STANDAR DIREKTUR RSUD TARAKAN : PROSEDUR OPERASIONAL
Dr. Togi Asman Sinaga, M.Kes
NIP : Rencana pemulangan pasien (Discharge Planning) adalah suatu PENGERTIAN proses dimana mulainya pasien mendapat pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Sebagai acuan untuk 1. Meningkatkan kontinuitas perawatan, kualitas perawatan dan memaksimalkan manfaat sumber pelayanan kesehatan. 2. Mengurangi hari rawatan pasien, mencegah kekambuhan, TUJUAN meningkatkan perkembangan kondisi kesehatan pasien dan menurunkan beban perawatan. 3. Meningkatkan kemajuan pasien, membantu pasien untuk mencapi kualitas hidup optimum. 4. Menurunkan komplikasi penyakit, pencegahan kekambuhan dan menurunkan angka mortalitas dan morbiditas. Surat keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan KEBIJAKAN Nomor: 276/SKEP-RSSM/XII/2013 tentang kebijakan pelayanan rumah sakit A. DPJP 1. Kaji pasien. PROSEDUR 2. Tegakkan diagnosa kerja. 3. Berikan pengobatan. 4. Jelaskan kondisi penyakit kepada pasien dan atau keluarga. 5. Jelaskan tujuan pengobatan. 6. Jelaskan perkiraan lama rawatan. 7. Lakukan pengkajian ulang setiap hari.
8. Jelaskan dan diskusikan kondisi pasien setiap hari sesuai
dengan perkembangan yang ada. 9. Identifikasi kebutuhan pasien saat pemulangan. 10. Rujuk dan kolaborasi dengan pihak lain untuk kebutuhan pemulangan pasien.
B. PPA lainnya (Perawat, ahli gizi, Apoteker, Fisiotrapis)
1. Lakukan pengkajian perencanaan pasien pulang setiap hari selama perawatan 2. Kolaborasi dengan DPJP tentang kebutuhan pelayanan penunjang dan kelanjutan pelayanan medis 3. Libatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan proses pemulangan sesuai dengan kebutuhan pasien. Apa yang dapat ditangani di rumah dan apa yang perlu bantuan dari luar. 4. Identifikasi kebutuhan pasien selama perawatan. 5. Berikan edukasi terkait persiapan perawatan pasien di rumah. 6. Jelaskan pengelolaan setiap obat. 7. Berikan edukasi pengelolaan diit di rumah. 8. Berikan edukasi pengelolaan aktifitas di rumah. 9. Jelaskan sikap yang harus diambil pasien/keluarga bila terjadi kekambuhan penyakit. 10. Dalam keadaan gawat darurat, pasien memerlukan pelayanan yang mendesak, sarankan pasien ke fasilitas palayanan terdekat dilingkungannya untuk mendapatkan pertolongan pertama 11. Berikan waktu untuk pasien dan keluarga untuk berdiskusi. 12. Jelaskan pentingnya kontrol kembali tepat waktu 13. Berikan informasi ke pasien/keluarga tentang penyedia pelayanan kesehatan dilingkungannya atau organisasi kemasyarakatan (untuk pasien HIV/AIDS) 14. Perencanaan pasien pulang di dokumentasikan dalam rekam medis