Anda di halaman 1dari 3

ETIOLOGI GERD

Etiologi terjadinya penyakit refluks gastroesofageal / gastroesophageal reflux disease (GERD)


adalah paparan refluksat gaster berlebih ke dalam esofagus yang berlangsung secara kronis.
Refluksat gaster tersebut merupakan campuran dari asam lambung, sekresi asam empedu, dan
juga pankreas. Proses refluks ini terjadi secara multifaktorial, tetapi paling sering disebabkan
karena gangguan katup esofagus bawah.[1,5]

Faktor Risiko

Faktor risiko yang mendorong terjadinya GERD antara lain adalah:


 Obesitas
 Jenis kelamin laki-laki
 Usia tua
 Gaya hidup: merokok (baik aktif maupun pasif), konsumsi alkohol dan kafein, gaya hidup
sedentari
 Hernia hiatus
 Diabetes mellitus
 Jenis makanan: makanan pedas, asam, berlemak, dan goreng/deep fried
 Pola diet: makan kurang dari 3 kali sehari, makan dalam porsi terlalu besar
 Posisi duduk dan tiduran setelah makan
 Penyakit yang memicu refluks: Zollinger-Ellison
 Kelainan anatomis: kantung asam/acid pocket lebih besar
 Obat-obatan: nitrat, penghambat sawar kalsium/calcium channel blocker, agnosis beta,
antikolinergik

ETIOLOGI Gastritis

Etiologi gastritis terbagi menjadi etiologi umum, etiologi lain dan etiologi yang jarang terjadi
dengan salah satu penyebab utama adalah infeksi Helicobacter pylori.

Penyebab umum
Penyebab umum gastritis adalah Helicobacter pylori, stres, dan beberapa jenis obat.
Helicobacter pylori

Helicobacter plyori, merupakan bakteri gram negatif, mikroaerofilik yang umumnya hidup dan
berkembangbiak di dalam lambung. Kolonisasi bakteri ini secara tipikal adalah awalnya
menginfeksi bagian antrum gaster, menyebabkan inflamasi dengan intensitas yang tinggi, dan
bila berlangsung bertahun-tahun, akan menyebar ke seluruh lapisan mukosa lambung Bila
berlanjut, akan mengakibatkan gastritis menjadi kronis dan membentuk ulkus, disebut dengan
istilah gastric ulcer, atau peptic ulcer, atau ulkus peptikum.
Orang-orang yang terinfeksi bakteri ini, 80% nya asimptomatik sehingga penyakit ini umumnya
ditemukan hanya kebetulan dalam pemeriksaan endoskopi, atau sudah terlambat menjadi
gastritis kronis. Infeksi bakteri ini biasanya didapat saat usia anak melalui rute transmisi oral-
fekal. [3, 4]

Reaksi terhadap Stres

Gastritis juga dapat terjadi karena rekasi karena stres. Stres yang dimaksud dapat disebabkan
oleh beberapa keadaan seperti:

 Gastritis terjadi setelah operasi besar

 Cedera traumatik yang menyebabkan tekanan intrakranial meningkat sehingga meningkatkan


sekresi asam lambung, dikenal dengan istilah Cushing ulcer
 Luka bakar berat disebut dengan Curling ulcer
 Infeksi berat

 Operasi penurunan berat badan yang melibatkan rekonstruksi usus, atau banding
 Sakit berat/kritis

Obat Anti-inflamasi nonsteroid (OAINS/NSAID)

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS/NSAID) seperti aspirin, ibuprofen, naproxen dapat


menyebabkan efek samping obat berupa iritasi lapisan mukosa lambung. Iritasi yang berlangsung
lama akan berlanjut dengan erosi jaringan lambung yang dapat menyebabkan perdarahan
lambung. [3,4]

Kortikosteroid

Telah dilaporkan bahwa penggunaan kortikosteroid seperti prednison dan dexamethasone pada
pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit menyebabkan perdarahan gastrointestinal. Namun, hal
ini hampir tidak terjadi pada pasien-pasien yang berobat jalan. [7]
Penyebab Lain
Penyebab lain yang bisa menyebabkan gastritis adalah:

 Minuman beralkohol

 Penggunaan kokain

 Paparan radiasi, atau menjalani terapi radiasi

 Refluks cairan empedu dari intestinal kembali kedalam lambung

 Respon autoimun: bersifat kronik dan secara tipikal tidak erosif

 Alergi makanan, misalnya susu sapi, atau produk soya, terjadi biasanya pada anak-anak

 Infeksi virus (cytomegalovirus), parasit (anisakidosis), jamur (candidiasis, histoplasmosis), dan


bakteri lain, khususnya pada orang dengan sistem imun yang lemah

Anda mungkin juga menyukai