah banyak perbincangan para masyarakat di dalam mengkonsumsi, bahwa
sanya bakso yg sering di beli di berbagai tempat,masih banyak bercampur dengan barang yg
diharamkan oleh syari’ah seperti bakso yg di dalamnya di selahi dengan daging hewan yg di
haramkan oleh syaria’ah dan masih banyak masalah lainnya yg masih kita jumpai tentang bisnis
kuliner yg berupa bakso yg mengandung aroma keharaman. Jika di perhatikan masalah tersebut
dapat di carikan solusi atau jalan keluar apalagi di buatkan sebuah produk yang bisa di terima oleh
masyarakat maka akan menjadi peluang usaha bisnis yg sangat berpotensi dan menjanjikan. Maka
oleh sebab itu solusi utama yang bisa kami berikan adalah lebel syari’ah ples bonus pijat terhadap
usaha bisnis yg kami jual dengan tujuan supaya memang benar-benar bahwasanya prodak yang
kami jual tsb, murni dari hal-hal yg dilarang oleh syari’ah maka muncul usaha “KONSEP”( Bakso
Syari’ah) dengan tujuan supaya bisa mengatasi permasalahan-permasalahan yg meresahkan para
masya,rakat dalam menkonsumsi makanan yg sejenis bakso yang masih di ragukan akan ke
suciaannya.

3,2. Gambaran Potensi Sumberdaya

Potensi tempat di setiap daerah pada dasarnya memiliki peluang yang sama dalam berbisnis
suatu produk karena keunikan khas daerah di Indinisia beranika ragam. Dari sini usaha “KONSEP”
berencana membuka tempat halaman depan rumah untuk internal dan eksternalnya adalah kota
pontianak. Penjualan yang dilakukan adalah dengan tiga cara, yaitu dengan mendatangi tiap-tiap
rumah masyarakat dengan memakai grobak( jual keliling komplek tiap-tiap rumah masyarakat), dan
dengan cara menjul di suatu tempat dengan fasilitas yg sangat memuaskan menyenangkan terhadap
hati para konsumen, tentunya dengan kemasan, playanan yang sopan santun, ramah, bersih, serta
tingkah laku dan keadaan yg berbasis islamiah,dan juga dengan cara mempromosikan di berbagai
media online, seperti facebook, bbm, twiter dan media lainnya, serta membuat brosur dan media
pemasaran lainnya.

2.3. Gambar Usaha

Gambaran usaha pada busnis kuliner ini menggunkan pariasi yang berbasis syari ‘ah baik
dari bahan-bahannya, fasilitas dan dari segi transaksinya, yang mana di sesuaikan dengan obkjek
penjualannya, untuk menjual internal yakni dalam ruang lingkup halaman depan rumah dalam
kemasan hidangan makan di tempat yang sudah disediakan dengan fasilitas tempat yg sederhana
akan tetapi sangat tidak di ragukan lagi akan kebersihannya ,kerapiannya, serta hal-hal lainnya yg
sekiranya memuaskan terhadap para konsumen dan juga tutur bahasa yg sangat ramah dan sopan
santun disetiap melayani konsumen yg ketika hendak membeli, tanpa memandang kecil besarnya
seseorang (konsumen) yang sedang membeli, dan untuk penjualan yg secara eksternal, yakni
dipasarkan di kota pontianak dengan cara menyediakan tempat yang sangat lumayan besar,lebar,
rapi, bersih, dan fasilitas-fasilitas yg sangat mengesankan terhadap konsumen,serta fasilitas yg
menarik,baik dari segi penghidangannya, maupun dari segi lainnya, tentunya semua itu tidak akan
keluar dari sistem-sistem yg berbasis syari ‘ah seperti tutur kata yang ramah, sopan,dan akhlak yg
baik, di setiap melayani para pelanggan dll.
Berikut ini adalah gambaran produk “KONSEP” Bakso syari ‘ah

Gambar 1: Gambaran produk KONSEP (bakso syari ‘ah)


3.3. Gambaran logo

K nsep
Bakso syari ah
2.7. Gambaran pemasaran

Pasar yg menjadi sasaran pertama kali adalah para masyarakat sekitar rumah dan juga pada
tempat yang lebih luas yaitu di area kota Pontianak. dengan mengikuti bazar, pemasaran di pasar
minggu dan pasar lainnya, dalam pemasaran pertamakalinya, produk akan dievaluasi dengan
kemasan- kemasan yg menarik terhadap konsumen. selanjutnya adalah dengan pemasaran lebih
luas dengan pengembangan pemasaran ke area banjar masin dan nasional melalui online.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Tahapan-tahapan yang akan di lakukan dalam pelaksanaan bisnis ini ialah dengan menggunakan sebagai
berikut:

Gambar 1 Metode pelaksanaan program

Metode implementasi PKM”KONSEP” : bakso syari ‘ah dilakukan dengan mengunakan strategi-strategi
berupa :
3.1 Strategi Produksi

Tempat Usaha Produksi dilakukan di depan rumah salah satu taem, yang beralamat di Jl. Petani No
6. Sungai jawi
Survel Pasar Di lakukan untuk mendapatkan bahan serta alat dengan harga murah serta dengan
fasilitas yang sangat menarik dan bagus serta untuk mempelajari produk yang sejenis. Adapun
untuk peralatan kami akan berlanja di pasar sekitar rumah, dan untuk bahan habis pakai kami akan
bekerja sama dengan toko-toko yg sejenis bai dari segi hidangannya, fasilitas, dll khususnya dari
segi syari ‘ahnya.
Trial Produk:
Trial produk dilakukan untuk memperoleh cara untuk memproduksi yang pas dari
“KONSEP”. Kami akan melakukan kerjasama dengan pekerja bakso yang ada di daerah pasar besar
supaya produk yang dihasilkan mampu melahirkan produk yang mempunyai kualita yang sangat
bagus dan menarik sehingga bisa memancing minat para konsumen dalam menkonsumsi produk
kami.
3.2 Proses Produksi
Peroses produksi dalam produksi “KONSEP” dibagi menjadi 2 tahap yaitu pertama
pembuatan bakso syari ‘ah danyang kedua adalah proses penyesuian desain suapaya mampu terlihat
bagus. Berikut ini merupakan tahapan pembuatan “KONSEP” Bakso syari ‘ah.
3.3. pengemasan
Pengemasan produk akan kami lakukan adalah dengan menggunakan sebuah mangkok
beserta sendok di setiap porsian di setiap permeja sebagai mana yg ada pada gambar diatas. Hal ini
dilakukan agar kemasan hidangan yang di gunakan lebih ramah dan sopan terhadap keadaan yang
sudah biasa terjadi.
3.4. Promosi
Promosi akan dilakukan dengan secara lansung maupun tidak lansung srategi dari promosi kami
ialah dengan mendesain berbagai media promosi dengan menarik. Promosi dilakukan dengan
menggunakan cara memposting gambar serta nama dari prodak yang akan kami pasarkan serta
meletakan harhanya diberbagai media online seperti facebook, twiter, dan juga dengan
menyebarkan bekerja sama dengan toko penjual bakso yg sama syari’ahnya yg ada di kota
pontianak.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. ASPEK KEUANGAN
Aspek Modal
Bahan baku :
Daging sapi 1 kg Rp 100.000
Daging ayam 1 kg Rp 28.000
Daging ikan 1 kg Rp 23.000
Udang 1/2 kg Rp 36.000
Tepung kanji 1,5 kg Rp 10.000
Bawang putih Rp 17.000/kg
Penyedap rasa Rp 28.000/kg
Garam Rp 6.000
Merica bubuk Rp 10.000
Jumlah Rp. 258.000

Bahan tambahan :

Kacang tanah Rp 17.000/kg


Mie basah Rp 7.000/kg
Mie Bihun Rp 3.000/kg
Kecap asin Rp 12.000/btl
Saus tomat Rp 11.000/kg
Saus cabai Rp 24.000/kg
Cuka makanan Rp 15.000/btl
Cabai merah Rp 74.000/kg
The Rp 8.000/ktk
Gula Rp 9.000/kg
Jumlah Rp 180.000

Jumlah total bahan baku + tambahan Rp 438.000

Peralatan
Gerobak bakso Rp 1.500.000
Kompor dan tabung gas Rp 500.000
Kursi dan Meja Rp 1.000.000
Mangkok, gelas Rp 400.000
Perlengkapan lainya Rp 500.000
Jumlah Rp 3.900.000
BIAYA-BIAYA
Biaya Produksi Rp 320.000
Biaya Gaji Rp 2.800.000
Biaya Advertasi Rp 300.000
Biaya Transportasi Rp 25.000
Biaya Listrik, Air Rp 150.000
Biaya Lain-lain Rp 150.000
Perhitungan Keuntungan
Analisa perhari terjual 40 mangkuk
Penjualan perhari 40 x Rp 13.000 = 520.000
Penjualan dalam 1 bulan 30 x Rp 520.00 = 15.600.000
Potongan penjualan 40 x Rp 2000 = 80.000
Pot dalam satu minggu 7 x Rp 80.000 = (-560.000)
Penjualan bersih Rp 15.040.000
Beban Pokok Penjualan Rp 4.338.000
Biaya – biaya
Biaya Produksi Rp 320.000
Biaya Advertasi Rp 300.000
Biaya Gaji Rp 2.800.000
Biaya Transportasi Rp 25.000
Biaya Listrik, Air Rp 150.000
Biaya Lain-lain Rp 150.000
Jumlah Rp 3.745.000
Laba Bersih per bulan Rp 6.957.000

B. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan dalam menjalankan bsinis konsep ini, kami lakukan setiap hari di mulai dari jam 6 pagi
sampai jam 10 malam di karnakan banyak pelanggan yang tidak treatur datangnya, ada yang
membeli di pagi hari, sore,dan malam hari, jadi kami memutuskan untuk membuka toko KONSEP
kami dar pagi sampai jam 10 malam. Dan disisi lain alasan kami adalah agar kami bisa memperoleh
keuntungan yg lebiih banyak serta bermamfat, yang mana strategi pemasaran yang kami siapkan ini
sangatlah bagus dan bermafaat bagi kami dalam mendapatkan keuntungan yg lebih banyak, dan juga
bermamfaat pada para konsumen karena juga bisa membantu terhadap konsumen delam memenuhi
salah satu kebutuhan hidupnya pada malam hari, yang mana mayoritas penjual bakso itu tidak
sampai larut malam dalam menjualnya.

Anda mungkin juga menyukai