Anda di halaman 1dari 5

KERAJAAN MAJAPAHIT

February 18, 2010 by febriy

1. SUMBER SEJARAH
Prasasti Butak (1294 M) dikeluarkan oleh Raden Wijaya setelah ia naik tahta. Memuat peristiwa
peristiwa keruntuhan Kerajaan Singasari dan perjuangan Raden Wijaya untuk mendirikan kerajaan.
Kidung Harsawijaya dan Kidung Wijayakrama, keduanya menceritakan Raden Wijaya ketika
menghadapi musuh dari Kediri dan tahun tahun awal perkembangan Majapahit.
Kitab Pararaton, menceritakan tentang pemerintahan raja raja Singasari dan Majapahit.
Kitab Negarakertagama, menceritakan perjalanan Hayam Wuruk ke Jawa Timur.

2. KEHIDUPAN POLITIK
A. RADEN WIJAYA (Kertarajasa), 1293 1309 M
Pengikut kerajaan Majapahit diangkat menjadi pejabat negara. Arya Wiraraja diberi kedudukan yang
tinggi sebagai penguasa di daerah Timur Majapahit meliputi Lumajang sampai Blambangan.
Kertarajasa memimpin dengan bijaksana. Dalam pemerintahannya ia dibantu oleh 3 orang
Mahamantri, yaitu Mentri I Hino, I Sirikan, I Halu. Dan ada 2 orang lagi yaitu Rakyat Rangga &
Rakyat Tumenggung. Tahun 1309 M Kertarajasa meninggal dan dimakamkan pada 2 tempat, yaitu
dalam bentuk Jina (Buddha) di Antapura dan dalam bentuk Wisnu & Syiwa di Candi Simping (dekat
Blitar). Prameswarinya Tribuwana didharmakan di Vandi Rimbi sebelah barat daya Mojokerto, Arca
perwujudannya sebagai Parwati.
B. KALAGEMET (SRI JAYANEGARA), 1309 1328 M
Ia menggantikan ayahnya (Raden Wijaya). Sri Jayanegara adalah seorang raja yang lemah, dan sering
menghadapi pemberontakan yang timbul dari para pengikut Kertarajasa, karena merasa tidak puas
diperlakukan kurang adil.
Pemberontakan pemberontakan yang terjadi :
a. Ronggolawe di Tuban (1309 M)
b. Lembu Sora (1311 M)
c. Juru Demung (1313 M)
d. Gajah Biru (1314 M)
e. Mandana & Wegal (1315 M)
f. Nambi (1316 M)

g. Lasem & Semi (1318 M)


h. Kuti (1319 M)
Pemberontakan Kuti adalah yang paling berbahaya. Karena Kuti menduduki ibukota kerajaan dan
Jayanegara terpaksa melarikan diri ke Badender. Raja dilindungi oleh pasukan Bhayangkaran
(pengawal pribadi raja) dipimpin oleh Gajah Mada.
Tahun 1328 M Jayanegara meninggal dibunuh oleh tabib kerajaan, yaitu Tanca, kemudian Tanca
dibunuh oleh Gajah Mada. Peristiwa ini dikenal sebagai Peristiwa Tanca / Patanca. Sebagai
penghargaan, Gajah Mada diangkat menjadi patih di Kahuripan (1319 1321 M), kemudian diangkat
menjadi patih di Kediri (1322 1330 M)
C. BRE KAHURIPAN (TRIBHUWANATUNGGADEWI JAYAWISNUWARDANI), 1328 1350 M
Setelah Jayanegara wafat, seharusnya digantikanadik perempuannya Gayatri, tetapi ia tetap hidup
menjadi biksuni. Maka digantikan oleh anaknya Bre Kahuripan, dalam menjalankan pemerintahan ia
dibantu oleh Kertawardana (suaminya) dan Gajah Mada. Pada tahun 1331 M meletus prmberontakan
Sadeng & Keta di daerah Besuki, dan dapat dipadamkan oleh Gajah Mada & Adityawarman.
Sebagai penghargaan Gajah Mada diangkat menjadi patih Amangkubhumi Majapahit menggantikan
Arya Tadah, dan mneucapkan Sumpah Palapa (Tan Amukti Palapa) yang menyatakan bahwa Gajah
Mada tidak akan hidup mewah sebelum Nusantara berhasil disatukan kembali di bawah Panji Kerajaan
Majapahit.
D. HAYAM WURUK (RAJASANEGARA), 1350 1389 M
Hayam Wuruk adalah anak dari Tribhuwanatunggadewi dengan Cakradara (Kertawardhana) adalah
seorang raja yang memiliki pandangan yang luas. Kerajaan Majapahit disebut sebagai kerajaan
nasional setelah Sriwijaya. Gajah Mada dalam mewujudkan cita citanya, yaitu menjalankan Politik
Persatuan Nusantara terjadi Peristiwa Sunda (Peristiwa Bubat) 1351 M, peristiwa ini berasal dari usaha
Hayam Wuruk untuk meminang putri dari Pajajaran, Dyah Pitaloka.
TAHUN 1364 Gajah Mada wafat, raja Hayam Wuruk kehilangan pegangan dalam memerintah kerajaan.
Ini menjadi detik detik awal keruntuhan Majapahit. Raja Hayam Wuruk mengadakan Sidang Dewan
Sapta Prabu untuk memutuskan pengganti Gajah Mada, tapi tidak ada yang sanggup. Kemudian
diangkat 4 orang mentri di baeah pimpinan Punala Tanding, tetapi tidak berlangsung lama. Lalu
digantikan oleh 2 mentri yaitu, Gajah Enggon & Gajah Manguri. Akhirnya Hayam Wuruk mengangkat
Gajah Manguri sebagai pimpinan tunggal badan eksekutif kerajaan. Tahun 1379 M
Tribhuwanatunggadewi wafat, keadaan kerajaan semakin suram. Kemunduran Majapahit semakin jelas
setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389 M.

E. WIKRAMA WARDHANA, 1389 1429 M


Raja Hayam Wuruk digantikan oleh putrinya yang bernama Kusuma Wardhani yang menikah dengan
Wikrama Wardhana (kemenakan Hayam Wuruk).dan pemerintahan dipegang oleh Wikrama Wardhana.
Hayam Wuruk memiliki putra yang lahir dari selir, bernama Wirabhumi. Ia diberi kekuasaan di ujung
timur pulau jawa yaitu daerah Blambangan. Pada mulanya hubungan Wikrama Wardhana dengan
Wirabhumi baik, tetapi setelah Kusuma Wardhani wafat (1400 M) dan Wikrama Wardhana bermaksud
menjadi biksu, ini menyebabkan kekosongan dalam pemerintahan Majapahit, dan dipergunakan
Wirabhumi untuk merebut kekuasaan. Sehingga menimbulkan perang Paregreg (Perang Saudara 1401
1406 M). Dalam perang ini Wirabhumi dapat dibunuh, namun kerajaan makin bertambah suram,
satu persatu daerah kekuasaan Majapahit melepaskan diri.
Para Raja yang memerintah Majapahit setelah Wikrama Wardhana :
Suhita, putri Wikrama Wardhana dengan istri selir (1429 1447 M)
Kertawijaya (1447 1451 M)
Rajasa Wardhana (1451 1453 M)
Purwawicesa (1456 1466 M)
Singawikrama Wardhana (1466 1478 M)
3. KEHIDUPAN EKONOMI
Majapahit menjalankan politik perdagangan bertetangga dengan kerajaan asing, seperti Kerajaan
Cina, Ayodya (Siam), Champa, dan Kamboja. Sekitar tahun 1370 1381 M, Majapahit telah beberapa
kali mengirim utusan persahabatan ke Cina, hal itu diketahui dari berita kronik Cina dari Dinasti Ming.
Barang dagangan yang dipasarkan antara lain beras, lada, gading, timah, besi, intan, ikan, cengkeh,
pala, kapas, dan kayu cendana. Peranan Majapahit dalam perdagangan adalah sebagai produsen &
perantara.
4. KEHIDUPAN BUDAYA
Candi
C. Panataran, Sawentar & Sumberjati (Blitar), C. Tegal Wangi & Surawana (Pare, Kediri), C. Tikus
(Trowulan)
Kesusastraan
a. Kitab Zaman Majapahit awal
K. Negarakertagama, Mpu Prapanca (1365 M)
K. Sutasoma, Mpu Tantular
K. Arjunawiwaha, Mpu Tantular

K. Kunjarakarna, tidak diketahui pengarangnya


K. Parthyana, tidak diketahui pengarangnya
b. Kitab zaman Majapahit akhir
K. Pararaton (Menceritakan riwayat raja raja Singasari & Majapahit.
K. Sundayana (Peristiwa Bubat)
K. Sorandaka (Pemberontakan Sora)
K. Ranggalawe (Pemberontakan Ranggalawe)
Panjiwijayakrama (Menguraikan riwayat Raden Wijaya sampai menjadi raja)
K. Usana Jawa (Penaklukkan Pulau Bali oleh Gajah Mada & Aryadamar, pemindahan kraton
Majapahit ke Gelgel Danpenumpasan Raja Raksasa yang bernama Maya Denawa)
K. Usana Bali (Kekacauan Pulau Bali akibat keganasan Maya Denawa, tetapi akhirnya dapat dibunuh
oleh dewa dewa.
5. KEHIDUPAN SOSIAL
Dalam melaksnakan pemerintahan raja dibantu oleh sejumlah pejabat pemerintahan. Para putra dan
kerabat raja diberi kedudukan tinggi. Putra mahkota sebelum menjadi raja biasanya diberi daerah
kekuasaan sebagai raja muda (Yuvaraja/Rajakumara).
Raja juga dibantu oleh dewan persidangan kerajaan/Baharata Sapta Prabu, yang bertugas memberi
pertimbangan kepada raja. Raja dibantu oleh 3 maha mentri seperti I hino, I halu, dan I sirikan. Yang
kedudukannya paling tinggi adalah I hino.
Ketiga maha mentri dibantu oleh para rakyat mentri pakiran kiran. Badan ini terdiri dari 5 orang
pejabat (Sang Panca Ing Wilwatikta) yaitu :
a. Rakyat Mahapatih (Patih Amangkubhumi)
b. Rakyat Demung
c. Rakyat Tumenggung
d. Rakyat Rangga
e. Rakyat Kanuruhan
Dalam urusan keagamaan raja dibantu oleh Dharmadhyaksa, untuk Hindu (Dharmadhyaksa Ring
Kasaiwan), untuk Buddha (Dharmadhyaksa Kasogatan). Masing masing Dharmadhyaksa dibantu
oleh pejabat keagamaan yang disebut Dharmaupappatti, pada zaman Hayam Wuruk hanya dikenal 7
Upapatti :
a. Sang panget I tirwan
b. I kandamuhi

c. I manhuri
d. I pawatan
e. I jambi
f. I kandang rare
g. I kandungan atuha

Anda mungkin juga menyukai