Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MAGNET DAN DINAMO

OLEH

KELOMPOK 2:
1. Aleksius Ronaldia Billa
2. Bentruida Lobo (1701050018)
3. Claudia G.K Nuban (1701050023)
4. Elfiana Hardianti Juita (1701050010)
5. Febronia Herlinda Lalus (1701050045)
6. Jenny Claudia Ferista Besin (1701050013)
7. Mediana Loda Lende (1701050058)
8. Sriyanti Aleta Lusi (1701050033)
Kelas :A
Semester : V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Magnet memang menjadi bagian penting dalam sebuah sistem pembangkitan listrik,
apapun itu sumber energi pembangkitnya baik pembangkit listrik tenaga air (PLTA),
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU),
pembangkit listrik tenaga angin, dan beberapa jenis pembangkit listrik lainnya. Mungkin
hanya pembangkit listrik tenaga surya serta pembangkit listrik dari fuel cell yang sama
sekali tidak menggunakan komponen magnet dalam sistem pembangkitan listriknya, karena
listrik langsung dihasilkan melalui proses fisis dan kimiawi pada material yang
digunakannya.

Magnet dalam sebuah sistem pembangkitan terdapat pada bagian generator, di mana
generator ini dapat menghasilkan listrik oleh putaran yang bersamaan dengan putaran turbin
dengan adanya bantuan sumber-sumber energi seperti energi potensial air, angin, uap, dan
lain sebagainya. Namun ternyata magnet juga dapat menjadi sumber energi penggerak bagi
generator itu sendiri.

1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya alat pembangkit listrik tenaga magnet dan dinamo ini adalah untuk
membuktikan adanya medan magnet yang ditandai dengan lampu LED yang menyala, yang
merupakan aplikasi dari Hukum Faraday.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Listrik dan Pembangkit Listrik
Listrik merupakan kumpulan fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran
dan aliran dari muatan litrik (Anonim,2015). Tenaga listrik dalam jumlah besar dihasilkan
oleh pembangkit listrik, seperti: termal, nuklir, hidrolik, turbin gas, dan geotermal
(Nag,2001). Pembangkit listrik (disebut juga dengan power planti atau power station) adalah
suatu fasilitas industrial yang mempunyai fungsi untuk menghasilkan dan menyuplai arus
listrik (Anonim, 2015). Pembangkit listrik, seperti telah disebutkan sebelumnya memiliki
beberapa contoh seperti PLTA, PLTU, PLTN, PLTMh, PLTS, PLTSa (Anonim,2015).
Gambar 1 merupakan ilustrasi dari beberapa pembangkit listrik yang ada di dunia.

2.2 Dinamo
Dinamo merupakan suatu alat yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik dan energi
magnet dari energi kinetik melalui proses disika induksi elektromagnetik. Proses yang
terjadi dalam sebuah dinamo adalah ketika suatu arus akan induksi pada kawat tertutup
melalui medan magnet. Sementara itu dari arus sendiri akan menghasilkan suatu medan
magnet. (Gardad,2011)
Terdapat dua buah jenis dinamo, yaitu dinamo jenis AC dan DC. Dinamo jenis AC
(Alternating Current) dan DC (Direct Current). Dinamo AC merupakan dinamo yang dapat
bekerja dengan menggunakan arus searah (Serway,2006).
2.3 Magnet
Magnet merupakan suatu benda yang mempunyai dua buah kutub yang saling
berlawanan di kedua ujungnya, biasanya kedua kutub magnet ini dinamakan sebagai kutub
utara magnet dan kutub selatan magnet, mengikuti jenis kutub yang ada di bumi ini yang
terletak di bagian uatara dan bagian selatan bumi ini. Magnet dapat menarik benda-benda
logam dan juga dapat membuat benda tersebut memiliki sifat magnetik untuk beberapa saat,
peristiwa tersebut sering dinamakan sebagai peristiwa magnetisasi. Dalam magnet terdapat
beberapa kemungkinan interaksi yang akan terjadi bila dua kutub magnet saling didekatkan,
yakni interaksi tarik menarik dan interaksi tolak menolak. Interaksi yang terjadi
digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2 menjelaskan, bahwa interaksi gaya tarik menarikk terjadi pada dua kutub
magnet yang berlawanan, sementara interaksi gaya tolak menolak terjadi pada dua kutub
magnet yang sejenis. Ketika suatu magnet besar dihancurkan menjadi bagian yang lebih
kecil maka pada potongan-potongan kecil tersebut akan menjadi magnet yang baru lagi
dengan dua kutub pula. Magnet bisa dikatakanbenda dengan kutub dipole karena magnet
selalu mempunyai dua buah kutub, yakni kutub utara dan kutub selatan, tidak ada magnet
yang hanya mempunyai satu buah kutub saja, atau disebut kutub monopole (Young and
Fredman,2008)
BAB III
METODOOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan

1. Magnet kecil 2 buah (sebagai Rotor)

2. Magnet besar (bekas speaker) 2 biji (sebagai Stator)

3. Stik ice cream

4. Papan kayu ukuran 25x25 cm

5. Lampu LED 1 buah

6. Kabel secukupnya

7. Dinamo/generator 1 buah

8. Gunting

9. Lem serbaguna (lem lilin)

10. Solder
3.1 Langkah Kerja
1. Rekatkan 2 magnet besar pada papan dengan menggunakan lem serbaguna. Atur
sedemikian rupa agar posisinya saling berhadapan
2. rekatkan 3 buah stik ice cream
3. sambungkan lampu LED dengan kabel secukupnya
4. Rekatkan lampu LED pada stik yang sudah direkatkan tadi dengan menggunakan
lem serbaguna
5. Rekatkan ujung kabel dari lampu LED ke dinamo dengan menggunakan solder
6. Dengan menggunakan lem, rekatkan dinamo dengan papan kayu, tepat di tengah-
tengah antara 2 magnet besar yang sebelumnya sudah direkatkan
7. Siapkan stik ice cream, lalu rekatkan 1 buah magnet kecil pada tiap-tiap ujungnya
dengan mengguanakan lem serbaguna
8. Kemudian rekatkan stik yang sudah direkatkan magnet pada dinamo yang sudah
disediakan. Rekatkan menggunakan lem serbaguna
9. Jika sudah siap, dengan bantuan tangan putar magnet yang direkatkan pada stik.
Apabila ada medan magnet, magnet akan terus berputar dan lampu LED akan
menyala.
BAB IV
PRINSIP KERJA DAN MANFAAT ALAT
4.1 Prinsip Kerja Alat

Pembangkit listrik tenaga magnet mempunyai prinsip kerja yang cukup sederhana,
yaitu memanfaatkan gaya dari arah flux magnetik yang berlawanan sebagai sumber energi
yang dapat membuat magnet lainnya bergerak. Jika flux magnet yang berlawanan tersebut
disusun dari beberapa buah magnet sedemikian rupa dan magnet pada bekas speaker
didekatkan ke magnet-magnet yang terpasang tadi maka akan memicu pergerakan dari
magnet-magnet lainnya yang berfungsi sebagai rotor. Kemudian dari bagian rotor ini dapat
disambungkan dengan bagian dari magnet lainnya yang berfungsi sebagai generator. Dari
generator yang mulai bekerja (berputar) maka akan menghasilkan energi listrik yang akan
menyebabkan lampu LED akan menyala.

4.2 Manfaat

Pembangkit listrik tenaga magnet ini jika berhasil, maka nantinya akan menghasilkan
manfaat, diantaranya adalah :

1. Mendapatkan aliran listrik gratis terus menerus dan stabil.

2. Ramah lingkungan dan tidak menimbulkan emisi gas dan kimia.

3. Dapat dioperasikan pada kondisi sangat dingin atau sangat panas, baik di dalam maupun
di luar ruangan.

4. Bentuknya kecil dan mudah untuk dibuat.

5. Hampir tidak memerlukan perawatan.

6. Sangat cocok untuk dibawa bepergian seperti camping ke daerah yang sulit mendapatkan
aliran listrik, walaupun cocok juga untuk digunakan sebagai sumber listrik pencahayaan
di rumah.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

5.2 Kendala

Terdapat beberapa kendala dalam penelitian mengenai free energy generator ini, di
antaranya adalah:

1. Masih sulitnya menemukan magnet yang berukuran relatif kecil dan ringan, tetapi
memiliki kekuatan flux magnet yang sangat kuat.

2. Tidak adanya magnet monopole, untuk mendapatkan putaran yang optimal, pada
kelompok kami malah menggunakan magnet bulat sebagai rotornya yang memang sulit
untuk menentukan arah kutub magnet yang sama dengan yang lainnya. Karena
berdasarkan teori, magnet yang digunakan haruslah monopole.

3. Daya yang dihasilkan masih kecil sehingga tidak efektif untuk pembangkit listrik dalam
skala besar.

Anda mungkin juga menyukai