Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH SINGKAT KERAJAAN

SINGOSARI & MAJAPAHIT

Saka 1144 / 1222M :


Sri Kertajaya dikalahkan oleh Ranggah Rajasa (Ken Angrok) menurut
berita dari Nagarakrtagama. Ini merupakan akhir riwayat Kerajaan
Pangjalu dan awal berdirinya Kerajaan Tumapel.

Saka 1149 /1227M :


Ranggah Rajasa meninggal dan digantikan oleh Anusanatha sebagai
raja Tumapel menurut Nagarakrtagama, atau disebut Anusapati
menurut Pararaton. Menurut prasasti Mula Malurung, pendiri
Kerajaan Tumapel itu meninggal di atas takhta emas.

Saka 1170/1248M :
Menurut Nagarakrtagama, Anusanatha meninggal dan digantikan oleh
putranya yang bergelar Sri Wisnuwardhana. Tokoh ini memiliki nama
asli Nararya Sminingrat. Tetapi menurut prasasti Mula Malurung,
pengganti Anusapati adalah adiknya, yaitu Bhatara Parameswara
(yang juga mertua Sminingrat). Kemudian Bhatara Parameswara
digantikan oleh adiknya, yaitu Nararya Guningbhaya. Sedangkan
Nararya Guningbhaya digantikan kakaknya yang bernama Nararya
Tohjaya. Baru setelah Nararya Tohjaya meninggal, takhta Tumapel
dipegang oleh Nararya Sminingrat.

Saka 1190 / 1268M :


Nararya Smingrat atau Sri Wisnuwardhana meninggal dan digantikan
putranya yang bernama Sri Kertanagara Wikramadharmottungga.
Berita ini terdapat dalam Nagarakrtagama
Saka 1214 / 1292M :
Sri Kertanagara tewas akibat pemberontakan Sri Jayakatyeng, seorang
raja bawahan di Glang-Glang. Berita ini terdapat dalam prasasti
Kudadu. Menurut Nagarakrtagama, tokoh ini disebut Jayakatwang,
yang merupakan keturunan Sri Kertajaya, raja terakhir Pangjalu
Kadhiri.

Saka 1215 / 1293M :


Sri Jayakatwang dikalahkan oleh menantu Sri Kertanagara yang
bernama Dyah Wijaya, yang bekerja sama dengan tentara Dinasti
Yuan. Setelah Dyah Wijaya memukul mundur tentara asing itu, ia pun
mendirikan Kerajaan Majapahit, dengan bergelar Sri Kertarajasa
Jayawarddhana. Berita ini terdapat dalam prasasti Kudadu dan kitab
Yuanshi.

Saka 1231 / 1309M :


Sri Kertarajasa Jayawarddhana meninggal dan digantikan putranya,
yang bernama Sri Jayanagara, bergelar Sri Sundarapandya
Dewadhiswara. Berita ini terdapat dalam Nagarakrtagama.

Saka 1250 / 1328M :


Sri Jayanagara tewas dibunuh tabib istana menurut Pararaton. Yang
menjadi raja Majapahit selanjutnya adalah Dyah Gitarja, yang bergelar
Tribhuwanottunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani, menurut
Nagarakrtagama.

Saka 1272 / 1350M :


Tribhuwanottunggadewi digantikan putranya yang bergelar Dyah
Hayam Wuruk sebagai raja Majapahit, bergelar Bhatara Prabhu Sri
Rajasanagara. Kerajaan Majapahit mencapai masa keemasan, sebagai
wujud sumpah palapa Rakryan Mapatih Pu Gajah Mada.
Saka 1297 / 1375M :
Mertua Sri Rajasanagara yang bernama Wijayarajasa memisahkan diri
dari Majapahit dan mendirikan Kedaton Wetan, bergelar Bhattara
Parameswara ring Pamotan. Peristiwa ini menjadi cikal-bakal
perpecahan di Majapahit, dan tercatat dalam kitab Mingshi.

Saka 1311 / 1389 M :


Sri Rajasanagara meninggal dan digantikan menantunya sebagai raja
Majapahit, yaitu Wikramawardhana, yang bergelar Bhattara Hyang
Wisesa. Berita ini terdapat dalam Pararaton.

Saka 1322 / 1400 M :


Bhattara Hyang Wisesa menjadi pendeta. Kerajaan Majapahit pun
dipimpin istrinya, yaitu Bhattarestri Kusumawardhani (putri Sri
Rajasanagara). Berita ini terdapat dalam Pararaton.

Saka 1323 / 1401 M :


Perang Paregreg meletus antara Kedaton Barat yang dipimpin Bhattara
Hyang Wisesa melawan Kedaton Timur yang dipimpin Bhre
Wirabhumi (anak Sri Rajasanagara dari selir yang sejak kecil diasuh
Sri Wijayarajasa). Perang ini berakhir tahun 1406 dengan kematian
Bhre Wirabhumi. Berita ini terdapat dalam Pararaton.

Saka 1349 / 1427 M :


Bhattara Hyang Wisesa meninggal dunia. Kerajaan Majapahit
sepenuhnya dipimpin oleh istrinya, yaitu Bhatara Prabhustri
Kusumawardhani. Berita ini terdapat dalam Pararaton.

Saka 1351 / 1429 M :


Bhatara Prabhustri Kusumawardhani meninggal dunia. Berita ini
terdapat dalam Pararaton.
Saka 1359 / 1437 M:
Bhre Daha Dyah Suhita menjadi raja Majapahit, bergelar Bhattara
Prabustri. Berita ini terdapat dalam Pararaton.

Saka 1369 / 1447 M :


Bhattara Prabhustri Dyah Suhita meninggal dan digantikan adiknya
yang bernama Dyah Kertawijaya sebagai raja Majapahit, bergelar Sri
Maharaja Wijayaparakramawardhana, menurut prasasti Waringin
Pitu.

Saka 1373 / 1451 M :


Sri Kertawijaya meninggal dan digantikan oleh Rajasawardhana Sang
Sinagara menurut Pararaton, yang memiliki nama asli Dyah
Wijayakumara menurut prasasti Waringin Pitu.

Saka 1375 / 1453 :


Rajasawardhana meninggal dunia, tidak ada yang menggantikannya
sehingga takhta Majapahit kosong selama tiga tahun. Berita ini
terdapat dalam Pararaton.

Saka 1378 / 1456M :


Bhre Wengker naik takhta menjadi raja Majapahit, bergelar Bhattara
Hyang Purwawisesa. Berita ini terdapat dalam Pararaton. Menurut
prasasti Waringinpitu, tokoh Bhattare Wengker memiliki nama asli
Girishawardhana Dyah Suryawikrama.

Saka 1388 / 1466 M :


Bhre Pandansalas menjadi raja Majapahit. Berita ini terdapat dalam
Pararaton. Menurut prasasti Pamintihan, tokoh ini bernama Dyah
Suraprabhawa Sri Singhawikramawarddhana Sri Giripati
Prasutabhupati Ketubhuta.
Saka 1400 / 1478 M:
Pararaton memberitakan adanya raja yang meninggal di dalam
kadaton. Ada dua pendapat mengenai hal ini. Pendapat pertama
mengatakan bahwa yang meninggal adalah Bhre Kertabhumi putra
bungsu Sang Sinagara. Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa
yang meninggal adalah Dyah Suprabhawa.

Saka 1408 / 1486 M :


Prasasti Petak dan prasasti Jiyu memberitakan adanya raja Majapahit
bernama Sri Maharaja Prabhu Natha Sri Girindrawarddhana Dyah
Ranawijaya.

Saka 1435 / 1513 M :


Armada Portugis datang ke Jawa, di mana juru tulisnya yang bernama
Tome Pires mencatat bahwa raja Jawa saat itu bernama Batara
Vojyaya yang beristana di Daha. Nama ini adalah ejaan Portugis untuk
Bhattara Wijaya, yang secara berangsur-angsur tersimpan dalam
ingatan masyarakat Jawa dengan pengucapan Brawijaya, yaitu raja
terakhir Majapahit menurut versi fantasi.

Saka 1449 / 1527 M :


Kedaton Daha runtuh oleh serangan Sultan Trenggana dari Demak.
Kisah ini terdapat dalam naskah Babad Sengkala.
Berakhirlah riwayat Kerajaan Majapahit.
Lampiran 1 Versi Hasan Djafar
Lampiran 2 Versi Heri Purwanto
Lampiran 3: Versi Sejarahwan Nia Solihin

DAFTAR PARARAJA MAJAPAHIT


1. Kertarajasa Jayawardhana Dyah Sanggramawijaya (1294–1309)
2. Sri Sundara Pandyadewadhiswara Wikramottunggadewa
Jayanagara (1309-1328)
3. Rajapatni Dyah Gayatri (1328-1329)
4. Tribhuwana Wijayottunggadewi Dyah Gitarja (1329–1350)
5. Rajasanagara Dyah Hayam Wuruk (1350–1389)
6. Aji Wikramawardhana (1389– 1400 dan 1401-1416)
7. Kusumawardhani (1400-1401 dan 1416-1429)
8. Aji Ratnapangkaja (1429-1437)
9. Sri Suhita (1437-1447)
10. Wijaya Parakrama Wardhana Dyah Kertawijaya (1447–1451)
11. Rajasawardhana Dyah Wijayakumara Sang Sinagara (1451–
1453)
12. Girisawardhana Dyah Suryawikrama (1456–1466)
13. Singawikramawardhana Dyah Suraprabhawa (1466–1478)
14. Girindrawardhana Dyah Wijayakarana (1478-1486)
15. Singawardhana Dyah Wijayakusuma (1486)
16. Girindrawardhana Dyah Ranawijaya (1486-1427)

****
DAFTAR RAJA DAN RATU DI KERATON BAWAHAN
MAJAPAHIT

 BHRE KAHURIPAN
1. Prameswari Tribhuwaneswari 1294-1309
2. Tribhuwanattunggadewi 1309-1328
3. Hayam Wuruk 1334-1350
4. Tribhuwanattunggadewi 1350-1375
5. Wikramawardhana 1388-1389
6. Surawardhani 1389-1400
7. Ratnapangkaja 1400-1429, 1437-1446
8. Rajasawardhana Dyah Wijayakumara 1447-1451
9. Wijaya Parakrama Dyah Samarawijaya 1451-1478

 BHRE DAHA
1. Prameswari Mahadewi Narendraduhita 1294-1295
2. Jayanagara 1295-1309
3. Rajadewi Maharajasa 1309-1375
4. Indudewi 1375-1415
5. Suhita 1415-1437
6. Jayeswari 1429-1464
7. Manggalawardhani 1464-1474

 BHRE TUMAPEL
1. Kertawardhana Dyah Cakradara 1328-1386
2. Manggalawardhana 1389-1427
3. Kertawijaya 1429-1447
4. Suraprabhawa 1447-1466

 BHRE WENGKER
1. Wijayarajasa Dyah Kudamerta 1328-1388
2. Mahamahisa 1389-1427
3. Girisawardhana 1429-1456
 BHRE LASEM
1. Indudewi 1350-1375
2. Nagarawardhani 1375-1400
3. Kusumawardhani 1389-1400
4. Dewi Seruni [permaisuri Bhre Tumapel II] 1400-1430

 BHRE PAJANG
1. Rajasaduhita Iswari Dyah Nirtaja 1350-1388
2. Suhita 1389-1415
3. Sureswari 1429-1450

 BHRE PAGUHAN
1. Singawardhana Dyah Sumana 1350-1388
2. Ratnapangkaja 1389-1400
3. Paramasora 1400-1440

 BHRE KABALAN
1. Kusumawardhani 1358-1389
2. Jayeswari 1415-1429
3. Dyah Sawitri 1429-1450

 BHRE MATARAM
1. Wikramawardhana 1353-1375
2. Rajasakusuma 1375-1399
3. Dyah Aniswari 1406-1415
4. Kertawijaya 1415-1429
5. Girindrawardhana Dyah Wijayakarana 1451-1478

 BHRE MATAHUN
1. Rajasawardhana Dyah Larang 1350-1388
2. Dewi Seruni [permaisuri Bhre Wengker II] 1406-1415
3. Wijaya Parakrama Dyah Samarawijaya 1447-1451
 BHRE WIRABHUMI
1. Nagarawardhani 1354-1375
2. Aji Rajanatha 1375-1406
3. Batara Narpati Raden Gajah 1407-1433
4. Pureswari 1447-

 BHRE PANDANSALAS
1. Ranamanggala Dyah Sumirat 1375-1400
2. Raden Jagulu 1400-1430
3. Suraprabhawa 1430-1447

 BHRE KELING
1. Dyah Sanggora [Putra BhreTumapel II] 1429-1446
2. Rajasawardhana Sang Sinagara 1446-1447
3. Girindrawardhana Dyah Wijayakarana 1447-1451

 BHRE PAMOTAN
1. Bhatara Parameswara Pamotan Wijayarajasa Dyah Kudamerta
1385-1388
2. Rajasawardhana Dyah Wijayakumara 1429-1446
3. Singawardhana Dyah Wijayakusuma 1451-1478

 BHRE PAWANUHAN
1. Surawardhani 1355-1389

 BHRE PAKEMBANGAN
1. Parameswara [Putra Bhre Wirabhumi II]

 BHRE JAGARAGA
1. Wijaya Indudewi Dyah Wijayaduhita 1429-1466

 BHRE TANJUNGPURA
1. Manggalawardhani Dyah Suragharini 1429-1464
 BHRE KEMBANGJENAR
1. Rajanandeswari Sudharmini 1429-

 BHRE SINGHAPURA
1. Rajasawardhanadewi Dyah Sripura 1429-

 BHRE KALINGGAPURA
1. Kamalawarnadewi Dyah Sudayita 1447-

 BHRE KERTABHUMI
1. Girindrawardhana Dyah Ranawijaya 1451-1478

Keterangan:
1. Tahun 1376-1388, keraton Kahuripan dikuasai Kedaton Wetan.
2. Tahun 1385, Raja Kedaton Wetan Wijayarajasa mendirikan
keratonPamotan.
3. Keraton Kertabhumi adalah keraton bawahan Majapahit yang
dibangun pada sekitar 1451.
SEJARAH SINGKAT KERAJAAN
SINGOSARI DAN MAJAPAHIT
BERDASARKAN PRASASTI, CATATAN DAN BERITA YANG DITEMUKAN

Anda mungkin juga menyukai