Anda di halaman 1dari 10

BAB 11

ASET TETAP : PENURUNAN NILAI, PENGHENTIAN


PENGAKUAN DAN PENGUNGKAPAN

A. PENDAHULUAN
Ada saatnya aset tetap mengalami penurunan nilai karena beberapa hal.
Untuk penurunan nilai, mengacu pada PSAK 48. Kemudian akan disajikan juga
mengenai pelepasan aset tetap. Penghentian pengakuan aset tetap bisa karena
beberapa hal. Terakhir adalah penyajian dari aset tetap. Untuk penyajian aset tetap
ini mengacu pada PSAK 16.
Rujukan
PSAK no.16 (revisi 2011)
PSAk no.48 (revisi 2009)

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami dan dapat mengerjakan tentang penurunan nilai aset tetap
2. Memahami dan dapat mengerjakan pelepasan aset tetap
3. Memahami dan dapat menyajikan aset tetap sesuai PSAK 16

C. PENURUNAN NILAI
Ada saatnya aset tetap mengalami penurunan nilai. Sebelum ditentukan
adanya penurunan nilai, harus dilihat dulu apakah ada indikasi dari penurunan
nilai. PSAK 48 membagi dua tentang indikasi penurunan nilai yaitu :
1. Sumber internal
 Adanya bukti mengenai keusangan atau kerusakan fisik aset
 Aset tidak digunakan
 Adanya rencana restrukturisasi operasi yang menyebabkan aset tidak
digunakan
 Rencana melepas aset sebelum tanggal yang diharapkan sebelumnya

145
Aset Tetap : Penurunan Nilai, Penghentian Pengakuan dan Pengungkapan

 Penilaian ulang umur manfaat aset dari tidak terbatas menjadi terbatas
 Kinerja ekonomi aset yang kian memburuk
2. Sumber eksternal
 Nilai pasar aset turun secara signifikan
 Perubahan signifikan dalam hal teknologi, pasar, ekonomi atau lingkup
hukum
 Suku bunga pasar yang meningkat
 Jumlah tercatat aset bersih melebihi kapitalisasi pasar
Suatu aset dikatakan mengalami penurunan nilai (impairment) bila taksiran
jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari nilai tercatat aset. Untuk itu harus dilihat
dulu apakah terjadi indikasi penurunan nilai atau tidak. Bila terjadi indikasi
penurunan nilai, maka entitas harus melakukan pengujian penurunan nilai. Bila
terjadi penurunan nilai, maka nilai tercatat aset harus diturunkan menjadi sebesar
nilai yang dapat diperoleh kembali. Penurunan tersebut menjadi rugi karena
penurunan nilai yang menjadi beban dan harus dilaporkan di laporan laba rugi.
Jumlah terpulihkan aset (recoverable amount ) adalah mana yang lebih tinggi
apakah nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (fair value less cost to sell)
atau nilai pakai (value in use). Berikut pengertiannya menurut PSAK 48 :
Nilai wajar dikurangi biaya penjualan adalah jumlah yang dapat diperoleh
dari penjualan aset dalam transaksi wajar antara pihak yang berpengetahuan
dan pihak yang berkeinginan, dikurangi biaya pelepasan.
Nilai pakai adalah nilai kini dari taksiran arus kas yang diharapkan akan
diterima dari aset. Taksiran arus kas masa depan mencakup :
o Proyeksi arus kas dari penggunaan aset
o Proyeksi arus kas keluar yang diperlukan untuk menghasilkan arus kas
masuk dari penggunaan aset
o Arus kas bersih

146
Aset Tetap : Penurunan Nilai, Penghentian Pengakuan dan Pengungkapan

Ilustrasi 11.1
Bangunan dibeli tanggal 1 Januari 2011 seharga 1 M. Umur ekonomis 10 tahun,
metode penyusutan garis lurus. Akhir Desember 2013, bangunan diindikasikan
ada penurunan nilai. Bila dilihat dari fair value cost to sell nilai bangunan
Rp.625.000.000. Bila dilihat dari value in use, nilai bangunan Rp.600.000.000.
Pertanyaan :
1. Tentukan nilai terpulihkan.
2. Tentukan nilai tercatat.
3. Bila terjadi penurunan nilai, berapa nilainya? Buat jurnalnya.

1. Nilai terpulihkan adalah fair value cost to sell sebesar Rp.625.000.000


2. Nilai tercatat = 1M – (3 x 100.000.000) = Rp.700.000.000
3. Terjadi penurunan nilai, karena nilai tercatat lebih besar dari nilai terpulihkan.
Nilainya adalah = 700.000.000 – 625.000.000 = 75.000.000
Jurnal : 31/12/2013 Rugi karena penurunan nilai 75.000.000
Akumulasi penyusutan-bangunan 75.000.000

Karena terjadi perubahaan nilai tercatat, mengakibatkan harus menghitung ulang


lagi beban penyusutan yang baru.
Aset tetap yang telah mengalami penurunan nilai, bisa saja periode-
periode berikutnya mengalami pemulihan nilai. Untuk itu harus dilihat indikasi
atas terjadinya pemulihan nilai itu. Indikasi-indikasinya menurut PSAK 48 adalah
sebagai berikut :
1) Sumber Internal , yaitu :
 Perubahan signifikan yang berdampak menguntungkan telah terjadi selama
periode, atau diharapkan dalam waktu dekat terhadap aset tetap
 Bukti tersedia dari pelaporan internal yang mengindikasikan bahwa kinerja
ekonomi aset yang lebih baik.
2) Sumber Eksternal, yaitu :
 Nilai pasar aset tealah meningkat secara signifikan selama periode

147
Aset Tetap : Penurunan Nilai, Penghentian Pengakuan dan Pengungkapan

 Perubahan signifikan yang berdampak menguntungkan, dalam hal


teknologi, pasar, kondisi ekonomi maupun hukum tempat entitas
beroperasi atas pasar tempat aset itu digunakan
 Suku bunga pasar atau tingkat pengembalian investasi pasar yang lain
telah turun, dan penurunan itu akan memepengaruhi tingkat diskonto yang
digunakan dalam menghitung nilai pakai aset sehingga meningkatkan
jumlah terpulihkan secara material
Jika terjadi pemulihan nilai, maka jumlah aset yang meningkat yang disebabkan
rugi penurunan nilai tidak boleh melebihi jumlah tercatat aset, dibandingkan
dengan asumsi aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada tahun-tahun
sebelumnya.

Ilustrasi 11.2
Menyambung dari soal sebelumnya, bulan Desember 2014 terdapat indikasi
bahwa terjadi pemulihan penurunan nilai. Nilai yang dapat dipulihkan adalah
sebesar Rp.650.000.000. Berapa nilai yang boleh dipulihkan dan bagaimana
jurnalnya ?

Beban penyusutan = 625.000.000 / 7 = 89.285.714


Jumlah tercatat aset per 31 Des 2014 = 625.000.000 – 89.285.714 = 535.714.286
Bila seandainya tidak mengalami kerugian, maka jumlah tercatat aset =
1M – (4 x 100.000.000) = 600.000.000
Nilai yang boleh dipulihkan adalah Rp.600.000.000, sehingga selisihnya =
600.000 – 535.714.286 = 64.285.714
Jurnal 31/12/2014 Akumulasi penyusutan – bangunan 64.285.714
Pemulihan kerugian penurunan nilai 64.285.714
D. PENGHENTIAN PENGAKUAN
D. PENGHENTIAN PENGAKUAN
Penghentian pengakuan aset tetap menurut PSAK 16 terjadi karena :
a) Pelepasan aset tetap
b) Bila tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya.

148
Aset Tetap : Penurunan Nilai, Penghentian Pengakuan dan Pengungkapan

Pelepasan aset tetap dapat dilakukan dengan cara : dijual, disewakan berdasarkan
sewa pembiayaan atau disumbangkan. Bila timbul laba atau rugi karena
penghentian pengakuan aset tetap terjadi karena selisih antara hasil pelepasan
aset dengan jumlah tercatat, diakui dalam laporan laba rugi. Selisih itu tidak
boleh diakui sebagai pendapatan.

Ilustrasi 11.3
Tanggal 5 Juni 2015, dijual aset tetap yaitu mobil dengan harga Rp.50.000.000.
Biaya perolehan mobil Rp.120.000.000, dengan akumulasi penyusutan yang
telah terjadi Rp. 75.000.000. Jurnal penjualan aset :
5 Juni 2015 Kas 50.000.000
Akumulasi penyusutan-mobil 75.000.000
Mobil 120.000.000
Laba karena penjualan 5.000.000

Bila aset tetap menggunakan model revaluasi, maka bila masih ada salo revaluasi
dari aset tetap yang dihentikan pengakuannya akan dipindahkan ke saldo laba.

Ilustrasi 11.4
Bangunan akan dihentikan pengakuannya. Bangunan ini menggunakan model
revaluasi. Masih ada surplus revaluasi sebesar Rp.10.000.000. Sehingga
pemindahan surplus revaluasi ke saldo laba adalah sebagai berikut :
Surplus Revaluasi 10.000.000
E. PENGUNGKAPAN Saldo laba 10.000.000

E. PENGUNGKAPAN
PSAK 16 mengatur mengenai pengungkapan aset tetap dalam laporan
keuangan, yaitu :
a. Dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto
b. Metode penyusutan yang digunakan
c. Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
d. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan ( dijumlahkan dengan
akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode
e. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan

149
Aset Tetap : Penurunan Nilai, Penghentian Pengakuan dan Pengungkapan

 Penambahan
 Aset yang diklasifikasi sebagai tersedia untuk dijual atau termasuk dalam
kelompok yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai tersedia
untuk dijual
 Akuisisi melalui penggabungan usaha
 Peningkatan atau penurunan akibat dari revaluasi serta rugi penurunan
nilai yang diakui atau dijurnal balik secara langsung pada ekuitas
 Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi
 Rugi penurunan nilai yang dijurnal balik dalam laba rugi, bila ada
 Penyusutan
 Selisih nilai tukar neto yang timbul dalam penjabaran laporan keuangan
dari mata uang fungsional
 Perubahan lain
Selain daripada itu, laporan keuangan juga mengungkapkan :
a. Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik, dan aset tetap yang
dijaminkan untuk utang
b. Jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat aset tetap yang
sedang dala pembangunan
c. Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan aset tetap
d. Jumlah kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami
penurunan nilai, hilang atau dihentikan yang dimasukkan dalam laporan
laba rugi, jika tidak diungkapkan secara terpisah pada laporan laba rugi
Jika aset tetap memakai model revaluasi, maka harus diungkapkan :
a. Tanggal efektif revaluasi
b. Apakah penilai independen dilibatkan
c. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai
wajar aset
d. Penjelasan mengenai nilai wajar aset yang ditentukan secara langsung
berdasar harga yang dapat diobservasi dalam suatu pasar aktif atau
transaksi pasar terakhir yang wajar atau diestimasi menggunakan teknik
penilaian lainnya

150
Aset Tetap : Penurunan Nilai, Penghentian Pengakuan dan Pengungkapan

e. Untuk setiap kelompok aset tetap, jumlah tercatat aset seandainya aset
tersebut dicatat dengan model biaya
f. Surplus revaluasi yang menunjukkan perubahan selama periode dan
pembatasan-pembatasan distribusi kepada pemegang saham
Berikut contoh penyajian aset tetap di laporan keuangan, dalam salah satu
laporan keuangan PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN


(dinyatakan dalam miliaran rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Aset Tidak Lancar Notes 2011 2010 1 Jan 1010


Tanaman perkebunan, setelah dikurangi 12 3,796 3,184 2,614 Plantations, net of accumulated
akumulasi penyusutan sebesar 774 depreciation of 774 (2010: 700,
(2010: 700, 1/1/2010: 656) 1/1/2010: 656)
Aset tetap, setelah dikurangi 13 28,804 22,141 18,535 Fixed assets, net of
akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation
19.481 (2010: 15.778 of 19,481 (2010: 15,778,
1/1/2010: 12.832) 1/1/2010: 12,832)
Properti pertambangan, setelah 14 5,726 2,222 2,226 Mining properties, net of
dikurangi akumulasi penyusutan accumulated depreciation
sebesar 665 (2010: 467, of 665 (2010: 467,
1/1/2010: 326) 1/1/2010: 326)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


(dinyatakan dalam miliaran rupiah, kecuali dinyatakan lain)

ASET TETAP 2011


Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Entitas Selisih Akhir
tahun anak penilaian tahun
kembali
Hak
perolehan
kepemilikan
langsung
Tanah 2,858 619 - (266) 37 247 3,495
Bangunan
dan 5,379 279 (25) 731 26 39 6,429
fasilitasnya
Mesin dan 4,662 549 (48) 490 111 - 5,764
peralatan
Alat berat 14,180 2,852 (319) 255 - - 16,968
Alat
Pengangkutan 1,113 166 (62) 301 3 - 1,521
Perabot dan
peralatan 1,648 321 (69) 39 10 - 1,949
kantor

151
Aset Tetap : Penurunan Nilai, Penghentian Pengakuan dan Pengungkapan

Aset yang disewakan


Alat pengangkutan 4,150 2,400 (16) (961) - - 5,573
Perabotan kantor 599 79 (30) (9) - - 639
Alat berat 604 235 (1) ( 157) - - 681
Aset sewa pembiayaan
Mesin 1,040 421 - 11 - - 1,482
Alat pengangkutan - 1 - (1) 1 - 1
Aset dalam
penyelesaian
Bangunan 866 1,597 - (812) 1 - 1,652
Mesin dan alat berat 820 2,379 - (1,077) 9 - 2,131
37,919 11,908 (570) (1,456) 198 286 48,285

Akumulasi penyusutan
kepemilikan langsung
Bangunan dan (1,919) (425) 19 25 (16) - (2,316)
fasilitasnya
Mesin dan peralatan (2,441) (500) 45 (7) (96) - (2,999)
Alat berat (7,636) (2,340) 315 5 - - (9,656)
Alat Pengangkutan (615) (146) 45 (16) (3) - (735)
Perabot dan peralatan (1,283) (200) 67 (9) 9 - (1,425)
kantor
Aset yang disewakan
Alat pengangkutan (1,036) (701) 9 547 - - (1,181)
Perabotan kantor (474) (63) 30 5 - - (502)
Alat berat (132) (122) 1 101 - - (152)
Aset sewa pembiayaan
Mesin (242) (273) - - - - (515)
(15,778) (4,770) 531 660 (124) - (19,481)

Nilai Buku Bersih 22,141 28,804

F. RANGKUMAN
1. Penurunan nilai aset tetap terjadi karena jumlah terpulihkan aset lebih kecil
dari nilai tercatat aset pada saat itu.

152
Aset Tetap : Penurunan Nilai, Penghentian Pengakuan dan Pengungkapan

2. Jumlah terpulihkan aset (recoverable amount ) adalah mana yang lebih tinggi
apakah nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (fair value less cost to
sell) atau nilai pakai (value in use).
3. Sebelum memutuskan terjadinya penurunan nilai, harus dilihat dulu indikasi
penurunan nilai
4. Jika terjadi pemulihan nilai, maka jumlah aset yang meningkat yang
disebabkan rugi penurunan nilai tidak boleh melebihi jumlah tercatat aset,
dibandingkan dengan asumsi aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada
tahun-tahun sebelumnya.
5. Penghentian pengakuan aset tetap menurut PSAK 16 terjadi karena :
a. Pelepasan aset tetap
b. Bila tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya.
6. Pada penghentian pengakuan aset tetap, bila terjadi laba atau rugi karena hal
ini, maka diakui dan diletakkan di laporan laba rugi.
7. Bila aset tetap menggunakan model revaluasi, pada saat penghentian
pengakuan maka bila masih ada salo revaluasi dari aset tetap yang dihentikan
pengakuannya akan dipindahkan ke saldo laba.

G. LATIHAN
1. Mengapa terjadi penurunan nilai pada aset tetap?
2. Sebutkan tahap-tahap mulai dari indikasi penurunan nilai sampai terjadi
penurunan nilai.
3. Apa yang dimaksud dengan nilai wajar setelah dikurangi biaya penjualan?
4. Apa yang dimaksudkan dengan penghentian pengakuan aset tetap?
5. Berapa jumlah aset yang boleh diakui bila terjadi pemulihan aset?
6. PT Rifat membeli sebuah mesin tanggal 1 Maret 2011 dengan Rp.
200.000.000. Umur ekonomis 5 tahun. Metode penyusutan dengan garis
lurus. Tanggal 1 September 2014, mesin ini akan dilakukan impairment test.
Pada saat itu fair value less cost to sell Rp. 40.000.000, sementara value in
use Rp. 54.000.000. diminta :

153
Aset Tetap : Penurunan Nilai, Penghentian Pengakuan dan Pengungkapan

a. Hitung nilai tercatat mesin.


b. tentukan recoverable amount
c. Buat jurnal penyesuaian bila ada impairment test
d. Hitung beban penyusutan yang baru.
7. Bila pada soal no.7, pada tanggal 1 Mei 2013, recoverable amount adalah Rp.
24.000.000. Buat jurnal penyesuaian yang diperlukan.
8. PT Rozi membeli sebuah mobil tanggal 1 Maret 2012 dengan Rp.
95.000.000. Umur ekonomis 5 tahun. Metode penyusutan dengan garis lurus.
Pada tanggal 1 April 2014, ke 4 ban mobilnya diganti dengan 4 mobil baru.
Harga perolehan 4 ban adalah 5% dari harga perolehan mobil. Harga
keseluruhan 4 ban baru Rp.5.500.000. Tanggal 1 Oktober 2015 mobil tersebut
dijual dengan harga Rp. 40.000.000.Pertanyaan :
a. Hitung Akumulasi Penyusutan untuk mobil
b. Nilai tercatat mobil
c. Laba atau rugi karena penjualan dan yang diakui
d. Jurnal : untuk seluruh transaksi dari tanggal perolehan awal, sampai
tanggal ketika dijual (lengkap dengan jurnal-jurnal penyusutan yang
diperlukan)
9. PT Rhenald membeli sebuah mobil tanggal 1 April 2012 dengan Rp.
125.000.000. Umur ekonomis 5 tahun. Metode penyusutan dengan garis
lurus. Tanggal 1 Juni 2013, terjadi tabrakan hebat yang mengakibatkan 1
pintu hancur dan tak bisa diperbaiki lagi, sehingga harus dibeli 1 pintu baru.
Harga perolehan 1 pintu itu 10% dari harga perolehan mobil. Harga 1 pintu
mobil baru Rp.15.000.000. Tanggal 1 Agustus 2015 mobil tersebut dijual
dengan harga Rp.60.000.000. Pertanyaan :
a. Hitung Akumulasi Penyusutan untuk mobil
b. Nilai tercatat mobil
c. Laba atau rugi karena pertukaran dan yang diakui
d. Jurnal : untuk seluruh transaksi dari tanggal perolehan awal, sampai tanggal
ketika ditukar (lengkap dengan jurnal-jurnal penyusutan yang diperlukan).

154

Anda mungkin juga menyukai