Anda di halaman 1dari 16

Indah Fitria Sari

Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

KECURANGAN PELAPORAN PAJAK PERUSAHAAN TERHADAP


AGRESIVITAS PAJAK PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN BATU BARA

Indah Fitria sari

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Univesitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang,

Jl. Gajayana No.50 Malang, 65144, Indonesia

e-mail: Ind.fitria13@gmail.com

PENDAHULUAN

Setiap entitas yang melakukan kegiatan finansial memiliki kewajiban


dalam memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku di negara
tersebut. Salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh suatu entitas adalah
Peraturan Perpajakan. Setiap entitas yang melakukan kegiatan finansialnya terikat
oleh peraturan perpajakan yang berlaku dimana entitas tersebut beroperasi.
Entitas yang melakukan kegiatan operasionalnya di Indonesia memiliki kewajiban
dalam membayar pajak sesuai dengan aturan pepajakan yang ada di Indonesia.

Pajak berdasarkan pasal 1 ayat 1 UU No 28 2007 merupakan kontribusi


yang bersifat wajib kepada negara dan terutang oleh pribadi atau badan dan
bersifat memaksa dan di atur dalam Undang-Undang dan imbalan tidak diterima
secara langsung digunakan untuk memenuhi keperluan negara. Sedangkan
agresivitas pajak merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu entitas
guna menurunkan laba yang terkena pajak dengan menggunakan perencanaan
pajak yang dilakukan dengan cara yang termasuk ataupun tidak termasuk
tindakan dari tax evasion. Suatu entitas dapat dianggap agresif jika semakin banyak
celah yang digunakan oleh entitas dalam menurunkan laba kena pajak, walaupun
tidak semua dari tindakan yang dilakukan oleh entitas merupakan pelanggaran
terhadap peraturan pajak yang ada.

Setiap entitas memiliki kewajiban pembayaran pajak yang berbeda


tergantung pada jenis usaha yang dijalankan oleh entitas tersebut, maka dari itu
peraturan perpajakan yang digunakan pun berbeda-beda, namun adapun pajak
yang berlaku bagi seluruh entitas dengan peraturan pajak yang berbeda. Pajak
merupakan iuran wajib yang harus disetor oleh wajib pajak kepada kas negara
Indah Fitria Sari
Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

guna menambah penerimaan negara yang kemudian oleh negara digunkan untuk
mendanai pengeluaran pemerintah.

Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut system self-


assessment dalam system pemunggutan pajaknya. Self-assessment merupakan
sebuah system yang memberi kuasa penuh terhadap wajib pajak dalam
menghitung, membayar, serta melaporkan sendiri kewajiban pajaknya
berdasarkan tarif yang berlaku. System self-assessment memudahkan wajib pajak
dalam menentukan serta membayar jumlah pajak terutangnya secara mandiri
kepada negara. Namun, dengan adanya segala kemudahan yang ada, beberapa
entitas mencoba memanfaatkan hal tersebut untuk melakukan tindakan
penghindaran terhadap pajak. Penghindaran pajak inilah yang memicu adanya
kecurangan dalam membayar serta melaporkan pajak terutangnya.

Tax fraud atau yang kita ketahui dengan sebutan kecurangan pajak
merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh wajib pajak guna mengurangi
dan memanipulasi jumlah pajak terutangnya atau tidak melakukan pembayaran
pajaknya melalui cara-cara legal. Kecurangan dalam perpajakan memberikan
dampak terhadap keuangan negara serta akan memiliki keberlanjutan jangka
Panjang terhadap proyek-proyek ekonomi , social dan lingkungan.

Tindakan kecurangan pajak yang dilakukan oleh entitas memiliki alasaan


mengapa entitas tersebut melakukan kecurangan terhadap pajak terutangnya.
Beberapa alasan mengapa entitas melakukan kecurangan pajak adalah
kecurangan yang disebabkan oleh kesengajaan, ketidakrelaan, serta keagresifan
konsultan dan oknum petugas pajak itu sendiri.

Dampak dari kecurangan pajak yang telah disebutkan di atas, bahwa


kecurangan pajak memiliki banyak dampak yang terus berkelanjutan dalam
jangka Panjang. Beberapa dari dampat tersebut adalah (1) kecurangan dalam pajak
mengakibatkan berkurangnya pendapatan dan penerimaan negara dalam bagian
perpajakan; (2) kecurangan pajak yang dilakukan oleh entitas akan membuat
entitas tersebut tidak memiliki keberanian dalam menawarkan uang mereka ke
pasar modal dikarenakan uang yang dihasilkan merupakan hasil dari pengelapan
Indah Fitria Sari
Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

pajak; (3) kecurangan pajak yang dilakukan juga berdampak pada kemacetan
pertumbuhan perekonomian negara.

Penghindaran pajak dan kecurangan pajak yang sering dilakukan oleh


para wajib pajak membuat pemerintah terus menerus memikirkan cara yang
dapat dilakukan guna meningkatkan kebijakan serta peraturan perpajakan.
Peningkatan kebijakan dan peraturan perpajakan ini diharapkan akan terus
meningkatkan penerimaan pajak kepada negara. Salah satu cara yang dilakukan
oleh pemerintah adalah dengan mengeluarkan diskon bagi wajib pajak atau
membuat kebijakan tax amnesty atau yang disebut juga pengampunan pajak bagi
mereka yang menunggak membayar pajak terutangnya.

Negara Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki


potensi sumber daya alam yang melimpah. Salah satu potensi sumber daya alam
yang dimiliki berupa kekayaan mineral dan batu bara yang terkandung di dalam
wilayah Indonesia. Atas kekayaan sumber daya alam minerba yang dimiliki,
Indonesia menjadi negara dengan ekspor batu bara terbesar ketiga di dunia.
Memiliki batu bara dalam wilayahnya membuat Indonesia memiliki sumber
penerimaan yang besar dari industry pertambangan tersebut.

Kegiatan pertambangan merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan


untuk menghasilkan manfaat maupun profit dalam kegiatannya. Kegiatan
tersebut adalah mencakup kegiatan dalam pencarian batu bara, pengalian,
pengolahan, pemanfaatan hingga kegiatan penjualan hasil batu bara yang
diperoleh. Industry pertambang batu bara merupakan usaha yang membutuhkan
modal besar dan juga mesin/ teknologi tinggi serta memiliki resiko tinggi dalam
kegiatan produksinya. Namun dari semua itu, industry pertambangan batu bara
memberi sumber penerimaan yang tinggi bagi negara.

Sumber penghasilan dari industry pertambangan batu bara yang ada


dalam wilayah Indonesia dikenakan pemungutan pajak atas kegiatan yang
dijalankan. Pajak pertambangan merupakan pungutan yang dilakukan terhadap
segala jenis dari kegiatan pertambangan dan hukumnya wajib untuk disetorkan
kepada negara. Dari pajak pertambangan batu bara inilah yang membuat
Indonesia mendapatkan sumber penerimaan yang besar bagi negara. Sehingga
Indah Fitria Sari
Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

industry pertambangan batu bara memiliki peran penting bagi pembangunan


ekonomi nasional.

Wilayah pertambangan tidak sepenuhnya dikuasai oleh negara, namun


pengolaan serta pemanfaatkan pertambangan juga ada yang diserahkan kepada
suatu badan hokum maupun perorangan. Penyerahan wewenang kepada badan
hokum atau perorangan dilakukan melalui sebuah kontrak karya atau perjanjiaan
karya. Hal ini pun memiliki konsekuensi badan hokum maupun perorangan yang
dilimpahkan kuasa atas industry batu bara tersebut. Konsekuensi tersebut berupa
kontrak karya atau perjanjian karya yang telah disetujui akan mendapatkan hak
kepemilikan wilayah pertambangan yang bersifat tidak absolut atas wilayah
pertambangan tersebut setelah memenuhi kewajiban dan persyaratan-
persyaratan yang telah ditentukan oleh peraturan Undang-Undang.

Badan hokum ataupun perorangan yang telah diberi kuasa atas


pertambangan batu bara memiliki kewajiban dalam membayarkan pungutan-
pungutan yang terkait dengan izin pertambangan tersebut. Pungutan-pungutan
atas izin pertambangan sendiri telah di atur dalam UU No 11 Tahun 1967 pasal 28
ayat 1, yaitu berupa iuran pertambangan tetap dan lain sebagainya.

Pengelolaan perizinan dan perdagangan atas sumber daya alam yang


terdapat di Indonesia, terutama pertambangan dikelolah oleh Departemen Energi
dan Sumber Daya Mineral, Departemen Perindustrian dan Departemen
Perdagangan. Sedangkan untuk pungutan terhadap pajak, Departemen Jenderal
Pajak membentuk Kantor Pelayanan Pajak (KPP) pertambangan dan migas guna
menyelesaikan masalah tunggakan pembayaran pajak di lingkungan industry
pertambangan batu bara.

Beberapa waktu ini, penerimaan pajak di Negara Indonesia dari industry


pertambangan batu bara dirasa belum maksimal. Maka dari itu, dikeluarkan
peraturan perpajakan PP No 37 tahun 2018 tentang perlakuan perpajakan dan
penerimaan bukan pajak di industry pertambangan dan mineral menjelaskan dan
menegaskan perihal kegiatan apa saja yang harus dibayarkan pajaknya oleh
pemilik industry pertambangan batu bara. Dengan adanya peraturan perpajakan,
diharapkan adanya peningkatan penerimaan pajak di Indonesia yang berasal dari
Indah Fitria Sari
Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

industry pertambangan batu bara. Peningkatan penerimaan pajak ini akan


meningkatkan perekonomian nasional.

PEMBAHASAN

Pertambangan Batu Bara di Indonesia

Batu bara merupakan salah satu sumber daya alam yang berupa bahan
bakar fosil yang dimanfaatkan manusia sebagai sumber energi pembangkit listrik
dan bahan bakar pokok dalam produksi semen dan baja. Dengan segala manfaat
yang diberikan oleh batu bara bagi kehidupan manusia, adapun efek negative
yang ditimbulkan oleh batu bara, yaitu batu bara memiliki kandungan karbon
yang cukup tinggi dibandingkan sumber energi lainnya, sehingga lebih
mengakibatkan peningkatan polusi.

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi


sumber daya alam yang melimpah di wilayahnya. Salah satu dari potensi sumber
daya alam tersebut adalah adanya kekayaan batu bara yang dimiliki. Kekayaan
alam inilah yang membuat Indonesia menjadi salah satu dari negara di dunia yang
menjadi negara pengekspor batu bara terbesar di dunia.

Tahun 2017, Indonesia mampu dalam menghasilkan sekitar 485 juta ton
produksi batu bara atau sekitar 7,2% dari seluruh total produksi batu bara di
dunia. Data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik juga menyatakan bahwa
Indonesia selama tahun 2014-2018 dari industry pertambangan batu bara yang
dihasilkan, mampu menyumbang rata-rata 2,3% per tahun untuk batu bara dalam
negeri.

Industry pertambangan batu bara menjadi usaha yang sangat


menguntungkan bagi pengusaha batu bara. Sejak sector industry pertambangan
batu bara mulai dibuka kembali untuk investasi luar negeri pada tahun 1990an,
Indonesia terus menerus mengalami peningkatan dalam perihal produksi, eksport
serta penjualan batu bara. Besarnya penghasilan ekonomi yang dihasilkan,
membuat pelaku industry pertambangan batu bara menghasilkan kekayaan yang
luar biasa besar. Terbukti dari data yang didapat dari Forbes pada tahun 2018,
menyatakan bahwa 7 dari 50 orang terkaya di Indonesia adalah pengusaha yang
Indah Fitria Sari
Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

mendapatkan penghasilannya dari keuntungan bisnis industry pertambangan


batu bara.

Penggunaan batu bara sebagai sumber energi pembangkit listrik di dunia


membuat industry pertambangan batu bara menjadi kegiatan usaha yang sangat
menjanjikan. Industry pertambangan batu bara merupakan kegiatan usaha yang
memiliki peran penting dalam peningkatan pertumbuhan peronomian nasional
serta pembangunan daerah dan negara secara berkelanjutan. Atas kontribusinya
bagi perekonomian negara, industry pertambangan ini sering mendapat
perlakuan istimewa oleh negara.

Minimnya Pajak dari Industri Pertambangan Batu Bara di Indonesia

Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekspor batu bara terbesar di
dunia tentu saja memiliki penghasilan besar yang diperoleh dari industry
pertambangan batu bara yang ada dalam wilayah negaranya. Namun dibalik
besarnya nilai ekonomi yang dihasilkan oleh industry tersebut, iuran wajib berupa
pajak yang dibayarkan ternyata sangatlah minim. Dilihat dari data yang diperoleh
dari Kementerian Keuangan bahwasannya tax ratio yang ditunjukan dari sector
pertambangan mineral dan batu bara tahun 2016 hanya memiliki kontribusi
sebesar 3,9% dan tax ratio nasional sebesar 10,4% pada tahun 2016.

Rendahnya tax ratio yang ada merupakan bentuk dari ketidakpatuhan


terhadap pajak yang dilakukan oleh pelaku industry pertambangan batu bara.
Ketidakpatuhan terhadap pajak yang dilakukan berupa permasalahan
penghindaran/ kecurangan pajak. Penghindaran yang dilakukan oleh pelaku
industry pertambangan batu bara merupakan perilaku pemanfaatan dengan
mencari celah atas hokum atau memanfaatkan kelemahan terhadap system
perpajakan yang ada. Meskipun terkadang ada beberapa permasalahan yang tidak
dianggap melanggar secara hokum, namun secara moral permasalahan dan
perilaku tersebut tidak dapat dibenarkan.

Data dari Kementerian Keuangan mencatat pada tahun 2015, seluruh


jumlah wajib pajak yang memiliki atau memegang izin usaha pertambangan
minerba, banyak dari mereka yang tidak melaporkan pajak terutangnya. Pada
tahun 2015, dari 8.003 jumlah wajib pajak industry pertambangan yang memegang
Indah Fitria Sari
Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

izin usaha, hanya 4.532 wajib pajak yang tidak melaporkan pajak terutangnya.
Dari seluruh jumlah yang ada, belum juga termasuk pengusaha-pengusaha
industry pertambangan batu bara yang berskala kecil yang belum mendaftarkan
usahanya.

Para pelaku industry pertambangan batu bara yang melaporkan pajaknya,


ada beberapa yang tidak melaporkan pajaknya sesuai dengan fakta yang ada
dilapangan. Tidak sedikit dari mereka juga melaporkan pajak terutangnya dengan
benar namun kebenaran itu dihasilkan dari penghindaran/ kecurangan pajak dan
pengematan pajak seperti aggresivitas pajak dan lain sebagainya.

Tax fraud atau yang kita ketahui dengan sebutan kecurangan pajak
merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh wajib pajak guna mengurangi
dan memanipulasi jumlah pajak terutangnya atau tidak melakukan pembayaran
pajaknya melalui cara-cara legal. Kecurangan dalam perpajakan memberikan
dampak terhadap keuangan negara serta akan memiliki keberlanjutan jangka
Panjang terhadap proyek-proyek ekonomi , social dan lingkungan.

Alasan di Balik Perilaku Penghindaran Pajak oleh Pengusaha Industry


Pertambangan Batu Bara di Indonesia

Kecurangan pajak merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh wajib


pajak guna mengurangi dan memanipulasi jumlah pajak terutangnya atau tidak
melakukan pembayaran pajaknya melalui cara-cara legal. Tindakan kecurangan
pajak yang dilakukan oleh entitas memiliki alasaan mengapa entitas tersebut
melakukan kecurangan terhadap pajak terutangnya. Beberapa alasan mengapa
entitas melakukan kecurangan pajak adalah kecurangan yang disebabkan oleh
kesengajaan, ketidakrelaan, serta keagresifan konsultan dan oknum petugas pajak
itu sendiri.

Rendahnya tax ratio yang ada merupakan bentuk dari ketidakpatuhan


terhadap pajak yang dilakukan oleh pelaku industry pertambangan batu bara.
Ketidakpatuhan terhadap pajak yang dilakukan berupa permasalahan
penghindaran/ kecurangan pajak. Penghindaran yang dilakukan oleh pelaku
industry pertambangan batu bara merupakan perilaku pemanfaatan dengan
mencari celah atas hokum atau memanfaatkan kelemahan terhadap system
Indah Fitria Sari
Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

perpajakan yang ada. Meskipun terkadang ada beberapa permasalahan yang tidak
dianggap melanggar secara hokum, namun secara moral permasalahan dan
perilaku tersebut tidak dapat dibenarkan.

PT Adaro Energy (Tbk), sebagai salah satu contoh yang penulis gunakan
untuk menjelaskan kecuarangan pajak yang dilakukan oleh industry
pertambangan batu bara yang ada di Indonesia. PT Adaro Energy (Tbk)
merupakan salah satu perusahaan pertambangan batu bara terbesar di Indonesia
yang telah diberi julukan golden taxpayer dari Direktorat Jenderal Pajak.

Pada tanggal 04 Juli 2019, sebuah LSM internasional bernama Global


Witness membuat sebuah laporan investigasi mengenai dugaan penghindaran
pajak yang dilakukan oleh PT Adaro Energy Tbk. Dalam laporannya Global
Witness mencatat bahwa pada tahun 2009 hingga 2017, PT Adaro Energy Tbk
melakukan penghindaran pajak melalui salah satu perusahaan anaknya yang
berada di Singapura. Perusahaan yang berada di Singapura tersebut bernama
Coaltrade Services International.

Global Witness membuat dugaan adanya penghindaran pajak oleh PT


Adaro Energy Tbk yang melarikan keuntungannya ke perusahaan anak yang
berada di luar negeri dengan jumlah yang besar guna menghindari pajak dalam
negeri. Hal ini mengakibatkan berkurangnya jumlah pendapatan bagi
perekonomian nasional.

Global Witness menguraikan cara yang digunakan oleh PT Adaro Energy


Tbk untuk menghindari pajak terutang dalam negeri. Global Withness melakukan
analisis terhadap rekening perusahaan Coaltrade dan menunjukkan bahwa
kenaikan dalam pembelian dan penjualan hasil batu bara sebenarnya turun sekitar
15% dari rata-ratanya. Sehingga dapat diketahui bahwasannya dari penjualan
batu bara yang dibukukan lebih sedikit keuntungannya di Singapura daripada di
Indonesia.

Analisa yang dilakukan oleh Global Witness menunjukan bahwa komisi


dari penjualan batu bara Indonesia milik PT Adaro Energy Tbk harusnya terkena
pajak pada tingkat rata-rata sebesar US$14 juta per tahunnya, apabila di hitung
Indah Fitria Sari
Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

dari 2009-2017 pajak terutang yang harus dibayarkan oleh PT Adaro Energy Tbk
kepada Indonesia sebesar US$125 juta.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Direktur PT Adaro Energy tentang


laporan yang dikeluarkan oleh Global Witness, Garibaldi Tohir, bahwasannya
perusahaannya selalu menekan kepada komitmen yang mereka buat terhadap
Indonesia melalui pajak yang dibayarkan kepada negara.

PT Adaro Energy Tbk melakukan penjualan dan pemasaran dengan


menggunakan perusahaan anak di Singapura terlihat seakan penjualan tersebut
digunakan untuk mengalihkan keuntungannya dari negara yang tingkat pajaknya
tinggi ke negara dengan tingkat pajak yang lebih rendah. Ini disebabkan oleh
Indonesia yang memiliki tingkat pembayaran pajak yang lebih tinggi
dibandingkan dengan Singapura yang tingkat pajaknya lebih rendah.

PT Adora Energy Tbk selama ini telah mendapatkan keuntungan besar


dari industry pertambangan batu bara yang ditambangnya dari wilayah
Indonesia. Namun keuntungan yang besar ini kemudian dibukukan di negara
dengan tingkat pajak yang lebih rendah. Penghindaran pajak dengan
memindahkan keuntungannya ke negara yang memiliki tingkat pajak yang lebih
rendah akan menambahkan keuntungan kepada perusahaan induk. Namun hal
ini, akan mengurangi pendapatan bagi negara asal dimana perusahaan itu berada.

Harusnya otoritas pajak yang ada bisa memaksa perusahaan untuk


membayarkan pajak terutangnya kepada negara bahkan dengan bunga beserta
penaltinya. Indonesia mungkin bisa melihat negara lain yang memiliki otoritas
pajak yang lebih baik, misal seperti Australia yang meminta tambahan
pembayaran pajak kepada perusahaan BHP Billiton dan Rio Tinto yang
merupakan dua perusahaan ekstraktif di negaranya. Tambahan pembayaran
pajak ini diminta karena ada keuntungan dari perusahaan yang mereka bukukan
di Singapura. Dalam kasus ini, otoritas pajak Australia tidak menerima alasan
mengenai apakah mereka melakukan penghindaran pajak ataupun tidak.

Dalam kasus ini, Global Witness memberikan eberapa rekomendasi bagi


Negara Indonesia, diantaranya:
Indah Fitria Sari
Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

1. Membenarkan seluruh hal yang ada dalam laporan investigasinya untuk


lebih dikaji oleh otoritas pajak Indonesia.
2. Melakukan penurunan terhadap pembangkit listrik tenaga batu bara
dengan jumlah yang drastic yang ad dalam perencanaan RUPTL.
3. Membuat dan menyusun perencanaan terkait dengan transisi energi untuk
meninggalkan batu bara di Indonesia.

Direktur PT Adaro Energy Tbk, Garibaldi Tohir, dalam menanggapi


laporan yang dikeluarkan oleh Global Witness, mengatakan bahwasannya yang
berhak dalam menentukan apakah PT Adaro Energy Tbk melakukan
penghindaran pajak atau tidak hanyalah Direktorat Jenderal Pajak karena DJP
merupakan otoritas pajak di Indonesia.

Hingga kini kasus pada laporan investigasi yang dikeluarkan oleh Global
Witness masih dipelajari secara detail oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai
otoritas pajak di Indonesia. Sehingga belum ada kejelasan lebih lanjut terhadap
kasus ini yang disampaikan oleh DJP sampai saat ini.

Kasus pada PT Asian Agri juga menarik untuk dibahas dalam mempelajari
kasus-kasus pengelapan atau penghindaran pajak yang pernah terjadi di
Indonesia. Kasus dugaan penggelapan pajak yang dilakukan oleh PT Asian Agri
pada tahun 2007 sangat mengejutkan sebagian besar masyarakat Indonesia. PT
Asian Agri merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia yang
perusahaannya bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.

Isu yang menyatakan PT Asian Agri melakukan penggelapan pajak


bermula saat mantan karyawan dari perusahaan tersebut yang bernama
Vincentius Amin Susanto atau yang di panggil Vincent membeberkan
permasalahan tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan
membawa barang bukti berupa beberapa dokumen keuangan data digital.

Dokumen keuangan yang dijadikan barang bukti oleh mantan


karyawannya ini, salah satunya berisikan tentang perencanaan persiapan transfer
pricing dari PT Asian Agri dengan detail. Modus yang dilakukan berupa menjual
produk minyak dari kelapa sawit mentah yang dikeluarkan oleh PT Asian Agri ke
sebuah perusahaan afiliasi yang berada di luar negeri dengan harga di bawah
Indah Fitria Sari
Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

harga pasar. Setelah itu produk yang dijual kembali ke konsumen dengan harga
yang lebih tinggi. Sehingga pajak terutang di dalam negeri dapat lebih ditekan.

Transfer Pricing merupakan sebuah cara yang digunakan pelaku untuk


menghindari pajak dengan melakukan transaksi atau kerjasama dengan
perusahan afiliansi yang berada di luar negeri dengan menggunakan harga yang
tidak wajar pada transaksinya. Cara ini digunakan agar keuangan perusahaan
terlihat seakan perusahaan tampak rugi atau mendapatkan keuntungan yang
sangat minim sehingga pajak penghasilan yang akan dibayarkan oleh perusahaan
juga lebih sedikit dibandingkan jumlah yang seharusnya.

Kasus ini kemudian ditindaklanjuti oleh Direktorat Jenderal Pajak setelah


diserahkan oleh KPK dikarenakan permasalahan ini lebih menjurus kepada
pengelapan pajak yang mana menjadi tanggungjawab DJP dalam menanganinya.

Penyelidikan yang dilakukan oleh DJP mengungkap kasus pengelapan


pajak yang dilakukan oleh PT Asian Agri. Penggelapan pajak yang dilakukan oleh
PT Asian Agri mengakibatkan kerugian terhadap pendapatan negara yang
bernilai triliunan rupiah.

Namun walaupun peraturang undang-undang telah mengancam pelaku


penggelapan pajak dengan tindak pidana perpajakan berupa sanksi pidana
penjara dan uang denda yang cukup berat, kenyataannya masih ada celah hokum
bagi pengadilan untuk meloloskan para pelaku penggelapan pajak.

Dampak Perilaku Penghindaran Pajak bagi Indonesia

Indonesia sedang menghadapi berbagai macam permasalahan nasioanal,


diantaranya adalah permasalahan perpajakan. Salah satu permasalahan pajak
yang dihadapi adalah rendahnya rasio pajak yang dimiliki oleh Indonesia.
Indonesia memiliki rasio pajak sebesar 11% hingga menjadikan Indonesia berada
pada penempatan jajaran negara dengan rasio pajak rendah di dunia.

Pajak sendiri mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan


perekonomian nasional dimana pendapatan negara paling besar berasal dari
penerimaan pajak. Sehingga apabila terjadi penurunan terhadap penerimaan
pajak, maka akan mengurangi jumlah belanja pemerintah dan mengakibatkan
Indah Fitria Sari
Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

pertumbuhan perekonomian nasional akan mengalami perlambatan.


Penghindaran pajak yang tidak segera diatasi di Indonesia akan berdampak pada
kelanjutan hidup perekonomian nasional.

Dampak dari kecurangan pajak yang telah disebutkan di atas, bahwa


kecurangan pajak memiliki banyak dampak yang terus berkelanjutan dalam
jangka Panjang. Beberapa dari dampat tersebut adalah:

1. kecurangan dalam pajak mengakibatkan berkurangnya pendapatan dan


penerimaan negara dalam bagian perpajakan;
2. kecurangan pajak yang dilakukan oleh entitas akan membuat entitas tersebut
tidak memiliki keberanian dalam menawarkan uang mereka ke pasar modal
dikarenakan uang yang dihasilkan merupakan hasil dari pengelapan pajak;
3. kecurangan pajak yang dilakukan juga berdampak pada kemacetan
pertumbuhan perekonomian negara.

Penghindaran pajak dan kecurangan pajak yang sering dilakukan oleh


para wajib pajak membuat pemerintah terus menerus memikirkan cara yang
dapat dilakukan guna meningkatkan kebijakan serta peraturan perpajakan.
Peningkatan kebijakan dan peraturan perpajakan ini diharapkan akan terus
meningkatkan penerimaan pajak kepada negara. Salah satu cara yang dilakukan
oleh pemerintah adalah dengan mengeluarkan diskon bagi wajib pajak atau
membuat kebijakan tax amnesty atau yang disebut juga pengampunan pajak bagi
mereka yang menunggak membayar pajak terutangnya.

Dukungan masyarakat terhadap Direktorat Jenderal Pajak sangat penting


bagi instansi tersebut. Dukungan masyarakat tehadap kepedulian mereka dengan
lebih bersikap responsive terhadap situasi pajak saat ini, memiliki rasa bangga
terhadap diri sendiri dengan membayar pajak, hingga dukungan terhadap seluruh
kebijakan perpajakan yang ada. Karena akan mustahil bagi Direktorat Jenderal
Pajak untuk dapat melaksanakan seluruh kebijakan untuk mengurangi jumlah
penghindaran pajak yang terjadi bila tidak ada dukungan masyarakat.

Upaya Pemerintah dalam mengatasi Permasalahan Penghindaran Pajak di


Indonesia
Indah Fitria Sari
Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

Menjalankan sebuah usaha akan membuat setiap pengusaha selalu


memikirkan cara untuk memaksimalkan keuntungan yang dihasilkan. Salah satu
cara pengusaha dalam memaksimalkan keuntungannya adalah dengan
melakukan tindakan penghindaran pajak. Penghindaran pajak merupakan suatu
cara yang dilakukan oleh wajib pajak dalam mencari celah untuk menghindari
dalam pembayaran pajak terutangnya.

Penghindaran pajak merupakan salah satu permasalahan yang sedang


dihadapi oleh beberapa negara terutama Negara Indonesia. Permasalahan ini
mendapatkan perhatian khusus dari otoritas perpajakan internasional. Mengatasi
dan menyelesaikan permasalahan ini tidak dapat dilakukan oleh satu negara saja,
melainkan memerlukan upaya bersama dalam mengatasi permasalahan ini. Oleh
karena permasalahan penghindaran pajak yang tiada hentinya, ORGANISASI
Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengawali untuk bersama
mengajak negara-negara yang mengalami masalah yang sama dalam
menghilangkan praktek-praktek penghindaran pajak dengan mengadakan Global
Forum on transparency and exchange of information for tax purposes.

Global Forum dibuat dengan tujuan untuk menghindari perilaku


penghindaran pajak yang dilakukan dengan cara bertukar informasi dari anggota
satu ke anggota forum lainnya. Pertukaran informasi ini berupa pertukaran
informasi keuangan secara otomatis atau pertukaran informasi mengenai
permintaan.

Indonesia sebagai anggota dari Global Forum telah memberikan komitmen


untuk berpartisipasi atas pertukaran informasi ini dengan menandatangani
perjanjian Multirateral Compentent Authority Agreement (MCAA) pada Juni 2015.
Dalam kasus penghindaran pajak, pertukaran informasi sangatlah penting bagi
upaya pemerintah dalam menghilangkan praktek penghindaran pajak.

Pada kasus PT Asian Agri yang melakukan tindakan penghindaran pajak


atau penggelapan pajak berupa transfer pricing, pemerintah berupaya untuk
melakukan pencegahan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Salah satu
upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menambahkan
kewenangan oleh Direktorat Jenderal pajak untuk mengoreksi persetujuan
Indah Fitria Sari
Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

bersama antara wajib pajak dalam negeri (WDPN) dengan kolega mereka yang
berada di luar negeri. Koreksi akan dilakukan jika terdapat suatu petunjuk yang
dirasa tidak benar dengan informasi atau dokumen yang diajuakan oleh kedua
belah pihak.

Upaya lain dalam mencegah terjadinya transfer pricing di Indonesia adalah


dengan peraturan perpajakan yang mengatur tentang transfer pricing secara
khusus. Selain itu juga dibutuhkan pengawasan lebih terhadap perusahaan-
perusahaan yang berada dalam satu grup.

KESIMPULAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut system self-


assessment dalam system pemunggutan pajaknya. Self-assessment merupakan
sebuah system yang memberi kuasa penuh terhadap wajib pajak dalam
menghitung, membayar, serta melaporkan sendiri kewajiban pajaknya
berdasarkan tarif yang berlaku. System self-assessment memudahkan wajib pajak
dalam menentukan serta membayar jumlah pajak terutangnya secara mandiri
kepada negara. Namun, dengan adanya segala kemudahan yang ada, beberapa
entitas mencoba memanfaatkan hal tersebut untuk melakukan tindakan
penghindaran terhadap pajak. Penghindaran pajak inilah yang memicu adanya
kecurangan dalam membayar serta melaporkan pajak terutangnya.

Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekspor batu bara terbesar di
dunia tentu saja memiliki penghasilan besar yang diperoleh dari industry
pertambangan batu bara yang ada dalam wilayah negaranya. Namun dibalik
besarnya nilai ekonomi yang dihasilkan oleh industry tersebut, iuran wajib berupa
pajak yang dibayarkan ternyata sangatlah minim. Dilihat dari data yang diperoleh
dari Kementerian Keuangan bahwasannya tax ratio yang ditunjukan dari sector
pertambangan mineral dan batu bara tahun 2016 hanya memiliki kontribusi
sebesar 3,9% dan tax ratio nasional sebesar 10,4% pada tahun 2016.

Rendahnya tax ratio yang ada merupakan bentuk dari ketidakpatuhan


terhadap pajak yang dilakukan oleh pelaku industry pertambangan batu bara.
Ketidakpatuhan terhadap pajak yang dilakukan berupa permasalahan
penghindaran/ kecurangan pajak. Penghindaran yang dilakukan oleh pelaku
Indah Fitria Sari
Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

industry pertambangan batu bara merupakan perilaku pemanfaatan dengan


mencari celah atas hokum atau memanfaatkan kelemahan terhadap system
perpajakan yang ada. Meskipun terkadang ada beberapa permasalahan yang tidak
dianggap melanggar secara hokum, namun secara moral permasalahan dan
perilaku tersebut tidak dapat dibenarkan.

Indonesia sedang menghadapi berbagai macam permasalahan nasioanal,


diantaranya adalah permasalahan perpajakan. Salah satu permasalahan pajak
yang dihadapi adalah rendahnya rasio pajak yang dimiliki oleh Indonesia.
Indonesia memiliki rasio pajak sebesar 11% hingga menjadikan Indonesia berada
pada penempatan jajaran negara dengan rasio pajak rendah di dunia.

Pajak sendiri mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan


perekonomian nasional dimana pendapatan negara paling besar berasal dari
penerimaan pajak. Sehingga apabila terjadi penurunan terhadap penerimaan
pajak, maka akan mengurangi jumlah belanja pemerintah dan mengakibatkan
pertumbuhan perekonomian nasional akan mengalami perlambatan.
Penghindaran pajak yang tidak segera diatasi di Indonesia akan berdampak pada
kelanjutan hidup perekonomian nasional.

Penghindaran pajak merupakan salah satu permasalahan yang sedang


dihadapi oleh beberapa negara terutama Negara Indonesia. Permasalahan ini
mendapatkan perhatian khusus dari otoritas perpajakan internasional. Mengatasi
dan menyelesaikan permasalahan ini tidak dapat dilakukan oleh satu negara saja,
melainkan memerlukan upaya bersama dalam mengatasi permasalahan ini. Oleh
karena permasalahan penghindaran pajak yang tiada hentinya, ORGANISASI
Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengawali untuk bersama
mengajak negara-negara yang mengalami masalah yang sama dalam
menghilangkan praktek-praktek penghindaran pajak dengan mengadakan Global
Forum on transparency and exchange of information for tax purposes.
Indah Fitria Sari
Kecurangan Pelaporan Pajak Perusahaan Terhadap Agresivitas Pajak Pada Industri Pertambangan Batu Bara

DAFTAR PUSTAKA

Saidi, Muhammad Djafar dan Eka Djafar. (2012). Kejahatan di Bidang Perpajakan.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Fitriandi, Primandita, dkk. (2018). Komplikasi Undang-Undang Perpajakan
Terlengkap Tahun 2018. Jakarta: Salemba Empat
Widodo, Widi, dkk. (2010). Moralitas, Budaya dan Kepatuhan Pajak. Bandung:
Alfabeta
Yovanda. (2019). Gelombang Penghindaran Pajak dalam Pusaran Batu Bara.
Katadata.co.id. https://katadata.co.id/opini/2019/02/11/gelombang-
penghindaran-pajak-dalam-pusaran-batu-bara. Diakses 22 Oktober 2019
Mangoting, Yenni, dkk. (2017). Menguak Dimensi Kecurangan Pajak. Vol.8
Nomor 2. Hal 227-429. ISSN 2086-5879.
Brifing. (2019). Pengalihan Uang Batu Bara Indonesia, Bagian 3: Jaringan Luar
Negeri Milik Adaro. Global Witness.
https://www.globalwitness.org/id/campaigns/oil-gas-and-
mining/pengalihan-uang-batu-bara-indonesia-bagian-3-saatnya-adaro-
membayar-pajak/. Diakses 30 November 2019.
Suparman, Raden Agus. (2017). Menanti Berakhirnya Era Penghindaran Pajak.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel-dan-opini/menanti-
berakhirnya-era-penghindaran-pajak/. Diakses 30 November 2019.

Anda mungkin juga menyukai