Anda di halaman 1dari 21

HERITAGE ASSET

(ASET BERSEJARAH)
Akuntansi Sektor Publik

Kelompok 4:
1. Rezky Mehta Setiadi
2. Ana Juniszariah Ramsi
3. Dyfa Anzani
Karakteristik
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP no. 7 PP 71
tahun 2010) adalah sebagai berikut:
1) Nilai kultural, lingkungan, pendidikan, dan sejarahnya tidak
mungkin secara penuh dilambangkan dengan nilai keuangan
berdasarkan harga pasar;
2) Peraturan dan hukum yang berlaku melarang atau membatasi
secara ketat pelepasnnya untuk dijual;
3) Tidak mudah untuk diganti dan nilainya akan terus
meningkat selama waktu berjalan walaupun kondisi fisiknya
semakin menurun;
4) Sulit untuk mengestimasikan masa manfaatnya. Untuk
beberapa kasus dapat mencapai ratusan tahun.
Kesamaan Aset Tetap dengan Aset
Bersejarah

Adapun kesamaan antara asset bersejarah dan


aset tetap adalah sebagai berikut:
1. Berwujud
2. Berharga atau bernilai
3. Keduanya memiliki manfaat ekonomik atau
potensi jasa
4. Timbul atas kejadian masa lalu
5. Dikuasai atau dikendalikan entitas
Definisi
Rowles (1992) mendefiniskan bahwa aset
bersejarah menunjukkan aset fisik yang
dimaksudkan masyarakat untuk dilestarikan
dalam waktu yang tidak terbatas karena
hubungannya dengan budaya, sejarah, dan
lingkungan
Definisi Aset Bersejarah Pada Negara
Internasional
• aset bersejarah sebagai aset yang memiliki atribut
budaya, sejarah, geografi, pengetahuan dan atau
Australia lingkungan yang unik dan pemerintah bermaksud
untuk melindungi dengan waktu yang tidak
terbatas

• Pemerintah Swedia belum menemukan


Swedia definisi yang jelas mengenai aset bersejarah
pemerintah Swedia tidak membedakan aset
bersejarah dengan aset lainnya

• aset bersejarah merupakan aset yang dimaksudkan


Inggris untuk dilestarikan sebagai kepercayaan generasi
masa depan karena hubungan dengan budaya,
lingkungan, atau sejarahnya.
Definisi Aset Bersejarah Pada Negara
Internasional (Lanjutan)
• aset bersejarah merupakan aset yang dimiliki
Amerika pemerintah dan dikuasai untuk kepentingan
sejarah, budaya, pendidikan, atau
Serikat artistik/karakteristik arsitektur lainnya yang
signifikan

• aset bersejarah merupakan aset-aset yang


New dimiliki selama umur fisiknya dikarenakan
Zaeland keunikan budaya, sejarah, geografi, ilmu
pengetahuan, dan atau lingkungannya

• aset tetap dijelaskan sebagai aset bersejarah


dikarenakan kepentingan budaya, lingkungan, dan
Indonesia sejarah. Contoh dari aset bersejarah adalah
bangunan bersejarah, monumen, tempat-tempat
purbakala (archaeological sites) seperti candi, dan
karya seni (works of art)
Jenis Aset Bersejarah

Operatinal Heritage Assets

Aset bersejarah ini merupakan jenis


aset yang memiliki fungsi ganda yaitu
selain sebagai bukti peninggalan
sejarah, aset ini juga memiliki fungsi
Jenis sebagai tempat kegiatan operasi
Heritage pemerintah sehari-hari
Aset

Non-operational Heritage Assets

Aset jenis merupakan aset yang murni


digunakan karena nilai estetika dan nilai
sejarah yang dimiliki
Pengakuan Aset Bersejarah Pada Negara
Internasional
• Aset diakui jika hanya manfaat ekonomis dari aset
kemungkinan besar (probable) akan diperoleh di
Australia masa yang akan datang dan aset memiliki harga
perolehan (cost) atau nilai lain yang diukur secara
andal

• Pengakuan aset bersejarah di Swedia


Swedia berkaitan dengan potensi jasa dari aset
bersejarah

• aset bersejarah terbagi menjadi non-operational


Inggris heritage assets dan operational heritage assets.
Keduanya diakui sebagai aset dalam laporan
keuangan seperti dengan aset lainnya
Pengakuan Aset Bersejarah Pada Negara
Internasional (Lanjutan)
• Aset bersejarah yang hanya memiliki nilai sejarah tidak
Amerika diakui dalam laporan keuangan. Namun aset yang
memiliki nilai sejarah namun juga untuk operasi sehari-
Serikat sehari (multi–use heritage assets) dikapitalisasi sebagai
Property, Plan, and Equipment (PP&E) dalam laporan
keuangan pemerintah

New • aset bersejarah atau cultural assets yang


memenuhi definisi diatas dapat diukur secara
Zaeland andal diakui dalam laporan keuangan entitas

• Aset Bersejarah tidak mengharuskan pemerintah


Indonesia untuk menyajikan aset bersejarah (heritage assets)
di neraca namun aset tersebut harus diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan
TABEL PENGAKUAN ASET BERSEJARAH
DI NEGARA INTERNASIONAL
Pengukuran Aset Bersejarah Pada Negara
Internasional

• Aset bersejarah mempunyai dua nilai


Australia yaitu yang berkaitan dengan pasar
dan estika, sosial atau lingkungan

• Pemerintah Swedia
mengimplemtasikan akuntansi akrual
Swedia dan penggunaan biaya historis untuk
mengukur kos aset bersejarah

• Aset tetap harus dinilai pada saat


Inggris yang lebih rendah antara biaya
penggantian dan nilai guna
Pengukuran Aset Bersejarah Pada Negara
Internasional (Lanjutan)
• aset bersejarah dapat dilakukan jika pemerintah
Amerika mengetahui secara pasti dengan adanya bukti yang
ditemukan di awal proses pengakuan berapa harga
Serikat perolehan yang terdapat pada aset bersejarah
disana

• Aset bersejarah atau cultural assets pada saat


New pertama kali diakui adalah diukur dengan
Zaeland basis yang sama dengan aset tidak lancar fisik
lainnya. Yaitu dicatat pada harga perolehan

• Pengukuran aset bersejarah apabila memiliki


karakteristik yang sama dengan aset dapat
Indonesia diperlakukan sama dengan aset tetap. Yaitu dengan
menggunakan metoda tertentu untuk menentukan
kos yang dilekatkan pada suatu objek
Penilaian Aset Bersejarah Pada Negara
Internasional

• aset bersejarah dicatat nilainya berdasarkan


Australia besarnya biaya yang dikeluarkan selama masa
penggunaan atau keberadaan aset bersejarah

• Pemerintah Swedia tidak mengkapitalisasi


Swedia aset bersejarah yang sudah dimiliki dan
mengkapitalisasi aset bersejarah tambahan

• Untuk aset bersejarah yang tidak memiliki pasar terbuka,


biaya penggantiannya adalah Replacement Cost. aset
bersejarah yang memiliki pasar terbuka maka nilainya
Inggris ditentukan dengan menggunakan nilai pasar terbuka.
Aset dengan jumlah yang dapat diperoleh kembali dapat
direalisasikan bersih (net realizable value) dengan nilai
guna (value in use).
Penilaian Aset Bersejarah Pada Negara
Internasional (Lanjutan)
• Penilaian aset bersejarah di Amerika meliputi
Amerika biaya-biaya yang digunakan pemerintah untuk
tetap melestarikan aset bersejarah atau
Serikat pengorbanan yang dikeluarkan pemerintah untuk
mendapatkannya

• Entitas pelaporan di New Zealand boleh


New menilai kembali aset bersejarah. Penilaian
Zaeland kembali (revaluasi) diperbolehkan asalkan
entitas menggunakan nilai wajar

• SAP No. 24 menyatakan barang berwujud yang


memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu
Indonesia aset dan dikelompokkan aset tetap pada awalnya
harus diukur dengan biaya perolehan. Jika tidak,
kita dapat menggunakan nilai wajar untuk menilai
kos aset bersejarah tersebut
Penilaian Aset Bersejarah yang Diperoleh
Pada Periode Berjalan

Pertukaran Moneter
Apabila aset bersejarah diperoleh
melalui transaksi yang wajar (arm’s
length transaction) yang melibatkan aset
atau kewajiban moneter, maka harga
Penilaian perolehan atau cost yang melekat pada
Aset pada aset bersejarah tersebut merupakan
atribut yang paling relevan
Periode
berjalan
Pertukaran Non Moneter
entitas pastinya tidak memiliki bukti yang
menunjukkan berapa harga perolehan aset
bersejarah tersebut sehingga harus
menggunakan atribut pengukuran selain
harga perolehan
Penyajian Aset Bersejarah Pada Negara
Internasional
• Aset bersejarah dimasukkan dalam Laporan
Keuangan dengan klasifikasi non current assets
Australia dengan kategori Property, Plant, dan Equipment
dalam seksi Heritage and Community Assets dan
diungkapkan secara terpisah dalam catatan
property, plan, dan equipment

• Laporan konsolidasi pemerintah pusat, aset


Swedia bersejarah tidak diungkapkan secara terpisah,
tetapi dicatat sebagai Buildings, Land and
other real estate

• Aset bersejarah yang dikapitalisasi baik


operational aset bersejarah maupun non-
Inggris operational aset bersejarah, disajikan dalam
tangible fixed assets sesuai dengan
kategorinya masing-masing
Penyajian Aset Bersejarah Pada Negara
Internasional (Lanjutan)
• Pemerintah Amerika Serikat melaporan aset
Amerika bersejarah dalam Stewardship Assets sebagai
informasi tambahan. Namun multi-use heritage
Serikat assets dilaporkan sebagai General PP&E (general
property, plant, and equipment) dalam neraca

New • Aset bersejarah diklasifikasi PPE dalam neraca


sesuai dengan kategori, tidak disajikan
Zaeland dengan judul cultural and heritage assets

• Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) para. 64 tidak


Indonesia mengharuskan pemerintah menyajikan aset
bersejarah dalam neraca, tetapi cukup dilaporkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan
Standar Pelaporan Aset Bersejarah Pada
Negara Internasional
• Pelaporan aset bersejarah diatur dalam IPSAS 17
International Public tentang ”Property, Plant, and Equipment (PPE)”
Sector Accounting paragraf 7-10. Standar tersebut tidak
Standard mengharuskan entitas untuk mengakui aset
(IPSAS)/International bersejarah yang memenuhi definisi dan kriteria
Accounting Standard pengakuan dari PPE. Jika entitas mengakui aset
Board (IASB) bersejarah, entitas harus menerapkan ketentuan
pengungkapan dan ketentuan pengukuran

• Aset bersejarah diatur dalam SFFAS No. 16 tentang


Measurement and Reporting for Multi-use Heritage Assets
Statement of Federal yang merupakan amandemen dari SFFAS No. 6 dan 8 tentang
Financial Accounting Accounting for Property, Plant, and Equipment (PPE) dan
Standard (SFFAS)– Supplementary Stewardship Reporting. Aset bersejarah
merupakan jenis PPE yang digunakan untuk kepentingan
Federal Accounting sejarah atau alam, kepentingan budaya, pendidikan dan
Standard Advisory keindahan, serta dapat pula digunakan untuk kepentingnya
Boards (FASB) karakteristik arsitektur bangunan. Aset bersejarah pada
umumnya diharapkan untuk dilindungi dalam waktu yang
tidak terbatas
KESIMPULAN

Aset bersejarah merupakan aset yang dikuasai oleh


negara dan harus dilestarikan untuk generasi
mendatang. Berdasarkan karakteristik aset bersejarah,
Dapat disimpulkan bahwa aset bersejarah merupakan
barang publik yang berharga dan membawa atribut-
atribut unik yang berkaitan dengan budaya, sejarah,
pendidikan, pengetahuan, dan lingkungan yang
dilestarikan dan dipertahankan keberadaannya dalam
waktu yang tidak terbatas
Referensi
Aisa Tri Agustini, Hendrawan Santosa Putra. Aset Bersejarah Dalam Pelaporan
Keuangan Entitas Pemerintah. ISSN: 1412-5366. JEAM Vol X No. 1/2011
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010. Standar Akuntansi
Pemerintahan Pernyataan No. 7 Tahun 2010
Accounting Policy Team-New Zaeland Treasury.2002. Valuation Guidance for Cultural
and Heritage Assets.
Australian Government. Department of Finance and Administration. 2003.Requirement
and Guidance for the Preparation of Finance Statements. Australia
Federal Accounting Standard Advisory Board.1999. Measurement and Reporting for
Multi-Use Heritage Assets. Statement of Federal Financial Accounting Standards
(SFFAS) No.16. Washington, DC:FASB
Swedish National Accounting Authority (ekonomistyningsvervet).2003.Heritage Assets
in Accrual Accounting Perspective. February,. Stockholm:ESV
United Kingdom Government. HM Trasury.2003.Resource Accounting Manual
2003/2004. United KIngdom
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai