BAB I
Unit / Sub Unit Penunjang Medis
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
1. Radiologi
2. Laboratorium
3. Fisioterapi
4. Farmasi
5. IPSRS
6. Rekam Medik
1
BAB II
URAIAN JABATAN
Komunikasi diartikan dengan hubungan antar pribadi dan antar unit kerja lain baik
antara tenaga hemodialisa dengan sesamanya, dengan unit kerja instansi lain, pengguna jasa
maupun mitra kerjanya.
1. Komunikasi Intern
a. Horizontal : tenaga hemodialisa harus memiliki kesempatan cukup untuk bertukar
pikiran mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan pekerjaannya dengan sesama
petugas di ruang yang sama atau bidang yang lain.
b. Vertikal : sesuai hierarkinya, tenaga hemodialisa harus memiliki kesempatan
berkonsultasi tentang pekerjaannya dengan kepala ruangan, dan kepala rumah sakit
2. Komunikasi ekspertis
Sesuai dengan wewenangnya, penanggung jawab hemodialisa harus dapat memberikan
uraian tugas sesuai keahlian kepada pemakai jasa pelayanan hemodialisa
3. Komunikasi ekstern
Sesuai dengan tugasnya, tenaga hemodialisa harus memiliki kesempatan bertukar pikiran
dan informasi dengan petugas lain yang terkait misalnya dokter ruangan, instalasi
farmasi, IPSRS dan lain-lain
BAB IV
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Pada dasarnya kegiatan hemodialisa harus dilakukan oleh petugas yang memiliki
kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang memadai, serta memiliki kewenangan untuk
melaksanakan kegiatan di bidang yang menjadi tugas atau tanggung jawabnya.
Pemenuhan kebutuhan jenis, dan jumlah tenaga hemodialisa dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Ketenagaan Unit Hemodialisa
2. Kualifikasi Personil
Kualifikasi personil unit hemodialisa
a. Kepala Unit Hemodialisa : Spesialis Penyakit Dalam
b. Wakil Kepala Unit Hemodialisa : Lulusan S1 Keperawatan
c. Perawat Pelaksana : S1 Keperawatan / DIII
Keperawatan
Orientasi adalah merupakan waktu yang harus dijalani untuk mengenal dan memahami
peranan atau kedudukan seseorang dalam organisasi dengan budaya organisasi yang ada dan
dengan karyawan yang ada di dalamnya terkhusus dengan sistem dan proses kerja yang ada di
bagian tersebut.
2. Orientasi Khusus
a. Struktur organisasi dan uraian tugas di bagian dimana dia ditempatkan
b. SPO yang membantu pelaksanaan tugas dimana dia ditempatkan
c. Kebijakan mutu/sasaran mutu dan pencapaiannya diunit kerja dimana dia
ditempatkan.
d. Materi yang bersifat praktek/langsung kerja
e. Mengenalkan alur dan proses kerja dibagian dimana dia ditempatkan sampai sedetil
mungkin
BAB VI
PERTEMUAN / RAPAT
3. PERTEMUAN INSIDENTIL
Merupakan pertemuan yang tidak terjadwal yang diselenggarakan untuk membahas
permasalahan khusus dan insidentil sesuai dengan kondisi di lapangan. Pertemuan
dipimpin oleh kepala unit hemodialisa.
BAB VII
PELAPORAN
1. PELAPORAN
a. Laporan kegiatan rutin harian/bulanan/triwulan/tahunan
1) Laporan kegiatan rutin harian
Laporan yang dibuat harian. Laporan Harian biasa dibikin oleh Perawat
Pelaksana ataupun Wakil Kepala Unit.
Laporan Harian berisi tentang
a) Jumlah kunjungan berdasarkan jenis pembayaran
b) Jumlah pemeriksaan berdasarkan jenis pembayaran
c) Jumlah pendapatan berdasarkan jenis pembayaran
3. PEMUSNAHAN DOKUMEN
Pemusnahan dokumen di Unit hemodialisa mengikuti prosedur pemusnahan dokumen di
unit rekam medis.
4. PENGENDALIAN DOKUMEN
a. Setiap 3 bulan sekali di data daftar dokumen terbaru yang mencantumkan semua
dokumen yang berlaku, revisi terbaru yang sah berikut penyebarannya (disebut juga
catatan Pengendalian dokumen).
b. Hanya Dokumen versi terbaru yang disediakan untuk penggunaan aktif pada tempat
di mana dokumen itu digunakan
c. Dokumen pengendalian mutu internal dan eksternal.
BAB VIII
PENUTUP
hendaknya dijadikan acuan bagi rumah sakit dalam pengelolaan dan pengembangan
ketenagaan.
Dibutuhkan dukungan dari semua pihak terutama pimpinan rumah sakit agar mutu
pelayanan dan keselamatan pasien dapat senantiasa ditingkatkan dan dipertahankan sesuai