dengan baik. Mekanisme beban-beban tersebut, secara langsung dan tak langsung berupa
momen, gaya aksial, torsi dan geser yang akan dipikul oleh pondasi. Pondasi harus mampu
Disain struktur merupakan salah satu bagian dari keseluruhan proses perencanaan
bangunan. Tujuan umum perencanaan struktur adalah untuk memperoleh struktur aman dan
ekonomis yang merupakan tahap akhir untuk keakuratan dalam penyusunan anggaran biaya
Tujuan khusus dalam laporan ini adalah untuk mendisain komponen struktur (pelat,
balok, kolom dan pondasi), sehingga diperoleh struktur yang aman, nyaman, serta ekonomis.
Material
Jenis Beban
Kombinasi Beban
U1=1,2D+1,6L
U2=1,2D+L+Ex+0,3Ey
U3=1,2D+L+Ex-0,3Ey
U4=1,2D+L-Ex+0,3Ey
U5=1,2D+L-Ex-0,3Ey
U6=1,2D+L+0,3Ex+Ey
U7=1,2D+L+0,3Ex-Ey
U8=1,2D+L-0,3Ex+Ey
U9=1,2D+L-0,3Ex-Ey
Model Struktur
adalah 2 lantai. Bentang arah x (memanjang) terdiri dari 7 grid dan arah y (melintang)
terdiri dari 7 grid. Tinggi dari lantai dasar ke lantai 1 4m dan tinggi lantai 1 ke balok ring
Struktur ini dimodel dalam 3D. Pelat lantai 2 menggunakan pelat beton dengan
tebal 12 cm. Pelat beton dimodel hanya sebagai beban pada struktur balok anak dan
balok induk. Pelat dan pondasi di analisis dan di desain secara konvensional.
Pembebanan Struktur 3D
1. Pada lantai satu
Beban tembok 4 m : 250*2*4 = 2000 kg/m
Berat Sendiri Pelat (dihitung oleh ETABS)
Beban Hidup Lantai 1 : 250 kg/m2
Beban Hidup
Beban Hidup Lantai =250 kg/m2
Atap bawah : (100kg/m2*160 m2) / 55m = 30 kg/m
Beban Hidup
Beban Hidup atap : (100kg/m2*278 m2) / 58m = 480 kg/m
Beban Gempa
Menggunakan UBC 97 Code dengan parameter menyesuaikan dengan Peraturan SNI
Gempa Indonesia sebagai berikut :
Wilayah Gempa 5 (Bali Selatan)
Kondisi Tanah : Lunak
Ct = 0.0731 (beton bertulang)
Ca = 0.29
Cv = 0.39
I = 1 (Gudang)
R = 8.5
Untuk mendisain dimensi dan tulangan komponen struktur balok dan kolom,
dipilih. Sedangkan untuk disain dimensi dan tulangan pelat menggunakan analisis
konvensional berdasarkan luasan pelat dan beban-beban yang bekerja padanya. Disain
pondasi berdasarkan hasil gaya-gaya dalam pada pangkal kolom dan daya dukung
tanah ijin.
Hasil Desain
K1 K1 K1
K3 K1 K4
K1 K1 K4
K3
K3
K1 K4
K1
K4
K1
K3
K3 K1 K1 K1
Denah Lantai 2
Keterangan :
B1 : 28/40
B2 : 20/30
B3 : 28/35
K1 : 28/28 (kolom dari lantai 2 ke Atap)
K2 : 25/25 (kolom dari lantai 2 ke Atap)
K1 K1 K1 K2
K3 : 28/28 (kolom dari lantai 2 ke Atap)
K4 : dia. 25 cm (kolom dari lantai 2 ke Atap)
K1
K1
Note : Komponen struktur yang bersifat Praktis K1terjadi penurunan
K1 dan apabila K1 level
pada lantai atau balok dijabarkan secara detail pada gambar struktur.
K1
K3
K1
K3 K1 K1 K1 K1
K1
K2 K2
K1 K1
K3 K3 K1
K2
K3 K3
Denah Lantai 1 / Lantai dasar
Keterangan :
S1 : 28/35
K1 : 28/28 (kolom dari lantai 1 ke Lantai 2)
K2 : 25/25 (kolom dari lantai 1 ke Lantai 2)
K3 : 28/28 (kolom dari lantai 1 ke Lantai 2)
Note : Komponen struktur yang bersifat Praktis dan apabila terjadi penurunan level
pada lantai atau balok dijabarkan secara detail pada gambar struktur.
Penulangan Kolom
,
Penulangan Balok
Ø10-250
Ø10-250
Ø10-250
Ø10-250
Ø10-250
Ly Ø10-250
Ly
T = 120mm
Lx
Lx
Jenis Pondasi dengan dua jenis alternatif :
A. Pondasi Tiang Pancang
22 23 24 25
17
18 19 20 21
16
15
14
13
8 9 10 11 12
7 6
1 2 3 4 5
10.96 ton
P1 = 1 tiang pancang
DETAIL TIANG PANCANG PP1
D19-150 D19-150
2D19 2D19
SECT. 1 SECT. 2
P2 = 2 tiang pancang
DETAIL TIANG PANCANG PP2
PILE 250X250 MM
KOLOM
D19-150 D19-150
2D19 2D19
D19-150 D19-150
LEAN CONCRETE LEAN CONCRETE
PILE 250X250 MM PILE 250X250 MM PILE 250X250 MM
SECT. 1 SECT. 2
B ( mm )
TR
T ( mm )
H ( mm )
BR
PILE
CATATAN :
MUTU BETON : - PILE CAP (POER), K250
- TIANG PANCANG, K400
MUTU TULANGAN :
- DEFORM DIAMETER = U40
- PLAIN DIAMETER = U24
SINGLE PILE BEARING > 37 Tons.
AA' B C D E F G
9 PT4 PT4
Menggunakan
Pondasi Menerus
Keterangan
Existing
( dimensinya
PT1 2.0 cukup memenuhi)
2.0 1.0
PT2 1.2
PT3 2.0 1.0
1.2
2.0
PT4 0.8
0.8
DAFTAR PONDASI TELAPAK (P)
CATATAN :
MUTU BESI (fy) : DIAMETER > 13 : U40 (deform)
: DIAMETER < 13 : U24
DIMENSI PEMBESIAN
TIPE KETERANGAN
S (cm) W(cm) t (cm) T(cm) ATAS (TR) BAWAH (BR)
COMPACTED FILL
W TR
BR
TR 260 TR
t T BR
5050
LEAN CONCRETE
SAND
BR
S
Reference
1. Badan Standar Nasional (2002). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Bangunan Gedung, SNI 03 – 2847 – 2002.
2. Badan Standar Nasional (2002). Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung, SNI 03 – 2847 – 2002.
3. Departemen Pekerjaan Umum (1983). Peraturaran Pembebanan Indonesia
Untuk Gedung 1983. Bandung.
4. Wahyudi & Rahim (1999). Struktur Beton Bertulang. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
LAMPIRAN
Momen Akibat Beban Gravitasi